Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
ANALISA KINERJA RUAS JALAN MARGONDA RAYA
Oleh : ANISSA AYU WULANDARI DITA RIZKYANI GISKA ORIZA MUHAMMAD FARHAN RIANTINO OKTOPRIMA SAPUTRA ILYAS Kelas : 2 Sipil 2 Sore Mata Kuliah : Kontruksi Jalan Raya 2
Jalan Siwabessy, telp. ( 021 )7270036,7270044, fax ( 021)7270044, Kampus UI – Depok
2
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita nikmat sehat baik jasmani maupun rohani, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik di dunia maupun di akhirat, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat. Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada teman-teman yang telah membantu dalam survey ini serta Bpk. Dr. Zainal Nur Arifin, Dipl.-Ing. HTL, MT yang telah membantu dalam menyelasaikan laporan ini, sehingga laporan ini bisa diselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangannya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuruti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan saya jika ada kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan-laporan kami di lain waktu. Harapan yang paling besar dari penyusunan laporan ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Penulis
3
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
Daftar Isi KATA PENGANTAR ........................................................................................... 3 DAFTAR ISI .......................................................................................................... 4 BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 5 1.2 Maksud ......................................................................................................... 6 1.3 Manfaat ...................................................................................................... 6 1.4 Ruang Lingkup............................................................................................. 7 BAB II. PEMBAHASAN ...................................................................................... 8 2.1 Dasar Teori................................................................................................... 8 BAB III. SURVEY ............................................................................................... 11 3.1 Hasil Survey ............................................................................................... 11 3.2 Pelaksanaan Survey Ruas Jalan ................................................................. 12 BAB IV. ANALISIS ............................................................................................ 13 1. Tabulasi Data (Jam Sibuk) ....................................................................... 13 2. Kepasitas, Derajat Kejenuhan, Kecepatan, dan Waktu Tempuh ............. 16 BAB V. REKOMENDASI .................................................................................. 18 1. Kesimpulan ...............................................................................................18 2. Saran ........................................................................................................ 18
4
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Lalu lintas merupakan salah satu sarana komunikasi masyarakat yang memegang peranan vital dalam mempelancar pembangunan yang kita laksanakan. Masalah lalu lintas merupakan salah satu masalah yang berskala nasional yang berkembang seirama dengan perkembangan masyarakat. Pada saat ini, kemacetan lalu lintas telah banyak dijumpai di kota-kota besar di Indonesia, khususnya pada jam-jam sibuk. Salah satu indikator dari kemacetan lalu lintas adalah kecepatan perjalanan atau waktu perjalanan pada ruas-ruas jaringan jalan perkotaan. Permasalahan lalu lintas berupa kemacetan pada umumnya terjadi di kawasan yang mempunyai intensitas kegiatan yang tinggi, terutama pada jam-jam puncak, dapat pula terjadi dikarenakan volume lalu lintas yang tidak seimbang dengan kapasitas jalan dan juga pada saatsaat tertentu seperti hari libur dan hari-hari besar. Salah satu permasalahan lalu lintas pada transportasi darat yang cukup rumit dihadapi di berbagai daerah adalah rendahnya kemampuan penyediaan prasarana jaringan jalan, sementara tingkat arus kendaraan terus meningkat. Kondisi seperti ini sering mengakibatkan terjadinya kemacetan lalu lintas di berbagai ruas jalan kota. Kota Depok dengan jalan Raya Margonda mempunyai intensitas pergerakan yang sangat tinggi, dikarenakan jalan Raya Margonda merupakan salah satu jalan utama penghubung antara kota Jakarta dengan kota Depok dan juga merupakan pusat kota Depok dengan berdirinya pusat perbelanjaan (daerah komersil). Hal ini dibuktikan dengan seringnya terjadi permasalahan lalu lintas berupa kemacetan di titik tertentu. Dengan faktor keuntungan lokasional menjadikan
kawasan ini mempunyai posisi yang cukup strategis dan berakses tinggi. Adapun tata guna lahan yang ada di sekitar lokasi Jalan Margonda Raya bervariasi mulai dari perdagangan, pendidikan, jasa, perkantoran sampai dengan pedagang kaki lima sehingga menjadikan daerah Jalan Margonda Raya menjadi pusat orientasi pergerakan masyarakat baik dalam kota Depok sendiri maupun dari luar kota Depok. Ditambah lagi Jalan Margonda Raya lokasinya berdekatan dengan pusat perdagangan (Mall), sarana pendidikan (Universitas) , dan perkantoran. Oleh karena itu, jalur ini perlu ditinjau dan dianalisa kembali kesesuaian antara kondisi jalan dan kondisi lalu lintasnya, apakah masih sesuai dengan klasifikasinya sebagai jalan arteri di wilayah Depok.
