Makalah Agama Puasa.docx

  • Uploaded by: Nor Mahdiyah
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Agama Puasa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,788
  • Pages: 18
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh kita sebagai seorang muslim. Tetapi di dalam puasa itu terdapat banyak hal yang perlu kita ketahui sebelum melaksanakan salah satu Rukun Islam yang satu ini, jadi kita bukan hanya sekedar melaksanakannya saja. Pada dasarnya Puasa berawal dari niat kemudian berpuasa, namun kita juga harus memerhatikan juga apa saja syarat puasa, hal yang membatalkan puasa dan juga apa saja yang disunnah kan dalam berpuasa, semua itu agar Puasa kita lebih bermanfaat dan diterima oleh Allah SWT.

B.

Rumusan Masalah Dalam pembahasan puasa ini ada beberapa rumusan masalah yang perlu dibahas yakni: a. Apa pengertian puasa? b. Apa dasar-dasar hukum puasa? c. Apa saja macam-macam puasa? d. Bagaimana tata cara berpuasa? e. Apa saja amalan – amalan sunnah saat berpuasa? f. Apa hikmah puasa?

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PUASA

Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang mulai disyariatkan pada tahun ke II Hijriah. Kata puasa berasal dari bahasa arab “ ‫ ” الص َّْوم‬yang berarti menahan (‫)إمساك‬. Jadi, puasa menurut bahasa artinya “menahan”. Secara Terminologi, Puasa Adalah .‫إمساك عن مفطر بنية مخصوصة جميع نهار قابل للصوم من مسلم عاقل طاهر من حيض و نفاس‬ (menahan dari sesuatu yang membatalkan puasa dengan niat yang khusus pada seluruh siang harinya orang yang melakukan puasa yang berakal, dan suci dari haidl dan nifas). Jadi, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan. Sesuai firman Allah SWT : )187 : ‫ (البقرة‬...‫س َو ِد ِمنَ ا ْلفَجْ ِر‬ ْ َ‫اواش َْرب ْوا َحتَّى يَتَبَيَّنَ لَكم ا ْل َخيْط ْاْلَ ْبيَض ِمنَ ا ْل َخي ِْط ْاْل‬ َ ‫وكل ْو‬... َ Artinya : “makan dan minumlah hingga nyata bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar.” (QS. Al-Baqarah : 187)

B.

DASAR-DASAR HUKUM PUASA Adapun hukum melakukan puasa Ramadlan adalah Wajib/Fardlu ‘Ain, sesuai firman Allah SWT : ١٨٣ َ‫ع َلى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن َق ْب ِلك ْم لَعَلَّك ْم تَتَّق ْون‬ َ ‫ب‬ َ ‫ب‬ َ ِ‫الصيَام َك َما كت‬ َ ِ‫يَاَيُّهَاا َّل ِذ ْينَ آ َمن ْوا كت‬ ِ ‫علَيْكم‬ Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertaqwa.” (Qs. Al-Baqarah : 183)

Hadits Rasulullah SAW:

‫ شهادة أن ْلإله إْلهللا وأن محمدا رسول هللا وإقام الصالة وإيتاءالزكاة وحج‬: ‫بني اإلسالم على خمس‬ . ‫الــبيت وصيام رمضان‬ Artinya: “Islam itu didirikan atas lima perkara: 1) bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, 2) mendirikan sholat lima waktu, 3)menunaikan zakat, 4) mengerjakan haji, 5) mengerjakan puasa pada bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim dan Ahmad). C. MACAM-MACAM PUASA

1.

PUASA FARDLU (WAJIB) Puasa fardlu yaitu pelaksanaan ibadah puasa yang hukumnya wajib, apabila

dikerjakan

mendapat

pahala

dan

bila

ditinggalkan

akan

mendapatkan siksa. Puasa fardlu ada 3 macam ;

a. Puasa ramadan b. Puasa nadzar c. Puasa kafarat a. Puasa ramadlan

1)

Pengertian Puasa Ramadlan

Ramadlan menurut bahasa artinya “pembakaran”, sedang puasa ramadlan adalah ibadah puasa yang dilaksanakan selama satu bulan penuh pada bulan ramadlan dan juga termasuk rukun islam yang keempat. Puasa ramadlan disyari’atkan pada tahun kedua hijriyah. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah : 183-184 ‫}اَيَّا ًما‬183{ َ‫علَى ا َّل ِذ ْينَ ِم ْن قَ ْب ِلك ْم لَعَلَّك ْم تَتَّق ْون‬ َ ‫ب‬ ‫علَيْكم‬ َ ‫ب‬ َ ِ‫الصيَام َك َما كت‬ َ ِ‫يَاَيُّهَاا َّل ِذ ْينَ آ َمن ْوا كت‬ ِ }184{...ٍ‫َّم ْعد ْودَات‬ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan berpuasa atas orang-orang sebelum kamu sekalian agar kamu bertaqwa, yaitu dalam beberapa hari yang telah ditentukan.” (QS. Al-Baqarah : 183-184) Dan pada surat al-Baqarah :185

َٰ ‫ان فَ َمن ش َِه َد ِمنكم ٱلش َّۡه َر‬ ِ َّ‫نز َل فِي ِه ۡٱلق ۡر َءان هدٗ ى ِللن‬ ِ ‫ِي أ‬ ِ ِۚ َ‫اس َوبَيِنَ ٖت ِمنَ ۡٱلهد ََٰى َو ۡٱلف ۡرق‬ ٓ ‫ش َۡهر َر َمضَانَ ٱلَّذ‬ . . . . ‫فَ ۡليَص ۡمه‬ Artinya: Bulan Ramadlan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan bulan itu, berpuasalah... (QS Al- Baqarah : 185).

