Laporan Pokja Keu. Blud

  • Uploaded by: Ansil
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Pokja Keu. Blud as PDF for free.

More details

  • Words: 5,752
  • Pages: 28
LAPORAN KEUANGAN & akuntansi RSUD bajawa Tahun anggaran 2013

kelomPOK kerja KEUANGAN tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Dalam rangka menuju rumah sakit dengan status Badan Layanan Umum (BLU), dibutuhkan

informasi keuangan yang dapat menggambarkan kondisi dan pengelolaan

keuangan yang baik. Informasi tersebut diharapkan dapat tersaji dalam laporan keuangan standar, yang dapat berguna bagi pihak manajemen internal rumah sakit untuk pengambilan keputusan bisnis maupun pihak eksternal yang berkepentingan. Laporan keuangan RSUD Bajawa disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi

yang dilakukan rumah sakit. Laporan

tersebut terutama digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisien rumah sakit dan membantu menilai ketaatannya terhadap peraturan yang telah ditetapkan. Rumah Sakit, berdasarkan laporan keuangan yang dibuat, akan melaporkan berbagai upaya yang telah dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada tahun 2013. Semua laporan tersebut dapat digunakan untuk kepentingan manajemen, akuntabilitas, transparansi dan keseimbangan anggaran. 1.2.

Tujuan Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan RSUD Bajawa menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan, baik internal maupun eksternal rumah sakit. Tujuan pembuatan laporan keuangan rumah sakit secara umum adalah menilai akuntabilitas rumah sakit dan informasinya digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Berdasarkan hal tersebut, sebuah laporan keuangan rumah sakit bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai : a. Kecukupan penerimaan rumah sakit dalam periode berjalan, untuk membiayai seluruh pengeluaran rumah sakit, termasuk kebutuhan kasnya. b. Kesesuaian jumlah, cara dan alokasi perolehan sumber daya ekonomi dengan anggaran yang telah ditetapkan. c. Jumlah sumber daya ekonomi yang dapat digunakan dalam kegiatan rumah sakit serta hasil kerja (kinerja) yang telah dicapai d. Posisi dan kondisi keuangan rumah sakit pada periode tertentu. Untuk memenuhi tujuan tersebut, dalam membuat laporan keuangan rumah sakit, dibutuhkan data mengenai : a. Sumber, jenis dan jumlah pendapatan b. Jumlah, jenis dan alokasi pembiayaan c. Jumlah dan jenis asset d. Jumlah dan jenis kewajiban e. Jumlah ekuitas (modal) dana dan investasi f.

Arus kas Berdasarkan tujuan tersebut di atas, maka suatu laporan keuangan standar terdiri dari

Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Aktivitas/Operasional

1.3.

Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan

Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan: 1.

Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286)

2.

Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; ;( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355).

3.

Undang – undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara; ;( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4400)

4.

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah Daerah ; ( Lembaran Negara Republik Indonesia 4ahun 2003 Nomor 126,tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438)

5.

Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang BLU;

6.

Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);

7.

Undang – Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

8.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Tekhnis Pengelolaan Keuangan BLUD

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuanagan BLU (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49,tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4503) 1.4.

Prinsip Akuntasi dan Laporan Keuangan 1. Basis Akuntansi Prinsip akuntansi dan laporan keuangan dimaksudkan sebagai ketentuan yang harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan di RSUD Bajawa. Prinsip tersebut harus dipakai dalam menyusun laporan keuangan, serta oleh pengguna laporan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan. Berikut ini adalah basis akuntansi yang digunakan dalam akuntansi dan penyusunan laporan keuangan RSUD Bajawa :

a.

Basis Kas (Cash Basis) untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran. Hal ini berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas RSUD Bajawa, serta belanja dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas RSUD Bajawa tidak menggunakan istilah

dikeluarkan dari kas

laba, melainkan menggunakan sisa

perhitungan anggaran lebih (kurang) untuk setiap tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran belanja pembiayaan.

b.

Basis Akrual (Accrual Basis) untuk pengakuan asset, kewajiban dan ekuitas dalam neraca, berarti bahwa asset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada keuangan RSUD Bajawa, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas RSUD Bajawa.

2. Prinsip Nilai Perolehan (Historical Cost Principle) Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai wajar dari imbalan (consideration) untuk memperoleh

asset tersebut pada saat perolehan. Utang dicatat

sebesar jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan RSUD Bajawa. Penggunaan nilai perolehan lebih dapat diandalkan daripada nilai lain, karena nilai perolehan lebih obyektif dan dapat diverifikasi. Berdasarkan hal tersebut, dalam menilai asset. 3. Prinsip Realisasi Ketersediaan pendapatan RSUD Bajawa yang telah diotorisasikan

melalui APBD

selama satu tahun anggaran akan digunakan untuk membiayai RSUD Bajawa dalam periode tahun anggaran yang dimaksud. Prinsip layak temu biaya pendapatan (Matching Cost Again

Revenue Principle)

sebagaimana dipraktekan dalam akuntasi sektor swasta, tidak ditekankan dalam akuntansi RSUD Bajawa. 4. Prinsip Substansi, Mengungguli Formalitas Informasi

akuntansi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lain yang seharusnya disajikan. Transaksi atau peristiwa lain tersebut harus dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi bukan hanya mengikuti aspek formalitasnya. Apabila substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten atau berbeda dengan aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas Catatan Atas Laporan Keuangan. 5. Prinsip Periodisitas Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan RSUD Bajawa perlu dibagi periode – periode

menjadi

pelaporan sehingga kinerja RSUD Bajawa dapat diukur dan posisi

sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan.

Periode utama untuk pelaporan keuangan yang digunakan adalah tahunan yaitu Januari s/d Desember, namun periode semesteran atau triwulan bisa ditambahkan. 6. Prinsip Konsistensi Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode oleh RSUD Bajawa. Metode akuntansi yang dipakai dapat dirubah dengan syarat bahwa metode yang akan diterapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik dari metode yang sebelumnya.

