M5.6 Seven Tools 2019.pdf

  • Uploaded by: Pratama Falah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View M5.6 Seven Tools 2019.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,877
  • Pages: 67
TUJUH ALAT BANTU (SEVEN TOOLS)

Latar Belakang • Jaminan mutu ditujukan untuk : – Mencapai zero defect, – Pengurangan keragaman – Menstimulasi inovasi produsen untuk memenuhi kebutuhan pasar

• Program pengendalian dan peningkatan mutu di perusahaan tidak dapat dilaksanakan dengan baik jika tidak didasarkan pada data kondisi kinerja nyata perusahaan tersebut. • Untuk memperoleh data yang akurat dan sekaligus untuk analisis yang valid, dikenal adanya 7 (tujuh) alat bantu yang dikenal dengan istilah Seven Tools

TUJUH ALAT BANTU (SEVEN TOOLS) Alat bantu yg digunakan untuk : Memudahkan pengumpulan data Membantu menganalisis secara sederhana Menyamakan bahasa analisis

Menyebarluaskan penggunaan teknik analisis yg sederhana

SEVEN TOOLS ??? 1. Lembar pengumpul data (check sheet) 2. Stratifikasi 3. Grafik dan Histogram 4. Diagram Pareto 5. Diagram sebab akibat (diagram Ishikawa)

6. Diagram pencar (scatter diagram) 7. Bagan kendali (control chart)

CHECK SHEET (Lembar pemeriksaan) • Check sheet berupa tabel dan digunakan untuk mengoleksi data. • Data sendiri merupakan unsur penting dalam pelaksanaan pengendalian dan perbaikan mutu. • Data berguna untuk membantu memahami situasi yang sebenarnya, menganalisis persoalan, mengendalikan proses, mengambil keputusan dan membuat rencana. • Dalam industri pangan, check sheet untuk pemerikasaan : – – – –

Kondisi proses (suhu, waktu, pH, berat, dll) Menghitung jumlah cacat (Macam dan jumlah atau %) Menuliskan lokasi cacat Konfirmasi pemeriksaan

CHECK SHEET Jenis data yang ada adalah : a. Data hasil pengukuran — panjang, berat, waktu dan lain-lain b. Data hasil penghitungan — jumlah reject, jumlah cacat/ kerusakan, dan lain-lain c. Data dalam urutan — pertama, kedua ... d. Data dalam derajat tingkat persoalannya — nilai 1, nilai 2, ... e. Data dalam hubungan kepentingan relatif — ya/tidak, 1/0

I. CHECK SHEET • Alat yg digunakan untuk mengumpulkan data Perlu diperhatikan bentuk dan form isian agar diperoleh data yg baik & mudah A. Sasaran pengumpulan data harus jelas Apa yg ingin diketahui ? Apakah sudah cukup lengkap untuk dasar bertindak ?

B. Pilah data sesuai kebutuhan, agar :

Mudah dipahami & diisi Dapat memberikan rincian data yg lengkap C. Tentukan cara pengumpulan data dg benar Siapa, dimana, kapan dsb. D. Sesederhana mungkin, kalau perlu pakai gambar

Contoh Check Sheet Tanggal

Shift

20/4/2003 2

Line Nama produk

Jumlah / batch Petugas

2

100

Nata de coco

Cahyo

Supervisor :………………. Tanda tangan :………………..

No. Jenis cacat

Jumlah

Total

Keterangan

1.

Isi kurang

//// /

6

Terjadi di akhir batch

2.

Bocor

/

1

-

3.

Posisi tutup miring

/

1

-

4.

Cembung

-

-

-

Pembuatan check sheet bertujuan untuk memfasilitasi pengumpulan analisa data TANGGAL: 1/13/06 -1/19/06 MESIN : 1 EAST SHIFT KERJA : 1-3 No.

