M. Ghufron Pringgodani_f1d117019_karakterisasi Mineralogi Dan Geokimia Bijih Nikel Laterit Di Bukit Hasan, Pt Vale Indonesia Tbk, Sulawesi Selatan, Implikasinya Terhadap Pengolahan.docx

  • Uploaded by: M Ghufron Pringgodani
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View M. Ghufron Pringgodani_f1d117019_karakterisasi Mineralogi Dan Geokimia Bijih Nikel Laterit Di Bukit Hasan, Pt Vale Indonesia Tbk, Sulawesi Selatan, Implikasinya Terhadap Pengolahan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 281
  • Pages: 1
TUGAS MANDIRI MATA KULIAH GEOKIMIA ANALISIS MINERAL DAN BATUBARA RINGKASAN ARTIKEL JURNAL GEOKIMIA MINERAL NAMA : M. GHUFRON PRINGGODANI NIM : F1D117019 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN UNIVERSITAS JAMBI KARAKTERISASI MINERALOGI DAN GEOKIMIA BIJIH NIKEL LATERIT DI BUKIT HASAN, PT VALE INDONESIA Tbk, SULAWESI SELATAN: IMPLIKASINYA TERHADAP PENGOLAHAN Ni laterit merupakan sebagian besar sumberdaya Ni dunia yakni sebesar 72% daripada Ni sulfide sebesar 28%. Pentingnya produksi Ni laterit sebagai sumberdaya Ni dunia ini membuat kajian terhadap eksplorasi dan pengolahan Ni laterit menjadi sangat popular. Salah satunya pada PT Vale Indonesia Tbk, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi mineral pada garnierite dan geokimia bijih Ni laterit di Bukit Hasan perusahaan ini. Nantinya dari hasil analisa geokimia mineralogi dari Ni laterit akan didapatkan perbandingan kadar komposisi mineral Nikel dan mineral lainnya yang akan digunakan untuk penentuan metode pengolahan yang tepat terhadap Ni laterit di PT Vale Indonesia Tbk ini. Metode yang digunakan dalam pengidentifikasian komposisi mineral Ni laterit pada penelitian ini ada 2 yakni metode mikroskopis (menggunakan mikroskop polarisasi) dan metode X-Ray diffraction (menggunakan pantulan sinar X pada alat X-Ray Diffractometer). Hasil yang didapatkan dari kedua metode tersebut adalah diantaranya mineral talk, serpentine (lizardit), dan kuarsa. Secara genetik Ni laterit berasosiasi dengan silica (SiO2) dan magnesia (MgO), dan tidak berasosiasi dengan unsur Co, Fe, Cr, Al, Mn, dan Ca. Namun, pada lokasi penelitian masih terdapat kandungan unsur pengotor sehingga harus diturunkan kadarnya menggunakan cara blending bijih dari east block. Hasil analisa mineralogy pada sampel daerah-daerah penelitian menunjukkan komposisi mineral yang dominan adalah kuarsa (44,8%), talk (38,85%), serta serpentin (16,35%). Berdasarkan karakteristik mineralogi dan geokimia, bijih Ni laterit di lokasi penelitian di PT Vale Indonesia Tbk, Sulawesi Selatan. direkomendasikan untuk diolah menggunakan metode pirometalurgi.

Related Documents


More Documents from "Rezki Arham AR"