Pengaruh dan pertimbangan atas perubahan penerapan metode ini harus diungkap dalam laporan keuangan. 7. Prinsip Pengungkapan Lengkap Laporan keuangan RSUD Bajawa harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan dapat ditempatkan pada lembar muka Laporan Keuangan atau Catatan Atas Laporan Keuangan. 8. Prinsip Penyajian Wajar Laporan keuangan RSUD Bajawa menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Laporan Operasional.

2.1. Laporan Realisasi Anggaran Isi laporan keuangan RSUD Bajawa berdasarkan jenisnya dapat disampaikan sebagai berikut : 1.

Tabel 1. Realisasi Anggaran RSUD Bajawa Tahun 2013 Anggaran No. Keterangan (Rp) 1. Pendapatan Retribusi 8.093.028.013,00

Realisasi (Rp) 8.676.404.712,65

Prestasi (%) 107,21%

Daerah Total Pendapatan

8.676.404.712,65

107,21%

8.093.028.013,00

2. 3.

Belanja Operasional Belanja Modal

Jumlah Belanja Surplus (deficit) Anggaran

27.795.281.923 2.577.648.850

25.716.668.853 2.456.094.250

92.52% 95,28%

30.372.930.773

28.172.763.103 (19.496.358.390,35)

92,76% 87,51%

Dari tabel 1 diketahui bahwa pada tahun 2013 RSUD Bajawa telah berhasil menghimpun penerimaan dari pendapatan Retribusi sebesar Rp. 8.676.404.712,65 dari anggaran sebesar Rp. 8.093.028.013,00 yang berarti prestasi menghimpun dana sebesar 107,21%. Untuk

pembelanjaan

yang

terjadi

pada

tahun

2013

adalah

sebesar

Rp.

28.185.983.103,00; dari anggaran sebesar Rp. 30.372.930.773,00; yang berarti pemanfaatan sebesar 92,76%. Rincian lebih detail uraian di atas dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan pada Laporan Keuangan RSUD Bajawa tahun 2013. 2.2.

Neraca Merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan RSUD Bajawa mengenai asset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2013 dengan basis akuntansi akrual. Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Aset Aset merupakan nilai potensi manfaat ekonomi masa depan yang dapat berwujud memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung bagi kegiatan operasional Rumah Sakit pada tanggal 31 Desember 2013. Terdiri dari : a. Aset lancar sebesar

Rp.

:

3.549.092.695,35

b. Aset tetap sebesar

Rp.

: 43.926.027.405

c. Asset lainnya

Rp.

:

50.833.500

Hasil penjumlahan ketiga asset yaitu asset lancer,asset tetap dan asset Lainnya adalah berupa total asset sebesar Rp.; 47.525.953.600,35 2. Kewajiban Kewajiban Rumah Sakit menggambarkan kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2013 kewajiban yang dimiliki oleh RSUD Bajawa adalah sebesar Rp. 435.023.329. Saldo tersebut merupakan utang yang masih harus dibayar oleh RSUD Bajawa.

3. Ekuitas Dana Ekuitas dana di RSUD Bajawa pada tanggal 31 Desember 2013 terdiri dari : a. Ekuitas dana lancar sebesar Rp.

3.114.069.366

b. Ekuitas dana investasi sebesar

Rp.

43.976.860.905

Total jumlah ekuitas dana lancar dan dana investasi yang biasa disebut dengan jumlah ekuitas dana sebesar Rp.47.090.930.271 Dari uraian mengenai kewajiban

dan ekuitas dana, didapatkan kewajiban dan

ekuitas dana sebesar Rp.47.525.953.600 Jumlah ini seimbang dengan jumlah total asset yang juga sebesar Rp. 47.525.953.600

Keterangan lebih rinci tentang isi Neraca dapat dilihat pada Laporan Keuangan RSUD Bajawa tahun 2013. 2.3. Laporan Arus Kas Arus Kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Dengan kata lain dalam Laporan arus kas akan memberikan informasi tentang berapa jumlah kas yang tersedia untuk menjalankan aktivitas. Elemen-elemen Laporan Arus Kas terdiri atas : 1) Pendapatan : adalah pendapatan yang diterima oleh suatu lembaga pelayanan publik untuk barang dan jasa yang di jual.Ini akan membawa pengaruh terhadap arus kas masuk. 2) Biaya : adalah Pengeluaran yang dilakukan dalam menjalankan aktivitas dalam suatu periode akuntansi.ini akan membawa pengaruh terhadap arus kas keluar. Arus Kas dari aktivitas operasional tahun 2013 terdiri dari : -

Arus kas masuk sebesar

= Rp. 46.669.767.816

-

Arus kas keluar sebesar

= Rp. 36.849.167.816

-

Saldo kas sebesar

= Rp.

9.820.600.000 (seharusnya 0 dan itu

masuk ke kas keluar) 2.4. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas didalam dokumen bisnis plan bertujuan untuk melihat ke depan apakah lembaga pelayanan publik mendapatkan kelebihan atau kekurangan dana ( surplus atau defisit). Dari laporan aktivitas tahun 2013 RSUD Bajawa mendapatkan kelebihan dana (surplus) sebesar Rp 56.490.367.815,65 2.5. Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK)

