LAPORAN PRAKTEK KEPERAWATAN KLINIK KEPERAWATAN ANAK DI RUANG ANGGREK 2 & LOTUS RS FMC
Disusun Oleh DODI HASTOMO
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON PROFESI NERS TAHUN 2018
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Definisi febris adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 37°C atau dimana fungsi pusat pengatur suhu tubuh badan terganggu dalam otak (hipotalamus). Biasanya karenakan suhu ini berlangsung selama 3-7 hari.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mampu
melaksanakan
dan
memberikan
asuhan
keperawatan
yang
komperhensif sesuai dengan kebutuhan pasien dengan febris.
2. Tujuan Khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian pada pasien dengan febris di ruang angrek RS FMC b. Mampu menganalisa data dan merumuskan masalah keperawatan pada pasien dengan febris di ruang angrek RS FMC. c. Mampu melaksanakan intervebsi pada pasien dengan febris diruang angrek RS FMC. d. Mampu melaksanakan implementasi pada pasien dengan febris diruang angrek RS FMC. e. Mampu melaksanakan evaluasi pada pasien dengan febris diruang angrek RS FMC
2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Teori 1. Pengertian Febris adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kenaikan suhu tubuh diatas 37°C atau dimana fungsi pusat pengatur suhu badan terganggu dalam otak (hypothalamus). (IPD. Edisi 3) Febris adalah suatu keadaan dimana seorang mengalami kenaikan suhu menjadi >37°C selama 3 – 7 hari. (Manjour 2002) 2. Etiologi Hal – hal yang menyebabkan febris adalah : 1. Rangsangan secara mekanis antara lain tekanan rangsangan dari pendarahan otak, tumor serebi dan fraktur basis spaini. 2. Rangsangan secara psikis antara lain pengaruh dari cerebrum yang bersifat demam hysteria. 3. Rangsangan secara kimiawi antara lain rangsangan pyrula, zat – zat pirugeb hasil pemecahan protein atau metabolisme dari bakteri.
Penyebab diatas menimbulkan banyak fibris atau demam antara lain : a. Demam septik Adalah suhu badan yang berangsur naik ketingkat yang paling tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas normal. Pada pagi hari sering kali juga disertai keluhan menggigil dan berkeringat. b. Demam Romitten (Demam Turun Naik) Adalah demam yang ditandai dengan suhu tinggi dan rendah secara bergantian, suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan normal. c. Demam Informitten (Demam Selang – Seling) Adalah demam dengan suhu badan turun ke tingkat yang normal selama beberapa jam dalam suatu hari. 3
d. Demam Karantina (Demam menetap) Adalah demam terus – menerus. e. Demam Perpularis (Demam Nifas) Adalah demam pada saat nifas, malam hari panas dan pagi suhu rendah. f. Demam Recurrent (Demam Berulang) g. Demam Traumatica Adalah demam karena luka. h. Demam Typo Inverso Adalah demam dengan sifat terbalik dan suhu tinggi pada malam hari i. Demam Undulans Adalah demam ditandai garis suhu yang naik turun secara bergelombang. (Manjouer 2002)
3. Patiofisiologi Sebagian febris (demam) terjadi karena gangguan gizi sebagian akibat dari kurangnnya nafsu makan dapat mengakibatkan kejang. Gangguan hypothalamus dan menghambat tumbuh kembang jika terjadi pada anak. (Manjoer 2002)
4. Tanda dan Gejala Klinik Gejala febris antara lain : -
Demam diatas suhu 37,2°C selama 3 – 7 hari
-
Mual
-
Muntah
-
Pusing
-
Nyeri perut di epigastrium
-
Pembesaran hati
5. Diagnosa Pembanding
4
Penyebab lain kejang yang disertai demam harus disingkirkan khususnya meningitis atau ensefalitis. Fungsi lumbal terindikasi bila ada kecurigaan klinis meningitis adanya sumber infeksi bila ada kecurigaan klinis meningitis. Adanya sumber infeksi seperti ototis media tidak menyingkirkan meningitis dan jika pasien telah mendapatkan antibiotika maka perlu dipertimbangkan fungsi lumbal.
6. Penatalaksanaan 1. Baringkan pasien selama 2 – 14 hari. 2. Berikan diet lunak. 3. Medikamentosa yang bersifat simpofamis 4. Pemberian antibiotik dan obat penurun panas. (Manjoer 2002)
B. Tinjauan Perasat Kompres hangat 1. Pengertian Merupakan tindakan kompres dengan memakai air yang hangat 2. Tujuan a. Memenuhi kebutuhan rasa nyaman. b. Mengurangi atau membebaskan nyeri. c. Mengurangi atau mencegah terjadinya spasme otot d. Memberikan rasa hangat 3. Persiapan alat a. Kom besar berisi hanscoon b. Kain untuk kompres c. Baskom berisi air hangat d. Perlak pengalas 4. Prosedur Tindakan a. Memperkenalkan diri dan menjelaskan kepada pasien tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan. b. Menyiapkan alat dan membawa alat kedekat pasien . c. Memasang sampiran bila perlu.