2)

Beberapa hal yang mewajibkan puasa Ramadlan Puasa bulan Ramadlan wajib jika menemukan salah satu dari lima (5) perkara berikut :

a.

Dengan sempurnanya bulan Sya’ban. Yaitu genap 30 hari (istikmal)

b.

Melihat tanggalnya bulan Ramadlan bagi orang yang melihatnya walaupun fasiq (rukyatul hilal) Sabda Nabi Muhammad SAW : (‫ش ْعبَانَ ثَالَثَي ِْن (رواهالبخارى ومسلم‬ َ َ‫علَيْك ْم َفاَك ِْمل ْوا ِع َّد ة‬ َ ‫ص ْوم ْوا ِلرؤْ يَتِ ِه َوا َ ْف ِطر ْوا ِلرؤْ يَتِ ِه فَا ِْن غبِ َي‬ Artinya : “Berpuasalah kamu, karena melihat tanggal (1 Ramadlan) dan berbukalah kamu karena melihat tanggal (1 Syawal). Dan jika terhalang oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.” (HR. Bukhari dan Muslim)

c.

Tetapnya tanggal 1 bulan Ramadlan, bagi orang yang tidak melihatnya, percaya dengan orang yang adil kesaksiannya. Sabda Rasulullah SAW : ‫ام ِه‬ َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ َ ِ‫َّللا‬ ِ ‫اس ِب ِص َي‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫ع ْنه َما َرآه فَا َ ْخ َب َر َرس ْو َل‬ َّ ‫ِإنَّ ا ْبنَ ع َم َر َر ِض َي‬ َ ‫سلَّ َم ِبذَا ِلكَ َوصَا َم َوا َ َم َرال َّن‬ )‫(رواه ابو داود‬ Artinya : Bahwasanya Ibnu Umar telah melihat bulan tanggal (1 Ramadlan) maka Rasulullah di berithu tentang hal tersebut. Rasulullah kemudian berniat puasa dan menyuruh orang-orang ( para sahabat) untuk berpuasa.” (HR. Abu Daud)

d.

Sebab berita dari orang yang adil riwayatnya yang dapat dipercaya (dipertanggungjawabkan) atas kebenarannya baik percaya atau tidak. Seperti berita lewat televisi yang disiarkan oleh Menteri Agama atau hakim agama.

e.

Dengan hisab, bahwa bulan Ramadlan telah tiba dengan cara berijtihad memperhatikan peredaran bulan dibandingkan dengan peredaran matahari.

b.

Puasa Nadzar

1)

Pengertian puasa Nadzar Nadzar artinya “janji”, puasa nadzar adalah puasa yang dilaksanakan karena telah berjanji, didengar orang atau tidak, diketahui orang lain atau tidak.

2)

Hukum Puasa Nadzar Puasa Nadzar hukumnya wajib bagi orang yang bernadzar.Rasulullah SAW bersabda : )‫َّللاَ َف ْلي ِط ْعه (رواه البخاري‬ َّ ‫َم ْن نَذَ َر ا َ ْن ي ِط ْي َع‬ Artinya : “Barang siapa bernadzar akan mentaati Allah, hendaklah ia kerjakan.”(HR.Bukhari)

3)

Tujuan puasa nadzar Tujuannya mendekatkan diri kepada Allah dan dilaksanakan kapan saja, selain pada hari-hari terlarang.

4)

Sebab-sebab puasa nadzar

-

Karena memperoleh karunia nikmat dariAllah SWT.

-

Karena terhindar dari bencana atau marabahaya.

5)

Kafarat puasa nadzar Bilamana seseorang bernadzar akan tetapi tidak dilaksanakan maka ia berdosa dan ia wajib membayar kafarat (denda) dengan memilih satu diantara tiga :

Ø Memberi makan kepada sepuluh orang miskin. Ø Memberi pakaian kepada sepuluh orang miskin. Ø Memerdekakan seorang hamba sahaya. Jika ketiga tersebut tidak ada yang dilaksanakan karena tidak mampu, maka ia wajib membayarnya dengan cara berpuasa 3 hari agar kewajibannya gugur.

Sesuai dengan firman Allah SWT : ‫سا ِك ْينَ ِم ْن‬ َ ‫ارته و ِإ ْط َعام‬ َ ‫َّللا ِباللَّ ْغ ِو فِي ا َ ْي َمانِك ْم َولَ ِك ْن يؤَا ِخذك ْم ِب َما‬ َ ‫عش ََر ِة َم‬ َّ ‫ْلَ يؤَا ِخذكم‬ َ ‫ع َّقدْتم ْاْلَ ْي َمانَ فَكَف‬ )89( ‫س َوته ْم ا َ ْو تَحْ ِريْر َرقَ َب ٍة فَ َم ْن لَّ ْم َي ِج ْد فَ ِص َيام ثَلىث َ ِة ا َ َّي ٍام‬ ْ ‫س ِط َما ت ْط ِعم ْونَ ا َ ْه ِليْك ْم ا َ ْو ِك‬ َ ‫ا َ ْو‬ Artinya : “Maka untuk mengampuni kesalahan sumpah yang dilanggar itu bersedekah kepada 10 orang miskin, sedekah itu diambil dari makanan yang biasa dimakan atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang

hamba sahaya. Barang siapa yang tidak kuasa melakukan perintah tadi, hendaklah ia puasa selama tiga hari.” (QS. Al-Maidah : 89) c.