PROSES: PENCETAKAN NUGGET (Pada 4oC)

Kategori : Rejeck

Hari Kerja SE

SL

RB

KM

JM

SB

MG

JML

1

Patah

IIII

I

IIII

IIII

IIII

IIII

I

27

2

Retak

I

IIII

III

III

III

II

III

20

3

Kulit mengelupas

II

II

IIII

IIII

IIII

IIII

IIII

29

4

Bercak hitam

IIII

IIII

IIII

IIII

IIII

IIII

IIII

35

5

Warna tidak seragam

I

III

III

IIII

IIII

IIII

IIII

27

6

Kelebihan berat

III

IIII

IIII

IIII

II

II

II

24

7

Lembek

IIII

II

II

IIII

I

I

III

17

8

Bentuk tidak seragam

I

I

IIII

IIII

IIII

IIII

IIII

27 10

Langkah pembuatan Check Sheet • Tentukan tujuan pemeriksaan • Brainstorming kategori apa yg akan diperikasa • Definisikan kategori dengan baik agar diperoleh data yg konsisten • Tentukan lokasi, waktu, shift dan mesin • Tentukan PJ pengumpulan data • Buatlah petunjuk singkat teknik pengumpulan data • Buat tabel check sheet • Lakukan uji coba check, untuk memasyikan semua kategori pemeriksaan sudah sesuai. lakukan perbaikan jika diperlukan

II. STRATIFIKASI Kegiatan mengurai / mengklasifikasi data menjadi unsur yg lebih kecil, shg permasalahan semakin jelas Misal : data awal jumlah cacat No.

Jenis Cacat

Jumlah Cacat

1.

Isi Kurang

455

2.

Bocor

260

3.

Posisi Tutup Miring

135

4.

Cembung

100

TOTAL

950

Hasil stratifikasi

Lokasi Jenis

Line 1

Line2

Line 3

Total

Shift 1

Shift 2

Shift 1

Shift 2

Shift 1

Shift 2

Isi kurang

50

150

40

75

50

90

455

Bocor

50

70

25

25

50

40

260

Tutup miring

25

25

-

25

25

35

135

Cembung

25

30

10

-

10

25

100

TOTAL

150

275

75

125

135

190

950

III. GRAFIK Data yg divisualisasikan dalam bentuk gambar Sehingga • Data lebih cepat, mudah, dan enak dilihat • Hubungan dg data yg lalu disajikan sekaligus • Perbandingan dg data lain dapat dilihat dg jelas

Grafik dalam bentuk Diagram batang Jumlah Cacat pada kemasan Minuman Nata 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Cembung

Miring

Isi Kurang

bocor

Grafik dalam bentuk Diagram Pie Jumlah Cacat pada kemasan Minuman Nata bocor 13%

Cembung 13%

Miring 17%

Isi Kurang 57%

Kekuatan Gel (kg/cm2)

Hari I

Cincau Hitam + Alg 20

Cincau Hijau 30

Cincau Hitam 45

Hari II

28

38

45

Hari III

90

35

45

Hari IV

20

30

45

Cincau Hitam + Alginat Cincau Hijau

Kekuatan Gel, kg/cm2

Cincau Hitam

90 80 70 60 50 40 30 20 10 0

Hari 1

Hari 2

Hari 3

Hari 4

Flow Chart • Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. • Nama lain untuk Flowchart (Diagram Alir) antara lain : Flow Diagram, Process Flowchart, Process Map, Work Flow Diagram dan Business Model. • Flowchart (Diagram Alir) merupakan alat (tool) dasar dan mudah dipergunakan serta sangat bermanfaat bagi suatu perusahaan Manufakturing dalam mengidentifikasikan proses operasionalnya terutama untuk menjelaskan setiap langkah dalam menjalankan Proses Operasionalnya.

