Laporan Resmi Acara 4 Farid.pdf

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI LABORATORIUM BAHAN GALIAN

LAPORAN PRAKTIKUM GEOINFORMASI ACARA 4: ANALYZING SPATIAL RELATIONSHIPS

DISUSUN OLEH: MUHAMMAD FARID DARMAWAN (17/413649/TK/46089) Rombongan: Kamis (09.00 – 10.50)

ASISTEN ACARA : BAGUS WIDI AJI PRAMANADRI PUTRA

YOGYAKARTA MARET 2019

Ringkasan Langkah Pembuatan Peta Rawan Bencana Banjir Lahar Dingin 1.

Membuka file pada ArcMap

- Buka ArcMap dan pilih add data

lalu pilih semua file dari folder Shapefile

- Klik Add dan Map akan muncul pada Display Map ArcMap

2.

Mengubah Koordinat pada Peta

-

Klik kanan pada data frame layers

-

Klik properties

-

Klik projected coordinate system

-

Lalu pilih WGS 1984 49S

3.

Membuat daerah rawan bencana banjir lahar dingin dengan Buffer

a. Urutkan layer sesuai tempatnya. b. Ubah warna layer Area Kerja menjadi Hollow dan kemudian pilih Tools Buffer pada ArcToolbox >Analysis Tools>Proximity>Buffer. c. Masukkan Sungai pada Input Feature dan ubah nama pada Output Feature Class sesuai keinginan asal nama file tersebut belum pernah digunakan sebelumnya. Pada metode Linear unit, pilih satuan Meters, masukkan nilai 150. Pada Dissolve type, pilih ALL dan klik OK.

4.

Membuat daerah Pemukiman dan Sawah yang terdampak Banjir a. Pilih Tools Intersect pada ArcToolbox >Analysis Tools>Overlay atau bisa pada Geoprocessing di MenuBar b. Pilih layer Pemukiman dan Daerah_RawanBanjir pada Input Feature dan ubah namanya pada Output Feature Class untuk membuat daerah Zona Pemukiman terdampak banjir dan klik OK c. Untuk membuat daerah Zona Sawah yang terdampak banjir ulangi langkah diatas dan ganti Input Feature menjadi Lahan_sawah dan Daerah_RawanBanjir, ubah namanya pada Output Feature Class.

5. Memusatkan daerah pada area kerja dan Memberi label untuk wilayah administrasi dan sungai. a. Pilih Clip tools pada Geoprocessing di MenuBar b. Pada box Input Features pilih layer yang ingin di Clip, kemudian isi Clip Features dengan layer Area_Kerja. Setelah itu uncheck Group Layer yang tidak dibutuhkan c. Ganti warna daerah Pemukiman zona rawan banjir dengan warna merah dan daerah sawah zona rawan banjir dengan warna jingga. Ubah garis tepi Area_Kerja menjadi 2pt d. Ganti symbol layer sekolah menjadi simbol School

e. Gunakan tool Label Manager. Kemudian pada box label manager checklist Sungai_Clip dan Wil_Administratif_Clip, atur default dengan label field yaitu NAMOBJ dan klik OK 6.

Layouting a. Ubah tampilan menjadi Layout View Kemudian klik Layout Toolbars dan pilih Change Layout. Buka tab ISO (A) Page Sizes kemudian pilih ukuran yang diinginkan b. Hasil peta di-layout, mula-mula buat grid peta dengan cara klik kanan pada Layers> Properties > Grid >New Grid > Measured Grid > Intervals > Finish. Untuk Measured grid interval gunakan 500x500 atau sesuai keinginan c. Menambahkan judul, skala, arah utara, legenda pada MenuBar Insert dan pilih Legend, Title, North Arrow, Scale Bar, Scale Text d. Menambahkan tahun pembuatan peta, dan nama pembuat peta. Dengan Insert kemudian pilih Text dan tulis secara manual tahun pembuatan peta serta nama pembuat peta

7. Menentukan Jumlah Gedung Sekolah Rawan Banjir Lahar Dingin a. Kembalikan tampilan pada Data View b. Urutkan layer agar dapat diketahui batas wilayah administrasi desa c. Gunakan MenuBar Selection pilih Select by Location. Dengan Target layer: Gedung Sekolah dan Source layer: Daerah Rawan Banjir dengan spatial selection method for target layer feature:are within the source layer feature. Maka gedung sekolah yang masuk dalam zona rawan banjir lahar dingin akan ditunjukan dengan warna label gedung sekolah berwarna biru d. Selanjutnya buat tabel yang berisi jumlah sekolah tiap desa yang masuk dalam zona rawan banjir lahar dingin 8.

Simpan Hasil Pekerjaan a. Simpan semua pekerjaan tersebut dan ekspor ke dalam file PDF. Dengan klik File > Export Map. Atur nama file dan lokasi penyimpanan sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian klik Save, maka pekerjaan sudah tersimpan.