Laporan Uji Ingenhous.docx

  • Uploaded by: Adit
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Uji Ingenhous.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,011
  • Pages: 11
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR UJI FOTOSINTESIS PERCOBAAN INGENHOUSZ

KELOMPOK : 03 1.

Firda Nur Annisa

(17308141054)

2.

Herninda Dhama Sari

(17308141056)

3.

Lani Rizki Nugraheni

(17308144014)

4.

Annisa Tiara Madani

(17308144017)

5.

Mega Setyawati

(17308144027)

6.

Dwi Arif Aditya

(17308144028)

KELAS : BIOLOGI B 2017

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSTAS NEGERI YOGYAKARTA 2019

A. Judul Uji Fotosintesis Percobaan Ingenhousz.

B. Latar Belakang Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya energi cahaya, untuk fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organic dari senyawa anorganic dengan bantuan energi cahaya matahari. Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut: Cahaya

CO2 + H2O Untuk



Klorofil

C6H12O6 + O2 + H2O

mengetahui

fotosintesis

menghasilkan

intensitas

dengan

laju

fotosintesis, maka dilakukan percobaan Ingenhousz dengan memberikan perlakuan yang berbeda, yakni dengan meletakkan set percobaan di tempat yang terpapa cahaya matahari dan yang ternaung. Adapun untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat terhadap laju fotosintesis, maka dilakukan juga percobaan Ingenhousz dengan memberikan perlakuan penambahan NaHCO3 yang berguna untuk mempercepat reaksi.

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui hubungan intensitas dengan laju fotosintesis. 2. Untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat terhadap laju fotosintesis.

D. Dasar Teori Fotosintesis merupakan suatu proses dimana terjadi sintesa karbohidrat tertentu dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari dan di hasilkan atau dibebaskan gas oksigen. Proses fotosintesis juga dinamakan asimulasi karbon, salah satu kemampuan tumbuhan hijau ada memanfaatkan zat karbon udara untuk diubah menjadi bahan organik bila tersedia cahaya yang cukup. Secara umum persamaan reaksi kimia pada pristiwa pada fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut: CO2 + H2O

Cahaya



C6H12O6 + O2 + H2O

Klorofil

persamaan reaksi diatas tidaklah menunjukkan mekanisme dari proses fotosintesiss, melainkan menunjukkan hasil akhir yabg dihasilkan dalam proses fotosintesis (Prawirahartono, 1998). Fotosintesis merupakan proses pembakaran dalam tubuh tanaman yang akan menghasilkan oksigen yang berfungsi untuk proses pernapasan pada manusia oleh karena itu manusia tidak dapat terlepas dari tumbuhan karena apabila tidak ada tumbuhan maka tidak akan ada udara untuk pernapasan manusia. Oleh karena itu manusia tidak bisa terlepas dari lingkungan untuk kebuuhan hidupnya (Odum, 1967). Fotosintesis memiliki dua macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi terang, klorofil bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap energi cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energi kimia yang disimpan dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energi yang diserap merupakan energi kaya elektron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai reaksi yang disebut transpot elektron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut (Malcome, 1990). Orang yang pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993). Zat-zat yang dipakai dan dihasilkan oleh proses fotesintesis melibatkan stidaktidaknya 2 (dua) proses yang amat berbeda menjadi jelas setelah dilakukannya percobaan. Tumbuhan air yang hijau, Hydrilla sp. merupakan organisme uji percobaan. Bila sepotong tumbuhan itu ditempatkan terbalik didalam larutan encer NaHCO3(yang merupakan sumber CO2), diterangi dengan lampu senter maka gelembung oksigen akan

segera dikeluarkan dari bagian potong tangkainya. Karena laju fotosintesis tidak meningkatnya penyinaran, maka Blackman mengambil kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang terlibat: satu, suatu reaksi yang memerlukan cahaya dan yang satu lagi reksi yang tidak memerlukan cahaya. Yang terakhir dinamai “reaksi gelap” walau dapat berlangsung terus dalam terang. Blackman berteori bahwa pada intensitascahaya sedang “reaksi terang” membatasi atau melajukan seluruh proses (Kimball, 1993). Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis : 1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. 2.

Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.

3.

Suhu Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.

4. Kadar air Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. 5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis) Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotointat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang (Kimball, 2002).

E. Alat dan Bahan 1.

Gelas beker

2.

Corong gelas

3.

Tabung reaksi

4.

Gelas ukur

5.

Kawat

6.

NaHCO3 1%

7.

Tanaman hydrilla

F. Cara Kerja 1. Merakit alat dan bahan sesuai petunjuk 2. Rakitan ditempatkan di tempat yang terkena cahaya langsung dan tempat teduh 3. Membiarkan selama 20 menit, diamati ada tidaknya gelembung, menghitung jumlah gelembung yang muncul dan membandingkannya 4. Setelah 20 menit, tuang cairan NaHCO3 ke dalam rakitan (gelas beker) 5. Mengamati dan menghitung jumlah gelembung

G. Hasil Pengamatan Hydrilla sp.

10 menit

Terkena Sinar

Tidak Terkena Sinar

ke-

Matahari

Matahari

2558

68

2554

33

2734

20

2771

4

1

Tanpa NaHCO3

2 3

Tambah NaHCO3

4

Luxmeter : 010,7 lux

Produksi Gelembung Gas Oksigen (O₂) oleh Hydrilla sp. 3000

2734 2558

2771

2554

2500

Produksi O₂

2000 1500

Terkena Sinar Matahari Tidak Terkena Sinar Matahari

1000 500 68

33

20

4

1

2

3

4

0 10 Menit Ke-

H. Pembahasan Praktikum kali ini berjudul fotosintesis. Fotosintesis merupakan suatu proses dimana terjadi sintesa karbohidrat tertentu dari karbondioksida dan air yang dilakukan oleh selsel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari dan di hasilkan atau dibebaskan gas oksigen. Proses fotosintesis juga dinamakan asimulasi karbon, salah satu kemampuan tumbuhan hijau ada memanfaatkan zat karbon udara untuk diubah menjadi bahan organik bila tersedia cahaya yang cukup. Secara umum persamaan reaksi kimia pada pristiwa pada fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut: CO2 + H2O



C6H12O6 + O2 + H2O

Klorofil

persamaan reaksi diatas tidaklah menunjukkan mekanisme dari proses fotosintesiss, melainkan menunjukkan hasil akhir yang dihasilkan dalam proses fotosintesis (Prawirahartono, 1998). Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh, kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 1993). Didalam praktikum fotosintesis ini terdapat 2 kegiatan dengan topik pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap laju fotosintesis dan pengaruh penambahan substrat CO2 terhadap laju fotosintesis a) Pengaruh intensitas cahaya matahari terhadap laju fotosintesis Pada topik ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya

terhadap

laju fotosintesis. Alat dan bahan yang digunakan adalah gelas beker (1L), tabung reaksi, corong gelas, kawat, tali, air, dan tanaman Hydrilla. Alat dan Bahan dirakit sebagai berikut :

Kemudian rakitan percobaan diletakkan ditempat yang terpapar sinar matahari langsung dan rakitan percobaan yang lain diletakkan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung. Selama 10 menit pertama, dan 10 menit selanjutnya ada/tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi, jumlah gelembung yang terbentuk dihitung, lalu diperoleh hasil sebagai berikut: 10 menit

Produksi gelembung oleh tanaman

ke-

Terkena sinar matahari

Tidak terkena sinar matahari

1.

2558

68

2.

2554

33

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil seperti pada tabel yang berarti bahwa produksi gelembung oleh tanaman Hydrilla di tempat yang terpapar sinar matahari langsung lebih banyak daripada percobaan yang dilakukan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung. Hal ini telah sesuai dengan teori (Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

b) Pengaruh penambahan substrat CO2 terhadap laju fotosintesis Pada topik ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan substrat terhadap laju fotosintesis. Alat dan bahan yang digunakan adalah gelas beker (1L), tabung reaksi, corong gelas, kawat, tali, gelas ukur, NaHCO3 air, dan tanaman Hydrilla. Percobaan ini dilakukan setelah percobaan yang pertama selesai, kemudian rakitan perocbaan yang pertama ditambah dengan larutan NaHCO3 1 % sebanyak 10 ml. Kemudian 10 menit selanjutnya dan 10 menit selanjutnya lagi diamati ada/tidaknya gelembung di dalam tabung reaksi, jumlah gelembung yang terbentuk dihitung, lalu diperoleh hasil sebagai berikut: No.

Jumlah gelembung oleh tanaman Terkena sinar matahari

Tidak terkena sinar matahari

1.

2734

20

2.