Puasa Kafarat

1)

Pengertian puasa kafarat Menurut bahasa kafarat artinya sumpah. Sedangkan menurut istilah, puasa kafarat ialah puasa yang dilaksanakan seseorang karena janji atau sumpah yang telah dilanggar. Apabila seseorang berjanji atau bersumpah, kemudian melanggarnya ia akan mendapat 3 macam kafarat berikut ini :

Ø Memberi makan 10 orang fakir miskin Ø Memberi pakaian 10 orang fakir miskin Ø Memerdekakan seorang hamba sahaya Namun, apabila ia tidak mampu memenuhi salah satunya, maka wajib berpuasa 3 hari lamanya. 2)

Hukum puasa kafarat Puasa kafarat hukumnya wajib bagi orang yang melanggar janji atau sumpah.

2.

PUASA SUNNAH

Ø Pengertian puasa sunnah atau tathawwu’ Ialah puasa ketika dikerjakan mendapat pahala dan ketika ditinggalkan tidak berdosa. Puasa sunnah memiliki beberapa perbedaan dengan puasa wajib yaitu : -

Niat puasa sunnah boleh dilakukan pada pagi hari, tidak harus sebelum fajar

-

Puasa sunnah boleh dibatalkan

-

Puasa sunnah tidak boleh dilakukan pada hari-hari yang dilarang untuk berpuasa

Ø Macam-macam puasa sunnah, diantaranya : a.

Puasa 6 hari pada bulan syawal - mulai tanggal 2 Syawal berturut-turut atau tidak, akan tetapi lebih utamanya berturut-turut. Orang yang berpuasa 6 hari di bulan syawal bagaikan puasa sepanjang masa. Rasulullah SAW bersabda ; )‫ستًّا ِم ْن ش ََّوا ٍل فَ َكاَنَّ َما صَا َم ال َّد ْه َر (رواه الجماعة اْل البخاري ومسلم‬ ِ ‫َم ْن صَا َم َر َمضَانَ ث َّم اَتْبَعَه‬

Artinya ; “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadlan kemudian mengikutinya 6 hari pada bulan syawal, maka orang itu bagaikan berpuasa sepanjang masa.” (HR. Jama’ah kecuali Bukhari dan Muslim) b.

Puasa hari Arafah, yaitu puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah Sabda Nabi SAW : )‫ست َ ْق ِبلَةً (رواه مسلم‬ ْ ‫سنَت َي ِْن َما ِض َيةً َو م‬ َ ‫ ص َْوم َي ْو ِم ع ََرفَةَ يك َِفر‬.‫م‬.‫ع َْن ا َ ِبي قَتَا َدةَ ْاْلَ ْنصَاري قَا َل ال َّن ِب ُّي ص‬ Artinya : Dari Qotadah, Nabi Muhammad SAW bersabda : “Puasa hari Arafah dapat melebur dosa dua tahun, satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR. Muslim)

c.

Puasa hari ‘Asyura, yaitu tanggal 10 bulan Muharram Sabda Rasulullah SAW ; )‫سنَةَا ْل َما ِض َي َة (رواه مسلم‬ َّ ‫ورا َء يك َِفرال‬ َ ‫ ص َْوم َي ْو ِم عاَش‬.‫م‬.‫ع َْن ا َ ِبي قَتَا َدةَ ْاْلَ ْنصَاري قَا َل ال َّن ِب ُّي ص‬ Artinya : Dari Qotadah Rasulullah bersabda : “Puasa hari ‘Asyura dapat melebur dosa 1 tahun.” (HR. Muslim)

d.

Puasa bulan Sya’ban Rasulullah SAW bersabda : ‫شه ٍْر ا َ ْكثَ َر‬ َ ‫شه َْر َر َمضَانَ َو َما َراَيْته ِف ْي‬ َ َّ‫شه ٍْر قَط اِْل‬ َ ‫ست َ ْك َم َل ِص َيا َم‬ َ ‫َّللا‬ َ ‫َّللا‬ ْ ‫سلَّ َم ِإ‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫ص َّلى‬ َّ ‫َما َراَيْت َرس ْول‬ )‫ش ْع َبانَ (رواه البخاري ومسلم‬ َ ‫ِم ْنه ِصيَا ًما فِي‬ Artinya : “Saya tidak melihat Rasulullah SAW melakukan puasa dalam waktu sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadlan, dan tidak satu bulan pun yang hariharinya lebih banyak dipuasakan Nabi daripada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

e.

Puasa pada Bulan-bulan terhormat (‫)اشهرالحرم‬ Bulan-bulan terhormat maksudnya adalah empat bulan yang dihormati yaitu : Muharram, Rajab, Dzulqo’dah, dan Dzulhijjah. Bulan-bulan ini disebut dalam surat at-Taubah: 36 dengan sebutan‫اربع حرم‬

f.

