LAPORAN PENDAHULUAN PENDIDIKAN KESEHATAN PADA KELOMPOK LANSIA BINAAN DENGAN HIPERTENSI DI RW 7 DUSUN KRAJAN, KELURAHAN BARATAN, KABUPATEN JEMBER
disusun untuk memenuhi Tugas Praktik Belajar Lapangan (PBL) Komunitas II
oleh Alivia Maulida Putri T. NIM 102310101043
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2012
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1. Karakteristik kelompok lansia binaan Usia individu yang semakin menua meningkatkan risiko terjadinya kenaikan tekanan darah atau yang sering disebut dengan hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukkan gejala, sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi jantung atau stroke. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke atas ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui memiliki hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum obat hipertensi. "Ini menunjukkan, 76% kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis atau 76% masyarakat belum mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi", kata Prof Tjandra Yoga (Kemenkes RI, 2012). Lansia dalam kelompok binaan di RW 7 Dusun Krajan Kelurahan Baratan kabupaten Jember mayoritas memiliki hipertensi. Dari 10 lansia dalam kelompok binaan, 7 diantaranya menyatakan memiliki hipertensi. Kebanyakan lansia sudah mengetahui bahwa mereka memiliki hipertensi, namun kurang memahami tentang konsep hipertensi itu sendiri. Konsep hipertensi diantaranya mulai dari pengertian, penyebab, tanda dan gejala, komplikasi, pencegahan sampai penanganan hipertensi. Mereka akan melakukan penanganan jika gejala hipertensi sudah kambuh. Hal ini dapat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 berisiko pada terjadinya komplikasi hipertensi seperti gagal ginjal dan stroke. 2. Data pendukung kegiatan atau rencana dan teori yang mendukung masalah yang akan diangkat a) Data pendukung kegiatan atau rencana Hasil tekanan darah kelompok lansia pada tanggal 1 Desember 2012 Ibu Sani
160/100 mmHg
Bp. Ahsan
170/100 mmHg
Ibu Mubah
220/110 mmHg
Bp. Buhari
170/100 mmHg
Ibu Agus
180/110 mmHg
Ibu Siti
150/90 mmHg
Ibu Mulsriwati
130/80 mmHg
Bp. Amin
150/90 mmHg
Ibu Sutinah
130/80 mmHg
Bp. Suparmo
150/90 mmHg
b) Teori yang mendukung masalah yang akan diangkat 1) Pengertian hipertensi Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten, dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg, dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg (Smeltzer&Bare, 2001:896). Menurut Baradero dkk. (2008:49), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik dengan konsisten di atas 140/90 mmHg. Tambayong (2000:94) menyatakan bahwa hipertensi adalah peningkatan tekanan sistole, yang tingginya tergantung umur individu yang terkena. Tekanan darah berfluktuasi dalam batasbatas tertentu, tergantung posisi tubuh, umur, dan tingkat stres yang dialami.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 Tabel
9-5.
