Makalah Keperawatan Anak “Kekurangan Kalori Protein atau Gizi Buruk Pada Anak” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Keperawatan Anak Dosen: Sulastini., M. Kep.
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Anggota Kelompok: Kelompok 7 Nandini Sri Rezeki (KHG.C.17074) Neng Widya (KHG.C.17076) Sulaeman (KHG.C.17108) Siti Rissaadah (KHG.C17071) Yunita Tri Rizki (KHG.C.17093) Kelas: 2B
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN STIKES KARSA HUSADA GARUT 2018/2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya, sehingga makalah yang berisi tentang gizi buruk pada anak ini dapat terselesaikan dengan baik. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan kepada pembaca mengenai apa yang dapat menyebabkan gangguan kebutuhan protein atau gizi buruk. Dengan begitu, kita dapat mengetahui hal apa yang harus dilakukan untuk menghindari tindakan tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Selain itu, kami berharap agar pembaca tidak sungkan memberi masukan berupa kritik dan saran yang membangun, karena kami sadari bahwa makalah ini masih belum sempurna.
Garut, Maret 2019
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1 C. Tujuan ................................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3 A. B. C. D. E. F. G. H. I.
Definisi Gizi Buruk Pada Anak ......................................................... 3 Etiologi Gizi Buruk Pada Anak ......................................................... 3 Klasifikasi Gizi Buruk Pada Anak ..................................................... 4 Manifestasi Klinik Gizi Buruk Pada Anak......................................... 5 Patofisiologi Gizi Buruk Pada Anak .................................................. 5 Pathway Gizi Buruk Pada Anak ......................................................... 6 Komplikasi Gizi Buruk Pada Anak .................................................... 7 Penatalaksaan Gizi Buruk Pada Anak ................................................ 7 Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gizi Buruk ....................... 7
BAB III PENUTUP .................................................................................... 13 A. Kesimpulan ...................................................................................... 13 B. Saran ................................................................................................. 13 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 14
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan gizi ganda. Di satu pihak masalah gizi kurang yang pada umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi. Selain itu masalah gizi lebih yang disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi (Azrul,2004). Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif. Upaya peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan perawatan yang baik. Dengan lingkungan keluarga yang sehat, maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit masyarakat lainnya dapat dihindari. Di tingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam membentuk anak yang tahan gizi buruk.
B. Rumusan Masalah 1. Apa definisi dari gizi buruk pada anak? 2. Apa saja etiologi yang menyebabkan gizi buruk pada anak? 3. Apa saja klasifikasi gizi buruk pada anak? 4. Bagaimana manifestasi klinik dari gizi buruk pada anak? 5. Bagaimana asuhan keperawatan gizi buruk pada anak?
1
C. Tujuan
Untuk mengetahui definisi dari gizi buruk pada anak.
Untuk mengetahui etiologi yang menyebabkan gizi buruk pada anak.
Untuk mengetahui klasifikasi gizi buruk pada anak.
Untuk mengetahui manifestasi klinik dari gizi buruk pada anak.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan gizi buruk pada anak.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Gizi Buruk Pada Anak WHO mendefinisikan Gizi buruk adalah kekurangan kalori-protein (KKP) sebagai ketidakseimbangan seluler antara intake kalori dengan kebutuhan tubuhyang diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan fungsi-fungsi spesifik(Blossner, 2009). Kwasiorkor dan marasmus merupakan dua tipe dari malnutrisi & gizi buruk. Perbedaan yang 'elas dari kedua kondisi KKP ini adalah pada kwashiorkor didapatkan edema, sedangkan pada marasmus tidak didapatkan edema,marasmus terjadi berhubungan dengan tidak adekuatnya intake kalori dan protein,sedangkan pada kwashiorkor intake kalori normal tetapi asupan protein tidakadekuat. Pada studi, kondisi marasmus dihubungkan dengan adaptasi
terhadapkelaparan,
sedangkan
pada
kwashiorkor
merupakan
gangguan adaptasi terhadap kelaparan (shashidhar, 2009). Jadi kesimpulannya, malnutrisi adalah kekurangan asupan baik itu kalorimaupun protein sehingga kebutuhan nutrisi dalam tubuh tidak terpenuhi sertadapat menyebabkan pertumbuhan terhambat dan fungsi-fungsi tubuh menjadi tidak berrfungsi dengan baik dan jika tidak ditangani maka akan berdampak buruksampai ke kematian.
B. Etiologi Gizi Buruk Pada Anak Penyebab langsung: -
Kurangnya asupan makanan
-
Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya 'umlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.
-
Adanya penyakit, terutama penyakit infeksi, mempengaruhi 'umlah asupanmakanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
3
Penyebab tidak langsung -
Kurangnya ketahanan pangan keluarga.
-
Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan.
-
Kualitas peralatan ibu dan anak.
-
Buruknya pelayanan kesehatan.
-
Sanitasi lingkungan yang kurang.