Puasa hari Senin dan Kamis Rasulullah SAW bersabda : ,‫ْس‬ ٍ ‫ اِنَّ ْاْلَ ْع َما َل ت ْع َرض ك َّل اثْنَي ِْن َو َخ ِمي‬: ‫ فَ ِق ْي َل لَه فَ َقا َل‬.‫ْس‬ ٍ ‫اْلثْنَي ِْن َوا ْل َخ ِمي‬ ِ ْ ‫ كَانَ ا َ ْكثَر َما يَص ْوم‬.‫م‬.‫ا َنَّ النَّبِ َّي ص‬ )‫ (رواه احمد بسند صحيح‬. ‫ اَ ِخ ْره َما‬: ‫ فَيَق ْول‬.‫ ا َ ْو ِلك ِل مؤْ ِم ٍن اِْلَّ ا ْل متَه َِج َري ِْن‬,‫س ِل ٍم‬ ْ ‫َّللا ِلك ِل م‬ َّ ‫فَيَ ْغ ِفر‬

Artinya : “Bahwa Nabi SAW lebih sering berpuasa pada hari senin dan kamis, lalu ditanyakan kepadanya, apa sebabnya, maka sabdanya : sesungguhnya amalamal itu dihaturkan pada setiap hari senin dan kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan maka firman-Nya, tangguhkanlah kedua orang itu.” (HR. Ahmad)

g.

Puasa 3 hari di setiap pertengahan bulan hijriyah Tiga hari tersebut adalah tanggal 13, 14, 15 Qomariyah, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW : َ‫عش ََرة‬ َ َ‫ ثَال‬: ‫ْض‬ َ ‫ َوا َ ْربَ َع‬, َ‫عش ََرة‬ َ ‫ث‬ َّ ‫ ا َ ْن نَص ْو َم ِمنَ ال‬: ‫م‬.‫َّللا ص‬ َ ‫ اَ ْل ِبي‬, ‫شه ِْر ث َ َال ثَةَ اَيَّ ٍام‬ َّ ‫ع َْن اَبو ذَ ٍر ا َ َم َرنَا َرس ْول‬ )‫ وصححه ابن حبان‬,‫ َو َقا َل ِه َي َكص َْو ِم ال َّد ْه ِر (رواه النساء‬. َ‫عش ََرة‬ َ ‫س‬ َ ‫ َو َخ ْم‬, Artinya : Abu Dzar berkata bahwa Kami dititah oleh Rasulullah SAW agar berpuasa sebanyak tiga hari setiap bulan, yakni pada hari-hari cemerlang: Tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas. Sabdanya , bahwa itu seperti berpuasa sepanjang masa. (HR. Nasa’i dan disahihkan oleh Ibnu Hibban)

h.

Puasa 3 hari penutup setiap bulan, yaitu tanggal 28, 29, 30 Hari-hari tersebut dapat disebut hari-hari hitam atau yaumus sud, karena pada hari-hari itu adalah gelap.

i.

Puasa Nabi Daud Yaitu puasa yang diselang-seling, sehari puasa sehari puasa, sehari berbuka. Puasa seperti ini adalah puasa yang diamalkan oleh Nabi Daud. ‫صالَ ِة إِلَى‬ َ ‫َّللاِ ع َْن‬ َّ ‫َب ال‬ ِ َّ ‫الص َي ِام إِلَى‬ ُّ ‫ َواَح‬, ‫َّللا ِصيَام دَاو َد‬ ُّ ‫ اَح‬: .‫م‬.‫َّللاِ ص‬ َّ ‫ قَا َل َرص ْول‬: ‫َِّللاِ ب ِْن ع َم َر‬ َّ ‫ع ْبد‬ َّ ِ ‫َب‬ ‫وكَانَ يَص ْوم يَ ْو ًما َوي ْف ِطر يَ ْو ًما‬, َ َ ‫ َويَنَام سد‬, ‫ كَانَ يَنَام ِنصْفه َويَق ْوم ثلثَه‬, ‫صالَة دَاو َد‬ َ ‫سه‬ Artinya : Dari Abdillah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda : Puasa yang lebih disukai oleh Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang lebih disukai Allah adalah shalat Daud. Ia tidur seperdua malam, bangun sepertiganya, lalu tidur seperenamnya, dan ia berpuasa satu hari lalu berbuka satu hari.

3.

PUASA MAKRUH

Pengertian Puasa Makruh

Ialah puasa ketika dikerjakan tidak mendapat dosa dan ketika ditinggalkan mendapat pahala. Macam-macam Puasa Makruh 1). Puasa hari Syak (ragu-ragu, contoh : puasa pada hari terakhir di bulan sya’ban) 2). Puasa mengkhususkan hari jum’at saja, tidak disambung sebelumnya 3). Puasa mengkhususkan harinya, hari sabtu saja, ahad saja, dll.

4.

PUASA HARAM

Ø Pengertian puasa Haram Maksudnya adalah puasa yang dilakukan pada hari-hari yang diharamkan melaksanakan puasa pada hari-hari itu. Sesuai dengan hukum syari’at agama islam, haram puasa maksudnya jika dikerjakan termasuk perbuatan dosa dan jika ditinggalkan mendapat pahala.