5
d. Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan keringkan dengan handuk e. Memasang perlak pengalas dibawah kepada pasien f. Memakai handscoon g. Memasukkan kain kedalam air hangat, kemudian diperas h. Letakkan kain yang sudah diperas di dahi pasien i. Tunggu kurang lebih 20 menit, kemudian angkat j. Ulangi kompres sampai suhu badan turun k. Mengambil perlak pengalas dan membereskan alat l. Mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan mengeringkan dengan handuk bersih m. Melakukan dokumentasi tindakan yang telah dilakukan
6
BAB III PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.E UMUR 22TAHUN DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS DI RUANG TERATAI RF FMC
A. PENGKAJIAN Pengkajian ini dilaksanaka pada hari Jumat 24 Februari 2012 di Ruang Pavilliun II Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga dengan Auto/Allow anamnesa. 1. Data Subyektif a. Biodata I.
Identitas pasien Nama: Nn.E Umur: 22 tahun Alamat: Jl.Osamaliki 10 sentul Tanggal Masuk: 9 November 2018 No Registrasi: 213043 Agama: Islam Pekerjaan: Mahasiswa Jenis Kelamin: Perempuan
II.
Identitas Penanggung Jawab Nama: Sdr. F Umur: 22 Tahun Alamat: Jl.Osamaliki 10 sentul Agama: Islam Hub Dengan Pasien: Sahabat
7
b. Riwayat Kesehatan 1) Keluhan Utama Pasian mengatakan badan panas, mual dan muntah.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu Pasien mengatakan dahulu sudah pernah mengidap penyakit yang sama tapi tidak sampai opname di rumah sakit. 3) Riwayat Kesehatan Sekarang Pasien datang pada tanggal 9 November 2018dengan keluhan panas sejak 2 hari yang lalu, pusing, mual dan muntah. 4) Riwayat Kesehatan Keluarga Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit yang diturunkan seperti: DM, HT, jantung, asma, dll. c. Pola fungsional No.
Pola Fungsional
Sebelum Dirawat
Selama Dirawat
1.
Pola Bernafas
Pasian bernafas
Pasien bernafas
normal, tidak sesak
normal, tidak sesak
yaitu 17x/menit dan
yaitu 17x/menit dan
tanpa alat bantu.
tanpa alat bantu.
Pola Nutrisi dan
Pasian makan 3x
Pasien makan 3x/hari
Metabolisme
sehari 1 porsi penuh
setengah porsi,
dengan menu: nasi,
dengan menu yang
lauk,sayur dan
diberikan dari rumah
minum 7-8 gelas air
sakit dan minum 5-6
putih dan kadang
gelas air putih dan
diselingi air teh.
kadang diselingi
2.
dengan air teh. 3.
Pola Eliminasi
BAK: 3-4x/hari,
BAK: 4-5x/hari,
warna kuning bening
warna kuning bening
dan bau khas
dan bau khas obat.
amoniak
BAB: 1x/hari dengan
BAB: 1-2x/hari,
konsistensi feses
dengan konsistensi
8
feses lunak, warna
lunak, warna kuning
kuning kecoklatan
dan bau khas feses.
dan bau khas feses. 4.
Pola Keseimbangan
Pasien melakukan
Pasien tidak bergerak
dan Gerak
kegiatan dan
bebas karena di
beraktifitas sehari-
bagian tangan
hari tanpa bantuan
kirinya terpasang
orang lain.
infuse RL, hanya bias terbaring di tempat tidur.
5.
Pola Istirahat dan
Pasien dalam sehari
Pasien mengalami
Tidur
tidur selama 8-9jam.
gangguan tidur, sehubungan dengan pusing, nyeri perut, mual dan muntah.
6.
7.
8.
9.
Pola
Pasien mengenakan
Pasien hanya
Mempertahankan
pakaian panjang dan
mengenakan baju
Suhu (Temperatur)
juga pendek sehari-
tidur, baju berlengan
harinya sesuai
pendek, dan celana
kondisi cuaca.
panjang.
Pola personal
Pasien mandi
Pasien belum pernah
Hygiene
2x/hari, gosok gigi 2- mandi, gosok gigi
Pola Komunikasi
Kebutuhan Spiritual
3x/hari, dan keramas
dan keramas selama
3x/minggu.
dirawat.