C. Klasifikasi Gizi Buruk Pada Anak Kurang energi Protein, secara umum dibedakan menjadi marasmus dan kwashiorkora 1) Marasmus adalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut: a. Intake kalori yang sedikit. b. Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral. c. Kelainan struktur bawaan. d. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates. e. Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup. f. Gangguan metabolisme. g. Tumor hipotalamus h. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang. i. Urbanisasi. 2) Kwashiorkor adalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori. Penyebabnya adalah: a. Intake protein yang buruk. b. Infeksi suatu penyakit. c. Masalah penyapihan.
4
D. Manifestasi Klinik Gizi Buruk Pada Anak Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:
Kelelahan dan kekurangan energy
Pusing
Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi)
Kulit yang kering dan bersisik
Gusi bengkak dan berdarah
Gigi yang membusuk
Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
Berat badan kurang
Pertumbuhan yang lambat
Kelemahan pada otot
Perut kembung
Tulang yang mudah patah
Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
E. Patofisiologi Gizi Buruk Pada Anak Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu:
tubuh
sendiri
(host),
agent
(kuman
penyebab),
environment
(lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan. Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya
5
katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau
kekurangan
makanan
ini
berjalan
menahun.
Tubuh
akan
mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan untuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisi yang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.
F. Pathway Gizi Buruk Pada Anak
6
G. Komplikasi
Kwashiorkor; diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh kembang, hipokalemi dan hipernatremi.
Marasmus; infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri, malnutrisi kronik, gangguan tumbuh kembang.
H. Penatalaksanaan Medis
Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin
Pemberian terapi cairan dan elektrolit
Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare, dan antibiotic
I. Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Gizi Buruk 1. Pengkajian a. Identitas Paling sering terjadi pada anak-anak laki-laki maupun perempuan. b. Riwayat Keluhan Utama Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan gangguan pertumbuhan (berat badan semakin lama semakin turun), bengkak pada tungkai, sering diare dan keluhan lain yang menunjukkan terjadinya gangguan kekurangan gizi. c. Riwayat Kesehatan Sekarang Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi (lebih, baik, kurang, buruk), psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Data fokus yang perlu dikaji dalam hal ini adalah riwayat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak (riwayat kekurangan protein dan kalori dalam waktu relatif lama).
7
d. Riwayat Kesehatan Keluarga Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain. e. Pengkajian Fisik Meliputi pengkajian pengkajian komposisi keluarga, lingkungan rumah dan komunitas, pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga, fungsi dan hubungan angota keluarga, kultur dan kepercayaan, perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan, persepsi keluarga tentang penyakit klien dan lain-lain.Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to too yang meliputi: keadaan umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen, ekstremitas dan genito-urinaria. Fokus pengkajian pada anak dengan Marasmik-Kwashiorkor adalah pengukuran antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit). Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
Penurunan ukuran antropometri
Perubahan rambut (defigmentasi, kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut)
Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema palpebra
Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi, retraksi otot intercostal)
Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi diare.
Edema tungka
8
Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis terutama pada bagian tubuh yang sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas jari kaki, paha dan lipat paha)
f. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium;
albumin,
creatinine dan nitrogen.
Elektrolit, Hb, Ht, transferrin g. Analisa Data No
Symtom
Etiologi
1.
Ds:
Sosial
Problem ekonomi
keluarga pasien mengatakan malabsobsi anak
tidak
mau
infeksi
rendah, Nutrisi dan dari
makan, anoreksia
kurang kebutuhan
tubuh
makanan yang diberikan tidak mau.
Intake kurang dari kebutuhan
Do: -kulit keriput
Defisiensi protein dan kalori
-turgor kulit jelek -perut
buncit,
dengnan Daya tahan tubuh menurun
gambaran usus yang jelas -nadi lambat
Keadaan umum lemah
Anoreksia, diare
Nutrisi kurang dari kebutuhan
2.
DS:
Sosial
-klien mengeluh kaku
malabsobsi
DO:
anoreksia
-edema
9
ekonomi infeksi
rendah, Kerusakan dan integritas kulit
-terjadi atrofi otot-.ulang pipi Intake kurang dari kebutuhan dan dagu kelihatan menonjo kulit
terlihat
kering
dan Defisiensi protein dan kalori
bersisik Hilangnya lemak dibantalan kulit
Turgor kulit menurun dan keriput
Kerusakan integrasi kulit
3.
DS:
Sosial
ekonomi
-keluarga mengeluhkan anak malabsobsi
infeksi
rendah, Keterlambatan dan pertumbuhan dan
tidak tumbuh sesuai dengan anoreksia
perkembangan
usiannya DO:
Intake kurang dari kebutuhan
-Terlihat sangat kurus, kulit kendor keriput, ketika dicubit Produksi albumin menurun ringan, lapisan lemak dibawah kulit sehingga tampak tipis
Atrofi/ pengecilan otot
Keterlembatan Pertumbuhan dan perkembangan
2. Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan yang tidak adekuat, anoreksia dan diare.
Kerusakan integritas kulit b/d tidak adanya kandungan makanan yang cukup.
10
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang tidak adekuat dan proses penyakit kwashiokor dan marasmus.
