Laporan Ruas Jalan Kjr 2.docx

  • Uploaded by: MuhammadFarhan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Ruas Jalan Kjr 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,745
  • Pages: 17
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MARGONDA RAYA

Oleh : ANISSA AYU WULANDARI DITA RIZKYANI GISKA ORIZA MUHAMMAD FARHAN RIANTINO OKTOPRIMA SAPUTRA ILYAS Kelas : 2 Sipil 2 Sore Mata Kuliah : Kontruksi Jalan Raya 2

Jalan Siwabessy, telp. ( 021 )7270036,7270044, fax ( 021)7270044, Kampus UI – Depok

2

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita nikmat sehat baik jasmani maupun rohani, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu dalam survey ini serta Bpk. Dr. Zainal Nur Arifin, Dipl.-Ing. HTL, MT yang telah membantu dalam menyelasaikan laporan ini, sehingga laporan ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.

Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan-laporan kami di lain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunan laporan ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Penulis

3

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

Daftar Isi KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 4 BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 5 1.2 Maksud ......................................................................................................... 6 1.3 Manfaat ...................................................................................................... 6 1.4 Ruang Lingkup............................................................................................. 7 BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 8 2.1 Dasar Teori................................................................................................... 8 BAB III. SURVEY ............................................................................................... 11 3.1 Hasil Survey ............................................................................................... 11 3.2 Pelaksanaan Survey Ruas Jalan ................................................................. 12 BAB IV. ANALISIS ............................................................................................ 13 1. Tabulasi Data (Jam Sibuk) ....................................................................... 13 2. Kepasitas, Derajat Kejenuhan, Kecepatan, dan Waktu Tempuh ............. 16 BAB V. REKOMENDASI .................................................................................. 18 1. Kesimpulan ...............................................................................................18 2. Saran ........................................................................................................ 18

4

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Lalu lintas merupakan salah satu sarana komunikasi masyarakat yang memegang peranan vital dalam mempelancar pembangunan yang kita laksanakan. Masalah lalu lintas merupakan salah satu masalah yang berskala nasional yang berkembang seirama dengan perkembangan masyarakat. Pada saat ini, kemacetan lalu lintas telah banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia, khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari kemacetan lalu lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada ruas-ruas jaringan jalan perkotaan. Permasalahan lalu lintas berupa kemacetan pada umumnya terjadi di kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan yang tinggi, terutama pada jam-jam puncak, dapat pula terjadi dikarenakan volume lalu lintas yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan dan juga pada saatsaat tertentu seperti hari libur dan hari-hari besar. Salah satu permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang cukup rumit dihadapi di berbagai daerah adalah rendahnya kemampuan penyediaan prasarana jaringan jalan, sementara tingkat arus kendaraan terus meningkat. Kondisi seperti ini sering mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di berbagai ruas jalan kota. Kota Depok dengan jalan Raya Margonda mempunyai intensitas pergerakan yang sangat tinggi, dikarenakan jalan Raya Margonda merupakan salah satu jalan utama penghubung antara kota Jakarta dengan kota Depok dan juga merupakan pusat kota Depok dengan berdirinya pusat perbelanjaan (daerah komersil). Hal ini dibuktikan dengan seringnya terjadi permasalahan lalu lintas berupa kemacetan di titik tertentu. Dengan faktor keuntungan lokasional menjadikan

kawasan ini mempunyai posisi yang cukup strategis dan berakses tinggi. Adapun tata guna lahan yang ada di sekitar lokasi Jalan Margonda Raya bervariasi mulai dari perdagangan, pendidikan, jasa, perkantoran sampai dengan pedagang kaki lima sehingga menjadikan daerah Jalan Margonda Raya menjadi pusat orientasi pergerakan masyarakat baik dalam kota Depok sendiri maupun dari luar kota Depok. Ditambah lagi Jalan Margonda Raya lokasinya berdekatan dengan pusat perdagangan (Mall), sarana pendidikan (Universitas) , dan perkantoran. Oleh karena itu, jalur ini perlu ditinjau dan dianalisa kembali kesesuaian antara kondisi jalan dan kondisi lalu lintasnya, apakah masih sesuai dengan klasifikasinya sebagai jalan arteri di wilayah Depok.