Catatan atas laporan keuangan Merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kesatuan Laporan keuangan lainnya yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional/aktivitas,Laporan arus Kas dan memberikan informasi tambahan serta penjelasan atau rincian dari Pos – pos yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut. a. Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan Catatan Atas Laporan Keuangan periode anggaran 2013 disusun sebagai berikut : 1. Umum 2. Kebijakan keuangan 3. Kebijakan akuntansi 4. Penjelasan pos – pos laporan keuangan Rumah Sakit 5. Penutup b. Kebijakan Keuangan a. Setiap penggunaan dana Rumah Sakit harus diketahui oleh Direktur dan dilengkapi dengan bukti – bukti pengeluaran yang sah sebagai pendukung dalam surat pertanggungjawaban. b. Semua penerimaan pada hari yang sama harus disetor ke rekening bank yang telah ditetapkan c. Kebijakan Akuntansi

a. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terdiri dari beberapa unit layanan medis, layanan penunjang medis dan layanan administrasi keuangan yang masing – masing akan melakukan pencatatan keuangan dan akan dikonsolidasikan dalam satu pelaporan keuangan Rumah Sakit b. Dasar Akuntansi Laporan keuangan Rumah Sakit disusun berdasarkan konsep nilai historis dan disajikan sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang disusun oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah Pusat dan Daerah. c. Kebijakan akuntansi tertentu yang diterapkan terhadap akun dan transaksi penting Beberapa kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Kas dan Bank Kas dan Bank dinyatakan dalam nilai rupiah. Jika terdapat transaksi Kas dan Bank dalam valuta asing maka konversi dalam mata uang rupiah dilakukan berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal transaksi. Pada akhir tahun, Kas dan Bank dalam valuta asing dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal neraca. b. Piutang Piutang usaha adalah hak yang timbul dari penyerahan barang atau jasa dalam rangka kegiatan operational RSUD. Piutang diakui saat terjadinya/munculnya piutang tersebut sebesar nilai yang akan direalisasikan dikurangi dengan penyisihan atas kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Piutang Jamkesmas, JKMN, dan Askes diakui pada saat ditetapkannya jumlah pengajuan klaim pelayanan oleh penanggungjawab kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku. Penyisihan kerugian piutang tidak tertagih ditetapkan berdasarkan penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya piutang tersebut pada akhir periode yang bersangkutan dengan mengelompokkan piutang menurut umurnya (aging schedule) berdasarkan data pada tahuntahun sebelumnya. Atas piutang yang telah berumur lebih dari 5 tahun diusulkan untuk dihapusbukukan secara mutlak atau bersyarat sesuai ketentuan yang berlaku namun tetap dicatat secara extra comptable dan tetap diusahakan penagihannya. Penerimaan atas piutang yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai pendapatan lain-lain. Penyisihan piutang dikecualikan bagi tagihan kepada seluruh instansi pemerintah. Dalam hal kejadian khusus, misalnya kejadian luar biasa yang ditetapkan oleh pemerintah, maka tagihan-tagihan tersebut dapat langsung diusulkan penghapusannya walaupun belum memenuhi ketentuan diatas. d. Persediaan

Persediaan dicatat berdasarkan pada harga perolehan secara periodik. Penilaian persediaan berdasarkan atas biaya perolehan dengan menggunakan metode FIFO (Masuk Pertama Keluar Pertama). e. Aset Tetap Aktiva tetap merupakan saldo aset tetap yang dimiliki oleh RSUD Bajawa berupa peralatan dan mesin, gedung dan bangunan dan jalan,irigasi dan jaringan ditambah belanja modal tahun anggaran 2013. f. Aset Lainnya Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset lancar, investasi jangka panjang, ataupun aset tetap. Aset lainnya dapat berbentuk dana cadangan aset tak berwujud, piutang angsuran, piutang pajak, piutang lain-lain, aset non produktif, aktiva tetap tidak produktif atau aset lain-lain.

f. Kewajiban Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban diklasifikasikan dalam dua kelompok menurut saat jatuh temponya. Kewajiban jangka panjang diakui sebagai utang lancar pada saat reklasifikasi pada tanggal pelaporan dan jumlahnya sebesar bagian kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. g. Ekuitas Dana Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban pemerintah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.

Penjelasan pos-pos laporan keuangan I.

LAPORAN REALISASI ANGGARAN Pendapatan 2013 a) Pendapatan Retribusi

8.676.404.712,65

2012 Rp 11.500.424.994,72

Jumlah sebesar Rp.8.676.404.712,65 merupakan realisasi pendapatan retribusi

RSUD

Bajawa Tahun Anggaran 2013 yang dianggarkan sebesar Rp.8.093.028.013 atau 107,21%, sedangkan realisasi Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.11.500.424.994,72 dari anggaran sebesar Rp.10.274.195.191,00 atau 111,93% Belanja a. Belanja Operasi

1)

Belanja Pegawai

2013

2012

Rp. 14.006.754.113,00

Rp.12.907.165.360,00

Jumlah sebesar Rp. 14.006.754.113,00 merupakan realisasi belanja pegawai pada bagian belanja langsung maupun belanja tidak langsung Tahun Anggaran 2013 dari anggaran yang ditetapkan pada perubahan APBD sebesar Rp.14.327.531.187 atau 97,76%, sedangkan realisasi Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.12.907.165.360,00, dengan rincian sebagai berikut: Uraian Belanja Pegawai Tdk Langsung) Belanja Pegawai (Belanja Langsung) Jumlah

Anggaran 2013 (Rp)

Realisasi 2013 (Rp)

10.646.045.166, 00

10.525.387.163, 00 3.481.366.950,0 0

3.681.486.021,0 0

%

Realisasi 2012 (Rp)

98,87 10.646.264.786,00 94,56

1.457.482.250,00

14.327.531.187,00 14.006.754.113,00 97,76 12.103.747.036,00

Untuk belanja pegawai (tidak langsung) Tahun Anggaran 2013 dengan Anggaran sebesar Rp.10.646.045.166,00 dengan realisasi sebesar Rp.10.525.387.163,00 atau 98,87%

dan

belanja

pegawai

(langsung)

dengan

anggaran

sebesar

Rp.3.681.486.021,00 dengan realisasi sebesar Rp.3.481.366.950,00 atau 94,56 % dengan rincian sebagai berikut: -

Gaji dan tunjangan dengan anggaran Rp.10.133.285.166,00 dengan realisasi sebesar Rp. 10.090.987.163,00

-

Tambahan Penghasilan dengan anggaran Rp.512.760.000 dengan realisasi sebesar Rp.434.400.000,00

-

Honorarium PNS dan Non PNS dengan realisasi sebesar Rp.3.481.366.950,00

2) Belanja Barang

2013

2012

Rp11.709.914.740,00

Rp7.110.946.285,00

Jumlah sebesar Rp.11.709.914.740,00 merupakan realisasi belanja barang Tahun Anggaran 2013 yang dianggarkan sebesar Rp13.467.750.736,00 atau 86,95%, sedangkan realisasi Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.7.110.946.285,00 2013

2012

3) Belanja Modal

Rp.2.456.094.250,00

Rp.3.178.450.550,00

Jumlah sebesar Rp.2.456.094.250,00 merupakan akumulasi dari realisasi belanja modal peralatan dan mesin, gedung dan bangunan dan lainnya Tahun Anggaran 2013 yang dianggarkan sebesar Rp.2.577.648.850,00 atau 95,28%, sedangkan realisasi Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp.3.178.450.550,00 dengan rincian sebagai berikut: Uraian Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah

II.

Anggaran 2013

Realisasi 2013

%

Realisasi 2012

723.230.850,00 707.950.250,00 1.854.418.000,00 1.748.144.000,00

97,89 94,27

2.771.982.200,00 484.783.000,00

2.577.648.850,00 2.456.094.250,00

95,28 3.178.450.550,00

NERACA Aset a.

Aset Lancar

1) Kas di Bendahara Penerimaan

31-12-2013

31-12-2012

Rp.19.351.626.,35

Rp. 224.511.629,00

Jumlah tersebut merupakan saldo kas di bendahara jamkesmas dan bendahara askes RSUD Bajawa Saldo Kas di Bendahara Penerimaan RSUD Bajawa yang disimpan di Bank per 31 Desember 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut: N o 1 2

No. Rekening BRI 0274-01-000497-30-3 BRI 0274-01-009080-50-1 Jumlah

Uraian Jamkesmas Askes

2) Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo 31/12/2013 (Rp) 18.421.619,35 930.007 19.351.626,35

Saldo 31/12/2012 (Rp) 224.511.629 0,00 224.511.629

31-12-2013

31-12-2012

62.993.945

10.101.133

Jumlah tersebut merupakan sisa Kas di Bendahara Pengeluaran 31 Desember 2013 sebesar Rp.62.993.945 yang terdiri dari : - Saldo kas tunai di bendahara pengeluaran sebesa Rp. 61.176.075,- Saldo kas pada rekening koran bendahara pengeluaran sebesar Rp.1.817.870,-

3). Piutang 31-12-2013

31-12-2012

Rp.9.161.163,00

Rp.9.161.163,00

Jumlah tersebut merupakan piutang retribusi pelayanan kesehatan yang belum tertagih per 31 Desember 2013 31-12-2013

31-12-2012

4) Persediaan

Rp.3.457.457.585.961

Rp.3.337.666.379,00

Jumlah tersebut merupakan saldo Persediaan RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012, dengan rincian sebagai berikut: No. 1 2 3 4 5

Saldo 31/12/2013 (Rp)

Uraian Persediaan Reagen Rutin Persediaan Obat-obatan Persedian ATK Persedian Alat Kebersihan Persedian Bahan Habis Pakai Persedian Bahan Makanan Total

6

1.602.738.792 152.040.721

1.558.808.898 143.997.550 3.457.585.961

31-12-2013 b. Aset Tetap

Saldo 31/12/2012 (Rp) 350.124.750,00 1.980.010.215,00 14.377.670 43.224.948 949.928.796 3.337.666.379.,00

31-12-2012

Rp.43.926.027.405

Rp.30.958.342.750

Jumlah tersebut merupakan aset tetap yang dimiliki oleh RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012 yang terdiri dari:

1) Peralatan dan Mesin

31-12-2013

31-12-2012

Rp.35.445.711.535

Rp.24.315.514.380,00

Jumlah tersebut merupakan aset tetap peralatan dan mesin yang dimiliki oleh RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut: 31-12-2013 No.

31-12-2012

Uraian (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

Alat-alat Berat Alat-alat Angkutan Alat Bengkel dan Alat-alat Ukur Alat Pertanian Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga Alat Studio dan Komunikasi Alat-alat Kedokteran Alat Laboraturium Total

(Rp)

0,00 1.949.900.000 2.980.000 2.520.000

0,00 1.491.400.000,00 3.419.000,00 2.520.000,00

1.422.273.741 43.836.600 31.099.317.284 924.883.910

1.225.119.741,00 56.136.600,00 17.902.100.629,00 926.048.410,00

35.445.711.535

24.315.514.380,00

Aset peralatan dan mesin mengalami kenaikan sebesar Rp.11.144.100.655 yang berasal dari belanja modal, dengan rincian sebagai berikut:

a.

Alat angkut

b.

Alat

Rp.

458.500.000

Rp.

197.154.000

Rp. 10.488.446.655

Kantor dan Rumah Tangga c.

Alat kedokteran dan kesehatan Rp.11.144.100.655

Ditambah dengan hibah masuk,reklas aset masuk dan koreksi pencatatan lainnya dan berkurang karena adanya penghapusan,reklas aset keluar dan koreksi pencatatan lainnya yang dapat kami jelaskan sebagai berikut: a. Alat angkut bertambah sebesar Rp.458.500.000 karena adanya pengadaan 1 unit kendaraan roda 4 dan mutasi kurang senilai Rp.36.000.000 karena rusak berat b. Alat Bengkel dan alat Ukur berkurang sebesar Rp.439.000 karena rusak berat dan hilang c. Alat pertanian tidak mengalami penambahan dan pengurangan d. Alat Kantor dan Rumah Tangga adanya mutasi tambah sebesar Rp.198.220.250.dan berkurang sebesar Rp.897.500 karena rusak berat. e. Alat Studio dan Komunikasi berkurang karena rusak berat sebesar Rp.12.300.000 f. Alat kedokteran dan kesehatan bertambah sebesar Rp.652.616.655 merupakan hibah dari AIPMNH(AuSAID) yang berasal dari non APBD dan Rp.9.820.600.000 berasal dari APBN 2013 g. Alat laboratorium berkurang sebesar Rp.1.164.500 karena rusak berat.

