Liturgi 7 Oktober 2018

  • Uploaded by: andreas suka
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Liturgi 7 Oktober 2018 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,477
  • Pages: 6
Tata Ibadah Pembukaan Bulan Keluarga Minggu ke-20 sesudah Pentakosta 7 Oktober 2018

Keluarga Lebih Utama Dari Kekayaan Fokus: Kategori Bapa-Mama-Anak PERSIAPAN  Doa Pribadi  Doa di Konsistori SAPAAN PELAYAN TATA IBADAH Pnt : Manusia mencengkeram harta kekayaan yang membekukan bagai salju, namun obor cinta kasih senantiasa kucari, agar nyala apinya menyucikan hatiku dan menghanguskan benih penyakit kedurhakaan. Karena himpitan kebendaan membunuh manusia, pelan tanpa derita, cinta kasih membuatnya terjaga, dan perih menghidupkan kepekaan jiwa. (Khalil Gibran) Hari ini kita telah berada di Minggu pertama Bulan Keluarga 2018. Kata-kata sang pujangga itu hendak mengajak kita lebih memerhatikan apa yang masih digumuli oleh setiap keluarga Kristen dalam semua relasinya. Untuk itu, pasanglah telingamu untuk mendengar panggilan-Nya dan bukalah hatimu bagi kehadiran Allah dalam ibadah ini. Nyanyi

: KJ 448:1-3 “Alangkah Indahnya” (berdiri) Alangkah indahnya serikat beriman, cerminan kasih Tuhannya di dalam soranga t’rang. Baik suka, baik keluh berpadu berserah; segala doa bertemu di tahta rahmat-Nya. Sengsara dan beban ‘kan ringan rasanya, sebab saudara seiman memikulnya serta.

VOTUM DAN SALAM P : Allah, Pemilik kehidupan yang mempersekutukan tiap orang dalam keluarga, memanggil setiap umat-Nya menjadi satu keluarga yang memuliakan Tuhan. Nyanyi : KJ 476a “Amin” P : Dalam cinta dan kasih keluarga Allah, kiranya Tuhan beserta saudara. J : Dan besertamu juga. Nyanyi : KJ 476a “Amin” (duduk) NAS PEMBIMBING P : “Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya -- juga itu pun karunia Allah.” (Pengkhotbah 5:18) Nyanyi

: NKB 133:1-3 “Syukur Padamu, Ya Allah” Syukur Syukur Syukur Syukur

pada-Mu, ya Allah, atas s’gala rahmat-Mu; atas kecukupan dari kasih-Mu penuh. atas pekerjaan, walau tubuhpun lemban; atas kasih sayang dari sanak dan teman.

Syukur atas bunga mawar, harum, indah tak terp’ri. Syukur atas awan hitam dan mentari berseri. Syukur atas suka-duka yang ‘Kau b’ri tiap saat; Dan Fiman-Mulah pelita agar kami tak sesat Syukur Syukur Syukur Syukur

atas atas atas atas

keluarga penuh kasih yang mesra; perhimpunan yang memb’ri sejahtera. kekuatan kala duka dan kesah; pengharapan kini dan selama-Nya!

PENGAKUAN DOSA Bapa : Tuhan yang pengasih, jika sepanjang hari aku berlelah, semua itu ku lakukan untuk mendapatkan kekayaan, dengan berpeluh aku mencari penghidupan... namun aku lupa, bahwa seluruh waktuku habis nyaris tak tersisa. Istriku, anakanakku, keluargaku... Terabaikan karena aku larut dalam bekerja, kerinduan mereka untuk bersenda gurau, ku lewati tanpa kehangatan dan canda. Mama : Tuhan yang penyayang, akupun demikian sibuknya. Sekalipun batinku menjerit karena rindu, namun nyatanya waktuku sungguh tersita tanpa mampu kubatasi... semuanya membuat aku terperangkap dalam keinginan semu antara reputasi dan prestasi. Oh Tuhan, aku rindu keluargaku... aku rindu canda tawa suami dan anak-anak serta keluargaku... Anak : Tuhan yang baik, kami sering merasa kesepian di antara hp dan smart phone baru... Karena mereka memang melimpahi kami dengan semua hiburan dan tontonan, namun kami merindukan mereka lebih dari sekadar mereka sepintas terlihat dalam pandang mata kami. Sebab kami tidak menemukan arti kasih sayang dari benda-benda mati yang ada di sekeliling kami... P : Hari yang indah Tuhan berikan bagi kita untuk merenungkan arti keberadaan kita di tengah-tengah keluarga. Segala pengakuan kita menjadi menjadi awal yang baik untuk perjalanan bersama keluarga menuju kehidupan yang dikenannya dalam tugas dan karya kita setiap hari, sambil mengingat firmanNya bahwa “TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.” (Maz. 145 : 9) Bapa dan Mama: Tolonglah kami, Tuhan, agar selalu setia satu sama lain tak jemu-jemu mengusahakan kebahagiaan bersama, tak enggan untuk saling berkorban, bersikap jujur, dan terbuka demi keutuhan keluarga; saling menopang bila menanggung beban dan siap saling mengampuni bila suatu saat kami jatuh. Semoga karena penyertaan-Mu kami saling menguatkan dalam menghadapi tantangan dan godaan yang mengancam keutuhan keluarga kami. Semoga hari demi hari cinta kasih kami semakin kuat hingga kebahagiaan abadi bersama-Mu kami alami bersama keluarga. P+J : Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Amin Nyanyi

: NKB 14:1, 4 “Jadilah, Tuhan, Kehendak-Mu” (berdiri) Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu! Kaulah Penjunan, ku tanahnya. Bentuklah aku sesuka-Mu, ‘kan kunantikan dan berserah. Jadilah, Tuhan, kehendak-Mu! S’luruh hidupku kuasailah. Berilah Roh-Mu kepadaku, agar t’rang Kristus pun nyatalah.

BERITA ANUGERAH

P

J

: Keluarga yang dikasihi Tuhan, karena anugerah-Nya kita diselamatkan, marilah kita bersandar pada kasih dan kemurahan-Nya sambil mengingat firman-Nya: "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" Demikianlah berita anugerah dari Tuhan. : Syukur kepada Allah.

Nyanyi

: KJ 374:1 “Kubersandar Padanya” Ku bersandar pada-Nya; 'ku berharap s'lamanya pada Tuhan Allah Bapa sampai s'lama-lamanya. Kupuji nama Tuhan, dalam kerendahanku; aku puji Allah Bapa sampai s'lama-lamanya.

PUJIAN MAZMUR (Berdiri)

PS/VG/SOLO PELAYANAN FIRMAN TUHAN Bapa : (berdoa) Mama : (membaca Alkitab dari Pengkhotbah Demikianlah Sabda Tuhan! P

5:7-19,

diakhiri

dengan

berkata:)

: Yang berbahagia adalah mereka yang mendengar Firman Allah dan yang memeliharanya. Haleluya!

Nyanyi

: KJ 473a “Haleluya, haleluya, haleluya!”

P

: (Berkhotbah) Tema: “Keluarga Lebih Utama Dari Kekayaan”

Saat Teduh PS/VG/SOLO PENGAKUAN IMAN RASULI (berdiri) Bapa : Sebagai persekutuan Gereja yang percaya kepada Allah Tritunggal, marilah kita menyatakan pengakuan iman kita dengan mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli, demikian: J : “Aku percaya ...” Nyanyi

: NKB 120:1 “Tiada Lain Landasanku” Tiada lain landasanku, hanyalah pada darahMu; tiada lain harapanku, ‘ku bersandarkan namaMu. Refr: Kristuslah Batu Karangku, di atas Dia ‘ku teguh; landasan lain hancur luluh.

PELAYANAN PERSEMBAHAN Mama : ”Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”. Jemaat Tuhan, sebagai tanda syukur atas kasih dan kemurahan-Nya, kita diberi kesempatan untuk memberikan persembahan syukur kita. Marilah kita berdoa : ….. “Di mata-Mu Tuhan, tiada yang tersembunyi, karena berkat yang kami terima semua berasal dari pada-Mu. Sekarang kami membawa apa yang kami terima itu dengan keterbukaan dan kejujuran, karena Engkaulah Pemilik segalanya. Mari berkati persembahan kami supaya darinya pelayanan gereja-Mu tetap terlaksana dan membawa kemuliaan bagi nama-Mu, Amin. Nyanyi