5
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
1.2
Tujuan
a. Mendapatkan data jumlah dan jenis kendaraan yang lewat pada segmen jalan
perkotaan. b. Melakukan analisis operasional dan perencanaan segmen berdasarkan data riil yang ada dilapangan dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
1.3
Manfaat
a. Bagi Politeknik Jakarta 1.
Sebagai tolak ukur tercapainya kurikulum perguruan tinggi yang telah diterapkan pada jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta. Sebagai acuan yang akan membuat Politeknik Negeri Jakarta lebih unggul dalam hal pemberian materi perkuliahan dibandingkan lembaga pendidikan setingkatnya. Sebagai alat bantu bagi Politeknik Negeri Jakarta dalam memberikan laporan mengenai kinerja ruas suatu jalan kepada instansi yang terkait. Sebagai alat bantu bagi Politeknik Negeri Jakarta dalam memberikan rekomendasi atau solusi mengenai kinerja ruas suatu jalan kepada instansi yang terkait.
2. 3. 4.
b. Bagi Masyarakat Umum 1.
Sebagai alat bantu pelaporan kinerja ruas jalan yang dimaksud agar diketahui oleh masyarakat umum. Sebagai alat informasi mengenai waktu tersibuk atau terpadat dari suatu ruas jalan. Sebagai alat informasi mengenai jumlah kendaraan yang melewati suatu ruas jalan pada saat waktu tersibuk atau terpadatnya. Sebagai alat informasi kinerja ruas suatu jalan mengenai apakah masih memadai atau sudah harus dicarikan solusi yang lebih baik lagi. Sebagai tolak ukur masih layak atau tidaknya kondisi kinerja ruas jalan tersebut untuk saat ini dan waktu yang akan datang.
2. 3. 4. 5.
c. Bagi Diri Sendiri 1.
Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan mengenai cara menilai kinerja suatu ruas jalan. Untuk mengetahui secara langsung kondisi dan permasalahan ruas jalan, sehingga dapat memberikaan solusi terbaik dari permasalahan yang terjadi. Dapat menghitung derajat kejenuhan, volume serta waktu dengan data yang langsung di dapat dari lapangan. Sebagai acuan mengenai tercapainya kegiatan perkuliahan di Politeknik Negeri Jakarta.
2. 3. 4. 5.
1.4
Ruang Lingkup
Ruang lingkup dan analisis lalu lintas dalam penyusunan laporan ini antara lain:
6
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 a. Pengukuran sederhana untuk mendapatkan data primer yaitu data geometrik jalan. Meliputi: tipe jalan, jumlah lajur, panjang segmen jalan, lebar jalur lalu lintas, lebar jalur efektif, kereb, trotoar, lebar median, lebar separator, lebar bahu, lebar bahu efektif, alinyemen jalan, dan rambu lalu lintas. b. Perhitungan sederhana untuk mendapatkan data primer, berupa jumlah kendaraan ringan(LV), jumlah kendaaraan berat (HV), kendaraan bermotor (MC), serta kendaraan penghambat lalu lintas seperti gerobak, sepeda dan lainnya. c. Perhitungan dan pencatatan lalu lintas secara manual yang terklasifikasi berdasarkan jenis kendaraan. Semua kendaraan yang lewat harus dihitung, d. Analisis operasional dan perencanaan segmen jalan yang ditinjau dengan menggunakan MKJI.
