Laporan Wirda Kromosom Politen.docx

  • Uploaded by: arif setiawan
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Wirda Kromosom Politen.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,005
  • Pages: 10
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA KROMOSOM POLITEN

Disusun Oleh Nama: Wirda hanim Nim: 170602007 Kelompok: 1

Labolatorium Biologi Dasar Fakultas Teknik Universitas Samudra 2018

Daftar Pustaka Daftar Pustaka ........................................................................................................... Bab.I Pendahuluan .................................................................................................... 1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1.2. Tujuan Praktikum ........................................................................................... Bab II Metode Praktikum .......................................................................................... 2.1.Waktu dan tempat pelaksanaan ....................................................................... 2.2. Alat dan Bahan ............................................................................................... 2.3. Prosedur Percobaan ........................................................................................ BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 3.1 HASIL ............................................................................................................. 3.2 PEMBAHASAN ............................................................................................. BAB. IV PENUTUP ................................................................................................. 4.1 KESIMPULAN .............................................................................................. 4.2. SARAN .......................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

Bab.I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Drosophila melanogaster adalah genus dari lalat yang berukuran kecil dan ditemukan pada buah-buahan. Siklus hidup Drosophilla melanogaster terdiri dari telur,larva,pupa dan dewasa. Pada tahap telur dan larva berlangsung selama delapan hari, yaitu sehari pada tahap telur dan pada hari kedua hingga kedelapan telur menetas menjadi larva. Setelah larva keluar dari telur, larva tumbuh sebagai instar yang terdiri dari tiga bagian yaitu: kutikula, mulut dan spirakel. Pada tahap larva, terjadi penambahan ukuran diikitu Replikasi DNA untuk membentuk kromosom politen. Setelah larva instar ketiga, kutikula berubah menjadi puparium yang terus berkembang menjadin dewasa. Pada fase dewasa inilah baru terjadi pembelahan. (Hall,wagy.2009) Pada umumnya, siklus sel terdiri dari fase Mitotik (M) dan fase Interfase. Fase mitotik merupakan fase pembelahan yang mencakup Mitosis dan Sitokinesis sedangkan fase interfase merupakan pertumbuhan sel dan penyalinan kromosom dalam persiapan untuk pembelahan sel. Fase interfase terdiri atas subfase G1,G2 dan fase S inilah terjadi penduplikasian kromosom yang disebut replikasi DNA. Setelah semua organel dan kromosom siap maka sel akan memasuki fase pembelahan

(fase

mitotic)

yaitu

fase

Mitosis

dan

Sitokinesis.

(Reece,urry,dkk.2011) Kromosom politen adalah kromosom berukuran besar (raksasa) yang umum dimiliki oleh serangga bersayap dua seperti genus Drosophilla melanogaster. Pada mulanya kromosom politen merupakan kromosom normal akan tetapi mengalami pembelahan DNA (pada fase S) tanpa diimbangi pembelahan sentromer dan pembelahan sel (fase M) sehingga DNA pada kromosom tersebut menjadi melimpah dan terlihat berukuran lebih besar akibat nya terbentuknya puff. Kromosom politen pada umumnya ditemukan pada fase larva serangga karena kromosom yang terbentuk akibat replikasi berulang DNA ini mendukung pertumbuhan larva agar lebih cepat. Kecepatan pertumbuhan ini merupakan akibat dari melimpahnya jumlah salinan gen dalam sel sehingga kecepatan kerja enzim menjadi meningkat. (Tickle.2011)

1.2. Tujuan Praktikum 1. Mengetahui dan memahami struktur dan bagian-bagian kromosom politen Drosophila melanogaster. 2. Mengetahui dan memahami perbedaan antara kromosom politen dan kromosom biasa.

Bab II Metode Praktikum 2.1.Waktu dan tempat pelaksanaan Praktikum dilaksakan pukul 14.00 wib pada tanggal 7 Desember 2018 di laboraturium Universitas Samudra.

2.2. Alat dan Bahan 1. Larva instar 3 Drosophila melanogaster 2. Jarum pentul. 3. Object glass. 4. Cover glass. 5. Acetocarmin 6. Tisu

2.3. Prosedur Percobaan Ambil larva instar 3 Drosophila melanogaster, kemudian letakkan diatas object glass yang telah ditetesi NaCl 0,9%. Selanjutnya tusuk bagian tengah dan bagian anterior larva dengan menggunakan jarum pentul, lalu tarik organ internal larva tersebut keluar. Ambil kelenjar ludahnya dan lemak yang terdapat di sekitar kelenjar ludah dibuang.