Manfaat Flowchart Beberapa Keuntungan dalam penggunaan Flowchart (Diagram Alir) antara lain : 1. -Sebagai Dokumentasi Prosedur Kerja dalam ISO 2. -Sebagai pedoman untuk menjalankan Operasional 3. -Sebagai pedoman untuk melakukan pelatihan terhadap Karyawan baru 4. -Sebagai benchmark (patokan) 5. -Sebagai Peta kerja untuk mencegah terjadi kehilangan arah 6. -Untuk mempermudah pengambilan keputusan

Jenis-Jenis Flowchart • Diagram Alir Dokumen, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran dokumen. • Diagram Alir Data, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran data. • Diagram Alir Sistem, menunjukkan kontrol dari sebuah sistem aliran secara fisik. • Diagram Alir Program, menunjukkan kontrol dari sebuah program dalam sebuah sistem.

IV. HISTOGRAM Grafik balok yg menggambarkan distribusi data Langkah-langkah penyusunan 1. Kumpulkan data sekitar 100 data 2. Bagi ke dalam 10 sub grup 3. Catat nilai terbesar tiap sub grup (XL) dan nilai terkecilnya (XS). Selanjutnya

4. Kisaran ( R ) dari semua data adalah XL terbesar dikurangi XS terkecil = 0.38 5. Interval kelas dapat diambil secara kasar yaitu 0.38 dibagi jumlah kelas (10) = 0.038 6. Dibulatkan menjadi 0.04. Tetapi untuk menyederhanakan pembulatan dapat dilakukan menjadi 0.05 7. Batas kelas terbawah = 3.275 nilai terkecil adalah 3.30). 8. Batas kelas terbawah dan atas diperoleh dari nilai tengah ± nilai interval dibagi 2 (0.025) 9. Buat tally frekuensi & Gambarkan diagram baloknya

Data

XL

XS

3.56

3.46

3.48

3.50

3.42

3.43

3.52

3.49

3.44

3.50

3.56

3.42

3.48

3.56

3.50

3.52

3.47

3.48

3.46

3.50

3.56

3.38

3.56

3.38

3.41

3.37

3.47

3.49

3.45

3.44

3.50

3.49

3.46

3.46

3.50

3.37

3.55

3.52

3.44

3.50

3.45

3.44

3.48

3.43

3.52

3.46

3.55

3.44

3.48

3.48

3.32

3.40

3.52

3.34

3.46

3.46

3.30

3.46

3.52

3.30

3.59

3.63

3.59

3.47

3.38

3.52

3.45

3.48

3.31

3.46

3.63

3.31

3.40

3.54

3.56

3.50

3.48

3.50

3.68

3.60

3.46

3.52

3.68

3.40

3.48

3.50

3.56

3.51

3.52

3.46

3.48

3.46

3.52

3.56

3.56

3.46

3.52

3.48

3.46

3.45

3.47

3.54

3.54

3.48

3.49

3.41

3.54

3.41

3.41

3.45

3.34

3.44

3.46

3.47

3.41

3.48

3.54

3.47

3.54

3.34

XL 3.68

XS 3.30

N = 100

No Kelas

Batas kelas

Nilai tengah

Tally frekuensi

Frek.

1

3.275-3.325

3.30

///

3

2

3.325-3.375

3.35

///

3

3

3.375-3.425

3.40

//// ////

9

4

3.425-3.475

3.45

//// //// //// //// //// //// //

32

5

3.475-3.525

3.50

//// //// //// //// //// //// //// ///

38

6

3.525-3.575

3.55

//// ////

10

7

3.575-3.625

3.60

///

3

8

3.625-3.675

3.65

/

1

9

3.675-3.725

3.70

/

1

Batas Bawah = 3.28

Jumlah

Batas Atas 3.60

=

40 35 30 25 20 15 10 5

0 3,3 3,35 3,4 3,45 3,5 3,55 3,6 3,65 3,7

IV. DIAGRAM PARETO Diagram garis & balok yg menunjukkan perbandingan tiap permasalahan FUNGSI

Menunjukkan masalah utama Menyatakan perbandingan tiap

masalah terhadap keseluruhan Menunjukkan tingkat perbaikan Vital View

Trivial many

Langkah-langkah pembuatan Diagram Pareto 1. Stratifikasi masalah & nyatakan dg angka 2. Masalah diurutkan berdasarkan besarnya 3. Gambarkan grafik balok dari masalah 4. Dibawah balok diberi nama masalah 5. Gambarkan diagram garis yg menunjukkan

