Makalah Advokasi Kel Iii.docx

  • Uploaded by: edwin
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Advokasi Kel Iii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,051
  • Pages: 13
MAKALAH ADVOKASI DAN PROMOSI KESEHATAN ”Model dan Nilai Promosi Kesehatan”

Kelompok 3 : 1. Ani. A. Lerrick 2. Dolfina. A.B. Sahulata 3. Cindi. J. Kaihena 4. Helda. Maahaly 5. Maxy. Noya 6. Billy. A. Bombokang 7. Juliati. Balalauw 8. Ati.M. Unenor 9. Edwin. Kembauw 10. Gilbert. Bassay 11. Aldi. J. Lakburlawal 12. Yunarti. Betaubun

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat-Nya makalah promosi kesehatan tentang Model dan Nilai Promosi Kesehatan telah kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu. Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai model dan nilai promosi kesehatan, Memang makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan yang lebih baik.

15 Februari 2019

Tim Penyusun

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………….. DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………... 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………. 1.3 Tujuan Pembahasan…………………………………………………………………………. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Model dan Nilai Dalam Promosi Kesehatan…………………………………. 2.2 Jenis Model Dalam Kegiatan Promosi Kesehatan………………………………………. BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 3.2. Saran………………………………………………………………………………………… REFERENSI DAFTAR PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sedang memasuki periode transisi epidemiologi, dimana penyakit-penyakit infeksi yang sejak dahulu banyak terjadi di masyarakat masih memiliki angka kejadian yang tinggi. Di sisi lain seiring dengan perubahan gaya hidup terutama di perkotaan, angka kejadian penyakit non-infeksi (Penyakit Tidak Menular/PTM) juga mulai menunjukkan peningkatan. Survai Kesehatan Rumah Tangga tahun 2001 menunjukkan peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular tersebut jika dibandingkan dengan SKRT tahun 1995. Oleh karena itu dibutuhkan pendekatan yang amat komprehensif agar dapat menurunkan angka kejadian tersebut dan yang lebih penting untuk mencegah agar penyakit tersebut tidak terjadi di masyarakat kita. Pendekatan

komprehensif

tersebut

tidak

dapat

dilaksanakan

dengan

pendekatan

kuratif/pengobatan saja, seperti yang selama ini menjadi titik berat praktik kedokteran di Indonesia. Perlu diupayakan peningkatan kesadaran dan peningkatan pengetahuan masyarakat terhadap pola-pola penyakit tersebut yang akhirnya berujung pada perubahan gaya hidup menjadi gaya hidup sehat. Di sinilah peranan pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dalam menyelesaikan masalah kesehatan di Indonesia. Perilaku adalah respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik, durasi dan tujuan baik disadari maupun tidak. Perilaku merupakan kumpulan berbagai factor yang saling berinteraksi. Sering tidak disadari bahwa interaksi tersebut amat kompleks sehingga petugas kesehatan tidak sempat memikirkan penyebab seseorang menerapkan perilaku tertentu. Karena itu amat penting bagi seorang petugas kesehatan untuk dapat menelaah alasan di balik perilaku individu, sebelum ia mampu mengubah perilaku tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Jelaskan pengertian model dan nilai dalam promosi kesehatan ? 2. Bagaimana jenis model dalam kegiatan promosi kesehatan ?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana pengertian model dan nilai dalam promosi kesehatan 2. Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana jenis model dalam kegiatan promosi kesehatan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN MODEL DAN NILAI DALAM PROMOSI KESEHATAN

2.1.1 Model Dalam Promosi Kesehatan Definisi Promosi Kesehatan (Health Promotion) dalam ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) mempunyai dua pengertian. 1. Promosi kesehatan adalah sebagian dari tingkat kesehatan dalam konteks ini adalah peningkatan kesehatan. 2. Promosi kesehatan diartikan sebagai upaya memasarkan, menyebarkan, mengenalkan, atau pesan kesehatan atau upaya-upaya kesehatan sehingga masyarakat menerima atau membeli (dalam arti menerima prilaku kesehatan) atau mengenal pesan-pesan kesehatantersebut yang akhirnya masyarakat mau berprilaku hidup sehat. Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili sesuatu hal nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang memungkinkan seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Model praktik kebidanan didasarkan isi dari teori dan konsep praktik. Teori dan konsep mencerminkan filosofi, nilai dan keyakinan tentang manusia. Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi kesehatan serta memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Pendekatan model kesehatan terapan dapat menjadi dasar untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan seperti Health Believe Model (HBM),Transteoritical Model (TTM),Teori Sebab Akibat, Stress dan strategi koping.