: PKJ 150 :1-5 YA TUHAN HANYA INILAH do=C 6 ketuk Ya Tuhan, hanya inilah yang patut kuberi pada-Mu; ungkapan syukur apalah, dibanding berkat karunia-Mu? Pemb’rian janda miskin pun Engkau lihat ketulusannya, tiliklah juga hatiku, saat kubawa persembahan. Semua harta kami pun bersumber hanya kepada-Mu, dengan bersuka bergemar kupersembahkan kepada-Mu. Kasih-Mu nyata slamanya sepanjang hidup di dunia. Di kala suka dan senang hanyalah Engkau jaminannya. Pujian dan hormat trimalah, ya Tuhan, sumber sgala berkat; di tiap waktu dan tempat, naiklah syukur kepada-Mu.

WARTA PELAYANAN DOA SYAFAAT PENGUTUSAN

P J P J P J Nyanyi

: Jalanilah hidup dengan menjadikan cinta kasih sebagai nilai yang utama dalam keluarga. : Kami hidup dalam ketaatan kepada Tuhan. : Tiap manusia membutuhkan harta namun ia bukanlah yang utama. : Kami mau menjadi saksi-Nya dalam ketaatan. : Pujilah nama-Nya melalui seluruh hidupmu, : Terpujilah Tuhan. : NKB 126:1-2 “Tuhan Memanggilmu” Tuhan memanggilmu, hai dengarlah: “Apa pun yang terbaik, ya b’rikanlah!” Dan jangan ‘kau kejar hormat semu, muliakan saja Yesus, Tuhanmu. Refr: Tiap karya diberkati-Nya, namun yang terbaik diminta-Nya. Walaupun tak besar talentamu, b’ri yang terbaik kepada Tuhanmu. Sanjungan dunia jauhkanlah dan jangan ‘kau dengar godaannya. Layani Tuhanmu dalam jerih dalam hidupmu yang t’lah ‘kau beri.

BERKAT P : Jadilah berkat, seperti Tuhan memberkati Saudara: “Kiranya rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus menyertai saudara sekarang dan selama-lamanya, Amin” Nyanyi

: KJ 478a “Amin, Amin, Amin!”

Saat Teduh Jemaat berdiri dan menyanyi KJ 318:1-2 “Berbahagia Tiap Rumah Tangga”

Berbahagia tiap rumah tangga, di mana Kaulah Tamu yang tetap: dan merasakan tiap sukacita tanpa Tuhannya tiadalah lengkap; di mana hati girang menyambut-Mu dan memandang-Mu dengan berseri; tiap angota menanti sabda-Mu dan taat akan Firman yang Kaub’ri. Berbahagialah rumah yang sepakat hidup sehati dalam kasih-Mu, serta tekun mencari hinga dapat damai kekal di dalam sinar-Mu; di mana suka-duka ‘kan dibagi; ikatan kasih semakin teguh; di luar Tuhan tidak ada lagi yang dapat memberi berkat penuh. Pilihan untuk Mazmur jika dalam bentuk lagu yang ingin diganti P

: Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; Para Bapa: jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. P : Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah Para Mama: sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. P : Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, Anak-anak : dan buah kandungan adalah suatu upah. P : Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan,

J P J Nyanyi

: demikianlah anak-anak pada masa muda. : Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. : Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. : KJ 451:1-2 “Bila Yesus Berada Di Tengah Keluarga” Bila Yesus berada di tengah keluarga, bahagialah kita, bahagialah kita! Bila Yesus berkusa di tengah keluarga, pasti kita bahagia, pasti kita bahagia. (Posted by Majelis Klasis Amanuban Timur Selatan)

Related Documents

Liturgi 7 Oktober 2018
October 2019 20
Liturgi 21 Oktober 2018
October 2019 24
Liturgi 31 Oktober 2018
October 2019 19
Liturgi 2018 Irnanda.docx
November 2019 10
Lokmin Oktober 2018.xlsx
October 2019 23

More Documents from "Desi Permata Sari"

Liturgi 21 Oktober 2018
October 2019 24
Erni Nyeri.docx
October 2019 18
Liturgi 7 Oktober 2018
October 2019 20
Liturgi 31 Oktober 2018
October 2019 19
Pneumonia.docx
November 2019 51
Benar
May 2020 56