3. Intervensi No
NDX
1
Ketidakseimbangan nutrisi Kriteria Hasil : Nutrition Management kurang dari kebutuhan b/d Adanya peningkatan BB Kaji adanya alergi makanan asupan yang tidak adekuat, sesuai dengan tujuan anoreksia dan diare. BB ideal sesuai dengan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah tinggi badan kalori dan nutrisi yang Definisi : asupan nutrisi tidak Mampu dibutuhkan pasien cukup untuk memenuhi mengidentifikasi Berikan substansi gula kebutuhan metabolik kebutuhan nutrisi Tidak ada tanda – tanda Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan malnutrisi harian Monitor jumlah nutrisi dan Menunjukkan kandungan kalori peningkatan fungsi Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi pengecapan dari Nutrition Monitoring menelan BB pasien dalam batas normal Tidak terjadi penurunan Monitor adanya penurunan BB yang berarti BB Monitor tie dan jumlah aktivitas Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht Kerusakan integritas kulit Kriteria Hasil : Pressure Management berhubungan dengan tidak Integritas kulit yang baik Anjurkan pasien adanya kandungan makanan bisa dipertahankan ( menggunakan pakaian yang yang cukup sensasi, elastisitas, longgar temperature, hidrasi, Hindari kerutan pada tempat Definisi : Perubahan / gangguan pigmentasi) tidur epidermis dan/ atau dermis Tidak ada luka / lesi Jaga kebersihan kulit agar pada kulit tetap bersih dan tetap kering Perfusi jaringan baik Mobilisasi pasien
2.
NOC
NIC
11
3.
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan b/d asupan kalori dan protein yang tidak adekuat dan proses penyakit kwashiokor dan marasmus. Definisi : penyimpangan / kelainan dari aturan kelompok usia
Menunjukkan Monitor kulit akan adanya pemahaman dalam kemerahan proses perbaikan kulit Oleskan lotion atau minyak / dan mencegah terjadinya baby oil pada daerah yang sedera berulang tertekan Mampu melindungi kulit Mandikan pasien dengan dan mempertahankan sabun dan air hangat kelembaban kulit dan perawatan alami Kriteria Hasil : Peningkatan perkembangan Anak berfungsi optimal anak dan remaja sesuai tingkatannya Kaji faktor penyebab Keluarga dan anak gangguan perkembangan mampu menggunakan anak koping terhadap Identifikasi dan gunakan tantangan karena adanya sumber pendidikan untuk ketidakmampuan. memfasilitasi perkembangan Keluarga mampu anak yang optimal mendapatkan sumber – Tingkatkan komunikasi sumber sarana verbal dan stimulasi taktil komunitas Berikan instruksi berulang Kematangan fisik : dan sederhana wanita : perubahan fisik Dorong anak melakukan normal pada wanita sosialisasi dengan kelompok yang terjadi dengan Berikan reinforcement positif transisi dari masa kanak atas hasil yang dicapai anak – kanak ke dewasa Nutritional Management : Kematangan fisik : pria : Kaji keadekuatan asupan perubahan fisik normal nutrisi pria yang terjadi dengan Tentukan makanan yang transisi dari masa kanak disukai anak – kanak ke dewasa Pantau kecenderungan Status nutrisi seimbang kenaikan dan penurunan BB anak
12
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gizi buruk adalah keadaan dimana asupan gizi sangat kurang dari kebutuhan tubuh. Umumnya gizi buruk ini diderita oleh balita karena pada usia tersebut terjadi peningkatan energy yang sangat tajam dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi virus / bakteri.
B. Saran Setelah menelusuri berbagai sumber pustaka, maka dapat diajukan saransaran agar mahasiswa keperawatan dapat lebih teliti dalam menghadapi masalah gizi dan mendapatkan hasil yang diharapkan sebagai berikut : 1. Diharapkan mahasiswa keperawatan dapat menganalisa mengenai gizi di tiap tahap tumbuh kembang. 2. Diharapkan mahasiswa keperawatan dapat mempelajari masalah gizi bukan hanya dari definisi, akan tetapi dari aspek lain agar dapat mengetahui penanganan dan spesifikasi dari masalah yang dialami. 3. Diharapkan mahasiswa keperawatan dapat menegakkan diagnosa sesuai dengan masalah yang dialami dan dapat menegakkannya menurut prioritas serta melakukkan tindakkan berdasarkan diagnose. Dengan dibuatnya makalah ini, diharap mahasiswa paham tentang bagaimana promosi dan preventif dari masalah gizi serta bagaimana merealisasikannya terhadap diri sendiri kususnya dan mayarakat umumnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Subagyo, Nanang. Diakses dari: https://www.pdfcoke.com/document/317275916/ASuhan-Keperawatan-Gizi-Buruk. Diakses pada tanggal 17 Maret 2019 pada pukul 13.00 Ibrahim, Ira. Diakses dari: https://www.academia.edu/12276545/Asuhan_Keperawatan_Malnutrisi_Pada_An ak. Diakses pada tanggal Diakses pada tanggal 17 Maret 2019 pada pukul 13.25
14