jumlah prosentase 6. Berikan keterangan yg diperlukan

Tabel Jenis & Jumlah Cacat

Jenis Cacat

Jumlah

%

Jumlah %

Isi Kurang

455

48

48

Bocor

260

27

75

Tutup Miring

135

14

89

Cembung

100

11

100

TOTAL

950

100

Bentuk Diagram Pareto Jumlah 950

89 %

100 %

75 % 500

48 %

0

Isi Kurang

Bocor

Tutup Miring

Cembung

V. DIAGRAM SEBAB AKIBAT Untuk mengetahui faktor-faktor yg mungkin menjadi penyebab munculnya permasalahan 1. Lingkungan 2. Manusia 3. Metode 4. Material / Bahan 5. Masin peralatan

Langkah-langkah Penyusunan

Langkah 1

Tentukan masalah yg akan diamati. Tuliskan dalam kotak di sebelah kanan. Gambar panah dari kiri ke arah kotak

Langkah 2

Cari faktor-faktor utama yg mungkin berpengaruh. Gambarkan garis dari faktor utama ke garis utama.

Manusia

Metode pembuatan

Minuman kopi tidak enak

Lingkungan

Alat

Bahan

Langkah 3

Cari faktor yg lebih rinci, yg berpengaruh thd. Faktor utama

Langkah 3

Cari penyebab utama (dengan diskusi) dan tandai

Metode pembuatan

Manusia Kerapihan Penyaji

kesungguhan Pembuat

Suhu

Urutan menuang

Pengadukan

Keahlian

Pemanasan

Lama

Keramahan

Alat

Bahan Pemanas

Minuman kopi tidak enak

Jenis Suasana

Teman Bentuk Ruangan

Lingkungan

Bahan

Alat / Wadah

Gula Kebersihan Kebersihan

Jenis & Umur Kopi

Air

Bahan

Kemurnian Kehalusan

Hal-hal yang perlu diperhatikan

• Hasil identifikasi dg ishikawa adalah “semua penyebab yang berpeluang” • Perlu ada tindakan verifikasi kondisi nyata untuk menentukan “penyebab yg sesungguhnya” • Penyebab yg sesungguhnya ini yang menjadi perhatian ketika diadakan program perbaikan mutu

VI. DIAGRAM PENCAR Diagram yg menggambarkan hubungan antara 2 faktor (2 data)

Ada Hubungan

Tidak Ada Hubungan

LANGKA-LANGKAH PENYUSUNAN 1. Kumpulkan data dan tabelkan 2. Gambar sumbu tegak & horisontal beserta skalanya 3. Plotkan titik-titik datanya 4. Gambar garis median vertikal & horisontal

5. Tandai tiap sektor mulai dari kanan atas searah jarum jam dg tanda I, II, III dan IV 6. Hitung jumlah titik di tiap sektor (n1, n2, n3, n4)

7. Hitung n+ dg rumus n+ = n1 + n3 8. Hitung n- dg rumus n- = n2 + n4

Cari nilai yg lebih kecil = Min n

9. Bila Min n lebih kecil dari Jumlah Maks. Data (dari Tabel Tanda Uji), maka terdapat korelasi diantara kedua faktor 10.Sebagai catatan, jika ada titik data yg berimpit dg garis pembagi, maka sedapat mungkin titik data tsb dibagi 2.