Ø Hari-hari yang diharamkan berpuasa, yaitu : a.

Yaumul ‘Idaini (Idul Fitri dan Idul Adha) Hari raya Idul Fitri adalah setiap tanggal 1 Syawal , sedangkan Idul Adha setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :

‫ َواَ َّما يَ ْوم‬, ‫ فَ ِف ْطرك ْم ِم ْن ص َْو ِمك ْم‬, ‫ ا َ َّما يَ ْوم ا ْل ِف ْط ِر‬. ‫ نَهَى ع َْن ِصيَ ِام َهذَي ِْن ا ْليَ ْو َمي ِْن‬.‫م‬.‫ص‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫إِنَّ َرس ْو َل‬ ْ َ‫ْاْل‬ )‫فَكل ْوا ِم ْن نس ِكك ْم (رواه احمد واْلربعة‬,‫ضحَى‬ Artinya : “Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang berpuasa pada kedua hari raya. Adapun hari idul fitri merupakan saat berbuka dari puasamu. Sedangkan hari

raya idul adha agar kamu dapat memakan hasil qurbanmu.” (HR. Ahmad dan Arba’ah) b.

Hari-hari Tasyriq Pada hari-hari tasyriq inilah berpuasa diharamkan yakni tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. Rasulullah bersabda : ‫ َي ْو ِم ا ْل ِف ْط ِر َو َي ْو ِم ال َّنحْ ِر‬: ‫سنَ ِة‬ َ ‫َّللا‬ َ ‫ع َْن اَنَ ٍس ا َنَّ النَّ ِب َّي‬ َّ ‫س ِة ا َ َّي ٍام ِفى ال‬ َ ‫سلَّ َم نَهَى ع َْن ص َْو ِم َخ ْم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫صلَّى‬ )‫ْق (رواه الدارقطني‬ ِ ‫َوثَالَث َ ِة اَيَّ ِام التَّش ِْري‬ Artinya : Dari Anas ra, bahwa, “Sesungguhnya nabi melarang puasa lima hari dalam setahun, yaitu hari raya idul fitri dan idul adha dan tiga hari Tasyriq.” (HR. Daruquthni)

c.

Puasa yang dilakukan wanita yang sedang haidl atau nifas.

d.

Puasa sepanjang masa, yaitu puasa terus-menerus tanpa putus sepanjang tahun.

D. TATA-CARA MELAKSANAKAN PUASA a.

Syarat Wajib Puasa Ialah syarat yang seseorang dengan hal tersebut wajib melaksanakan puasa. Syarat-syarat wajib puasa adalah:

-

Islam

-

Baligh, maka tidak wajib puasa bagi anak-anak.

-

Berakal sehat

-

Kuasa (mampu) mengerjakan puasa, maka tidak wajib bagi orang yang sakit dan orang yang sudah tua.

b.

Syarat Sah Puasa Ialah syarat yang menjadikan sebab sah puasanya jika terpenuhi.syarat-syarat sah puasa adalah :

-

Islam

-

Tamyiz, yaitu mampu membedakan yang baik dan buruk

-

Suci dari haid atau nifas

-

Pada waktu yang diperbolehkan puasa

c.

Rukun Puasa

Ketika hendak berpuasa, kita harus mengetahui rukun-rukun puasa, karena puasa menjadi tidak sah apabila rukun-rukunnya tidak terpenuhi. Adapun rukun-rukun puasa adalah : 1.

Niat Niat harus dikerjakan pada malam hari sebelum terbit fajar shodiq jika puasa itu puasa fardlu dan kalau puasa itu puasa sunnah boleh pagi hari atau siang hari sebelum tergelincirnya matahari. Sabda Rasulullah SAW : ) ‫الصيَا َم قَ ْب َل ا ْلفَجْ ِر فَالَ ِص َيا َم َله (رواه الخمسة‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫قَا َل َرسو ل‬ ِ ‫ َم َم ْن لَ ْم مجْ ِم ِع‬.‫ص‬ Artinya : “ Nabi Muhammad SAW bersabda : “Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malamnya sebelum terbit fajar, maka tidak dianggap puasa.” (HR. Lima Ahli Hadits)

2.

Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.

d.

Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa

a)

Sengaja memasukkan sesuatu pada lubang yang menembus sampai perut.

b)

Memasukkan obat dari salah satu jalan , depan atau jalan belakang.

c)

Muntah dengan sengaja

d)

Sengaja bersetubuh antara suami dengan istri.

e)

Sengaja mengeluarkan mani.

f)

Haidl.

g)

Nifas.

h)

Gila/hilang akalnya, ayan, pingsan.

i)

Murtad (keluar dari agama Islam).

e.

Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Puasa

1.

Qadla’ Yang dimaksud qadla’ adalah berpuasa pada hari selain Ramadhan, yang dilakukan sebagai penggganti puasa yang batal pada bulan Ramadhan.

2.

