LOWONGAN PEKERJAAN: TUROBI TIFOSI LIGA ITALI NGAWI CARI SAKSI Email dari
[email protected] pada Thursday, February 26, 2009 10:56 AM, bertajuk “untuk hizby pengecut” : ”Untuk antek-antek hizby yang hanya bisa menggonggong… Alhamdulillah kami sekeluarga sudah selesai dari fitnah luqman ba’abduh..alhamdulillah ada satu diantara keluarga kami yang menuntut ilmu di ma’had: fuad hafidhohullah, semoga adik-adik & keponakan fuad segera menyusul.. Alhamdulillah melalui saudara kami tersebut kami sekeluarga bisa terselamatkan dari cengkeraman hizby baru..meski domisili kami dekat dengan antek-antek ataupun mata-mata hizby baru yang jelek..ketika kami membantu menyebarkan fatwa-fatwa ulama tentang hizby baru ini, kami sudah antisipasi akan kejahatan luqman dan antek-anteknya terhadap kami..komplotan hizbiyyah baru tersebut tidak akan mampu membantah ilmiah malzamah dari yaman..kecuali membalas dengan balasan yang usang dan tidak bermutu..orang-orang hina tersebut hanya bisa membongkar aib pencetak malzamah tersebut..dan gongongan ini tidak sedikitpun mengurangi bobot tulisan para ulama’ ataupun thullabul ilmy..kecuali hanya merepotkan pihak kepolisian untuk menangkap mereka..ketika kami dahulu bersama mereka dalam menyebar fatwa ulama tentang HT ataupun quburiyun tidak kami dapati balasan dari musuh-musuh agama tersebut sekeji apa yang dilakukan antek-antek hizby bau ini..maka urusan komplotan tersebut thdp keluarga, kami serahkan kpd pihak berwajib..dan percetakan kami akan terus mencetak buku-buku ilmiah dari ulama ataupun thullabul ilmy..matilah dengan kedengkian kalian wahai para antek-antek dedengkot hizby yang jelek dan hina.”
Gambar 1. Tujuh sampul buku yang isinya penghinaan dan pencemaran nama baik yang disebarkan oleh Baney Hasanovic dan kawan-kawan. Kami membuka lowongan pekerjaan juga, bagi yang memiliki asli atau kopinya, untuk menggugat Hasanovic bersaudara atas kelancangannya
Gambar 2 : Sampul dalam buku terbitan Hasanovic dan kawan-kawan, diberi tulisan “Isi diluar tanggungjawab percetakan”. Maunya dibilang pahlawan, ternyata engkau juga pengecut wahai kawan... Email dari
[email protected] pada Thursday, February 26, 2009 10:59 AM, bertajuk “--------” : “alamatmu dimana? no telpon brp? … memberi mudhorotkah bagi buku yg kami cetak?? maka dengan ini kami ingin ketemu batang hidung kamu, selesaikan dgn gentle tanpa adu jotos” SMS dari nomor Mentari 081551429** : “Antum siapa Akhy? alamat rmh dimana? kami bth antum utk menjd saksi dlm kasus pidana pencemaran nama baek&perbuatan tdk menyenangkan dg tergugat Abdul Gofur mlg!!” Jawab : Demikianlah sedikit bukti pasal pencemaran nama baek dan pasal – maaf meminjam istilah bani_hsn “gonggongan” tidak menyenangkan yang dikirimkan. Buat para pembaca sekalian untuk menjadi perhatian dan catatan, mungkin pembaca ada yang keberatan. Mohon langsung hapus saja dari komputer ini, jangan sampai ketinggalan.