Hipertensi
menurut
kelompok
umur
berbeda
(Tambayong, 2000:94) Kelompok usia
Normal (mmHg)
Hipertensi (mmHg)
Bayi
80/40
90/60
Anak 7-11 th
100/60
120/80
Remaja 12-17 th
115/70
130/80
20-45 th
120-125/75-80
135/90
45-65 th
135-140/85
140/90-160/95
> 65 th
150/85
160/95
Dewasa
2) Klasifikasi hipertensi Tabel 31-3. Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun keatas (Smeltzer&Bare, 2001:897) Kategori
Sistolik (mmHg)
Diastolik (mmHg)
Normal
< 130
< 85
Normal tinggi
130-139
85-89
140-159
90-99
160-179
100-109
Stadium 3 (berat)
180-209
110-119
Stadium 4 (sangat
≥ 210
≥ 120
Hipertensi Stadium 1 (ringan) Stadium 2 (sedang)
berat) 3) Penyebab hipertensi Ada dua macam hipertensi, yaitu hipertensi esensial (primer) dan sekunder. Sembilan puluh persen dari semua kasus hipertensi adalah primer. Tidak ada penyebab yang jelas tentang hipertensi primer, sekalipun ada beberapa teori yang menunjukkan adanya faktor-faktor genetik, perubahan hormon, dan perubahan simpatis.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 Hipertensi sekunder adalah akibat dari penyakit atau gangguan tertentu. (Baradero dkk., 2008:49)
(Tambayong, 200:96) Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya hipertensi. a. Usia,
Insidens
hipertensi
makin
meningkat
dengan
meningkatnya usia. b. Jenis kelamin, Pada umumnya insidens pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia pertengahan dan lebih tua, insidens pada wanita mulai meningkat, sehingga pada usia di atas 65 tahun, insidens pada wanita lebih tinggi. c. Ras, Hipertensi pada yang berkulit hitam paling sedikit dua kalinya pada yang berkulit putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih berat pada ras kulit hitam. d. Obesitas, Penelitian membuktikan bahwa
curah jantung
(kemampuan memompa darah oleh jatung) dan sirkulasi volume darahpenderita
hipertensi
dengan
obesitas
lebih
tinggi
dibandingkan penderita hipertensi dengan berat badan normal.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 e. Keturunan, Suatu pendapat memperkirakan 3% dari anak yang lahir dari ayah-ibu normotensif (tekanan darah normal) mungkin akan menderita hipertensi, sedangkan kemungkinan ini naik menjadi 45% jika kedua orang tuanya menderita hipertensi. f. Lingkungan dan faktor geografi, Sebagai contoh, orang yang hidup di pinggir pantai yang setiap hari minum air tanah setempat kemungkinan menderita hipertensi lebih besar karena ia cenderung mengonsumsi kadar garam tinggi dari air yang diminumnya. g. Macam pekerjaan, Pekerjaan yang bisa menimbulkan stres dapat meningkatkan tekanan darah. h. Konsumsi garam, Jika konsumsi garam < 3 g per hari maka kemungkinan terjadinya hipertensi beberapa persen saja. Namun, jika konsumsi garam antara 5-15 g per hari maka kemungkinan hipertensi meningkat menjadi 15-20%. i. Gaya hidup, Faktor kebiasaan seperti merokok, makan makanan tinggi lemak, tidak senang makan buah dan sayur, peminum alkohol, dan tidak suka berolahraga disinyalir memicu terjadinya hipertensi. (Permadi, 2011:2-3) 4) Tanda dan gejala hipertensi Menurut Rokhaeni (2001), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu : a. Mengeluh sakit kepala, pusing b. Lemas, kelelahan c. Sesak nafas d. Gelisah e. Mual muntah f. Epistaksis g. Kesadaran menurun
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 Tekanan darah terkadang berjalan tanpa adanya gejala khusus dan baru diketahui setelah terjadi komplikasi pada organ-organ target seperti ginjal, otak, jantung, dan mata (Soeparman, 1999). Tanda dan gejala hipertensi sesuai kategori hipertensi yaitu berikut. a. Hipertensi ringan : sakit kepala, pusing atau migraine, gangguan penglihatan, rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mudah marah, cemas, dan sulit tidur (Noegroho, 1996). b. Hipertensi sedang : rasa berat ditengkuk, mudah lelah, mudah marah, cemas, dan sulit tidur (Smith, 1991). c. Hipertensi berat : kegagalan organ seperti susah bernapas sehingga merasa mudah dengan tidak berbaring datar, gagal ginjal, retinophaty, myocardial infark (Noegroho, 1996). 5) Komplikasi hipertensi Menurut Permadi (2011:4-7), penyakit komplikasi dan penyerta hipertensi yang dapat terjadi yaitu sebagai berikut. a. Asam urat b. Stroke c. Jantung d. Diabetes mellitus e. Gagal ginjal f. Kolesterol tinggi 6) Penanganan hipertensi non farmakologi a. Pola hidup sehat b. Penurunan berat badan c. Pola makan DASH dan penggunaan garam d. Menjaga kebugaran tubuh e. Alkohol dan rokok (Cahyono, 2008:98-102)
B. Rencana Keperawatan 1) Diagnosis keperawatan kelompok lansia
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 Kurang pengetahuan tentang konsep hipertensi
pada kelompok lansia
binaan di RW 7 Dusun Krajan Kelurahan Baratan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang konsep hipertensi 2) Tujuan umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali pertemuan, diharapkan kelompok lansia dapat mengetahui tentang konsep hipertensi 3) Tujuan khusus Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 kali pertemuan selama 30 menit, diharapkan kelompok lansia kelompok lansia mampu mengatakan pemahaman tentang konsep hipertensi diantaranya yaitu: a. pengertian hipertensi; b. klasifikasi hipertensi; c. penyebab hipertensi; d. tanda dan gejala hipertensi; e. komplikasi hipertensi; dan f. penanganan hipertensi non farmakologi.