2.1.2. Nilai Dalam Promosi Kesehatan Nilai adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang berharga, kebenaran, keyakinan mengenai ide-ide, objek, atau perilaku. Nilai budaya adalah suatu yang dianggap berharga atau keyakinan yang dipegang sedemikian rupa oleh seseorang sesuai dengan tuntunan nurani. Nilainilai tersebut dijadikan landasan, alasan, dan montivasi dalam perbuatanya.

2.2. JENIS MODEL DALAM KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN 2.2.1. Model Keyakinan Kesehatan (Healty Believe Model) Model keyakinan kesehatan (Health Believe Model) dikembangkan sejak tahun 1950 oleh kelompok ahli psikologi sosial dalam pelayanan kesehatan masyarakat Amerika. Model ini digunakan untuk menjelaskan kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program pencegahan atau deteksi penyakit. Model ini juga sering dipertimbangkan sebagai kerangka utama perilaku kesehatan yang dimulai dari pertimbangan orang-orang tentang kesehatan. Selain itu, model keyakinan kesehatan digunakan untuk mengidentifikasi prioritas beberapa faktor penting yang berdampak terhadap pengambiln keputusan secara rasional dalam situasi yang tidak menentu (Rosenstock). Pada 1974, pendidikan kesehatan mencurahkan seluruh perhatian terhadap isu keyakinan kesehatan

dan perilaku kesehatan individu. Isu tersebut merupakan kesimpulan dari riset

keyakinan kesehatan dalam memahami alasan individu melakukan atau tidak melakukan tindakan kesehatan, berkaitan dengan berbagai hubungan variasi yang lebih luas. Isu tersebut juga memberikan dukungan penting dari

Model Keyakinan Kesehatan dalam menjelaskan

prilaku pencegahan dan respns terhadap gejala atau diagnosis penyakit. Model keyakinan kesehatan merupakan model kognitif yang digunakan untuk meramalkan perilaku peningkatan kesehatan. Menurut Model Keyakinan Kesehatan, tindakan pencegahan yang mungkin dilakukan seseorang dipengaruhi secara langsung dari hasil dua keyakinan atau penilaian kesehatan antara lain ancaman yang dirasakan setara penilaian terhadap keuntungan dan kerugian.

2.2.2 Transteoritical Model (TTM) Model transteoritical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan seorang individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan perubahan untuk bertindak dalam pemeliharaan kesehatan. Sejarah dan inti Transteoritical Model James O.Prochasta, dkk.(1977) mengembangkan TTM berdasarkan analisis teori yang berbeda dari psikoterapi. Mode ini terdiri atas 4 fariabel, yaitu prasyarat untuk terapi, proses perubahan, isi harus diubah dan hubungan terapeutik. Model ini disempurnakan oleh prochasta berdasarkan penelitan yang mereka publikasikan dalam review jurnal dan bukunya terdiri atas 5 konstruksi yaitu tahapan prubahan, proses-proses perubahan, keseimbangan putusan, keberhasilan diri, dan godaan atau percobaan.  Model perubahan ini adalah sebuah proses yang melibatkan kemajuan melalui tujuh tahap: 1. Prekontemplasi yaitu orang tidak berniat mengambil tidakan dimasa mendatang (biasanya diukur selama enam bulan betikutnya). 2. Kontemplasi yaitu orang berniat untuk berubah dalam enam bulan mendatang 3. Persiapan yaitu orang yang berniat mengambil tindakan dalam waktu dekat, biasanya diukur sebagai bulan berkutnya. 4. Aksi yaitu oang telah membuat modifikasi terbuka tertentu dalam gaya hidup mereka dalam enam bulan terakhir. 5. Pemeliharaan yaitu orang berupaya mencegah terkambuhan, tahap yang diperkirakan terakhir dari enam bulan sampai sekitar lima tahun. 6. Pemutusan yaitu individu tidak memiliki godaan dan memiliki keberhasilan diri 100%, dimana mereka yakin tidak akan kembali pada kebiasaan lama yang tidak sehat mereka sebagai cara untuk mengatasi.