No

Jumlah Kunjungan

Penjualan No (ribu)

Jumlah Kunjungan

Penjualan (ribu)

1

9

3

16

13

8

2

13

4

17

10

11

3

14

8

18

12

4

4

10

7

19

11

3

5

12

7

20

14

2

6

12

6

21

13

12

7

13

8

22

13

6

8

10

4

23

14

9

9

9

3

24

10

7

10

14

8

25

13

7

11

12

5

26

8

8

12

13

9

27

11

3

13

10

4

28

11

5

14

13

7

29

14

4

15

12

5

30

8

10

14

IV

I

12

10 8

n4 = 3 n1 = 11

6 4 n3 = 12 2

n2 = 4

III

II

0 7

8

9 10 11 12 Perhitungan

13

14

15

1. n+ = n1 + n3 = 11 + 12 = 23 2. n- = n2 + n4 = 3 + 4 = 7 3. k = 23 + 7 = 30 4. Min n = 7. Sedangkan Jumlah maks data (dari Tabel UJI) = 9 5. Terdapat korelasi diantara kedua faktor tsb.

• • • •



Grafik 1 Pertambahan dalam y tergantung pada pertambahan dalam x. Bila x dikendalikan, y terkendali pula. Grafik 2, bila x bertambah, y akan bertambah beberapa, tetapi y seolah–olah mempunyai penyebab selain dari x. Grafik 3 menunjukkan tidak terdapat korelasi. Grafik 4 menunjukkan bahwa pertambahan dalam x menyebabkan kecenderungan untuk penurunan y. Grafik 5 mengandung intepretasi bahwa pertambahan dalam x akan menyebabkan penurunan Y. Oleh sebab itu, apabila x dikendalikan maka y terkendali pula.

IV. BAGAN KENDALI • Grafik garis yg digunakan untuk memonitor atau memantau stabilitas dari suatu proses serta mempelajari perubahan proses dari waktu ke waktu. • Mencantumkan Batas Atas & Batas Bawah • Dapat dibuat atau menggunakan standar yg ada

Yg sering digunakan adalah Bagan Kendali X-R

Manfaat • Mengontrol proses yang sedang berlangsung dengan menemukan dan memperbaiki masalah yang terjadi • Memprediksi atau mendapatkan kisaran (range) dari hasil suatu proses • Mengetahui apakah proses yang kita pelajari tersebut stabil (dalam Statistik control atau Kendali Statistik) • Menganalisis pola variasi proses apakah dari penyebab khusus (penyebab yang tidak sering terjadi atau tidak rutin terjadi) atau penyebab umum yang sering terjadi diproses. • Menentukan apakah proyek peningkatan kualitas harus membidik kepada pencegahan pada masalah tertentu atau harus melakukan perubahan yang mendasar pada proses.

Penyusunan Bagan Kendali X-R Langkah 1

Kumpulkan data (biasanya lebih dari 100). Data mewakili sub grup yg ada (misalnya lot yg diambil contohnya).

Tiap sub grup terdiri dari 2 – 5 data Langkah 2

Jumlah data dalam tiap sub grup diberi istilah “n”, jumlah sub grup = “k”