Apa sutradari telah siap beri naskah materi 'tuk acara di Pengadilan Negeri? Subhanallah! Saksi baru dicari, nama dan alamatpun minta dilengkapi ! Benar-benar lowongan pekerjaan, menjadi saksi !! Alhamdulillah. tiada kebencian antara kami dan Baney Hasanovic || Tiada persoalan pribadi, jual beli atau urusan perut dengan Tifosi AC Milanisti Hanya cemburu lihat friendsteriyun kawakan || Promotori tahdzir hizbikan para da'i beneran Ini bukan syair, bukan pula puisi || Bukan untuk ‘menyikat’ apalagi pukulan ‘aperkat’ Semata satu sundulan bola sehat || Buat kiper RA (Raden Ayu) Hasanovic Ngawi, sang donator kuat
Sponsor utama tifosi Liga Turobi Indonesia Bagian Barat || Promosi buku penuh semangat Hina martabat ulama’ dan du’at || Menyebar dari Timur hingga Barat Sekarang hendak beli ‘alpukat’ || Adukan sang martabat di meja aparat Padahal buku engkau penuh mudharat || Banyak SMS/Email tanya karena syubhat mendarat Banyak nama du’at ulama Salafiyat || Engkau lecehkan tanpa hujjah kuat Begitu cepat hari berganti || Rasanya baru kemarin unjuk gusi ‘Robin Hut’1 Ngawi sang sniper Turobi || Berjibun SMS panahi ikhwan & agen-agen majalah Islami Promosi buku 'tuk cemari harga diri || Para da'i Salafi di negeri sendiri Ternyata bukti berjejer rapi || Akankah kau ingkari ??? Bid'ah - Haromkan muassasah Salafi || Karena tak berdasar hukum Islami Berani talangi cetak buku Turobi || Tak laku walau di kota Ngawi Banyak yang enggan beli || Dikasih gratis pun ikhwah malas bolak-baliki Eh hari ini, tak malu jilati ludah sendiri || Siapa mau pengangguran daftarkan diri Buka lowongan sebagai saksi || Modal sumpah Wallahi di Pengadilan Negeri Demi seret Abdul Ghofur Al-Malanji || Pencemaran nama baik atas Turobi Ngawi Memakai hukum pidana negeri (yang katanya) tak Islami || Agar mendekam di balik jeruji besi Inilah kisah Turobi yang frustasi karna ulah sendiri… Sebuah nomor 081551429** dari Mentari || mengirimkan pesan Antum siapa akhy ? Almt rmh dimana ? kami bth antum utk menjd saksi || Dlm kasus pidana pencemaran nama baek & perbuatan tdk menyenangkan ini || Dengan tergugat Abdul Gofur Al-Malanji!! Duhai tak malukah diri || Stelah cetak buku cemari khormatan para da'i Malah tuntut Al Malanji || Cemari kehormatan diri Ingat, muassasah Salafy kau hinakan || Ini juga pasal pencemaran Walau mereka ikuti arahan ulama panutan || (Padahal) demi umat, dia hanya diwasilahkan Dan sekarang lihatlah semangatmu teman || Demi perut & harga diri ikuti jalan kehinaan Bid’ah dan haromnya manhaj Turobi malah kau perjuangkan || Adukan kehormatan di hukum buatan Aturan negeri yang sebelumnya kaucampakkan || Karena kata engkau, tak berdasar aturan keislaman Wahai Turobi yang lupa daratan || Tak baik melamun di awan Aneh benar prinsipmu tuan. .. || 'Tuk kerabat kau halalkan 'Tuk umat malah brani kau haromkan || Wahai Hasanovic dan kawan-kawan Siapa pula yang mejengkan diri bak wisatawan || Di Candi Waisak tempat para pendetawan Pamer pula logo cinta-cintaan || Bukankah kamu yang tampilkan Kepada siapa dirimu sandarkan || AC Milan Salib Merah kamu tegakkan 2 Opera menjijikkan bagi orang yang mengaku beriman || Apalagi promotori Markiz Murni “24 Karat” Yaman