7
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Dasar Teori Di dalam Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) disebutkan bahwa segmen jalan baik itu berupa perkembangan lahan ataupun bukan Jalan perkotaan / semi perkotaan mempunyai perkembangan secara permanen dan menerus sepanjang seluruh atau hampir seluruh jalan minimum pada satu sisi jalan baik berupa perkembangan lahan ataupun bukan. Jalan di atau dekat pusat perkotaan dengan penduduk lebih dari 100.000 selalu digolongkan dengan kelompok ini. Jalan di daerah perkotaan dengan penduduk kurang dari 100.000 juga digolomgkan dalam kelompok ini jika mempunyai perkembangan samping jalan yang permanen dan menerus. Indikasi penting daerah perkotaan adalah karakteristik arus lalu-lintas puncak pada pagi dan sore hari secara umum lebih tinggi dan terdapat perubahan komposisi lalu-lintas (dengan presentase kendaraan sepeda motor dan kendaraan pribadi yang lebih tinggi, dan presentase truk berat yang lebih rendah dalam arus lalu lintas). Peningkatan arus yang berarti pada jam puncak menunjukan perubahan distribusi arah lalu-lintas (tidak seimbang), dan karena itu batas segmen jalan harus dibuat antara segmen jalan luar kota dan jalan semi perkotaan. Dengan cara yang sama, perubahan arus yang berarti biasanya juga menunjukan batas segmen. Indikasi lain yang membantu yaitu keberadaan kereb: jalan luar kota jarang dilengkapi kereb. Tujuan dari suatu sistem transportasi adalah penyediaan fasilitas untuk pergerakan penumpang/barang dari satu tempat ke tempat lain atau dari berbagai pemanfaatan lahan. Sedangkan dalam sistem pengembangan lahan bertujuan untuk tercapainya fungsi bangunan dan harus menguntungkan. Dilihat dari kedua tujuan tersebut sering kali menimbulkan konflik. Hal inilah yang menjadi asumsi mendasar dari analisa jalan perkotaan untuk menjembatani kedua tujuan diatas, atau dengan kata lain proses perencanaan transportasi dan pengembangan lahan mengikat satu sama lainnya. Pengembangan lahan tidak akan terjadi tanpa sistem transportasi, sedangkan sistem transportasi tidak mungkin disediakan apabila tidak melayani kepentingan ekonomi atau aktivitas pembangunan. Pembangunan suatu kawasan atau bangunan baru akan berdampak langsung terhadap lalu lintas disekitar kawasan tersebut. Untuk itu
8
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 diperlukan data historis lalu lintas yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan pengaruh dari kawasan baru terhadap jalan-jalan disekitarnya. Kapasitas didefinisikan sebagai tingkat arus maksimum dimana kendaraan memaluli suatu titik dijalan pada periode waktu tertentu (per jam) pada kondisi jalan atau jalur, lalu lintas, pengendalian lalu lintas, dan cuaca yang berlaku. Untuk jalan dua lajur – dua arah, kapasitas ditentukan untuk arus dua arah (kombinasi dua arah), tetapi untuk jalan dengan banyak lajur, arus dipisahkan perarah dan kapasitas ditentukan per lajur. Oleh karena itu kapasitas tidak dapat dihitung dengan sederhana. Yang penting dalam penilaian kapasistas jalan adalah permahaman kondisi yang berlaku. a. Kondisi Ideal Kondisi ideal dapat dinyatakan sebagai kondisi dimana peningkatan kondisi jalan lebih lanjut dan perubahan kondisi cuaca tidak akan menghasilkan pertambahan nilai kapasitas.
b. Kondisi Jalan Kondisi jalan yang mempengaruhi nilai kapasitas : 1.
Tipe fasilitas dan kelas jalan
2.
Lingkungan sekitar (misalnya jalan perkotaan atau antar kota)
3.
Lebar lajur atau jalan
4.
Lebar bahu jalan
5.
Kebebasan lateral (dari fasilitas pelengkap)
6.
Kecepatan rencana
7.
Alinyemen horizontal dan vertical
8.
Kondisi permukaan jalan dan cuaca
c. Kondisi Median Kondisi medan umumnya dibagi menjadi 3 kategori : 1. Medan datar, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang tidak menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangn kecepatan dan dapat mempertahankan kecepatan yang sama seperti kecepatan mobil penumpang. 2. Medan bukit, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang kehilangan kecepatan tetapi tidak menyebabkan mereka merayap untuk periode waktu yang panjang.