Tetesi dengan pewarna Acetocarmin (fiksasi diatas

Bunsen disarankan). Setelah itu, ditutup dengan cover glass dan tekan perlahanlahan. Kelebihan cairan yang keluar dibersihkan menggunakan tisu. Amati anatomi kelenjar ludah dan penampakan kromosom politen di bawah mikroskop.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 HASIL

3.2 PEMBAHASAN Praktikum kali ini merupakan pengamatan kromosom politen larva instar ke-3 Drosophilla melanogaster atau lalat buah yang merupakan organism yang sering dijadikan model penelitian karena beberapa factor, diantaranya adalah ukurannya yang kecil, mudah untuk diperbanyak pada skla laboraturium, memiliki siklus hidup yang singkat, hanya memiliki empat pasang kromosom dan memliki kromosom politen. Drosophilla melanogaster memiliki metamorphosis yang sempurna, siklus hidup nya adalah telur atau embrio kurang lebih satu hari lalu menuju fasee larva instar 1 selama satu hari, kemudian fase larva instar 2 selama satu hari, selanjutnya larva instar 3 selama 2 hari, kemudian fase prepupa lalu menjadi pupa selama 5 hari dan tumbuh menjadi Drosophilla melanogaster. Mengalami fase larva sebanyak 3 fase, fase larva terakhir adalah fase larva instar 3. Larva instar 3 ini merupakan larva yang digunakan untuk pengamatan kromosom politen pada Drosophilla melanogaster. Karena larva instar 3 tubuh telah terlihat transparan sehingga memudahkan isolasi, organ tubuh tggelah lengkap dan terdapat banyak kromosom politen. Kromosom politen adalah kromosom yang mengalami endoreduplikasi atau replikasi secara berulang pada fase S yang tidak mengikuti fase mitosis sehingga terjadi penggandaan kromosom homolog yang saling bersinanpsis tanpa mengalami pembelahan. Kromosom yang terbentuk ini dapat mencapai ukuran 100 kali lebih besar daripada ukuran kromosom yang biasa sehingga disebut dengan kromosom politen ataau kromosom raksasa. Kromosom politen yang diamati didapatkan kelenjar saliva Drosophilla melanogaster, namun sebenarnya kromosom politen tidak hanya terdapat dilambung, tubulus malphigi, rectum, dan proventrikulus. Kelenjar saliva dipilih untuk isolasi kromosom politen karena kromosom politen yang terdapat pada kelenjar saliva mengalami replikasi lebih banyak dari pada tempat lain, kelenjar ludah juga mengandung enzim untuk proses penecernaan makanan karena mempersiapkan memasuki tahap pupa.hal ini menyebabkan massa dan volume sel bertambah sehingga ukuran jaringan besar.

Hal yang dilakukan pada pengamatan ini adalah mengambil kelenjar saliva pada drosophila denga cara memisahkan bagian mulut dengan bagian tubuh yang lain kemudian ambil kelenjar salivanya untuk diamati menggunakan mikroskop.

BAB. IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN 1. Kromosom politen merupakan gabungan dari beberapa kromosom yang saling bersinapsis menjadi satu kromosom, bentuknya seperti kromosom normal namun memiliki banyak lengan panjang yang berukuran besar. 2. Fungsi kromosom politen adalah untuk pertumbuhan dan perkembangan karena kromosom politen memproduksi sejumlah protein dalam jumlah besar. 3. Pengisolasian kelenjar ludah Drophilla melanogaster dilakukan dengan memisahkan bagian tubuh dan kepala larva secara perlahan hingga didapatkan kelenjar ludah yang utuh. Kelenjar ludah dibersikan dan dijadikan preparat, kemudian kromosom politen diamati menggunakan mikroskop cahaya. 4. Berdasarkan hasil pengamatan teramati keberadaan kromosom politen pada kelenjar saliva instar 3 Drosophilla melanogaster yang berbentuk menyerupai pita dengan pola gelap terang.

4.2. SARAN Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah sebaik nya untuk alat dan bahan nya dilengkapi agar mudah untuk di praktik kan

DAFTAR PUSTAKA Hall,J.K.dan Wagy, E.L. 2009.Toxic and Teratogenic Effects of Sevaflurane in Drosophilla melanogaster.United States Code:UMI. Reece,J.B. ,L.A. Urry,M.L. Cain,S.A. Wasserman,P.V. Minorsky, dan R.B. Jackson.20111. Campbell Biology. 9th ed. Sn Fransisco: Pearson Benjamin Cummings. Tickle,C. dan Wolper,L. 2011. Principles of Development. UK: Oxford.

Related Documents


More Documents from ""