1
Istilah “Robin Hut” meminjam kosakata dari syair 1701 baris dari Abu Fairuz yang dimuroja’ah Abu Turob Saif Al Jawi, berjudul “Turun Sejenak dari Arena Gulat, Menjamu Sastrawan “Tirai” yang Memikat”. Abu Fairuz sering menyebut-nyebut Marmut, Ummu Marmut, mungkin karena dia gemar memelihara Marmut, maka perkenankan kami sebut dia adalah Abu Marmut 2 http://img27.imageshack.us/img27/9944/tifosiligaturobi1.jpg (Direkam tanggal 26 Februari 2009)
Gambar 3. Screen shot dari situs friendster baney hasanovic yang tampak tanggal 28 Februari 2009, diarsipkan di http://img216.imageshack.us/img216/3846/fs15306936salibtgl27022.jpg Gembar-gembor hizbikan yayasan || Tak tahunya…Salib Merah Nasrani jadi logo persahabatan Hasanovic memang sangat keterlaluan || Agamapun dijadikan bahan pelecehan Syiar keislaman dipersandingkan || Syiar Salib lambang barisan tak beriman Warisan Nabi “Ad Diinun Nashiihah” di halaman depan || Situs friendster.com situs comberan Dijajar Salib Merah Raja Yahudi dibesar-gagahkan || Ini juga pasal pelecehan agama Islam, wahai orang tak tahu aturan Duh Turobi Ngawi yang mulai kewalahan || Pidanakan Abdul Ghofur karena pencemaran nama kalian Dan bersiaplah kau dituntut pasal penghinaan || Atas agama Islam yang Allah Ta’ala muliakan Plus syiar kekafiran yang kau tampilkan || Ribuan mata telah memandang dan menyimpan Pidana akhirat mestinya yang harus lebih kau takutkan || Email & buku terbitan Hasan juga cemarkan banyak kehormatan orang Terlalu mudah dibuktikan || Kalian sendiri yang tampilkan cemaran Hinakan nama baik sendiri ke segenap pirsawan || ‘Tlah berlangsung sekian bulan tanpa teriakan Dicopy-pastekan Abdul Ghofur kok malah kesetanan
“Miss u mas. Bani I [lambang hati] (baca: love)”3 bisa dibuktikan || Setiap insan yang menyaksikan Andaikata dia sendiri merahasiakan || Tak ikutan dalam fitnah sebar buku cercaan du’at Yayasan Maka urusannya lebih ringan || Tapi dia sendiri biarkan Tampilkan tanpa suruhan || Siarkan penuh kerelaan tiada paksaan Ke hadapan publik atau anggota teman || Agar dibaca oleh segenap insan Didapatkan dari friendsternya beneran 4 || Beberapa hari yg lalu sebelum ada perubahan Tanggal 26 Februari 2009 ada catatan || Kini 27 Februari, hanya tampak Salib Merah dari luaran5 Nasalullaha salamah wal afiah dari segala macam kesesatan Dan mereka (Turobi) belum menyatakan || Telah menyesal berteman dan disponsori orang macam begituan Malah melontarkan nasehat ketegaran || “Kepada Pak Arif Ngawi yang terhormat…6”, Allahul Musta’an Duhai pegulat yang biasa menyikat 7 || Jangan dulu kau turun sejenak, seka keringat Ketahuilah, Hasanovic hebat mudahanat maksiat dengan ‘‘alpukat’’ || Di bawah hukum (katanya) bid'at dolalat Dia tlah siap, tendang dan “kencingi” [Maaf para pembaca agak kotor, kencingi ini meminjam istilah dari syaikh Yahya Al Hajuri, simak di footnote 8] syair Turobiyyat || Karena jiwa tak kuat pegang amanat Sekarang Hasanovic merengek mendekat || Pada pemerintah juga aparat 9 Yang hukumnya telah kalian sikat || Biar tak malu-malu amat Dia sendiri kok yang main gemwat 10 || Pasang gambar labrak Syari’at 3