9
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2 3. Medan gunung, yaitu semua kombinasi dari alinyemen horisontal dan vertikal dan kelandaian yang menyebabkan kendaraan angkutan barang merayap untuk periode yang cukup lama dengan interval sering. Tipe jalan perkotaan adalah sebagai berikut: -
Jalan dua-lajur dua-arah (2/2 UD)
-
Jalan empat-lajur dua-arah tak terbagi (tanpa median) (4/2 UD)
-
Jalan empat-lajur dua-arah terbagi (median) (4/2 UD)
-
Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)
-
Jalan satu-arah (1-3/1) Manual juga dapat digunakan untuk menganalisa perencanaan jalan lebih dari enam lajur.c
10
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
BAB 3 SURVEY 3.1 Hasil Survey Arah Depok – Jakarta Lv
HV
MC
(Kend. Ringan)
(Kend. Berat)
(Motor)
05.40-05.55
347
18
1845
05.55-06.10
416
10
2157
06.10-06.25
449
11
2580
06.25-06.40
469
5
3050
06.40-06.55
465
4
2480
06.55-07.10
450
7
3300
07.10-07.25
489
9
3560
07.25-07.40
636
8
3640
07.40-07.55
581
13
2350
07.55-08.10
480
17
2480
08.10-08.25 08.25-08.40
513 394
20 14
2180 2020
Waktu
Arah Depok – Jakarta LV
HV
Mc
(Kend. Ringan)
(Kend. Berat)
(Motor)
05.40-05.55
116
11
476
05.55-06.10
169
7
552
06.10-06.25
168
7
648
06.25-06.40
215
9
923
06.40-06.55
245
13
957
06.55-07.10
265
9
975
07.10-07.25
280
16
944
07.25-07.40
273
10
1120
07.40-07.55
310
8
1174
07.55-08.10
276
20
1170
08.10-08.25
389
12
1145
08.25-08.40
276
21
1153
Waktu
11
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
3.2 Pelaksanaan Survey Ruas Jalan Arah Jakarta - Depok
Arah Depok - Jakarta
12
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
BAB 4 ANALISI DATA 4.1 Tabulasi Data ( Jam Sibuk )
Arah Depok - Jakarta Lv
HV
MC
HV
LV
MC
Waktu
(Kend. Ringan)
(Kend. Berat)
(Motor)
(smp)
(smp)
(smp)
05.40-05.55
347
18
1845
21.6
347
461.25
829.85
05.55-06.10
416
10
2157
12
416
539.25
967.25
06.10-06.25
449
11
2580
13.2
449
645
1107.2
06.25-06.40
469
5
3050
6
469
762.5
1237.5
06.40-06.55
465
4
2480
4.8
465
620
1089.8
06.55-07.10
450
7
3300
8.4
450
825
1283.4
07.10-07.25
489
9
3560
10.8
489
890
1389.8
07.25-07.40
636
8
3640
9.6
636
910
1555.6
07.40-07.55
581
13
2350
15.6
581
587.5
1184.1
07.55-08.10
480
17
2480
20.4
480
620
1120.4
08.10-08.25
513
20
2180
24
513
545
1082
08.25-08.40
394
14
2020
16.8
394
505
915.8
Jumlah
= 37467
Per jam
= 12489
Per Lajur = 4163
≥1100
Total
EMP mc = 0,25 EMP hv = 1,2
13
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
Waktu 05.40-06.40 05.55-06.55 06.10-07.10 06.25-07.25 06.40-07.40 06.55-07.55 07.10-08.10 07.25-08.25 07.40-08.40
HV LV (Penumpang) (Penumpang) 52,8 1681 36 1799 32,4 1833 30 1873 33,6 2040 44,4 2156 56,4 2186 69,6 2210 76,8 1968
MC (Penumpang) 2408 2566,75 2852,5 3097,5 3245 3212,5 3007,5 2662,5 2257,5
total( Q) 4141,8 4401,75 4717,9 5000,5 5318,6 5412,9 5249,9 4942,1 4302,3
Maka jam tersibuk atau terpadat arah Depok – Jakarta pada jam 06.55-07.55
Arah Depok - Jakarta HV
LV
LV
MC
Waktu
(Kend. Ringan)
(Kend. Berat)
(Penumpang)
(Penumpang)
05.40-05.55
116
11
476
13.2
116
119
248.2
05.55-06.10
169
7
552
8.4
169
138
315.4
06.10-06.25
168
7
648
8.4
168
162
338.4
06.25-06.40
215
9
923
10.8
215
230.75
456.55
06.40-06.55
245
13
957
15.6
245
239.25
499.85
06.55-07.10
265
9
975
10.8
265
243.75
519.55
07.10-07.25
280
16
944
19.2
280
236
535.2
07.25-07.40
273
10