Pasien
Pasien bisa
berkomunikasi
berkomunikasi
dengan baik dan
dengan baik dan
artikulasi yang
artikulasi yang
mudah dimengerti.
mudah dimengerti.
Pasien menjalankan
Pasien tidah sholat,
sholat 5 waktu.
ia hanya berdoa ditempat tidurnya.
9
10.
Kebutuhan
Pasien mengenakan
Paseian hanya
Berpakaian
baju lengan panjang
mengenakan baju
terkadang juga
lengan pendek dan
mengenakan kaos
celana tidur panjang.
lengan pendek. 11.
Kebutuhan Rasa
Pasien merasa aman
Pasien kurang
Nyaman dan Aman
dan nyaman
merasa aman dan
dilingkungan tempat
nyaman dengan
tinggalnya.
lingkungan rumah sakit.
12.
Kebutuhan Bekaerja
Pasien sehari-hari
Pasien tidak bias
kuliah dan bekerja
bekerja seperti
dengan baik.
biasanya ia hanya bias beristirahat di tempat tidur.
13.
Kebutuhan Rekreasi
Pasien
Pasien hanya bias
menghilangkan penat menonton TV, dan dengan berwisata,
berinteraksi dengan
menonton TV, dll.
keluarga dan penjenguk saja.
14.
Kebutuhan Belajar
Pasien adalah
Pasien tidak bisa
seorang mahasiswa.
mengikuti kelas perkuliahan.
2. Data obyektif a) Keadaan Umum Penampilan: baik tapi masih lemas. Kesadaran: composmentis. b) Tanda-Tanda Vital Tekanan Darah: 105/63 mmHg Respiratori rate: 20x/menit Nadi: 80x/menit Temperature: 39C
10
c) Pemeriksaan Fisik 1. Kepala: bentuk mesocepal, tidak terdapat luka trauma, tidak ada benjolan. 2. Rambut: lurus, kulit kepala bersih, persebaran rambut merata, tidak mudah rontok. 3. Mata: simetris, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik. 4. Hidung: bersih, tidak ada pembesaran polip. 5. Telinga: simetris, bersih tidak ada penumpukan serumen, bisa mendengar dengan jelas. 6. Mulut: bersih, tidak ada karies gigi. 7. Leher: tidak ada pembasaran kelenjar tiroid dan limpe, mobilitas leher baik. 8. Dada: a. Paru-paru Inspeksi: berkembang sama saat bernafas. Palpasi: paru-paru kanan dan kiri berkembang sama. Perkusi: terdengar bunyi resonan. Auskultasi: tidak ada wheezing, pernafasan normal 17x/menit. b. Jantung Inspeksi: simetris. Palpasi: tidak ada nyeri tekan. Perkusi: bunyi jantung redup. Auskultasi: bunyi jantung normal, tidak ada bunyi tambahan. 9. Abdomen: Inspeksi: tidak ada luka bekas operasi, bentuk perut datar. Palpasi: tidak ada nyeri tekan. Perkusi: terdengar bunyi timpani. Auskultasi: peristaltic usus normal. 10.
Genetalia:tidak terpasang kateter.
11.
Ekstremitas Superior: di tangan kiri terpasang infuse RL 20tpm.
12.
Ekstrimitas Inferior: tidak terdapat cacat ataupun bekas operasi.
13.
Kuku: bersih, warna dasar kuku merah muda, crt<2
14.
Kulit: sawo matang, turgor kulit normal. 11
3. Data penunjang Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan hematologi dan kimia klinik pada tanggal 9 November 2018. Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Normal
HEMATOLOGI Jml. Lekosit(Al)
3,2
4,5-11,0
Hemoglobin(HB)
13,9
g/dl
L=14-18 P=12-16
Laju Endap
8
Mm
6-11
SGOT
29
u/e
<31
SGPT
13
u/e
C32
Darah(LED) 1 jam KIMIA KLINIK
Terapi Obat Infus RL 20tpm Ergotamine (oral) 3x1 PCT (oral) 3x1 Alpraz (oral) 1x0,5 Radin (inj) 2x1 ampul Metyl pred (inj) 2 x125 mg
12
B. ANALISA DATA Nama pasien
: Nn. E
No. register
: 213043
Ruang
: Paviliun II
Dx. Medis
: Febris
Data Fokus
Kemungkinan
Masalah
Penyakit
Keperawatan
No
Hari/Tanggal
1.
jumat,
DS:
9 November
Pasien mengatakan
eliminasi : BAB
2018
panas sejak 2 hari
cair, suhu badan
yang lalu , lemas,
naik karena
mual, dan BAB cair
gangguan pada
1x, kepala pusing,
hypothalamus.
Febris
dan badan pegalpegal
DO : KU : lemah TD : 110/80 mmHg N : 80x/menit S : 39°C R : 22x/menit Bibir kering, turgor kulit kurang elastis, konjungtiva merah
13
Gangguan pola
TTD DODI
C. RENCANA KEPERAWATAN Nama pasien : Nn. E
No. registrasi : 213043
Ruang
Dx. Medis
: Paviliun II
No Hari/tanggal jam 1.
Jumat,
Diagnosa
Tujuan
keperawatan Gangguan rasa
9 November nyaman 2018 Jam
sehubungan
10.00
dengan meningkatnya suhu badan 39,5°C (hipertermi) dan nyeri perut serta mual dan
masalah teratasi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, dengan kriteria hasil: -suhu tubuh turun atau kembali normal (36-37°C) -memperbaiki pola nutrisi,nafsu makan meningkat sehingga badan tidak lemas.
muntah
: Febris
Intervensi keperawatan -Beri kompres hangat -Anjurkan banyak minum air putih -Monitor KU dan TTV -Anjurkan makan sedikit tapi sering -Jelaskan tentang pentingnya nutrisi -Kolaborasi dengan medis
14
TTD
DODI
D. TINDAKAN KEPERAWATAN Nama pasien : Nn. E
No. registrasi : 213043
Ruang
Dx. Medis
No 1.
: Paviliun II
Hari/tanggal
Implementasi
Respon
TTD
-Memberi kompres hangat
-Pasien bersedia untuk
DODI
jam Jumat, 9
: Febris
November
dikompres
2018
-Menganjurkan banyak air
-Pasien bersedia
11.00
putih ± 8 gelas tiap hari
minum air putih ±8
-Memonitor KU dan TTV
tiap hari -Pasien bersedia diperiksa, dengan hasil sbb : KU : sedang TD : 120/80mmHg N : 78x/menit S
: 36,7°C
-Menganjurkan pasien
RR : 22x/menit
untuk makan sedikit tapi
-Pasien bersedia untuk
sering
makan
-Menjelaskan tentang pentingnya nutrisi
-Pasien kooperatif
-kolaborasi dengan medis dengan pemberian terapi :
-Pasien mau minum
Per oral :
obat dan tidak
-ergotamin 3x1
alergi.Obat sudah
-paracetamol 3x1
masuk melalui IV
-Alpraz 1x0,5tab
(selang infuse) dan
Injeksi :
tidak terjadi alergi.
-ranitidin 2x1amp -metil prednisone 2x125 mg
15
16
E. CATATAN PERKEMBANGAN Nama pasien : Nn. E
No. registrasi : 213043
Ruang
Dx. Medis
No 1.
: Paviliun II
Hari/tanggal
: febris
Evaluasi
jam Jumat, 24
S : Pasien mengatakan badan sudak tidak
februari 2012
pegal,suhu badan sudah turun, dan merasa lebih
06.00
nyaman O: KU : baik N
: 82 x/menit
R
: 22 x/menit
S
: 36 °C
A : Masalah teratasi sebagian,mual berkuramg,obat sudah diminum,panas sudah turun P : lanjutkan intervensi
17
TTD DODI
BAB IV PEMBAHASAN
-
Dalam melakukan kompres hangat tidak memakai handscoon dalam praktik dilapangan. Ini dikarenakan penyakit yang diderita bukan merupakan penyakit menular sehingga resiko penularan tidak ada, sehingga tidak apa-apa jika tidak memakai handscoon.
-
Teknik steril yang diterapkan tidak begitu ketat jika dibandingkan dengan yang ada dalam teori.
18
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kasus penyakit febris yang bias dilakukan adalah berusaha menurunkan panas yang tinggi dan dengan pemberian obat anti piretik, dengan kompres hangat. Pasien dianjurkan untuk memakai pakaian yang mudah menyerap keringat.
B. SARAN
1. Bagi Rumah Sakit Pelayanan oleh rumah sakit sudah cukup baik dan bisa untuk dipertahankan atau ditingkatkan lagi sehingga pasien merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang diberikan. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Pelayanan yang diberikan kepada pasien sudah cukup baik. Pelayanan ini bisa ditingkatkan lagi untuk memaksimalkan mutu pelayanan yang diberikan. 3. Bagi Mahasiswa Praktek dilapangan kerja ini sebaiknya bisa dijadikan pengalaman dan pengetahuan serta pembelajaran untuk dirinya.
19
DAFTAR PUSTAKA
-
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC
-
Tarwoto dan Wartonah, Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Perawatan. Salemba Medika : Jakarta. 2000
-
Uliyah, Masrifatul, Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Salemba Medika : Jakarta. 2006
-
Mansjoer, Arif, Kapita Selekta Kedokteran II. Media Aesculaplus : Jakarta. 2000
20