5

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

1.2

Tujuan

a. Mendapatkan data jumlah dan jenis kendaraan yang lewat pada segmen jalan

perkotaan. b. Melakukan analisis operasional dan perencanaan segmen berdasarkan data riil yang ada dilapangan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).

1.3

Manfaat

a. Bagi Politeknik Jakarta 1.

Sebagai tolak ukur tercapainya kurikulum perguruan tinggi yang telah diterapkan pada jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Sebagai acuan yang akan membuat Politeknik Negeri Jakarta lebih unggul dalam hal pemberian materi perkuliahan dibandingkan lembaga pendidikan setingkatnya. Sebagai alat bantu bagi Politeknik Negeri Jakarta dalam memberikan laporan mengenai kinerja ruas suatu jalan kepada instansi yang terkait. Sebagai alat bantu bagi Politeknik Negeri Jakarta dalam memberikan rekomendasi atau solusi mengenai kinerja ruas suatu jalan kepada instansi yang terkait.

2. 3. 4.

b. Bagi Masyarakat Umum 1.

Sebagai alat bantu pelaporan kinerja ruas jalan yang dimaksud agar diketahui oleh masyarakat umum. Sebagai alat informasi mengenai waktu tersibuk atau terpadat dari suatu ruas jalan. Sebagai alat informasi mengenai jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan pada saat waktu tersibuk atau terpadatnya. Sebagai alat informasi kinerja ruas suatu jalan mengenai apakah masih memadai atau sudah harus dicarikan solusi yang lebih baik lagi. Sebagai tolak ukur masih layak atau tidaknya kondisi kinerja ruas jalan tersebut untuk saat ini dan waktu yang akan datang.

2. 3. 4. 5.

c. Bagi Diri Sendiri 1.

Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai cara menilai kinerja suatu ruas jalan. Untuk mengetahui secara langsung kondisi dan permasalahan ruas jalan, sehingga dapat memberikaan solusi terbaik dari permasalahan yang terjadi. Dapat menghitung derajat kejenuhan, volume serta waktu dengan data yang langsung di dapat dari lapangan. Sebagai acuan mengenai tercapainya kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Jakarta.

2. 3. 4. 5.

1.4

Ruang Lingkup

Ruang lingkup dan analisis lalu lintas dalam penyusunan laporan ini antara lain:

6

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 a. Pengukuran sederhana untuk mendapatkan data primer yaitu data geometrik jalan. Meliputi: tipe jalan, jumlah lajur, panjang segmen jalan, lebar jalur lalu lintas, lebar jalur efektif, kereb, trotoar, lebar median, lebar separator, lebar bahu, lebar bahu efektif, alinyemen jalan, dan rambu lalu lintas. b. Perhitungan sederhana untuk mendapatkan data primer, berupa jumlah kendaraan ringan(LV), jumlah kendaaraan berat (HV), kendaraan bermotor (MC), serta kendaraan penghambat lalu lintas seperti gerobak, sepeda dan lainnya. c. Perhitungan dan pencatatan lalu lintas secara manual yang terklasifikasi berdasarkan jenis kendaraan. Semua kendaraan yang lewat harus dihitung, d. Analisis operasional dan perencanaan segmen jalan yang ditinjau dengan menggunakan MKJI.

7

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Dasar Teori Di dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) disebutkan bahwa segmen jalan baik itu berupa perkembangan lahan ataupun bukan Jalan perkotaan / semi perkotaan mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan minimum pada satu sisi jalan baik berupa perkembangan lahan ataupun bukan. Jalan di atau dekat pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 selalu digolongkan dengan kelompok ini. Jalan di daerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga digolomgkan dalam kelompok ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus. Indikasi penting daerah perkotaan adalah karakteristik arus lalu-lintas puncak pada pagi dan sore hari secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan komposisi lalu-lintas (dengan presentase kendaraan sepeda motor dan kendaraan pribadi yang lebih tinggi, dan presentase truk berat yang lebih rendah dalam arus lalu lintas). Peningkatan arus yang berarti pada jam puncak menunjukan perubahan distribusi arah lalu-lintas (tidak seimbang), dan karena itu batas segmen jalan harus dibuat antara segmen jalan luar kota dan jalan semi perkotaan. Dengan cara yang sama, perubahan arus yang berarti biasanya juga menunjukan batas segmen. Indikasi lain yang membantu yaitu keberadaan kereb: jalan luar kota jarang dilengkapi kereb. Tujuan dari suatu sistem transportasi adalah penyediaan fasilitas untuk pergerakan penumpang/barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari berbagai pemanfaatan lahan. Sedangkan dalam sistem pengembangan lahan bertujuan untuk tercapainya fungsi bangunan dan harus menguntungkan. Dilihat dari kedua tujuan tersebut sering kali menimbulkan konflik. Hal inilah yang menjadi asumsi mendasar dari analisa jalan perkotaan untuk menjembatani kedua tujuan diatas, atau dengan kata lain proses perencanaan transportasi dan pengembangan lahan mengikat satu sama lainnya. Pengembangan lahan tidak akan terjadi tanpa sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas pembangunan. Pembangunan suatu kawasan atau bangunan baru akan berdampak langsung terhadap lalu lintas disekitar kawasan tersebut. Untuk itu

8

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 diperlukan data historis lalu lintas yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan pengaruh dari kawasan baru terhadap jalan-jalan disekitarnya. Kapasitas didefinisikan sebagai tingkat arus maksimum dimana kendaraan memaluli suatu titik dijalan pada periode waktu tertentu (per jam) pada kondisi jalan atau jalur, lalu lintas, pengendalian lalu lintas, dan cuaca yang berlaku. Untuk jalan dua lajur – dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan perarah dan kapasitas ditentukan per lajur. Oleh karena itu kapasitas tidak dapat dihitung dengan sederhana. Yang penting dalam penilaian kapasistas jalan adalah permahaman kondisi yang berlaku. a. Kondisi Ideal Kondisi ideal dapat dinyatakan sebagai kondisi dimana peningkatan kondisi jalan lebih lanjut dan perubahan kondisi cuaca tidak akan menghasilkan pertambahan nilai kapasitas.

b. Kondisi Jalan Kondisi jalan yang mempengaruhi nilai kapasitas : 1.

Tipe fasilitas dan kelas jalan

2.

Lingkungan sekitar (misalnya jalan perkotaan atau antar kota)

3.

Lebar lajur atau jalan

4.

Lebar bahu jalan

5.

Kebebasan lateral (dari fasilitas pelengkap)

6.

Kecepatan rencana

7.

Alinyemen horizontal dan vertical

8.

Kondisi permukaan jalan dan cuaca

c. Kondisi Median Kondisi medan umumnya dibagi menjadi 3 kategori : 1. Medan datar, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang tidak menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangn kecepatan dan dapat mempertahankan kecepatan yang sama seperti kecepatan mobil penumpang. 2. Medan bukit, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangan kecepatan tetapi tidak menyebabkan mereka merayap untuk periode waktu yang panjang.

9

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 3. Medan gunung, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang merayap untuk periode yang cukup lama dengan interval sering. Tipe jalan perkotaan adalah sebagai berikut: -

Jalan dua-lajur dua-arah (2/2 UD)

-

Jalan empat-lajur dua-arah tak terbagi (tanpa median) (4/2 UD)

-

Jalan empat-lajur dua-arah terbagi (median) (4/2 UD)

-

Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)

-

Jalan satu-arah (1-3/1) Manual juga dapat digunakan untuk menganalisa perencanaan jalan lebih dari enam lajur.c

10

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

BAB 3 SURVEY 3.1 Hasil Survey Arah Depok – Jakarta Lv

HV

MC

(Kend. Ringan)

(Kend. Berat)

(Motor)

05.40-05.55

347

18

1845

05.55-06.10

416

10

2157

06.10-06.25

449

11

2580

06.25-06.40

469

5

3050

06.40-06.55

465

4

2480

06.55-07.10

450

7

3300

07.10-07.25

489

9

3560

07.25-07.40

636

8

3640

07.40-07.55

581

13

2350

07.55-08.10

480

17

2480

08.10-08.25 08.25-08.40

513 394

20 14

2180 2020

Waktu

Arah Depok – Jakarta LV

HV

Mc

(Kend. Ringan)

(Kend. Berat)

(Motor)

05.40-05.55

116

11

476

05.55-06.10

169

7

552

06.10-06.25

168

7

648

06.25-06.40

215

9

923

06.40-06.55

245

13

957

06.55-07.10

265

9

975

07.10-07.25

280

16

944

07.25-07.40

273

10

1120

07.40-07.55

310

8

1174

07.55-08.10

276

20

1170

08.10-08.25

389

12

1145

08.25-08.40

276

21

1153

Waktu

11

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

3.2 Pelaksanaan Survey Ruas Jalan Arah Jakarta - Depok

Arah Depok - Jakarta

12

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

BAB 4 ANALISI DATA 4.1 Tabulasi Data ( Jam Sibuk )

 Arah Depok - Jakarta Lv

HV

MC

HV

LV

MC

Waktu

(Kend. Ringan)

(Kend. Berat)

(Motor)

(smp)

(smp)

(smp)

05.40-05.55

347

18

1845

21.6

347

461.25

829.85

05.55-06.10

416

10

2157

12

416

539.25

967.25

06.10-06.25

449

11

2580

13.2

449

645

1107.2

06.25-06.40

469

5

3050

6

469

762.5

1237.5

06.40-06.55

465

4

2480

4.8

465

620

1089.8

06.55-07.10

450

7

3300

8.4

450

825

1283.4

07.10-07.25

489

9

3560

10.8

489

890

1389.8

07.25-07.40

636

8

3640

9.6

636

910

1555.6

07.40-07.55

581

13

2350

15.6

581

587.5

1184.1

07.55-08.10

480

17

2480

20.4

480

620

1120.4

08.10-08.25

513

20

2180

24

513

545

1082

08.25-08.40

394

14

2020

16.8

394

505

915.8

Jumlah

= 37467

Per jam

= 12489

Per Lajur = 4163

≥1100

Total

EMP mc = 0,25 EMP hv = 1,2

13

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

Waktu 05.40-06.40 05.55-06.55 06.10-07.10 06.25-07.25 06.40-07.40 06.55-07.55 07.10-08.10 07.25-08.25 07.40-08.40

HV LV (Penumpang) (Penumpang) 52,8 1681 36 1799 32,4 1833 30 1873 33,6 2040 44,4 2156 56,4 2186 69,6 2210 76,8 1968

MC (Penumpang) 2408 2566,75 2852,5 3097,5 3245 3212,5 3007,5 2662,5 2257,5

total( Q) 4141,8 4401,75 4717,9 5000,5 5318,6 5412,9 5249,9 4942,1 4302,3

 Maka jam tersibuk atau terpadat arah Depok – Jakarta pada jam 06.55-07.55

 Arah Depok - Jakarta HV

LV

LV

MC

Waktu

(Kend. Ringan)

(Kend. Berat)

(Penumpang)

(Penumpang)

05.40-05.55

116

11

476

13.2

116

119

248.2

05.55-06.10

169

7

552

8.4

169

138

315.4

06.10-06.25

168

7

648

8.4

168

162

338.4

06.25-06.40

215

9

923

10.8

215

230.75

456.55

06.40-06.55

245

13

957

15.6

245

239.25

499.85

06.55-07.10

265

9

975

10.8

265

243.75

519.55

07.10-07.25

280

16

944

19.2

280

236

535.2

07.25-07.40

273

10

1120

12

273

280

565

07.40-07.55

310

8

1174

9.6

310

293.5

613.1

07.55-08.10

276

20

1170

24

276

292.5

592.5

08.10-08.25

389

12

1145

14.4

389

286.25

689.65

08.25-08.40

276

21

1153

25.2

276

288.25

589.45

Jumlah

= 14534

Per jam

= 4845

Per Lajur = 1615

MC

HV

(Motor) (Penumpang)

≥1100

Total

EMP mc = 0,25 EMP hv = 1,2

14

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

Waktu

HV

LV

MC

(Penumpang)

(Penumpang)

(Penumpang)

total( Q)