1120
12
273
280
565
07.40-07.55
310
8
1174
9.6
310
293.5
613.1
07.55-08.10
276
20
1170
24
276
292.5
592.5
08.10-08.25
389
12
1145
14.4
389
286.25
689.65
08.25-08.40
276
21
1153
25.2
276
288.25
589.45
Jumlah
= 14534
Per jam
= 4845
Per Lajur = 1615
MC
HV
(Motor) (Penumpang)
≥1100
Total
EMP mc = 0,25 EMP hv = 1,2
14
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
Waktu
HV
LV
MC
(Penumpang)
(Penumpang)
(Penumpang)
total( Q)
05.40-06.40
40,8
668
649,75
1358,55
05.55-06.55
43,2
797
770
1610,2
06.10-07.10
45,6
893
875,75
1814,35
06.25-07.25
56,4
1005
949,75
2011,15
06.40-07.40
57,6
1063
999
2119,6
06.55-07.55
51,6
1128
1053,25
2232,85
07.10-08.10
64,8
1139
1102
2305,8
07.25-08.25
60
1248
1152,25
2460,25
07.40-08.40
73,2
1251
1160,5
2484,7
Maka jam tersibuk atau terpadat arah Jakarta – Depok pada jam 07.40-08.40
15
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
3.2 Kapasitas, Derajat Kejenuhan, Kecepatan, dan Waktu Tempuh C = CO x FCW x FCSP x FCSF x FCCS
Kapasitas
Faktor penyesuaian untuk kapasitas Kapasitas dasar
Lebar jalur
Pemisahan arah
Hambatan Samping
Ukuran kota
CO
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
Tabel C-2.1
Tabel C-3.1
Tabel C-4.1 atau 2
Tabel C-5.1
Soal/ arah
Tabel C-1.1 (smp/jam)
Kapasitas
C (2)x(3)x(4)x(5)x(6) (smp/jam)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(16)
arah 1 + 2
4950
3
1
0.84
1
12474
DS = Q/C DS ( arah Depok – Jakarta ) = 5412,9 / 12474 = 0.433935 DS ( arah Depok – Jakarta ) = 2484,7 / 12474 = 0.19919
FV = (FVO + FVW) x FFVSF x FFVCS
Kecepatan arus bebas kendaraan ringan
Soal/ arah
Kecepatan arus bebas dasar
Faktor penyesuaian untuk lebar jalur
FVO
FVW
Tabel B-1.1
Tabel B-2.1
Faktor Penyesuaian FVO + FVW
(2) + (3)
Hambatan samping
Ukuran kota
Kecepatan arus bebas
FFVSF
FFVCS
FV
Tabel B-4.1
(4) x (5) x (6)
(km/jam)
(km/jam)
(km/jam)
Tabel B-3.1 atau 2
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
arah U + S
57
0
57
0.84
1
47.88
(km/jam)
16
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
Kecepatan kendaraan ringan
Soal/ arah
Arus lalu lintas
Derajat kejenuhan
Kecepatan
Panjang segmen jalan
Waktu tempuh
Q
DS
VLV
L
TT
Formulir UR-2
(21) / (16)
Gambar D-2.1 atau 2
(smp/jam)
(24) / (23)
(km/jam)
(km)
(smp/jam)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(26)
arah (Depok-Jakarta)
5412.90
0.43
44
3
0.068
arah (Jakarta-Depok)
2484.70
0.20
46
3
0.065
17
Survey Lalu Lintas Jalan Perkotaan Kelempok 2
BAB 4 REKOMENDASI 4.1
Kesimpulan Dari hasil survey yang telah kelompok kami lakukan, dapat di tarik kesimpulan bahwa Jalan Margonda arah U-S atau dari arah Jakarta menuju Bogor belum dapat digolongkan sebagai jalan yang macet (DS ≤ 0,75) atau volume kendaraan masih memenuhi kapasitas jalan. Begitu pula dengan arah sebaliknya yaitu arah S-U atau dari arah Bogor menuju Jakarta masih belum digolongkan sebagai jalan yang macet (DS ≤ 0,75) atau volume kendaraan masih memenuhi kapasitas jalan.
4.2
Saran Sejauh ini kapasitas ruas jalan di Jalan Margonda sudah memenuhi volume kendaraan yang melewatinya. Lokasi penyebrangan pun memadai karena dilengkapi dengan zebra cross dan jembatan penyebrangan. Saran dari kelompok kami. Lebih dilakukan
ketertiban
angkutan
kota
yang
berhenti
sembarangan,
karena
pemberhentian angkutan kota yang tidak tertib dapat menyebabkan kemacetan.
18