31-12-2013 2) Gedung dan Bangunan

31-12-2012

Rp.

8.369.920.170,00

Rp.6.532.400.170,00

Jumlah tersebut merupakan aset tetap gedung dan bangunan yang dimiliki oleh RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012, kenaikan aset gedung dan bangunan pada tahun 2013 sebesar Rp.1.837.520.000 yang semuanya berasal dari belanja modal di tahun 2013.

31-12-2013 3) Jalan, Irigasi, dan Jaringan

31-12-2012

Rp.110.395.700,00

Rp.110.395.700,00

Jumlah tersebut merupakan aset tetap jalan, irigasi, dan jaringan yang dimiliki oleh RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012.

c. Aset Lain-lain

31-12-2013

31-12-2012

Rp.50.833.500

Rp.32.500 Rp.32.500,00

Jumlah tersebut merupakan aset lainnya yang di miliki oleh RSUD Bajawa per 31 Desember 2013 dan 2012 berupa reklasifikasi peralatan dan mesin dan aset tetap lainnya tahun 2013 dan aset bercorak seni dan budaya tahun 2012.

Kewajiban Kewajiban Jangka Pendek :

31-12-2013

31-12-2012

1) Utang Pihak Ketiga

2) Utang Jangka Pendek Lain

Rp.89.376.000

Rp.0,00

31-12-2013

31-12-2012

Rp.345.647.329

Rp.0,00

Jumlah tersebut merupakan hutang jasa yang dimiliki RSUD Bajawa kepada pihak ketiga yang terdiri dari : -

Retensi atas pekerjaan pembangunan gedung kantor

-

Utang pengadaan BHP oleh PT Perintis Bina Utama

= Rp.89.376.000

Farmasi Kupang -

= Rp.210.267.200

Utang pengadaan reagen rutin oleh PT.Labodia Prima Kupang

= Rp.113.472.000

-

Utang Pengadaan BHP oleh CV.Sarana Husada Denpasar Bali = Rp. 7.392.000

-

Utang Jasa Rumah Sakit (Insentif dokter ahli)

= Rp.14.516.129

Ekuitas Dana 1) Ekuitas Dana Lancar

a) R/K BUD (SILPA)

31-12-2013

31-12-2012

Rp.62.993.945

Rp. 10.101.133

Jumlah tersebut merupakan kas di bendahara pengeluaran RSUD Bajawa per 31 Desember 2013. 31-12-2013 b) Pendapatan yang Ditangguhkan

Rp.19.351.626,35

31-12-2012 Rp.224.511.629

Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang ditangguhkan RSUD Bajawa yang disimpan di Bank per 31 Desember 2013 dan 2012 dengan rincian sebagai berikut:

N o

No. Rekening

1

BRI 0274-01-000497-30-3

Jamkesmas

BRI 0274-01-009080-50-1

Askes

BRI 0274-01-000661-30-0 Jumlah

Pasien umum

2 3

Saldo 31/12/2013 ( Rp)

Uraian

18.421.619,35 930. 007 0,00 19.351.626,35

31-12-2013 a) Cadangan Persediaan

Saldo 31/12/2012 (Rp) 0,00 0,00 224.511.629 224.511.629

31-12-2012

Rp.3.457.585.961,00 Rp. 3.337.666.379,00

Jumlah tersebut merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Ngada dalam bentuk persediaan per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.457.585.961,00 dan Rp.3.337.666.379,00. b) Cadangan untuk piutang

31-12-2013

31-12-2012

Rp.9.161.163,00

Rp 9.161.163,00

Jumlah tersebut merupakan piutang retribusi pelayanan kesehatan yang belum tertagih per 31 Desember 2013.

c)

Dana Yg disediakan untuk pembayaranUtang Jangka Pendek

31-12-2013

31-12-2012

(Rp.435.023.329,00)

Rp 0,00

Jumlah tersebut merupakan dana yang harus disediakan oleh RSUD Bajawa untuk pembayaran utang jangka pendek 2)

Ekuitas Dana Investasi

a) Diinvestasikan dalam Aset Tetap

31-12-2013

31-12-2012

Rp.43.926.027.405,00

Rp30.958.342.750,00

Jumlah tersebut merupakan kekayaan RSUD Bajawa yang tertanam dalam bentuk aset tetap per 31 Desember 2013 dan 2012. No. 1 2

3

4

5

6

Uraian EDI-Tanah EDI-Tanah EDI-Peralatan dan Mesin EDI-Alat-alat Berat EDI-Alat-alat Angkutan EDI-Alat Bengkel dan alat-alat ukur EDI-Alat Pertanian dan Peternakan EDI-Alat-alat Kantor dan Rumah Tangga EDI-Alat Studio dan Komunikasi EDI-Alat Ukur EDI-Alat-alat Kedokteran EDI-Alat Laboraturium EDI-Alat Keamanan EDI-Gedung dan Bangunan EDI-Bangunan Gedung kantor EDI-Bangunan gedung Kesehatan EDI- Lainnya EDI-Jalan, Irigasi dan Jaringan EDI-Jalan dan Jembatan EDI-Bangunan Air (Irigasi) EDI-Instalasi EDI-Jaringan EDI-Aset Tetap Lainnya EDI-Buku dan Perpustakaan

31-12-2013 (Rp)

31-12-2012 (Rp) -

35.445.711.535 0 1.949.900.000 2.980.000 2.520.000 1.422.273.741 43.836.600 31.099.317.284 924.883.910

b) Diinvestasikan dalam

24.315.514.380 0 1,491.400.000 3.419.000 2.520.000 1,225.119.741 56.136.600 17.902.100.629 926.048.410

8.369.920.170 1.380.878.525 5.278.426.470 1.710.615.175 110.395.700

6.532.400.170 836.358.525 5.278.426.470 417.615.175 110.395.700

110.395.700

110.395.700 32.500

EDI-Barang Bercorak Kesenian/kebudayaan EDI- Hewan/Ternak dan Tumbuhan EDI-Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Jumlah