Kafarat Kafarat adalah hukuman agama yang telah ditentukan Allah SWT dan diberikan kepada orang-orang yang telah melakukan beberapa jenis perbuatan dosa. Dan pada pembahasan ini, Bagi orang yang berpuasa pada bulan ramadhan,

menyengaja bersetubuh pada siang hari bulan ramadlan maka ia wajib mengqodlo dan membayar kafarat (denda). Kafaratnya ialah memerdekakan budak perempuan yang beriman dan bila tidak menemukan atau tidak mampu, maka ia wajib puasa dua bulan berturut-turut dan jika tidak mampu, wajib memberi makan fakir miskin sebanyak 60 orang, setiap orang mendapatkan satu mud atau ¾ liter. 3.

Fidyah Yaitu memberi makan fakir miskin sebagai pengganti satu hari puasa wajib di bulan Ramadhan yang ditinggalkan.

f.

Puasa orang Sakit, bepergian, Wanita Hamil atau Menyusui dan Orang Tua.

1.

Orang Sakit Orang yang Sedang sakit yang menyebabkan dirinya tidak sanggup melakukan puasa maka diperbolehkan tidak melakukan puasa, tetapi wajib mengqadha’ nya di selain bulan Ramadhan.

2.

Musafir (orang yang bepergian) Seorang Musafir juga diperbolehkan tidak puasa pada saat bulan Ramadhan, dengan ketentuan jarak yang ditempuh adalah lebih dari 81 Km, dan tujuan bepergian tersebut bukanlah untuk sesuatu maksiat. Dan musafir tersebut wajib meng qadla’ puasa yang dia tinggalkan.

3.

Orang Tua, dan Orang yang meningggal dunia. Bagi orang tua yang sudah tidak kuat melakukan puasa maka boleh tidak berpuasa ramadhan, tetapi harus mengganti setiap sehari puasa dengan memberi makanan pokok 1 mud kepada fakir miskin. Begitu juga pada kasus orang yang meninggal dunia dan masih memilki tanggungan puasa. Allah SWT berfirman : )184(...‫س ِكي ٍْن‬ َ ‫سفَ ٍر فَ ِع َّد ةٌ ِم ْن اَيَّ ٍام ا َخ َر َو‬ َ ‫فَ َم ْن كَانَ ِم ْنك ْم َّم ِر ْيضًا ا َ ْو‬ ْ ‫علَى الَّ ِذ ْينَ ي ِطيْق ْونَه ِف ْديَةٌ َطعَام ِم‬ َ ‫ع َلى‬ Artinya : “Barang siapa yang sakit diantara kamu atau dalam perjalanan, maka berpuasalah pada hari yang lain. Dan wajib bagi orang – orang yang berat menjalankan (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.” (QS. Al-Baqarah : 184)

4.

Wanita Hamil Atau Menyusui. Bagi seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui diperbolehkan untuk tidak melakukan puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW :

َ ‫َّللاَ ع ََّز َو َج َّل َو‬ ‫صالَ ِة‬ َ ‫سا فِ ِر الص َّْو َم َو‬ َ ‫َّللا‬ َّ ‫ش ْط َرال‬ َ ِ‫َّللا‬ َ ‫ض َع ع َِن ا ْل ٌم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ َّ‫سلَّ َم اِن‬ َّ ‫ص َّلى‬ َّ ‫ع َْن اَنَ ٍس قَا َل َرس ْول‬ )‫َوع َِن ا ْلح ْب َلى َوا ْلم ْر ِض ِع الص َّْو َم (رواه الخمسة‬ Artinya : Dari Anas ra. Rasulullah SAW bersabda : “sesungguhnya Allah telah memafkan setengah shalat bagi orang musafir dan memaafkan puasanya. Dan dia memberi kemurahan kepada wanita yang sedang hamil atau yang sedang menyusui.” (HR. lima ahli hadits). Adapun wanita hamil atau menyusui yang diperbolehkan tidak berpuasa dibagi menjadi dua : * Wanita Hamil atau Menyusui yang takut terhadap kondisi fisiknnya sendiri maka boleh meninggalkan puasa, dan wajib mengqadla’ puasa sebanyak hari yang ditinggalkan. * Wanita Hamil atau Menyusui yang khawatir akan kondisi anaknya, maka diperbolehkan tidak berpuasa, maka wajib bagi mereka mengqodlo’ puasa sebanyak hari yang ditinggalkan dan wajib membyar kafarat atau fidyah setiap hari 1 mud atau ¾ liter diberikan kepada fakir miskin. Dengan hal tersebut diatas dapat disimpulkan sebagai berikut ; Akibat berbuka puasa ( tidak berpuasa ) pada bulan Ramadlan itu ada 4 macam : 1.

Wajib qodlo saja, seperti orang haidl, nifas, sakit, musafir, dan lain-lain.

2.

Wajib membayar fidyah saja, yaitu orang tua berusia lanjut yang tak mampu berpuasa dan orang sakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya.

3.

Wajib mengqodlo dan membayar fidyah, yaitu orang hamil, menyusui yang menghawatirkan terjadi hal-hal negatif pada anaknya.

4.

Tidak diwajibkan qodlo dan tidak juga membayar fidyah, seperti orang gila, anak kecil.

E.

AMALAN-AMALAN YANG DISUNNAHKAN SELAMA BERPUASA.

Ada beberapa amalan yang sunnah dilakukan bagi orang yang sedang mengerjakan puasa, antara lain :

1.