Bikin puisi-puisi porno, nyebut-nyebut cinta-cinta, rindu dst. Profil “Baney Hasanovic” di http://profiles.friendster.com/15306936 5 Rekam arsip tgl 27 Februari 2009 malam, profil Baney Hasanovic telah ditutup untuk umum, menyisakan gambar salib simak di http://img216.imageshack.us/img216/3846/fs15306936salibtgl27022.jpg 4
6 7
Puisi Abu Marmut, file ke-2 baris ke-813
Puisi ganjil berjudul “Turun Sejenak dari Arena Gulat Menjamu Sastrawan “Tirai” yang Memikat “ karya Abu Marmut. Menunjukkan ybs biasa bergulat dengan rivalnya, kini cooling down sejenak 'tuk buat puisi. 8 Maaf, meminjam ucapan syaikh Yahya Al Hajuri yang menolak ijtima’ Ma’bar tanggal 12 Rabiuts Tsani 1428 H dengan ucapan “Adapun berbagai kertas (hasil kesepakatan) dan berbagai pertemuan, dan fulan dari sini, dan kami bertentangan dengan anda, maka KENCINGI saja pembicaraan seperti ini! KENCINGI saja!” [dinukil dari kasetnya yang berjudul Laftul Amjâd]”. Simak rekaman di http://www.salafishare.com/25Y0FAPOQL7N/YZZL0T0.mp3 9 Syair Abu Marmut berjudul Turun Sejenak dari Arena Gulat Menjamu Sastrawan “Tirai” yang Memikat “, hal 23, bab 33 berbunyi : “Jangan dengar para tokoh mu'assasat || yang muhdats serta mengandung tasawwulat || yang demi duit lakukan mudahanat || dengan pemerintah dan tokoh muhdatsat. Inilah prinsip sesat Turobiyyat untuk tanamkan kebencian di hati umat, kepada para da'i, dengan prasangka busuk dan jahat kepada pemerintah !! Tuduhan mudahanat pula dengan tokoh muhdatsat!! Demikiankah acara busuk kalian, wahai Turobiyyat? Berusaha pisahkan para du’at dari umat dengan dendam kesumat? Inna lillahi wa inna ilaihi raaji'un. Jangan kalian kira wahai ustadz, bahwa aku bicara demikian karena “antek” muassasat. Aku tidaklah terlibat sebagai pengurus muassasat. Tetapi ketika Turobiyyat jejali umat dengan dendam kesumat dan kebencian kepada pemerintah muslim - pemegang maslahat umat -, maka ini adalah prinsip sesat yang harus disikapi !! Diam memng satu jalan selamat. Tetapi diamkan prinsip sesat menjalar di umat, aku rasa bukan manhaj orang kokoh kuat. Allahu a'lam. Baney Hasanovic pertahankan kuat-kuat manhaj Turobiyyat, hati-hati jangan karena punya duit mudahanat dengan ‘alpukat’, si pembaca hukum muhdatsat, musuh kesumat Turobiyyat, yang sejenak turun dari arena gulat 10 Meminjam istilah Abu Marmut dalam syair “Turun dari Arena Gulat” footnote no 38 untuk syairnya baris ke 1610 di file keempat
Tak peduli sanksi akhirat || Hinakan para du’at demi ambisi Turobiyyat Diberi pelajaran singkat malah beli ‘alpukat’ || Demi dunia cari selamat dan jaga martabat Walau nyata sikat warisan nubuwat || Lecehkan amanat Muhammad 11 ‘tuk patahkan Salib terlaknat “Ad Diinun Nashiihat” || Sambil pamer maksiat salibiyat nasraniyat ke seluruh jagat… Karna sayang, hanya satu sundulan bola sehat yang kuperbuat || Bukan gaya Premaniyat tantang adu gelut & gulat Bak Turobiyyat yang barusan turun “Arena Gulat” || Hardik dan ancam bila tak dapat nomor Jawwalat