7. Proses perubahan adalah kegiatan rahasia dan terbuka yang digunakan orang untuk maju melalui beberapa tahap:

1.

Proses kesadaran dan efaluasi lingkungan kembali, diantara prekontemplasi dan kotemplas.

2.

Evaluasi diri kembali, diantara kontemplasi dan persiapan.

3.

Pembebasan diri, diantara persiapan dan tindakan, sangat ditekankan.

4.

Antara tindakan dan pemeliharaan, kontingensi manajemen membantu hubungan counter

2.2.3

conditoning dan kontrol stimulus ditekankan

Teori Sebab Akibat Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan

secara umum teori merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada sekumpulan fakta.

Pada teori sebab akibat, apa yang dialami manusia pasti ada

penyebabnya. Pengetahuan tentang sebab akibat mampu mendorong seseorang untuk bertindak hati-hati dan fokus terhadap akibat. Teori ilmiah dari berbagai teori ilmiah dari bebagai lapangan ilmu secara umum sangat bergantung pada hukum sebab akibat (kautalitas). Kautalitas terkait erat dengan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Prinsip pertama : Prinsip kausalitas mengniscayakan setiap kondisi (akibat) pasti mempunyai sebab. 2. Prinsip kedua : Menjelaskan bahwa akibat tidak mungkin terpisah dari sebab ; jika ada sebab maka ada akibat dan begitu sebaliknya. 3. Prinsip ketiga : Hukum keselarasan antara sebab dan akibat yang mengniscayakan setiap himpunan secara esensial harus selaras dengan sebab dan akibat di alam. Teori sebab akibat dalam promosi kesehatan tentunya akan menjadi lelas ketika memahami hukum sebab akibat tersebut. Aplikasi sebab akibat dalam promosi kesehatan memberi penekanan pada petugas kesehatan bahwa suatu penyakit yang terjadi pasti ada penyebabnya.

2.2.4.

Stres dan Strategi Koping Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan psikologi.

Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetap lebih mengenai kejiwaan. Banyak hal yang memicu stres, seperti : rasa khwatir, kesal, kletihan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, sindrom pramenstruasi (PMS), fokus yang berlebihan pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Stresor adalah keadaan yang diakibatkan oleh lingkungan internal atau eksternal sehingga memengaruhi tindakan kesejahteraan dan membutuhkan kesehatan fisik maupun psikologis untuk mengembalikan keseimbangan (Lazarus & Cohen, 1977). Diawal 1960-an dan 1970-an, stres dianggap sebagai fenomena transaksional stimulus ke perseptor. Koping (kemahiran bertahan) adalah menstabilkan faktor yang dapat membantu individu mempertahankan adaptasi psikososial selama perode menegangkan. Koping meliputi perilaku kognitif dan upaya mengurangi atau menghilangkan stres terkait kondisi dan tekanan emosional (Lazarus dan Folkam, 1984 ; Moos dan Schaefer, 1993).  Ada dua cara menghadapi stress :  Cara pertama adalah respon berfokus pada masalah yaitu respon diarahkan pada peristiwa eksternal. Stres dihilangkan atau dikurangi dengan memecahkan atau mnegendalikan masalah.  Cara kedua adalah respon berfokus pada emosi yaitu resfon diarahkan pada reaksi emosional dari peristiwa dan cenderung digunakan untuk menangani masalah-masalah yang tidak terkendali. Model transaksional dari stres dan koping adalah suatu kerangka kerja untuk mengevaluasi proses mengatasi peristiwa stres. Pengaruh stres pada orang tidak semua sama. Stres dapat menyebabkan penyakit pengalaman negatif. Faktor penting dalam mengatasi

stres

adalah

apakah

hal

itu

memengaruhi

dan

bagaimana

orang

mencarinperawatan medis atau dukungan sosial pada orang profesional. Untuk mengatasi stres, strategi masalah berfokus koping, emosi yang berfokus koping, dan makna berbasis koping dapat digunakan sebab penelitian yang memfasilitasi atau menghambat praktikpraktik gaya hidup (Glanz,dkk,2002).