Makan sahur sesudah tengah malam walaupun hanya sedikit. Rasulullah bersabda: )‫سح ْو ِر َب َركَةً (رواه البخارى و مسلم‬ َ ‫َّللا‬ َ ِ‫َّللا‬ َّ ‫سحَّر ْوا فَ ِإ نَّ ِفى ال‬ َ َ ‫ ت‬: ‫سلَّ َم‬ َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َّ ‫ص َّلى‬ َّ ‫ع َْن اَنَ ٍس قَا َل َرس ْول‬ Artinya : dari Anas ra. Rasulullah SAW bersabda: “Makan sahurlah kamu, sesungguhnya pada makan sahur itu berkah.” (HR. Bukhori Muslim)

2.

Mengakhirkan waktu makan sahur, kurang lebih beberapa menit (diperkirakan waktunya cukup untuk menghabiskan makanan) sebelum fajar shodiq dan menyegerakan berbuka puasa, ketika sudah nyata maghrib. )‫عجَّل ْوا ا ْل ِف ْط َر (رواه احمد‬ َ ‫سح ْو َر َو‬ َّ ‫ ْلَ ت َ َزال ا َّمتِ ْي بِ َخي ٍْر َما ا َ َّخروا ال‬: ‫ َم‬. َ‫َّللاِ ص‬ َّ ‫ع َْن اَبِي ذَ ٍر قَا َل َرس ْول‬ Artinya : Dari Abi Dzar ra. Rasulullah SAW bersabda : “senantiasa umatku dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan makan sahur dan menyegerakan berbuka.” (HR. Ahmad)

3.

Berbuka puasa dengan kurma atau sesuatu yang manis, atau dengan air . Sebagaimana sabda Rasulullah SAW : َّ ‫َام ٍر ال‬ .‫ فَ ِإنَّه َطه ْو ٌر‬, ٍ‫علَى َماء‬ َ ‫ إِذَا ا َ ْف َط َر اَحَدك ْم فَ ْلي ْف ِط ْر‬: ‫ قَا َل‬.‫م‬.‫ض ِبي ِ ع َِن النبي ص‬ ِ ‫ع َْن سلَ ْي َما نَ اب ِْن ع‬ )‫ وصححه إبن حزيمة وابن حبا ن والحاكم‬,‫(رواه الخمسة‬ Artinya : Dari Sulaiman bin Amir Adh-Dhabbiy, Nabi SAW bersabda : “ketika salah satu kamu sekalian puasa, maka berbukalah dengan tamar/kurma, jika tidak menemukan kurma, maka dengan air. Sesungguhnya air itu suci mensucikan.” (HR. Lima Ahli Hadits, dan dishahihkan oleh Ibnu Huzaimah, Ibnu Hibban, Dan Hakim).

4.

Berdo’a sewaktu berbuka Sabda Rasul SAW ; َّ ‫ب ال‬ ‫ت‬ َ ‫اَللَّه َّم لَكَ ص ْمت َوبِكَ ا َ َم ْنت َو‬... : ‫عن ابن عمر رضي هللا عنهما‬ ِ َّ‫ض َماء َوا ْبتَل‬ َ ‫ع َلى ِر ْز ِقكَ ا َ ْف َط ْرت ذَ َه‬ .‫َّللا‬ َّ ‫ا ْلعر ْوق َوثَبَتَ ْاْلَ جْ ر اِ ْنشَا َء‬

Artinya : Dari Ibnu Umar ra. Rasulullah SAW apabila berbuka puasa beliau berdo’a : “Ya Allah, karena Engkau saya berpuasa, kepada Engkau saya beriman , dan dengan rizqi yang telah Engkau berikan saya berbuka, lapar dan dahaga telah hilang, urat-urat tenggorokan telah basah kembali dan pahala telah Engkau tetapkan, berdasarkan kehendak-Mu”. (HR. Bukhori dan Muslim) 5.

Memberi makan untuk berbuka bagi orang-orang yang puasa. Sabda Rasulullah SAW: )‫ئ (رواه الترمذي‬ َ ‫َم ْن فَ َط َر صَائِ ًما فَلَه اَجْ ر صَائِ ٍم َوْلَ يَ ْنقص ِم ْن اَجْ ِر الصَّا ئِ ِم‬ ٌ ‫ش ْي‬ Artinya : “barang siapa yang member berbuka orang yang berpuasa maka ia mendapat pahala, sebanyak orang yang puasa dan tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR. Turmudzi)

6.

Memperbanyak membaca dan mempelajari Al-Qur’an.

7.

Memperbanyak Shodaqoh.

F.

HIKMAH BERPUASA

1)

Membentuk manusia yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT QS. AlBaqarah ayat 183 : }183{ َ‫ع َلى الَّ ِذ ْينَ ِم ْن َق ْب ِلك ْم لَعَلَّك ْم تَتَّق ْون‬ َ ‫ب‬ َ ‫ب‬ َ ِ‫الصيَام َك َما كت‬ َ ِ‫يَاَيُّهَاا َّل ِذ ْينَ آ َمن ْوا كت‬ ِ ‫علَيْكم‬ Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan berpuasa atas orang-orang sebelum kamu sekalian agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah : 183)

2)