2771

4

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan didapat hasil seperti pada tabel yang berarti bahwa produksi gelembung oleh tanaman Hydrilla pada percobaan yang dilakukan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung lebih banyak daripada percobaan yang dilakukan ditempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung. Hal ini telah sesuai dengan teori (Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya. Jadi, percobaan yang dilakukan di tempat yang terpapar sinar matahari langsung, setelah ditambah dengan larutan NaHCO3 menghasilkan gelembung yang lebih banyak daripada sebelum ditambah dengan larutan NaHCO3 . Hal ini terjadi karena penambahan larutan NaHCO3 yang dapat bereaksi dengan cahaya matahari terturai menjadi NaOH dan CO2. NaHCO3 menambah substrat yaitu CO2 sebagai bahan dalam fotosintesis, sehingga gelembung yang dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan percobaan pertama tanpa adanya penambahan larutan NaHCO3. Hal ini telah sesuai dengan teori (Kimball, 2002) yang menyatakan bahwa semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. Namun pada percobaan yang dilakukan di tempat yang tidak terpapar sinar matahari langsung setelah ditambah dengan larutan NaHCO3 menghasilkan gelembung yang lebih lebih sedikit. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kesalahan praktikan yang mematikan lampu di tengah pelaksanaan percobaan yang menyebabkan cahaya pun semakin berkurang sehingga tidak terjadi proses pemecahan NaHCO3. yang yang menghasilkan NaOH dan CO2. Selain itu, kesalahan juga dapat terjadi ketika proses penambahan NaHCO3 yang tidak tercampur merata sehingga tidak dapat diserap secara maksimal oleh tanaman Hydrilla. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa proses fotosintesis dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari dan konsentrasi karbon dioksida. Semakin tinggi intensitas cahaya matahari dan konsentrasi karbon dioksida maka semakin banyak gelembung yang dihasilkan atau semakin maksimum proses fotosintesis yang terjadi.

I. Kesimpulan Pada pengamatan Hydrilla menunjukka bahwa gelembung pada pengamatan di tempat gelap lebih sedikit dibanding di tempat terang. Hal ini membuktikan bahwa proses fotosintesis akan berjalan dengan baik jika ada bantuan energi cahaya matahari. Pengaruh penambahan substrat CO2 dapat meningkatkan laju fotosintesis, apabila tumbuhan cukup mendapat intensitas cahaya. Hal ini karena cahaya matahari merupakan sumber energi utama untuk memfiksasi karbo dalam proses fotosintesis sehingga apabila konsentrasi CO2 tinggi tetapi tidak ada cahaya maka laju fotosintesis tidak meningkat.

J. Dikusi 1. Pada perlakuan manakah gelembung udara dihasilkan? Gelembung udara paling banyak dihasilkan pada perlakuan terpapar sinar matahari dan gelembung semakin banyak pada perlakuan terpapar sinar matahari yang diberi penambahan NaCO3 2. Jelaskan mengapa gejala tersebut terjadi Gejala tersebut berkaitan dengan proses fotosintesis, dimana cahaya adalah salah satu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik. Proses fotosintesis memproses karbon dioksida dan air dengan bantuan cahaya dan klorofil untuk menghasilkan oksigen dan karbohidrat. Cahaya yang diserap oleh tanaman mempengaruhi cepatnya laju fotosisntesis yang ditandai dengan munculnya gelembung udara yang terlihat saat pengamatan Pada perlakuan terpapar sinar matahari yang diberi NaCO3 1% menghasilkan gelembung lebih banyak yang menandkan bahwa penambahan unsur karbondioksida dapat mempercepat laju fotosintesis ditandai dengan banyaknya gelembung yang dihaslkan 3. Kesimpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini? 

Tumbuhan berfotosintesis dengan baik saat terpapar cahaya matahari langsung



Karbondioksida berpengaruh terhadap laju fotosintesis, semakin banyak karbon dioksida yang ada maka laju fotosintesis semakin cepat

Daftar Pustaka Kimball, J. W. (1993). Biologi Umum. Erlangga. Jakarta. Kimball, J.W. (2002). Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Erlangga. Malcome, (1990). Sains Biologi. Jakarta: Bumi Aksara. Odum. (1997). Biologi umum. Jakarta: Gramedia. Prawiraharto. (1996). Anatomi Tumbuhan. Surabaya: Intan Pariwara.

Related Documents


More Documents from "Wahyu Adi Wijaya"