Urolithiasis.pdf

  • Uploaded by: Farid
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Urolithiasis.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 1,008
  • Pages: 36
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS) Oleh ; Ns. SUPONO, M.Kep., Sp.MB.

HISTORI  SUDAH

ADA PADA JAMAN BABILONIA DAN MESIR KUNO --------> TELAH DITEMUKAN BATU PADA BLASS SEORANG MUMI  BATU KEMIH BAGIAN ATAS BANYAK DIDERITA ORANG EROPA DAN AMERIKA  BATU KEMIH BAGIAN BAWAH BANYAK DIDERITA PENDUDUK NEGARA BERKEMBANG

ETIOLOGI BATU SALURAN KEMIH  GANGGUAN

ALIRAN URINE  GANGGUAN METABOLIK  INFEKSI SALURAN KEMIH  DEHIDRASI BERKEPANJANGAN  IDIOPATIK

FAKTOR TERBENTUKNYA BATU SALURAN KEMIH FAKTOR INTRINSIK   

Heriditer Usia Jenis Kelamin

FAKTOR EKSTRINSIK     

Geografi Iklim dan Temperatur Asupan Air Diet Pekerjaan ----> sedentary life

TEORI DASAR TERBENTUKNYA BATU SALURAN KEMIH TEORI NUKLEASI ; adanya Nukleus Stone pada urine sebagai media pengendapan partikel partikel pada kondisi urine Supersaturated .  TEORI MATRIKS ; adanya serum atau protein ( albumin, globulin, mukoprotein ) sebagai kerangka terbentuknya batu  TEORI PENGHAMBAT KRISTALISASI ; adanya penurunan unsur kadar magnesium, sitrat, pirofosfat, mukoprotein, peptida 

KOMPOSISI BATU SALURAN KEMIH

 KALSIUM

OKSALAT / FOSFAT  ASAM URAT  MAGNESIUM AMONIUM FOSFAT / MAP

BATU KALSIUM OKSALAT / FOSFAT FAKTOR TERJADINYA BATU KALSIUM 1.

2. 3. 4.

5.

HYPERKALSIURIA HYPEROKSALURIA HYPERURIKOSURIA HYPOSITRATURIA HYPOMAGNESURIA

1. HYPERKALSIURIA Kadar Kalsium di dalam urine 250 – 300 mg / 24 jam Etiologi :  Hyperkalsiuria absortif -----> peningkatan absorsi kalsium melalui usus  Hyperkalsiuria renal -----> gangguan reabsori pada tubulu renal  Hyperkalsiuria resorptif ----> peningkatan resorptif kalsium tulang

2. Hyperoksaluria Ekskresi oksalat dalam urine melebihi 45 mg / 24 jam (0,5 mmol/hari)

Etiologi :  Post

Operasi pada usus  Konsumsi tinggi Oksalat ( teh, kopi instans, soft drink, kakao, arbei, jeruk, sayur bayam )‫‏‬

3. Hyperurikosuria  Kadar

Asam Urat dalam urine melebihi 850 mg / 24 jam

 Akibat

 Kadar

Intake konsumsi tinggi purin

Asam Urat dalam urine yang tinggi sebagai inti terbentuknya batu

4. Hypositraturia Kadar Sitrat dalam urine kurang dari …….. ………………………………………..?  Akibat dari ; renal tubuler acidosis, sindrome malabsorbsi, pemakaian obat diuretik jangka panjang.  Kadar sitrat dalam urine yang rendah sebagai penghambat pembentukan batu menurun sehingga kalsium dengan Oksalat / fosfat mudah menyatu membentuk batu 

5. Hypomagnesiuria  Kadar

Magnesium dalam urine kurang dari …………………………………………………………?  Akibat Intake konsumsi Magnesium yang rendah  Kadar Magnesium dalam urine yang rendah, sebagai faktor penghambat pembentukan batu menurun sehingga kalsium dan oksalat / fosfat mudah menyatu membentuk batu

MAGNESIUM AMONIUM FOSFAT ( BATU STRUVID )‫‏‬  Timbulnya

batu akibat adanya infeksi pada saluran perkemihan  Etiologi ISK ( Klebsiella, Pseudomonas, Stafilococus )---> sebagai urea splitter---> menghasilkan enzim urease ---> merubah urine menjadi basa ----> mengakibatkan garam magnesium, amonium, fosfat, dan membentuk batu Magnesium Amonium Fosfat ( MAP )‫‏‬

BATU ASAM URAT  Faktor

penyebab timbulnya batu asam urat adalah sebagai berikut ; Urine yang terlalu asam ( pH urine < 6 ), Volume urine yang jumlahnya sedikit / dehidrasi ( kurang dari 1500 cc / hari ), hyperurikosuria .  Insedine pada klien ; Gout Disease, diet tinggi protein, peminum alkohol, obisitas.

PATOFISIOLOGI BATU SALURAN KEMIH Batu saluran kemih

Obstruksi

Hidronefrosis Hidroureter

Infeksi

Pionefrosis Urosepsis

Gagal Ginjal

Pielonefreitis Ureteritis Sistitis

LETEK BATU SALURAN KEMIH  Batu Ginjal

 Batu Ureter  Batu Buli-buli  Batu Uretra

GAMBARAN KLINIK BATU SALURAN KEMIH 1.

PEMERIKSAAN FISIK

2.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

3.

PEMERIKSAAN RADIOLOGI

1. PEMERIKSAAN FISIK  Nyeri

ketok pada Kostavertebra  Teraba Ginjal pada sisi yang sakit --------> akibat Hydronefrosis  Terlihat adanya tanda tanda gagal ginjal  Retensio Urine  Demam tinggi -------> adanya infeksi

COSTOVETEBRAL ANGEL (CVA)

2. PEMERIKSAAN LABORATORIUM A.

B. C.

Pemeriksaan Urine ; leukosituria, hematuria, kristal pembentuk batu, kuman pemecah urea. Pemeriksaan Darah ( Elektrolit ) ; fosfat, kalsium, oksalat, urat. Pemeriksaan Faal Ginjal ; serum creatinin

3. PEMERIKSAAN RADIOLOGI Foto Polos Abdomen ------> melihat ada tidaknya batu radio opak  JENIS

BATU  Kalsium M A P  Urat / sistin

 RADIO

OPASITAS

 Opak  Semi

opak  Non opak

B. Intra Vena Pielografi ( IVP )‫‏‬ Bertujuan untuk mendeteksi anatomis dan fungsi ginjal  Efektif terhadap dalam deteksi batu Semi Opak atau batu Non Opak 

C. ULTRASONOGRAFI ( USG )‫‏‬ Efektif pada; wanita hamil, alergi zat kontras, faal ginjal menurun.  Mendeteksi adanya batu pada saluran kemih 

PENATALAKSANAAN  Indikasi

Utama; Obstruksi, infeksi dan indikasi sosial.  Batu dikeluarkan; 1. Medikamentosa 2. ESWL 3. Endourologi 4. Bedah terbuka

1. Medikamentosa Sasaran Medikamentosa ; 

Batu berukuran kurang dari 5 mm



Bertujuan mengurangi rasa nyeri



Mencegah terjadinya infeksi



Memperlancar aliran urine

2. ESWL ( Extracorporeal Shockwave Lithotripsy )‫‏‬  Batu

dipecah dengan gelombang mahnetik  Efektif terhadap batu buli buli, batu urether progsimal, batu ginjal.  Tanpa pembiusan  Batu dipecah mejadi fragmen fragmen kecil kecil yang bisa keluar bersamaan saat miksi

3. ENDOUROLOGI Tindakan Invasif minimal memecahkan dan mengeluarkan batu dengan cara ; A. PNL (Percutaneous Nephro Litholapaxy) mengeluarkan batu dari ginjal dengan memasukkan alat endoskopi melalui insisi dan memecahkan batu.

B. Litotripsi ; memecah batu buli buli dan urethrae dengan litotriptor

PENCEGAHAN  Diet

didasarkan pada kandungan unsur yang menyusun batu; rendah protein, rendah oksalat, rendah garam  Menghindari dehidrasi dan output urine usahakan 2 – 3 liter / hari  Aktivitas harian yang cukup  Medikamentosa

Diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan 

   

Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam Rendah oksalat, Rendah garam karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri Rendah purin Rendah kalsium tidak dianjurkan kecuali pada hiperkalsiuri absorbtif Type ll

TERAPI UNTUK PENCEGAHAN BATU KALSIUM ETIOLOGI

OBAT / TNDKN

Hyperkalsiuria absorbtif Hyperkalsiuria renal Hyperkalsiuria resorbtif Hypositrauria

Na Selulosa Fsft

MEKANISME

Ca dalam usus ---> absorbsi Reabsorbsi Ca Thiazide ditubulus renal Paratiroidektomi Resobtif Ca dari tulang pH dan sitrat Potasium Sitrat Ca urine

Cont’...

ETIOLOGI

OBAT / TNDK

Hypomagnesiuri Magnesium Sitrat Hyperurikosuria Allupurinol Potasium Alkali Hyperoksaluria

Allupurinol

MEKANISME Mg Urine Urat pH Urat

TERAPI UNTUK PENCEGAHAN BATU MAP DAN URAT ETIOLOGI

OBAT / TNDK

Infeksi

Antibiotika

Dehidrasi

Hidrasi optimal

pH Urine turun

Potasium Alkali

Hyperurikosuria Allupurinol

MEKANISME

Eradikasi infeksi

pH

Urat

More Documents from "Farid"

Urolithiasis.pdf
May 2020 27
Surat Editor.docx
November 2019 43
Wartsila 2007.pdf
December 2019 48
Laoran Linus 2018.docx
November 2019 27