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Model adalah sebuah gambaran deskriptif dari sebuah praktik bermutu yang mewakili sesuatu hal nyata. Model dalam kebidanan adalah aplikasi struktur kebidanan yang memungkinkan seorang bidan untuk menerapkannya sebagai cara mereka bekerja. Model praktik kebidanan didasarkan isi dari teori dan konsep praktik. Teori dan konsep mencerminkan filosofi, nilai dan keyakinan tentang manusia. Banyak model yang dikembangkan dapat mempengaruhi kesehatan serta memperbaiki intervensi pencegahan dan promosi kesehatan. Pendekatan model kesehatan terapan dapat menjadi dasar untuk kegiatan-kegiatan promosi kesehatan seperti Health Believe Model (HBM),Transteoritical Model (TTM),Teori Sebab Akibat, Stress dan strategi koping. B. SARAN Tim Penyusun sangat mengharapkan agar makalah ini dapat menjadi acuan dalam mempelajari tentang Advokasi dan Promosi Kesehatan. Dan harapan kami makalah ini tidak hanya berguna bagi kami tetapi juga berguna bagi semua pembaca. Terakhir dari kami walaupun makalah ini kurang sempurna kami mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan di kemudian hari.

REFERENSI 1. Aldi Lakburlawal : 2. Ani. Lerrick : 3. Ati. Unenor : Stres adalah suatu kondisi atau keadaan tubuh yang terganggu karena tekanan

psikologi. Biasanya stres dikaitkan bukan karena penyakit fisik tetap lebih

mengenai kejiwaan. 4. Billy Bombokang : 5. Cindi Kaihena : Health Believe Model adalah Model yang digunakan untuk menjelaskan kegagalan partisipasi masyarakat secara luas dalam program pencegahan atau deteksi penyakit. 6. Dolfina Sahulata : Pada teori sebab akibat, apa yang dialami manusia pasti ada penyebabnya. Pengetahuan tentang sebab akibat mampu mendorong seseorang untuk bertindak hati-hati dan fokus terhadap akibat. Teori ilmiah dari berbagai teori ilmiah dari bebagai lapangan ilmu secara umum sangat bergantung pada hukum sebab akibat (kautalitas). 7. Edwin Kembauw : Model transteoritical disempurnakan oleh prochasta berdasarkan penelitan yang mereka publikasikan dalam review jurnal dan bukunya terdiri atas 5 konstruksi yaitu tahapan prubahan, proses-proses perubahan, keseimbangan putusan, keberhasilan diri, dan godaan atau percobaan. 8. Gilbert Bassay : Teori ilmiah dari berbagai lapangan ilmu secara umum sangat bergantung pada hukum sebab akibat. Juga dipengaruhi oleh beberapa prinsip yang membangun teori ini. 9. Helda Maahaly : Koping (kemahiran bertahan) adalah menstabilkan faktor yang dapat membantu individu mempertahankan adaptasi psikososial selama perode menegangkan. 10. Juliati Balalauw : Model transteoritical adalah suatu model yang diterapkan untuk menilai kesiapan seorang individu untuk bertidak atas perilaku sehat yang baru dan memberikan strategi atau proses perubahan untuk memandu setiap individu melalui tahapan perubahan untuk bertindak dalam pemeliharaan kesehatan. 11. Maxy Noya : Cara-cara yang dilakukan untuk menghadapi stress. Cara pertama adalah respon berfokus pada masalah, dan cara kedua adalah respon berfokus pada emosi 12. Yunarti Betaubun :

DAFTAR PUSTAKA http://intanludse.blogspot.com/2012/10/model-dan-nilai-dalam-promosi-kesehatan.html tanggal 25 Okt. 13 http://ninikdianhusada.blogspot.com/p/model-dan-nilai-dalam-promosi-kesehatan.html tanggal 23 Okt. 13 http://pocongkesurupan.blogspot.com/2010/01/promosi-kesehatan.html?zx=245be4c8fbf0fe60 tanggal 24 Okt. 13

Related Documents

Advokasi
August 2019 26
Advokasi Buromlah.docx
November 2019 42
Makalah Kel. 10.docx
April 2020 3
Makalah Kel 7.docx
July 2020 16
Makalah Kel 1.docx
June 2020 12

More Documents from "Muhammad Safu'an"

Fran-utaaahj.docx
October 2019 80
Edwin Collectie
December 2019 66
Sistemas Activos Amd.docx
November 2019 60
December 2019 71
Innoveren Participeren
August 2019 66