Sebagai benteng atau perisai dari segala macam tipu daya syaitan. Rasul bersabda: ‫سابَّه اَ ْو قَاتَلَه ا َ َح ٌد فَ ْل َيق ْل إِنِ ْي صَا ِئ ٌم‬ َ ‫ َوإِذَا‬,ْ‫ فَ ِإذَ ا كَانَ يَ ْوم ص َْو ِم ا َ َحدِك ْم فَ َال يَ ْرف ْث َوْلَ يَجْ َهل‬, ٌ‫الص َّْوم جنَّة‬ )‫(رواه البخاري و مسلم‬ Artinya : “Puasa itu perisai, maka apabila salah seorang dari kamu sedang berpuasa , janganlah berkata kotor dan berbuat tolol ; dan apabila ada seseorang yang

mencacinya

dan

mengajaknya

berselisih,

hendaklah

Sesungguhnya aku berpuasa.” (HR. Bukhori dan Muslim) 3)

Disediakan surga Royyan bagi orang-orang yang berpuasa. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW ;

ia

berkata,

‫آخره ْم أ ْغلِقَ ذَ ِلكَ ا ْلبَاب (رواه‬ ِ ‫ يقَال يَ ْو َم ا ْل ِقيَا َم ِة ا َ ْينَ الصَّائِم ْونَ ؟ فَ ِإذَا َد َخ َل‬.‫لريَّان‬ َّ َ ‫ ا‬: ‫إِنَّ ِل ْل َجنَّ ِة بَابًا يقَال لَه‬ )‫البخاري ومسلم‬ Artinya : “sesungguhnya surga itu mempunyai pintuyang disebut Royyan. Dipanggil pada hari kiamat. Hai mana orang-orang yang berpuasa? Lalu bila orang yang terakhir dari mereka telah masuk, maka pintu itu pun ditutup kembali.” (HR. Bukhari dan Muslim). 4)

Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT }34{ ‫ار‬ َ ‫اإل ْن‬ َ ‫َو َءا تَىك ْم ِم ْن ك ِل َما‬ َّ َ‫سا َ ْلتم ْوه َوإِ ْن تَعد ُّْوا نِ ْع َمت‬ ٌ َّ‫سانَ لَ َظل ْو ٌم َكف‬ ِ ْ َّ‫َّللاِ ْلَ تحْ ص ْو َها إن‬ Artinya : “Dan jika engkau menghitung-hitung nikmat Allah, tidaklah engkau dapat menghitungnya.” (QS. Ibrahim : 34)

5)

Melatih manusia memiliki sifat khasyyah (takut) kepada Allah, baik secara rahasia, maupun terang-terangan, karena tiada yang mengawasi orang yang berpuasa itu kecuali Allah.

6)

Membina kejujuran dan kedisiplinan

7)

Mendidik rasa belas kasih terhadap sesama manusia

8)

Dapat memelihara kesehatan Sabda Nabi SAW : ‫ص ْوم ْوا تَ ِصح ُّْوا‬ Artinya : ”Berpuasalah kamu, maka kamu akan sehat.”

9)

Dapat mengendalikan hawa nafsu

10) Melatih Hidup Sederhana Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacam-macam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.

BAB III PENUTUP

A. Simpulan Puasa adalah suatu amalan ibadah yang dilaksanakan dengan cara menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sampai terbenam matahari disertai niat kareena allah dengan syarat dan rukun tertentu. Puasa haruslah dilakukan pada selain hari-hari yang telah diharamkan dan dalam menjalankannyapun harus menghindari hal-hal yang dapat membatalkan puasa.diantaranya muntah dengan sengaja,ragu, berubah niat, danlain sebagainya. Di dalam Ibadah Puasa terutama bulan Ramadhan banyak sekali manfaat manfaat dan amalan – amalan yang dapat kita kerjakan agar Puasa kita lebih bermanfaat dan mendapat Ridha-Nya. Puasa mengandung banyak hikmah baik dalam segi kejiwaan seperti membisakan sabar dan berprilaku baik. Dalam segi social seperti sikap saling tolong menolong.dalam segi kesehatan seperti, membersihkan usus. Maupun dalam segi rohani yaitu selalu berdzikir kepada allah.serta dapat lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. B.

Saran Manusia adalah tempatnya salah dan dosa, dengan Puasa ini mudah mudahan kita sebagai manusia dapat mengurangi kesalahan tersebut dan menjadi manusia yang dimuliakan di sisi Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Z, Zurinal dkk, Fiqih Ibadah, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif hidayatullah, 2008. Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, Jakarta, Pena Pundi Aksara,2006 Ayyub, Syeikh Hasan, Fikih Ibadah, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2008 Al-Bugha, Musthafa Dib, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafi’i, Damaskus, Darul Musthafa, 2009 http://www.academia.edu/4669118/puasa_dan_hikmah_di_dalamnya http://ramadhan.republika.co.id/berita/ramadhan/shaum-ala-rasulullahsaw/12/07/18/m756vc-inilah-hikmah-berpuasa http://blog.lazada.co.id/10-hikmah-melaksanakan-ibadah-puasa-ramadhan/

Related Documents

Makalah Agama
October 2019 55
Makalah Agama
July 2020 24
Makalah Agama
August 2019 53
Makalah Agama Payo.docx
November 2019 26

More Documents from "indah permata"

10 Tokoh Per.docx
May 2020 10
Difteri.docx
December 2019 13
Daftar Isi.docx
May 2020 2
Kasus.docx
December 2019 6