Latar Belakang :Vietnam memiliki epidemi HIV terkonsentrasi dengan penggunaan narkoba suntikan yang menjadi modus dominan penularan HIV. Vietnam telah dengan cepat mengembangkan terapi antiretroviral (ART) dan terapi rumatan metadon (MMT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ambilan ART dan retensi di antara klien pria yang menerima MMT di Vietnam pada fase awal program MMT. Metode; Klien pria (usia ≥18) yang baru terdaftar dalam perawatan atau mulai ART di dua klinik HIV di Hanoi (2009 hingga 2011) dan tiga klinik HIV di Can Tho (2010 hingga 2012) dimasukkan untuk analisis. Jumlah limfosit CD4 pada pendaftaran perawatan HIV dan inisiasi ART dan retensi pada ART dianalisis secara retrospektif. Nilai-nilai dari mereka yang menerima MMT dibandingkan dengan nilai-nilai dari dua kelompok: mereka yang menggunakan status injeksi narkoba (IDU) didokumentasikan, tetapi tidak menerima MMT, dan semua klien laki-laki tidak menerima MMT. Untuk menganalisis retensi, analisis survival dengan uji log rank dan model hazard proporsional Cox digunakan. Hasil: Selama masa penelitian, 663 pria dewasa baru terdaftar dalam perawatan HIV (237 memiliki status IDU didokumentasikan) dan 456 memulai ART (167 memiliki status IDU didokumentasikan). Di antara mereka yang memulai ART, 28 menerima MMT. Pada saat pendaftaran perawatan, mereka yang menerima MMT memiliki jumlah CD4 rata-rata 230 (IQR 57-308) sel / mm3, sementara pria yang melaporkan diri IDU dan tidak menerima MMT dan semua pria yang tidak menerima MMT memiliki jumlah CD4 rata-rata 158 (IQR 50– 370 ) Sel / mm3 dan 143 (IQR 35-366 sel / mm3, masingmasing. Pada inisiasi ART, laki-laki yang menerima MMT memiliki jumlah CD4 yang secara signifikan lebih tinggi dengan median pada 203 (IQR 64-290) sel / mm3 daripada laki-laki yang melaporkan sendiri IDU dan tidak menerima MMT (80, IQR 40– 220, sel / mm3, p = 0,038) dan semua pria tidak menerima MMT (76, IQR 20-199, sel / mm3, p = 0,009). Mereka yang menerima MMT memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi secara signifikan dibandingkan IDU yang melaporkan sendiri tetapi tidak menerima MMT (rasio hazard = 0,18, p = 0,019) dan pria tidak menerima MMT (rasio hazard = 0,20, p = 0,041). Kesimpulan: Analisis kami menunjukkan bahwa pria yang menerima MMT di Vietnam mencapai uptake yang relatif lebih awal dan tingkat retensi tinggi pada ART. Temuan ini mendukung manfaat potensial dari mengintegrasikan layanan MMT dan ART di Vietnam Kata Kunci : Terapi pemeliharaan metadona, terapi antiretroviral, HIV / AIDS, Orang yang menyuntikkan narkoba, Vietnam