-

-

32.500 43.926.027.405,00

30.958.342.750, 00

31-12-2013

31-12-2012

Rp.50.833.500,00

Rp. 32.500,00

Aset Lainnya

Jumlah tersebut merupakan reklasifikasi dari aset tetap peralatan dan mesin Rp.50.801.000,- dan reklasifikasi dari aset tetap lainnya sebesar Rp.32.500,III.

sebesar

PENJELASAN ATAS LAPORAN OPERASIONAL/AKTIVITAS

1. Jasa Layanan Jasa layanan merupakan penerimaan atas pelayanan kesehatan yang diberikan sesuai ketentuan retribusi daerah kabupaten Ngada. Jumlah Jasa layanan yang diperoleh RSUD Bajawa selama tahun 2013 berjumlah Rp8.676.404.713 dengan rincian sebagai berikut: Terdiri dari Rawat jalan Rawat Inap Tindakan Operatif, Anestesi & persalinan RI Tindakan Non Operatif RI Pelayanan Penunjang Medik (Lab.& radiologi) Pelayanan Farmasi (Obat,BHP, Oksigen) Ambulance & Mobil Jenazah Pel. Administrasi umum( medico legal) & Karcis Pendapatan Jasa Medik &Jasa Pelayanan Unit Gawat Darurat Sewa Rumah dinas dokter Sumbangan Pihak Ketiga Askes Jamkesmas Jamkesda JKMN JUMLAH PENERIMAAN

31 Desember 2013 104.315.000,00 94.254.000,00 72.297.800,00 36.082.122,00 327.599.500,00 889.107.409,00 47.004.000,00 81.654.000,00 674.199.981,00 34.738.878,00 1.050.000,00 86.370.523,00 728.954.025,00 4.416.979.961,65 0,00 1.081.797.513 8.676.404.713

2. Pendapatan Hibah Dalam tahun 2013 RSUD Bajawa mendapatkan hibah terikat berupa Alat kedokteran dan kesehatan sebesar Rp.652.616.655 merupakan hibah dari AIPMNH(AuSAID) 3. Pendapatan APBD Sebagai sebuah Satuan Kerja Pemerintah Daerah, maka seluruh penerimaan RSUD Bajawa disetorkan ke Kas Daerah, sedangkan untuk membiayai operasionalnya RSUD Bajawa memperoleh dana melalui Anggaran pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Realisasi belanja RSUD Bajawa Tahun 2013 yang digunakan bagi operasional RSUD Bajawa berjumlah Rp228.172.763.103,00 yang terinci atas:

No Uraian 1 Belanja Tidak Langsung 2 Belanja langsung Jumlah 4. Pendapatan APBN

Jumlah 10.090.987.163,00 18.081.775.940,00 28.172.763.103,00

Tahun 2013 RSUD Bajawa mendapatkan droping dana dari APBN sebesar Rp.9.820.600.000 5. Pendapatan Hasil Kerjasama dengan Pihak Lain Tahun 2013 RSUD Bajawa tidak menghasilkan pendapatan dari kerjasama Pihak Lain 6. Biaya Pelayanan

Biaya Pelayanan RSUD Bajawa dalam tahun 2013 berjumlah Rp15.994.746.922,00 dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8

Uraian Biaya Pegawai Biaya Pemakaian persediaan/Bahan Biaya Jasa layanan Biaya Pemeliharaan Biaya Barang dan Jasa Biaya Subsidi Pasien Biaya Penyusutan Biaya lain-lain Jumlah Biaya layanan

Jumlah 10.525.387.163,00 3.013.265.509,00 2.456.094.250,00

15.994.746.922,00

7. Biaya Umum dan Administrasi Biaya Umum dan Administrasi RSUD Bajawa dalam tahun 2013 berjumlah

Rp

12.178.016.181,00 dengan rincian sebagai berikut: No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Uraian Biaya Pegawai Biaya Perawatan Kendaraan Bermotor Biaya Pemeliharaan Biaya Pendidikan/Kursus Singkat Biaya Cetak dan Penggandaan Biaya Makan dan Minum Biaya Jasa Kantor Biaya Perjalanan Dinas Biaya Bahan Pakai Habis Biaya Jasa Konsultasi Biaya Umum dan Administrasi Lainnya Biaya Pajak Jumlah Biaya layanan

Jumlah 468.101.441,00 162.305.220,00 242.389.000,00 226.249.400,00 215.453.750,00 902.603.025,00 3.297.049.430,00 409.905.799,00 6.119.959.116,00 134.000.000,00 9.800.000,00 14.112.000 12.178.016.181,00

8. Surplus/ Defisit Sebelum Pos Keuntungan/Kerugian Luar Biasa Dalam tahun 2013 RSUD Bajawa memperoleh surplus/defisit sebesar Rp 0,00 yang merupakan selisih antara pendapatan dengan Biaya.

BAB. II KINERJA KEUANGAN Kinerja keuangan merupakan analisis atas laporan keuangan untuk mengetahui kinerja keuangan pengelolaan rumah sakit. Analisis keuangan yang dipergunakan untuk penilaian kinerja keuangan meliputi 7 (tujuh) indikator/aspek dengan total skor 100 dan merupakan bagian yang melengkapi laporan keuangan. Penilaian kinerja keuangan berpedoman pada Pedoman Akuntansi BLU Rumah Sakit yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medis Kementerian Kesehatan RI, edisi tahun 2010, dengan indikator dan bobot nilai sebagai berikut:

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Indikator Imbalan Investasi (Return on Investment) Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio Lancar (Current Ratio) Pengumpulan hari Piutang (Collection Period) Perputaran Persediaan (PP) Perputaran Total Aset (TATO) Rasio Ekuitas Terhadap Total Aset TOTAL

Bobot 15 15 15 15 10 10 20 100

Selanjutnya berdasarkan analisis dengan ketujuh indicator tersebut ditetapkan tingkat kinerja keuangan RS yang digambarkan dari hasil penjumlahan nilai riil masing-masing rasio keuangan tersebut diatas kemudian dikategorikan dengan kelompok sebgai berikut:

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka RSUD Bajawa memperoleh nilai total bobot sebesar nilai, dengan demikian tingkat kesehatan/kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa dapat diklasifikasikan SEHAT dengan kategori AA dengan perhitungan sebagai berikut:

Rincian lebih lanjut atas penilaian kinerja keuangan RSUD Bajawa disajikan dibawah ini. 1. Imbalan Investasi (Return on Invesment – ROI) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan RSUD menghasilkan keuntungan dibandingkan investasi yang telah dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

Imbalan Investasi = Surplus/defisit sebelum untung/rugi Ekuitas (Return on Investment) u/keuntuuposkeuntungan 56.490.367.815,65 = 47.040.096.771 =

x 100% x 100%

1,20% Nilai Bobot Kinerja Indikator

=

15

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan yang sangat baik dengan nilai bobot 15 dari nilai bobot maksimal 15. 2. Rasio Kas (Cash Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan RSUD untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan kas dan atau setara kas dengan menilai ketersediaan kas dan setara kas untuk menutup kewajiban lancar rumah sakit dengan perhitungan sebagai berikut: Rasio Kas (Cash Ratio)

=

Kas dan Setara Kas x 100% Kewajiban Jangka Pendek

=

82.345.571,35 435.023.329,00

x 100%

= 18,929% Nilai Bobot Kinerja Indikator

= 15

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan kas dan atau setara kas yang sangat baik dengan nilai bobot 15 dari nilai bobot maksimal 15. 3. Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan RSUD untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan aset lancarnya dengan menilai ketersediaan aset lancar untuk menutup kewajiban lancar rumah sakit dengan perhitungan sebagai berikut: Rasio Lancar (Current Ratio)

Aset Lancar Kewajiban J. Pendek

=

3.549.092.695,35 435.023.329,00

=

x 100% x 100%

= 815,83% Nilai Bobot Kinerja Indikator

= 15

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban lancarnya dengan aset lancarnya yang sangat baik dengan nilai bobot 15 dari nilai bobot maksimal 15.

4. Collection Period (CP) Rasio ini digunakan untuk mengetahui jangka waktu penagihan piutang RSUD dengan perhitungan sebagai berikut:

Total Piutang Usaha Total Pendapatan Usaha

Collection Period = (period penagihan Piutang) =

9.161.163,00 8.676.404.712,65

=

x 365 Hr x 365 Hr

0,385Hari Nilai Bobot Kinerja Indikator

=

15

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki jangka waktu penagihan piutang yang cukup baik dengan nilai bobot 15 dari nilai bobot maksimal 15. 5. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over) Rasio ini digunakan untuk mengetahui jangka waktu persediaan berada dalam pengelolaan rumah sakit sampai dengan digunakan dengan perhitungan sebagai berikut: Total Persediaan Total Pendapatan Usaha

Perputaran Persediaan =

3.457.585.961,00 8.676.404.712,65

= =

145,454

x 365 Hr x 365 Hr

Hari

Nilai Bobot Kinerja Indikator

= 10

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki jangka waktu perputaran persediaan piutang yang sangat baik dengan nilai bobot 10 dari nilai bobot maksimal 10. 6. Perputaran Total Asset (PTA) Rasio ini digunakan untuk mengetahui efektifitas penggunaan aset dalam rangka memperoleh pendapatan dengan perhitungan sebagai berikut:

Perputaran Total Aset=

Total Pendapatan Capital Employed

=

8.676.404.712,65 43.926.027.405

=

19.75% Nilai Bobot Kinerja Indikator

x 100% x 100%

= 10

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki jangka waktu perputaran persediaan piutang yang cukup dengan nilai bobot 10 dari nilai bobot maksimal 10. 7. Rasio Aktiva Bersih terhadap Total Aktiva Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepemilikan Rumah Sakit Umum Daerah Bajawa terhadap total asetnya. Rumus dan hasil perhitungannya sebagai berikut: Total Modal Sendiri (Ekuitas) Total Aset

x 100%

=

47.090.930.271,35 47.525.953.600,35

x 100%

=

99,084%

Rasio Modal Sendiri = terhadap Total Aktiva

Nilai Bobot Kinerja Indikator

= 20

Dari hasil perhitungan tersebut nampak bahwa RSUD Bajawa memiliki jangka waktu perputaran persediaan piutang yang baik dengan nilai bobot 20 dari nilai bobot maksimal 20.

BAB III PENUTUP Berdasarkan Laporan Keuangan yakni Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas, Lapoaran Aktivitas/ Operasional serta Analisa Kinerja Keuangan yang tersaji, dapat disimpulkan

bahwa pada tahun 2013, RSUD Bajawa telah dapat menunjukan kemampuannya dalam mengelola keuangan yang berarti bahwa RSUD Bajawa mempunyai kinerja keuangan yang sehat. Dari hasil tersebut dapat direkomendasikan bahwa RSUD Bajawa berhak untuk memperoleh status Badan Layanan Umum.

BAB II KINERJA KEUANGAN RSUD BAJAWA RSUD Bajawa merupakan salah satu organisasi milik pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan

mencerdaskan kehidupan bangsa. Disamping itu Rumah Sakit merupakan entitas pelaporan yang menurut peraturan wajib menyampaikan laporan keuangan. 2.1. Laporan Realisasi Anggaran Isi laporan keuangan RSUD Bajawa berdasarkan jenisnya dapat disampaikan sebagai berikut : 2.

Tabel 1. Realisasi Anggaran RSUD Bajawa Tahun 2013 Anggaran No. Keterangan (Rp) 1. Pendapatan Retribusi 8.093.028.013,00

Realisasi (Rp) 8.676.404.712,65

Prestasi (%) 107,21%

Daerah Total Pendapatan

8.093.028.013,00

8.676.404.712,65

107,21%

27.795.281.923 2.577.648.850

25.716.668.853 2.456.094.250

92.52% 95,28%

30.372.930.773

28.172.763.103 (19.496.358.390,35)

92,76% 87,51%

2. 3.