Atau bakal selesaikan adu jotos ala Turobiyyat || Memang, Turobiyyat 'tlah biasa naik ring “Arena Gulat” (Sebagaimana bukti) judul puisi kisut penuh kesumat || Dari Abu Marmut yang sedang kumat Kalau tak kuat pegang amanat pedang Al Jawi || Jangan bersandar diri disamping Salib Merah Raja Yahudi Nasrani Buruk muka... karna kamu corat-coreti sendiri || Lha kok Abdul Ghofur Al Malanji yang kau sumpahi Siap hara-kiri merengkuh ludah manhaj Turobi sendiri || Hukum negeri yang sebelumnya ‘tlah kalian cemoohi Sekarang unjuk gigi membeli pengacari & cari saksi || Demi ambisi pribadi & perut sendiri Bisa bacakan Undang Undang Pidana (warisan Nabi?!) || ‘tuk jebloskan para Salafy Kau Turobi pertama yang nodai wasiat murabbi petinggi Turobi Ini bukan Akhlaq & Manhaj Islami || Alamak, mengaku di atas manhaj Salafi Dari markiz Paling Murni Sedunia ini || Jangan seperti katak dalam tempurung, wahai akhi Ma’had Islami Salafy tersebar di banyak negeri || Kopi paling murni memang buatan rumah sendiri Duhai barisan Abu Marmut berselimut yang tazkiyah diri || Sebagai jundulloh mujahidun penjejak para nabi Suci diri, labeli hati || Mujahidin yang diterima Ilahi 12 Siapa pula genk satpam Turobiyyat warnetmu ini || Berjaga pagi, siang & malam hari Hanya 'tuk cari ‘Si Fut Abu Mampus’ yang (katanya sih) tiada arti 13 Hanya Abu Marmut yang berani hadapi Ummu Marmut.14 || Atau engkau mau mencuri dekati “istri” 11
Shallallahu ‘alaihi wassallam. Aisyah Radiyallahu ‘anha (artinya) berkata, “Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah membiarkan dalam rumahnya sesuatu yang ada padanya SALIB-SALIB melainkan beliau mematahkannya. “ (HR Bukhari). 12 Mengutip sya’ir “Turun dari Arena Gulat”. Kutipan : “Wahai mujahidun yang kuat dan gesit (nomor 190) “. “ke wajah mujahidin lemparkan tomat. Jika mujahidun yang terancam granat. Jika jundulloh jihad dengan semangat, bangkit menghambat dengan label nasihat." (nomor 414 - 418). Buat stempel diri sebagai mujahidin, masuk Jannah. Kutipan “Pahala sabar sungguh berlipat-lipat. di istana Jannah yang tinggi martabat. Maka teguhlah sapai ke liang lahat. O indahnya penyambutan malaikat. bagi mujahidin yang tegar dan kuat. Ini bukan berita dibuat-buat: Aroma keluarga Ahmad mencuat. Di sini di kalangan orang terhormat. Jaga kewangian hingga akhir hayat. tuk menghadap Robbul 'arsy was samawat.” (nomor 828 – 838) Lihatlah, mereka anggap perbuatan membantah ini sebagai jihad, dirinya ‘disucikan’ sebagai mujahidin, jundullah, padahal ??? 13 Meminjam istilah Abu Marmut dalam syair “Turun dari Arena Gulat” baris ke 16 dalam mencerca sobat kami Abu Mahfudzh dgn Siput. Wallahul musta’an. 14 Ucapan ejekan Turobi yang lagi kumat yang pantas disebut Abu Marmut berkata : “Tapi Ali bin Imron si tukang catut, pakai saja daster dari benang rajut, lihat depan cermin apa sudah patut? lalu ganti kunyah dengan Ummu Marmut. Bukan problem perut kurus atau gendut, bukan muka bopeng atau imut-imut, tapi kar'na dia banci dan pengecut, hizby yang licik penipu dan penakut.” Abu Marmut dalam syair “Turun dari Arena Gulat” baris 65 – 72.