C. Rancangan Kegiatan 1) Topik Konsep hipertensi 2) Metode Penyuluhan kesehatan 3) Media a. LCD b. Booklet 4) Waktu dan tempat 1x30 menit, di rumah ketua kader posyandu lansia, Jl. Rasamala II RT 1 RW 7 Dusun Krajan Kelurahan Baratan, Jember 5) Setting tempat
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 Di ruang tamu rumah ketua kader posyandu lansia, Jl. Rasamala II RT 1 RW 7 Dusun Krajan Kelurahan Baratan, Jember
L a n s i a
Penyuluh
L a y a r L C D
Pintu masuk 6) Pengorganisasian a. Kegiatan No 1
2
Kegiatan Pendahuluan
Inti
Kegiatan mahasiswa a. Memberikan salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan. b. Mengajukan pertanyaan kepada peserta terkait konsep hipertensi c. Menjelaskan materi secara umum dan manfaat bagi peserta penyuluhan. d. Menjelaskan TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional Khusus). a. Menjelaskan
Kegiatan lansia Waktu Memperhatikan 5 menit dan menjawab salam Menjawab pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
20
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 pengertian hipertensi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan. b. Menjelaskan klasifikasi hipertensi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan. c. Menjelaskan penyebab hipertensi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan. d. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan.
menit Memberikan pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan Memperhatikan Memberi pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan Memperhatikan Memberi pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan Memperhatikan Memberi pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450
3
Penutup
e. Menjelaskan komplikasi hipertensi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan. f. Menjelaskan penanganan hipertensi non farmakologi 1) Menanyakan kepada peserta mengenai materi yang baru disampaikan. 2) Mendiskusikan bersama jawaban yang diberikan. a. Menutup pertemuan dengan memberi kesimpulan dari materi yang disampaikan. b. Menutup pertemuan dengan memberi salam.
Memperhatikan Memberi pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan Memperhatikan
Memberi pertanyaan
Memperhatikan dan memberi tanggapan Memperhatikan
Memperhatikan dan membalas salam
b. Pengorganisasian Fasilitator
: Roikhatul Jannah
Pemateri
: 1.Retno Utami 2.Alivia Maulida Putri T.
Konsumsi
: Yoland Septiane U.
Perlengkapan
: Agil Bagus T.
5 menit
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450 D. Kriteria Evaluasi 1) Evaluasi struktur a. Penyuluh dapat berkomunikasi secara efektif dan menarik dalam kelompok lansia b. Lansia tidak merasa jenuh dan bosan saat dilakukan penyuluhan kesehatan c. Materi yang disajikan komunikatif dan mudah dipahami oleh kelompok lansia 2) Evaluasi proses a. Penyuluh dapat menjelaskan konsep terkait hipertensi b. Kelompok lansia dapat mengulang dan menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan 3) Evaluasi hasil a. Kelompok lansia dapat memahami konsep hipertensi b. Kelompok lansia mampu mengidentifikasi masalah terkait hipertensi yang dialami
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp. 0331-323450
DAFTAR PUSTAKA
Baradero, Mary, Dayrit, Mary Wilfrid, dan Suwadi, Yakobus. 2008. Klien Gangguan Kardiovaskuler: Seri Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC. Cahyono, J.B. Suharjo B. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit Modern. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Permadi, Adi. 2011. Ramuan Herbal Penumpas Hipertensi. Jakarta: Niaga Swadaya. Smeltzer, Suzanne C. dan Bare, Brenda G. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8 Volume 2. Jakarta: EGC. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC.