LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI RUANG SAKURA TENTANG MANAJEMEN NYERI
Oleh : Pitro Ipin
NIM 2014.C.06a.0561
Rendi Kaharap
NIM 2014.C.06a.0620
Ria
NIM 2014.C.06a.0564
Rina Anggraini
NIM 2014.C.06a.0622
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI NERS TAHUN 2019
A. Latar Belakang Masalah Nyeri merupakan masalah yang paling sering menyebabkan pasien mencari perawatan ke rumah sakit. Nyeri tidak melakukan diskriminasi terhadap manusia, nyeri tidak membedabedakan siapa yang mengalaminya, baik dalam hal jenis kelamin, ras ataupun usia. Nyeri dapat menyerang secara akut atau tetap bertahan secara kronis yang menyebabkan gangguan fisiologis dan sosial. Mengingat adanya dampak nyeri yang membuat orang mencari pengobatan maka rumah sakit, khususnya Instalasi Gawat Darurat (IGD) harus mampu dalam mengelola nyeri, terutama dalam kasus nyeri akut. (Motov Sergey M, 2009) Di IGD, 60-80% dari pasien yang datang mengalami nyeri akut, dimana lebih dari 80 % pasien yang mengalami nyeri, 53 % kasus mengeluhkan bahwa nyeri merupakan masalah utama dan mengganggu secara intens. Sebaliknya, 47 % dari pasien yang ada di IGD mengeluh nyeri akibat dari prosedur medis yang dilakukan. Nyeri neuropatik terjadi pada lebih dari 20 % pasien di IGD dan hal ini mengharuskan dilakukannya penyelidikan klinis tertentu. (Michel, 2010).
B. Tujuan Instruksional Umum (Tiu) setelah Setelah dilakukan penyuluhan dan keluarga diharapkan mampu memahami manajemen nyeri dengan baik adalah Nyeri merupakan sensasi yang menganggu kenyamanan dan tidak menyenangkan yang bersifat individual serta antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda.
C. Tujuan Instruksional Khusus (Tim) Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit keluarga dapat: 1. Mengenal masalah, meliputi 2. Menyebutkan pengertian dari nyeri. 3. Menyebutkan penyebab – penyebab nyeri. 4. Menyebutkan klasifikasi dari nyeri. 5. Menyebutkan tanda dan gejala nyeri 6. Menyebutkan cara mengukur nyeri. 7. Menyebutkan cara – cara untuk mengatasi nyeri.
D. Strategi Pelaksanaan Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa 1) Ceramah/menjelaskan. 2) Tanya jawab.
E. Media Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan yaitu meliputi: 1) Leaflet 2) Poster
F. Pelaksanaan Kegiatan Adapun rangkaian kegiatan penyuluhan yang dilakukakan oleh Mahasiswa STIKES Eka Harap Palangka Raya meliputi Topik
: Manajemen Nyeri
Sasaran
: Keluarga Pasien
Hari/Tanggal
: Rabu/ 12 Maret 2019
Jam
: 10.00 Wib
Waktu
: 30 Menit
Tempat
: Ruang Sakura
Nama Anggota Kelompok : 1.
Pitro Ipin
2.
Rendi Kaharap
3.
Ria
4.
Rina Anggraini
G. Tugas Pengorganisasian Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan penyuluhan meliputi; 1) Moderator Rendi Kaharap a. Membuka acara penyuluhan b. Menjelaskan tujuan dan topik yang akan dijelaskan c. Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi d. Mengatur jalannya diskusi e. Melakukan dokumentasi kegiatan penyuluhan dalam kegiatan Pendidikan Kesehatan
2) Leader : Pitro Ipin a. Menyampaikan materi penyuluhan 3) Fasilitator : RinaAnggraini dan Ria a. Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan b. Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir c. Membuat dan mengedarkan absen peserta penyuluhan H. Draft Rencana Proses Pelaksanaan NO
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Pembukaan :
1
5 Menit
· Memberi Salam
· Menjawab Salam
· Menjelaskan tujuan Pembelajaran
· Mendengarkan dan
· Menyebutkan materi/pokok bahasan
Memperhatikan
yang akan disampaikan Pelaksanaan : Menjelaskan tentang :
2
18 Menit
·
Pengertian dari nyeri.
·
Penyebab – penyebab nyeri.
·
Klasifikasi dari nyeri.
menjawab pertanyaan yang
·
Tanda dan gejala nyeri.
diajukan.
·
Cara mengukur nyeri.
·
Cara – cara untuk mengatasi
· Memperhatikan, Bertanya dan
nyeri Evaluasi : 3
5 Menit
Menanyakan kepada keluarga tentang materi yang telah diberikan dan
· Bertanya,dan menjawab pertanyaan
meminta untuk mengulangi kembali. Penutup : 4
2 Menit
· Mengucapkan terimaksih atas perhatian keluarga. · Mengucapkan salam penutup
I. Kriteria Evaluasi
· Menjawab salam
1. Evaluasi 1) Evaluasi Struktur Waktu untuk mulai acara, persiapan media dan persiapan keluarga. 2) Evaluasi Proses Bagaimana berlangsungnya proses penkes kepada keluarga ada hambatan atau tidak, tanya jawab bisa hidup atau tidak. 3) Evaluasi Hasil -
Pengertian dari nyeri.
-
Penyebab – penyebab nyeri.
-
Klasifikasi dari nyeri.
-
Tanda dan gejala nyeri.
-
Cara mengukur nyeri
-
Cara – cara untuk mengatasi nyeri
MATERI PENYULUHAN A. Pengertian nyeri Nyeri merupakan sensasi yang menganggu kenyamanan dan tidak menyenangkan yang bersifat individual serta antara orang yang satu dengan yang lainnya berbeda. Nyeri biasanya berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan sehingga individu akan
merasa kesakitan dan hal tersebut dapat menggangu aktivitas sehari – harinya (Aziz Alimul, 2006).
B. Penyebab – penyebab nyeri 1. Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakan jaringan akibat bedah atau cidera. 2. Panas (terbakar), menimbulkan nyeri karena ujung saraf nyeri mendapat rangsangan akibat panas atau dingin. 3. Listrik, dapat menimbulkan nyeri karena pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai perangsang rasa nyeri. 4. Perjalanan penyakit misalnya penyakit kanker, menyebabkan nyeri karena terjadinya tekanan atau kerusakan jaringan yang mengandung perangsang nyeri dan juga karena tarikan, jepitan, atau peryebaran sel – sel kanker ke jaringan tubuh lain.
C. Klasifikasi nyeri Adapun klasifikasi dari nyeri antara lain sebagai berikut : 1. Nyeri akut Nyeri akut merupakan nyeri yang dirasakan selama < 6 bulan, klien mengetahui lokasi nyeri, biasanya dikarenakan oleh suatu penyakit. 2. Nyeri kronis Nyeri kronis merupakan nyeri yang dirasakan > 6 bulan, biasanya klien merasakan nyeri semakin meningkat walau sudah dilakukan pengobatan, misalnya nyeri karena kanker.
D. Tanda & gejala nyeri 1. Tingkah laku ekspresif, misalya gelisah, merintih, menangis, nafas panjang, dan mengeluh. 2. Posisi untuk mengurangi nyeri. 3. Gerakan melindungi nyeri.
4. Tingkah laku berhati – hati. 5. Perubahan dalam nafsu makan.
E. Cara mengukur nyeri Cara mengukur nyeri yaitu dengan menggunakan skala nyeri yang dibagi dalam 4 tahapan nyeri yaitu nyeri ringan, sedang, berat, dan nyeri sangat berat. Berikut klasifikasi dari alat pengukur nyeri yaitu : 0 1–3
Tidak nyeri. Nyeri ringan, secara objektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6
Nyeri sedang, secara objektif klien mendesis dapat menunjukkan
lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya,
dapat mengikuti perintah dengan baik. 7-9
Nyeri berat, secara objektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi masih respon terhadap tindakan, dapat
menunjukkan
lokasi
nyeri,
tidak
dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi. 10
Nyeri sangat berat, klien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi.
F. Cara – cara untuk mengatasi nyeri 1. Teknik Relaksasi Merupakan salah satu metode untuk mengurangi rasa nyeri rileks sempurna yang dapat mengurangi ketegangan otot, rasa jenuh, kecemasan sehingga mencegah menghebatnya stimulasi nyeri. Ada tiga hal yang utama dalam teknik relaksasi yaitu : 1) Mengatur posisi yang nyaman
2) Lingkungan yang tenang 3) Nafas dalam Caranya : Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung sampai 3 selama inspirasi. Hembuskan udara lewat mulut seperti meniup secara perlahan-lahan.
2. Teknik Distraksi Suatu metode untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pada hal-hal lain sehingga akan lupa terhadap nyeri yang dirasakan. Misalnya seperti : 1) Bernafas pelan - pelan 2) Massage sambil bernafas pelan - pelan 3) Mendengarkan lagu sambil, menepuk - nepuk jari kaki 4) Membayangkan hal - hal yang indah sambil menutup mata
5) Menonton TV 6) Berbincang-bincang dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, Azis. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika. Tarwanto, Wartonah. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.
1.