LAPORAN PENDAHULUAN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN JIWA WAHAM DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH MAKASSAR PROV. SUL-SEL
OLEH: THAHIRAH ANNISA S.Kep 70900118001
CI INSTITUSI
(...............................)
CI LAHAN
(.................................)
PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2019
2
A. Kasus (Masalah Utama) Waham B. Proses Terjadinya Masalah a. Definisi Waham adalah keyakinan yang salah dan kuat dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realitas sosial. Waham adalah Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak sesuai dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaan. Waham atau perubahan pola pikir adalah suatu keadaan dimana seorang individu mengalami suatu kekacauan dalam aktivitas-aktivitas dan pengorganisasian kognitif. Waham yaitu keyakinan tentang suatu pikiran yang kokoh/kuat, tidak sesuai dengan kenyataan, tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang budaya, selalu dikemukakan secara berulang-ulang dan berlebihan, biarpun telah dibuktikan kemustahilannya/kesalahannya atau tidak benar secara umum. Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya klien. Waham dipengaruhi oleh faktor pertumbuhan dan perkembangan seperti adanya penolakan, kekerasan, tidak ada kasih sayang, pertengkaran orang tua dan aniaya (Stuart & Sundeen, 2007). b. Tanda dan Gejala Menurut Direja & Ade (2011), Tanda dan gejala pada klien dengan perubahan proses pikir waham adalah sebagai berikut: 1. Menolak makan 2. Tidak ada perhatian pada perawatan diri 3. Ekspresi wajah sedih/gembira/ketakutan 4. Gerakan tidak terkontrol 5. Mudah tersinggung 6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan 7. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan 8. Menghindara dari orang lain 9. Mendominasi pembicaraan 10. Berbicara kasar 11. Menjalankan kegiatan keagamaan secara berlebihan c. Rentang Respon Respon adaktif
1. Pikiran logis 2. Persepsi akurat 3. Emosi konsisten dengan pengalaman 4. Perilaku sesuai 5. Berhubungan sosial
Respon maladaptive
1. 2. 3. 4.
Distorsi pikiran Ilusi Reaksi emosi berlebihan /kurang 5. Perilaku aneh/ 6. tdk biasa 7. Menarik diri
1. Gangguan 2. pikiran/waham 3. Sulit berespon emosi 4. Perilaku kacau 5. Isolasi sosial 1
d. Penyebab 1. Faktor predisposisi a) Genetis : diturunkan, adanya abnormalitas perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan respon biologis yang maladaptif. b) Neurobiologis : Adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks limbic. c) Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamine, serotonin dan glutamat. d) Virus paparan virus influensa pada trimester III. e) Psikologis : ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tidak peduli. 2. Faktor precipitasi a) Biologis Stressor biologis yang berhubungan dengan neurobiologis yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran umpan balik otak yang mengatur perubahan isi informasi dan abnormalitas pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan. b) Stres lingkungan Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stres yang berinterasksi dengan sterssor lingkungan untuk menentukan terjadinya gangguan prilaku. c) Pemicu gejala Pemicu yang biasanya terdapat pada respon neurobiologis yang maladaptif berhubungan dengan kesehatan lingkungan, sikap dan prilaku individu, seperti : gizi buruk, kurang tidur, infeksi, keletihan, rasa bermusuhan atau lingkungan yang penuh kritik, masalah perumahan, kelainan terhadap penampilan, stres gangguan dalam berhubungan interpersonal, kesepain, tekanan, pekerjaan, kemiskinan, keputusasaan dan sebagainya. e. Jenis-Jenis Waham 1. Waham agama : keyakinan seseorang bahwa ia dipilih oleh Yang Maha Kuasa atau menjadi utusan Yang Maha Kuasa. 2. Waham somatik : keyakinan seseorang bahwa tubuh atau bagian tubuhnya sakit atau terganggu. 3. Waham kebesaran : keyakinan seseorang bahwa ia memiliki kekuatan yang istimewa. 2
4. Waham paranoid : kecurigaan seseorang yang berlebihan atau tidak rasional dan tidak mempercayai orang lain, ditandai dengan waham yang sistematis bahwa orang lain “ingin menangkap “ atau memata-matainya. 5. Waham nihilistic : keyakinan dirinya bahwa dirinya sudah meninggal dunia, diucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. C. Pohon Masalah dan Masalah Keperawatan yang Dikaji a. Pohon Masalah resiko tinggi perilaku kekerasan
Perubahan proses berfikir : waham
Gangguan konsep diri: Harga diri rendah b. Masalah Keperawatan dan data yang perlu dikaji 1) Masalah Keperawatan a) Perubahan proses pikir: waham b) Gangguan konsep diri: Harga diri rendah c) Resiko perilaku kekerasan
2) Data yang perlu dikaji Masalah Data yang Perlu Dikaji Keperawatan Perubahan proses Subjektif : pikir : Waham Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang Kebesaran yang paling hebat. Klien mengatakan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus. Objektif : Klien terus berbicara tentang kemampuan yang dimilikinya. Pembicaraan klien cenderung berulang-ulang. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan keyakinan. D. Diagnosis Keperawatan 3
1. Perubahan proses pikir: waham 2. Gangguan konsep diri: Harga diri rendah 3. Resiko perilaku kekerasan E. Rencana Tindakan Keperawatan No 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1
2
3
1
2 3
Pasien
Keluarga
SPIP Identifikasi tanda dan gejala waham
SPIK Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien Bantu orientasi realitas: panggil nama, Jelaskan pengertian,tanda & gejala, dan orientasi waktu, orang dan proses terjadinya waham (gunakan booklet) tempat/lingkungan Diskusikan kebutuhan pasien yang tidak Jelaskan cara merawat : tidak disangkal, tidak terpenuhi diikuti/diterima (netral) Bantu pasien memenuhi kebutuhannya Latih cara mengetahui kebutuhan pasien dan yang realistis mengetahui kemampuan pasien Masukkan pada jadual kegiatan Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan pemenuhan kebutuhan memberikan pujian SPIIP SPIIK Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam kebutuhan pasien dan berikan pujian membimbing memenuhi kebutuhannya. Beri pujian Diskusikan kemampuan yang dimiliki Latih cara memenuhi kebutuhan pasien Latih kemampuan yang dipilih, berikan Latih cara melatih kemampuan yang dimiliki pujian pasien Masukkan pada jadual pemenuhan Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan kebutuhan dan kegiatan yang telah bei pujian dilatih SPIIIP SPIIIK Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam kebutuhan pasien, kegiatan yang membimbing memenuhi kebutuhan pasien dilakukan pasien dan berikan pujian dan membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih. Beri pujian Jelaskan tentang obat yang diminum (6 Jelaskan obat yang diminum pasien dan cara benar: jenis, guna, dosis, frekuensi, membimbingnya cara, kontinuitas minum obat0 da tanyakan manfaat yang dirasakan pasien Masukkan pada jadual pemenuhan Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan kebutuhan dan kegiatan yang telah bei pujian dilatih dan obat SPIVP SPIVK Evaluasi kegiatan pemenuhan Evaluasi kegiatan keluarga dalam kebutuhan pasien, kegiatan yang telah membimbing memenuhi kebutuhan pasien, dilatih, dan minum obat dan berikan membimbing pasien melaksanakan kegiatan pujian yang telah dilatih dan minum obat. Beri pujian Diskusikan kebutuhan lain dan cara Jelaskan follow up ke RSJ/PKM, tanda memenuhinya kambuh, rujukan Diskusiakn kemampuan yang dimiliki Anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan dan memilih yang akan dilatih. memberikan pujian 4
4
1
2 3
Kemudin latih Masukkan pada jadual pemenuhan kebutuhan dan kegiatan yang telah dilatih dan minum obat SPVP Evaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilatih, dan minum obat. Berikan pujian
SPVK Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing memenuhi kebutuhan pasien, membimbing pasien melaksanakan kegiatan yang telah dilatih dan minum obat. Beri pujian Nilai kemampuan yang telah mandiri Nilai kemampuan keluarga merawat pasien Nilai apakah frekuensi munculnya Nilai kemampuan keluarga melakukan waham berkurang, apakah waham kontrol ke RSJ/PKM terkontrol
5
DAFTAR PUSTAKA Depkes. (2000). Standar Pedoman Perawatan Jiwa. Jakarta: Buku kedokteran EGC. Direja, & Ade, H. S. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika. Kelliat, B. A., & Akemat. (2012). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Purwaningsih, Wahyu, Karlina, & Ina. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jogjakarta: Nuha Medika Press. Stuart, & Sundeen. (2007). Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: Buku kedokteran EGC.
6