BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi ponsel tiap tahunnya semakin pesat dan pada tahun belakangan ini sampai pada teknologi yang dikenal dengan teknologi smarthphone atau ponsel cerdas. Pengertian smarthphone atau ponsel cerdas, jika dibandingkan dengan ponsel biasa adalah terletak pada kemampuan dan kapasitasnya. Yang pertama adalah kemampuannya yang lebih dibandingkan dengan ponsel biasa, seperti kemampuan melakukan browsing di internet, chatting, baca dan kirim email, macam aplikasi yang bisa multitasking juga dilengkapi dengan infrared, bluetooth, wifi, port USB. Atau dengan kata lain, smarthphone merupakan ponsel yang mempunyai sistem operasi sendiri. Yang kedua adalah kapasitaasnya yang lebih dibandingkan ponsel biasa, mempunyai memori serta kapasitas penyimpanan data yang dapat di upgrade sampai ukuran giga. Pengguna internet dan smarthphone di seluruh dunia terus meningkat. Angka pengguna internet dan smarthphone di negara-negara berkembang perlahan tapi paasti mendekati angka 100%. Namun, pertambahan pengguna smarthphone dan internet tidak hanya terjadi di negara maju, tapi juga di negara berkembang. Menurut laporan dari Pew Reseach Center di tahun 2015, sebanyak 54% orang dewasa di 21 negara berkembang sudah menggunakan internet. Angka ini naik dari 43% di tahun 2013. Di negara berkembang juga terlihat adanya peningkatan penggunaan smarthphone. Dapat di lihat hubungan antara pengguna smarthphone atau internet setiap negara dengan pendapatan perkapita setiap negara.
Menurut Mashable, laporan ini tidak sepenuhnya menggambarkan perkembangan pengguna smarthphoe atau internet di negara-negara berkembang, mengingat pertumbuhan pengguna smarthphone atau internet yang tinggi terdapat di negara-negara yang ekonominyasedang tumbuh, seperti Turki, Tiongkok, Brazil dan Malaysia. Turki mengalami pertumbuhan pengguna smarthphone tinggi, yaitu dari 43% di tahun 2013 menjadi 59% di 2015. Begitu juga dengan Malaysia yang tumbuh dari 34% menjadi 65%. Di Indonesia sendiri, tingkat pengguna smarthphone baru mencapai 21% dengan tingkat pengguna mencapai 30%. Di Indonesia, netizen menghabiskan banyak waktunya di mobile app ketimbang mobile web. Sekitar 82% netizen di Indonesia mengakses mobile web, sedangkan sebanyak 9% masing-masing mengakses di mobile web dan melalui desktop. Netizen yang ingin praktis menjadikan msarthphone sebagai senjata pamungkas untuk menyelesaikan masalah di hidupnya. Satu smarthphone bisa digunakan untuk menjalani banyak aktivitas. Populasi netizen di Indonesia yang mengakses hanya melalui smarthphone, mayoritas berasal dari usia muda. Di usia 15-17 tahun saja 80% mengakses hanya melalui smarthphone, sisanya melalui desktop atau gabungan keduanya. Sementara 75% dari usia 18-24 tahun dan 79% dari usia 25-34 pun punya habbit yang sama. Smartphone yang mempunyai banyak fitur justru dipergunakan pada tempat dan waktu yang tidak tepat, hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap konsentrasi belajar ketika siswa melakukan aktivitas belajar. Konsentrasi merupakan faktor yang penting ketika siswa melakukan aktivitas belajar, saat aktivitas belajar berlangsung konsentrasi siswa sangat diperlukan untuk menerima pelajaran yang diberikan oleh
guru. Mengenai pentingnya konsentrasi juga dikemukakan oleh (Aviana dan Hidayah, 2015: 33) bahwa, ada salah satu faktor yang mempengaruhi daya pemahaman siswa salah satunya adalah konsentrasi, konsentrasi merupakan pemusatan perhatian dalam proses pembelajaran dalam berbagai bidang studi. Jika konsentrasi siswa rendah, maka aktivitas belajar juga berkualitas rendah, hal tersebut juga berdampak pada ketidakseriusan dalam belajar dan tingkat pemahaman terhadap materi menjadi berkurang. Konsentrasi juga merupakan modal utama bagi siswa dalam menerima materi pelajaran serta menjadi indikator suksesnya sebuah kegiatan pembelajaran. Selain konsentrasi perhatian juga menjadi faktor penting dalam proses belajar, dengan adanya perhatian siswa terhadap materi pelajaran, siswa akan senang mengikuti pelajaran tersebut dan materi yang diberikan oleh guru akan lebih mudah dipahami oleh siswa (Suwardi, 2012: 5). Dari ulasan diatas dapat dipahami bahwa ketika konsentrasi belajar dan perhatian siswa terganggu maka pemahaman materi pelajaran akan berkurang, hal tersebut tentunya akan berdampak pada prestasi hasil belajar siswa yang kemungkinan besar akan mengalami penurunan. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh penggunaan smarthphone pada konsentrasi belajar mahasiswa semester 6 tingkat 3 di STIKES AN NUR Purwodadi tahun 2018. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas bahwa penggunaan smarthphone memiliki dampak positif smarthphone salahsatu dampak negatifnya adalah mempengaruhi konsentrasi belajar maka di rumuskan rumusan masalah sebagai berikut bagaimana pengaruh penggunaan smarthphone pada konsentrasi belajar mahasiswa semester 6 tingkat 3 di STIKES AN NUR Purwodadi tahun 2018
C.
Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui
pengaruh
kegunaan
smartphone
terhadap
konsentrasi mahasiswa 2. Tujuan khusus a. Menganalisis kegunaan smartphone. b. Menganalisis dampak kegunaan smartphone. c. Menganalisis cara mengurangi penggunaan smartphone dalam pembelajaran. d. Menganalisis cara memahami belajar yang baik. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat memperkuat pengetahuan, referensi dan memperoleh informasi dalam penggunaan smarthphone dengan pengurangan intensitas waktu. 2. Manfaat a. Bagi institusi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dan literatur untuk menambah wawasan tentang pengaruh penggunaan smarthphone pada konsentrasi belajar serta dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya. b. Bagi peneliti Peneliti dapat mengetahui
pengaruh
penggunaan
smarthphone pada konsentrasi belajar mahasiswa. c. Bagi pengguna smarthphone Memberikan masukan tentang pengaruh smarthphone pada konsentrasi
belajar
sehingga
diharapkan
pengguna
dapat
mengurangi kkebiasaan untuk menggunakan smarthphone. E. Penelitian terkait 1. Penelitian Ghufron Eka Adi Pratama dengan judul “Pengaruh Penggunaan Smartphone
Terhadap Aktivitas
Belajar
Siswa
Kelas
X
SMA
Muhammadiyah 7 Yogyakarta”. Desain penelitian deskriptif dengan model korelasional.
Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2017: 147). Penelitian ini dilakukan di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. Kapt. Piere Tendean No.41 Wirobrajan Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut karena SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta merupakan sekolah yang berada di pinggiran kota dan hampir keseluruhan siswa-siswa nya menggunakan smarthphone sebagai alat untuk berkomunikasi. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2013: 174). Menurut data sekolah siswa kelas X SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta berjumlah 150 anak, maka penelitian ini mengambil sebagian dari populasi yang ada Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampel random atau sampel acak, sebagaimana yang dikemukakan Arikunto apabila jumlah subjek populasi yang diteliti lebih dari 100, maka dapat diambil 10-15% atau 2025% atau lebih. Sample yang diambil sebanyak 20% dari jumlah populasi yaitu 30 siswa dari jumlah keseluruhan siswa kelas X SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan dengan peneliti 2018, pengaruh penggunaan smarthphone terhadap konsentrasi belajar mahasiswa semester 6 tingkat 3 di STIKES AN Nur Purwodadi tahun 2018. Desain penelitian menggunakan cohort design dengan pendekatan prospektif dengan populasi seluruh mahasiswa PSIK semester 6 tingkat 3 di STIKES AN Nur Purwodadi tahun 2018 yang menggunakan smarthphone. Jumlah sampel 64 responden, pengambilan responden dengan teknik random sampling. 2. Penelitian Afifah Rahma dengan judul “ pengaruh penggunaan smarthphone terhadap aktivitas kehidupan siswa di MAN 1 Rengat Barat”. Design penelitian menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan sistem sensus menjadi 38 siswa dengan populasi kelas XI berjumlah 83 siswa terdiri kelas IPA dan IPS. Dengan kategori siswa yang menggunakan smarthphone dengan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, kuisioner, observasi dan dokumentasi.
Perbedaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan dengan peneliti 2018, pengaruh penggunaan smarthphone terhadap konsentrasi belajar mahasiswa semester 6 tingkat 3 di STIKES AN Nur Purwodadi tahun 2018. Desain penelitian menggunakan cohort design dengan pendekatan prospektif dengan populasi seluruh mahasiswa PSIK semester 6 tingkat 3 di STIKES AN Nur Purwodadi tahun 2018 yang menggunakan smarthphone. Jumlah sampel 64 responden, pengambilan responden dengan teknik random sampling.
.