Langkah 3

Tabelkan data. Berikut diberikan contohnya, n = 5 & k = 25

X1 sd X5 …n =5

S.Grup

X1

X2

X3

X4

X5

X

R

1

14.0

12.6

13.2

13.1

12.1

13.00

1.9

2

13.2

13.3

12.7

13.4

12.1

12.94

1.3

3

13.5

12.8

13.0

12.8

12.4

12.90

1.1

4

13.9

12.4

13.3

13.1

13.2

13.18

1.5

5

13.0

13.0

12.1

12.2

13.2

12.72

1.2

6

13.7

12.0

12.5

12.4

12.4

12.60

1.7

7

13.9

12.1

12.7

13.4

13.0

13.02

1.8

8

13.4

13.6

13.0

12.4

13.5

13.18

1.2

9

14.4

12.4

12.2

12.4

12.7

12.78

2.2

10

13.3

12.4

12.6

12.9

12.8

12.80

0.9

11

13.3

12.8

13.0

13.0

13.1

13.04

0.5

12

13.6

12.5

13.3

13.5

12.8

13.14

1.1

13

13.4

13.3

12.0

13.0

13.1

12.96

1.4

14

13.9

13.1

13.5

12.6

12.8

13.18

1.3

15

14.2

12.7

12.9

12.9

12.5

13.04

1.7

16

13.6

12.6

12.4

12.5

12.2

12.66

1.4

17

14.0

13.2

12.4

13.0

13.0

13.12

1.6

18

13.1

12.9

13.5

12.3

12.8

12.92

1.2

19

14.6

13.7

13.4

12.2

12.5

13.28

2.4

20

13.9

13.0

13.0

13.2

12.6

13.14

1.3

21

13.3

12.7

12.6

12.8

12.7

12.82

0.7

22

13.9

12.4

12.7

12.4

12.8

12.84

1.5

23

13.2

12.3

12.6

13.1

12.7

12.76

0.9

24

13.2

12.8

12.8

12.3

12.6

12.74

1.1

25

13.3

12.8

12.2

12.3

13.0

12.72

1.1

k = 25 data

Langkah 4

Hitung rata-rata X dari tiap sub grup (diberi istilah X) X1 = 14.0 + 12.6 + 13.2 + 13.1 + 12.1 5

Langkah 5

Hitung R (selisih terbesar & terkecil dari tiap sub grup) R1 = 14.0 – 12.2 = 1.9

Langkah 6

Hitung rata-rata total (jumlah semua X dibagi k) X = 13.00 + 12.94 + … + 12.72 = 12.940 25

Langkah 7

Hitung rata-rata R (jumlah semua R dibagi k)

R = 1.9 + 1.3 + … + 1.1 = 1.35 25

Langkah 8

Bagan X

Hitung batas-batas pengendalian untuk Bagan X & Bagan R

Garis tengah = X = 12.940 BPA = X + A2R = 12.940 + (0.577 x 1.35) = 13.719 BPB = X – A2R

= 12.940 - (0.577 x 1.35) = 12.161

Bagan R Garis tengah = R = 1.35

BPA = D4 x R = 2.115 x 1.35 = 2.86 BPB = D3 x R = 0.1.35 = 0 Angka-angka A2, D3 dan D4 merupakan koefisien yang dapat dilihat pada tabel berikut

n

A2

D3

D4

2

1.880

-

3.267

3

1.023

-

2.575

4

0.729

-

2.282

5

0.577

-

2.115

6

0.483

-

2.004

7

0.419

0.076

1.924

8

0.373

0.136

1.864

9

0.337

0.184

1.816

10

0.308

0.223

1.777

Langkah 9 Gambarkan rangka Bagan Kendali. Garis tengah merupakan garis yg tegas, sedangkan BPA & BPB garis putusputus Langkah 10 Gambarkan titik-titik yg sudah dihitung sebelumnya. Langkah 11

Tuliskan keterangan yg diperlukan.

Bagan X n=5

14

BPA = 13.71

13.5

X = 12.94 13 12.5

BPB = 12.161

12

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Bagan R BPA = 2.86

3 2,5 2

R = 1.35

1,5 1 0,5 0

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

KASUS-KASUS YG PERLU DIPERHATIKAN

Titik-titik tidak menunjukkan keragaman berupa garis lurus Terdapat titik yg berada di luar garis Terdapat siklus berulang Terdapat 7 titik yg secara berturut naik / turun

Tdp 7 titik yg secara berturut di bawah / atas Garis Tengah

PENUTUP

Ke-7 teknik di atas tidak harus diterapkan semuanya.

Sesuaikan dengan kondisi yg ada Mulai dari yg sederhana

Related Documents

Seven Quality Control Tools
November 2019 20
The Seven Qc Tools
May 2020 8
Seven Basic Tools
June 2020 8
New Seven Tools 1
May 2020 5
M5.6 Seven Tools 2019.pdf
October 2019 35

More Documents from "bogacozgen"