05.40-06.40

40,8

668

649,75

1358,55

05.55-06.55

43,2

797

770

1610,2

06.10-07.10

45,6

893

875,75

1814,35

06.25-07.25

56,4

1005

949,75

2011,15

06.40-07.40

57,6

1063

999

2119,6

06.55-07.55

51,6

1128

1053,25

2232,85

07.10-08.10

64,8

1139

1102

2305,8

07.25-08.25

60

1248

1152,25

2460,25

07.40-08.40

73,2

1251

1160,5

2484,7

 Maka jam tersibuk atau terpadat arah Jakarta – Depok pada jam 07.40-08.40

15

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

3.2 Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Kecepatan, dan Waktu Tempuh C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS

Kapasitas

Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas dasar

Lebar jalur

Pemisahan arah

Hambatan Samping

Ukuran kota

CO

FCW

FCSP

FCSF

FCCS

Tabel C-2.1

Tabel C-3.1

Tabel C-4.1 atau 2

Tabel C-5.1

Soal/ arah

Tabel C-1.1 (smp/jam)

Kapasitas

C (2)x(3)x(4)x(5)x(6) (smp/jam)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(16)

arah 1 + 2

4950

3

1

0.84

1

12474

DS = Q/C DS ( arah Depok – Jakarta ) = 5412,9 / 12474 = 0.433935 DS ( arah Depok – Jakarta ) = 2484,7 / 12474 = 0.19919

FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVCS

Kecepatan arus bebas kendaraan ringan

Soal/ arah

Kecepatan arus bebas dasar

Faktor penyesuaian untuk lebar jalur

FVO

FVW

Tabel B-1.1

Tabel B-2.1

Faktor Penyesuaian FVO + FVW

(2) + (3)

Hambatan samping

Ukuran kota

Kecepatan arus bebas

FFVSF

FFVCS

FV

Tabel B-4.1

(4) x (5) x (6)

(km/jam)

(km/jam)

(km/jam)

Tabel B-3.1 atau 2

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

arah U + S

57

0

57

0.84

1

47.88

(km/jam)

16

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

Kecepatan kendaraan ringan

Soal/ arah

Arus lalu lintas

Derajat kejenuhan

Kecepatan

Panjang segmen jalan

Waktu tempuh

Q

DS

VLV

L

TT

Formulir UR-2

(21) / (16)

Gambar D-2.1 atau 2

(smp/jam)

(24) / (23)

(km/jam)

(km)

(smp/jam)

(20)

(21)

(22)

(23)

(24)

(26)

arah (Depok-Jakarta)

5412.90

0.43

44

3

0.068

arah (Jakarta-Depok)

2484.70

0.20

46

3

0.065

17

Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2

BAB 4 REKOMENDASI 4.1

Kesimpulan Dari hasil survey yang telah kelompok kami lakukan, dapat di tarik kesimpulan bahwa Jalan Margonda arah U-S atau dari arah Jakarta menuju Bogor belum dapat digolongkan sebagai jalan yang macet (DS ≤ 0,75) atau volume kendaraan masih memenuhi kapasitas jalan. Begitu pula dengan arah sebaliknya yaitu arah S-U atau dari arah Bogor menuju Jakarta masih belum digolongkan sebagai jalan yang macet (DS ≤ 0,75) atau volume kendaraan masih memenuhi kapasitas jalan.

4.2

Saran Sejauh ini kapasitas ruas jalan di Jalan Margonda sudah memenuhi volume kendaraan yang melewatinya. Lokasi penyebrangan pun memadai karena dilengkapi dengan zebra cross dan jembatan penyebrangan. Saran dari kelompok kami. Lebih dilakukan

ketertiban

angkutan

kota

yang

berhenti

sembarangan,

karena

pemberhentian angkutan kota yang tidak tertib dapat menyebabkan kemacetan.

18

Related Documents


More Documents from "icha99"

Pondasi Ksll Tugas.docx
December 2019 19
Proposal Fix.docx
December 2019 23
Tugas Pertemuan 1.docx
December 2019 24
Izin Lingkungan.pptx
December 2019 26
Bps2013_sensuspertanian.pdf
December 2019 11