Abu Mahfudz di negeri tersebut Hanya “mujahidun” kalang-kabut yang teriaki ‘Si Fut’ || Susah payah buat ribuan baris hanya tuk hina 'gar semaput. Sadarkah dirimu, seribu hinaanmu || Bukti seribu satu kalang-kabutmu Seribu tujuh ratus makianmu || Bukti seribu tujuh ratus satu pengakuanmu Hanya demi “Si Fut” kau berhenti bergulat sesamamu || Karna “Si Fut” tersingkap hobi bergelut diantaramu. Tunggu ya akhi, singa tak teriak singa15 || Kecuali tak percaya dirinya singa Mujahidun tak teriak mujahidun dalam agama || kecuali 'tuk pamer diri di depan massa Tifosi Milanisti berlogo Salib Merah Itali berlagak baktikan diri || Prajurit Turobi Salafi Paling Murni Sedunia mengakui Kena sundul baru sekali || Ehh, telah siap nodai prinsip pujaan hati Berlindung diri di hukum negeri (yang katanya) tidak Islami || Berarti, Panglima Tertinggi Turobi bukan lagi lekat di hati Abu Marmut berselimut bukan lagi penasehat mujarab imtihanat || Sekarang, ‘alpukat’ berbakat yang pandai bersilat (katanya sih) Bercampur bid’at dan mudahanat serta maksiat || Jadi kerabat paling dekat dan terpercaya sepanjang hayat ‘Alpukat’ Sangat Hebat16 telah jadi juru nasehat || Gantikan Syaikhul Qiro’at yang tlah “dipecat” 17 Karna tak bisa lindungi SALIB MERAH KUFRIYAT || Betapa berat Baney Hasanovic maju perang seorang diri || Memegang pedang Al Jawi berornamen Salib Merah Made in Itali Ujung tombak ‘tuk obrak-abrik Salafi Nusantari || Betapa tidak, pelatih Turobi tega nian teriakteriak jauh dari negeri Yamani … berselimut lagi… Biarkan sang prajurit tempur sendiri || Akhirnya, Baney Turobiyyat pontang-panting slamatkan diri Ingin selamat dunia-akhirat || Jangan umbar Salib Merah di depan umat!! Persandingkan dengan ucapan nubuwat!! Pelecehan sangat !! Buruk muka jangan kaca yang dipidana || Hina syari'at, hanya tobat jalan selamat Sekedar nasehat buat Turobiyyat yang bingung cari alamat || Si binun menulis SMS terbaca lamatlamat18 Turobiyyat memang pantas untuk binun cari alamat || “Gara-gara” tulisan Abu Mahfudz, draft buku 15
Abu Marmut dalam puisinya “Turun dari Arena Gulat”, mengaku sbg singa di nomor 244 : “Singa yang berotot dan si fut yang peot”. Apalagi Singa sudah berfirasat.Adapun Abu Mahfut ada predikat yang lebih memikat dan mengundang minat: "Si Fut selokan busuknya masyarakat" Campuran limbah cair dan sampah padat (Nomor 740 – 744). Lihatlah untuk menghadapi si fut, dikerahkan raja singa sekalipun. Namun sayang akhirnya ‘si fut peot’ menyibukkan sang raja singa, mengaum tak jelas kosakata jorok-jorokpun keluar bertaburan, nampak rasa putus asa yang sangat 16 SH, Sangat Hebat silat lidah, Sangat Hebat lobi-lobi 17 Meminjam lagi istilah Abu Marmut di nomor 773, “tuk ceraikan kami dan Syaikhul Qiro'at” yakni ustadz Abu Hazim Muhsin penulis Qiro’ati. ‘Dipecat’ yakni tidak meminta nasihat lagi, melainkan minta pada penasehat SH 18 Tulisan SMS itu misalnya “Antum tahu alamat lgkp abdul gofur malang saat ini? dari bani hasan”
cetaknya semburat “Tim Redaksi” hilang menguap dari surat || Entah lari kemana moga-moga tak tersesat Kata pengantar juga dikerat dari yang tersurat || Murni sudah 24 karat Dibantah dulu sebelum editan buku hadir “lebih” mengkilat || Kenapa binun cari sekepal alamat Abdul Gofur si tergugat hanyalah ‘lalat’ || Tlah dicap Majhul Turobiyyat di Markaz Murni sejagat Mana ada si Majhul punya alamat || Mana ada teman sejawat yang mengingat Karena memang majhul, bagiku tiada tempat || Kok Turobiyyat di sini malah cari alamat Baney Hasanovic prajurit Turobiyyat hendak menggugat || Tulisan duapuluh empat karat dari Dammaj yang berbarokat Si Majhul jelas tak punya alamat, kau malah mencacat || Stempel MAJHUL “24 karat” dari Salafy Paling Murni Dammaj yang berbarokat Tanya saja alamat Abdul Ghofur ke Syaikhul Qiro’at || Lantunkan ayat agar terhindar dari hukum syari'at Pidana berat balasan akhirat karna berlindung dibalik ‘alpukat’ || Kalau kau tetap nekat || Datanglah ke dinas muhdatsat yang mengurusi masyarakat Pilah-pilah dan pilih-pilih sekian banyak Abdul Gofur Malang punya alamat Tunjukkan kau punya tendangan kuat || Seperti jurus mudahanat maksiat gaul-gaul ala Tifosi Salib Merah Nasrani yang haus goal-goal sesat Kalau yang kau ingini identitas adalah bukti KTP diri si Malanji Duh Turobi, ini “bid’ah dan harom”, ya akhi || Disana ada foto diri yang engkau benci Kata engkau, ulama Salaf tak butuh KTP & Paspor untuk belajar & dakwahkan manhaj Islami || Apalagi telah nyata bukti penyimpangan, ‘tuk perkaya diri || Dan identiti pengebom bunuh diri Kalau kau memang Turobi asli || Jangan maukan KTP-Paspor, hanya karna kibar panutan yang memberi pencerahan Telah nyata tasyabbuh dari awalan sampai akhiran || Hujjah Syaikh Yahya dibilang kokoh tak terbantahkan Apalagi setiap bid’ah adalah muhdatsat || Dan setiap muhdatsat adalah sesat Islam tak butuh aturan yang dibuat-buat || Bukankah demikian prinsipmu, wahai pegulat Tapi…mana berani Turobiyyat naik pesawat || KTP-Paspor bid’at muhdatsat disulap jadi halalan toyyibat Akrobat manhaj para pegulat || Pagi Bid'at siang Sunnat, malam “berjihad” Wahai Hasanovic dan para kerabat || Kalau tetap pula nekat jalani manhaj muhdatsat Carilah jalan singkat….ssst || Fulusi pengkhianat/pengangguran yang mau kamu embat Atau menyulap ‘alpukat’ dan perangkat || Agar musuh lekas tertangkap & tercatat Dan jadi tergugat di pengadilan negeri terdekat || Nodai manhaj Turobiyyat Salafy paling Murni Sejagat Didampingi ‘alpukat’ berlabel dasi mengkilat (di Yaman, Turobi juga bisa cari saksi lho, walau akhirnya ribut sendiri) || Engkau bakal beberkan bukti maksiatmu Walau berniat untaian nasihat || Katanya Ad Diinun Nashiihat Pesan singkat buat Panglima Tertinggi Pegulat Turobiyyat || Ini kisah nyata akrobat Tifosi nomor satu Liga Turobi negeri ini, Baney Hasanovic Yang pertama kali dakwahkan dan jualkan manhajmu tigaribuan || Dia pula yang pertama kali nodai batalkan manhaj Turobi yang kurang nyaman || Kan pilih manhaj hukum (katanya) maksiat buatan || Yang menyuruh adanya badan CV, PT dan yayasan
Dia merasa lebih aman berlindung perut & badan || Dengan hukum negeri yang telah kau bid’ah haromkan dan sesatkan!! Kau yang memulai, dia pula yang pertama nodai || Hukum Tak Islami itu kan hanya teori Turobi Tapi FAKTA donat basi warisan Kompeni Nasrani yang lebih dia sukai || Walau mengaku dekat dengan Syaikhul Qiro’ati Al Magetani Dari Ngawi, itulah bingkisan nyata atraksi TIP-EX diri || Atas manhaj Salafi paling “Murni” Sedunia ini Perlahan tapi pasti... apa pula ‘kan terkuak lagi... || Tentu saja dengan izin Ilahi Rabbi Tak ada manusia yang sempurna || Pun kita smua tak boleh lupa ‘tuk hisab diri Agar slamat di akhirat nanti || Mohon maaf para pembaca telah sibukkan diri Dari tulisan yang tiada arti || Dari seorang hamba yang hanya pada Allah Maha Perkasa kuberserah diri Abdul Ghofur Al Malanji Hari ini / 28 Februari atau 2 Rabi’ul Awal 1430 tahun ini