Belanja Operasional Belanja Modal

Jumlah Belanja Surplus (deficit) Anggaran

Dari tabel 1 diketahui bahwa pada tahun 2013 RSUD Bajawa telah berhasil menghimpun penerimaan dari pendapatan Retribusi sebesar Rp. 8.676.404.712,65 dari anggaran sebesar Rp. 8.093.028.013,00 yang berarti prestasi menghimpun dana sebesar 107,21%. Untuk

pembelanjaan

yang

terjadi

pada

tahun

2013

adalah

sebesar

Rp.

28.185.983.103,00; dari anggaran sebesar Rp. 30.372.930.773,00; yang berarti pemanfaatan sebesar 92,76%. Rincian lebih detail uraian di atas dapat dilihat pada Laporan Realisasi Anggaran yang disajikan pada Laporan Keuangan RSUD Bajawa tahun 2013. 2.2.

Neraca Merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan RSUD Bajawa mengenai asset, kewajiban dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2013 dengan basis akuntansi akrual. Secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut : 4. Aset Aset merupakan nilai potensi manfaat ekonomi masa depan yang dapat berwujud memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung bagi kegiatan operasional Rumah Sakit pada tanggal 31 Desember 2013. Terdiri dari : d. Aset lancar sebesar

Rp.

:

e. Aset tetap sebesar

Rp.

:

f.

Rp.

:

Asset lainnya

3.549.092.695,35 43.926.027.405 50.833.500

Hasil penjumlahan ketiga asset yaitu asset lancer,asset tetap dan asset Lainnya adalah berupa total asset sebesar Rp.; 47.525.953.600,35 5. Kewajiban Kewajiban Rumah Sakit menggambarkan kewajiban masa kini yang dalam penyelesaiannya mengakibatkan pengorbanan sumber daya ekonomi di masa yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2013 kewajiban yang dimiliki oleh RSUD Bajawa

adalah sebesar Rp. 435.023.329. Saldo tersebut merupakan utang yang masih harus dibayar oleh RSUD Bajawa. 6. Ekuitas Dana Ekuitas dana di RSUD Bajawa pada tanggal 31 Desember 2013 terdiri dari : c. Ekuitas dana lancar sebesar Rp.

3.114.069.366

d. Ekuitas dana investasi sebesar

Rp.

43.976.860.905

Total jumlah ekuitas dana lancar dan dana investasi yang biasa disebut dengan jumlah ekuitas dana sebesar Rp..47.090.930.271 Dari uraian mengenai kewajiban

dan ekuitas dana, didapatkan kewajiban dan

ekuitas dana sebesar Rp.47.525.953.600 Jumlah ini seimbang dengan jumlah total asset yang juga sebesar Rp. 47.525.953.600 Keterangan lebih rinci tentang isi Neraca dapat dilihat pada Laporan Keuangan RSUD Bajawa tahun 2013. 2.3. Laporan Arus Kas Arus Kas terdiri dari arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Dengan kata lain dalam Laporan arus kas akan memberikan informasi tentang berapa jumlah kas yang tersedia untuk menjalankan aktivitas. Elemen-elemen Laporan Arus Kas terdiri atas : 3) Pendapatan : adalah pendapatan yang diterima oleh suatu lembaga pelayanan publik untuk barang dan jasa yang di jual.Ini akan membawa pengaruh terhadap arus kas masuk. 4) Biaya : adalah Pengeluaran yang dilakukan dalam menjalankan aktivitas dalam suatu periode akuntansi.ini akan membawa pengaruh terhadap arus kas keluar. Arus Kas dari aktivitas operasional tahun 2013 terdiri dari : -

Arus kas masuk sebesar

= Rp. 46.669.767.816

-

Arus kas keluar sebesar

= Rp. 36.849.167.816

-

Saldo kas sebesar

= Rp. 9.820.600.000

2.4. Laporan Aktivitas Laporan aktivitas didalam dokumen bisnis plan bertujuan untuk melihat ke depan apakah lembaga pelayanan publik mendapatkan kelebihan atau kekurangan dana ( surplus atau defisit). Dari laporan aktivitas tahun 2013 RSUD Bajawa mendapatkan kelebihan dana (surplus) sebesar Rp 56.490.367.815,65 Perhitungan unit cost sebagai dasar penyusunan tarif, anggaran, penilaian kinerja/efisinesi, kerjasama dengan pihak ketiga, negosiasi dengan berbagai stakeholder dan perencanaan strategis bisnis di Rumah sakit.

PERTEMUAN TIM SARDJITO, TIM PENILAI , WAKIL BUPATI, PARA ASISTEN. 1. Bajawa Hebat : -

BLUD

-

Relokasi RS

-

RS Pendidikan

-

Mm

2. Pencapaian Rs : -

Akreditasi RS

-

Perbaikan Sarana dan prasarana

-

Kepuasan pelanggan

-

BLUD

-

Perbaikan Mananjemen RS

-

Perbaikan Pelayanan Klinis

-

Peningkatan Kapasitas SDM

3. Rencana Kedepan : -

Perencanaan terintegrasi

-

PERMATA (Partnership For Maternal Perinatal Advance)

-

Teknologi : Billing system, Telekonference, Data Base Maternal Perinatal

-

Relokasi RS

-

BLUD

4. Usulan Sardjito -

SPM Segera dilaksanakan

-

Kandidat Dokter : Obgyn ( dr.Ina), Anak(dr.Veni)

-

Dr.Anestesi belum ada.

-

Pemda merangsang upaya peningkatan mutu RS dan Puskesmas u motivasi berkreasi dan inovatif.

5. Pelayanan Klinis : -

Pengadaan obat2 esensial : Banyak obat yang tidak tersedia saat ini.

-

Penghapusan sarana : banyak memakan tempat.

Wakil Bupati : -

Related Documents

Laporan Pokja Keu. Blud
August 2019 24
Keu
November 2019 24
Keu
November 2019 35
Keu
November 2019 26
Blud--amp
November 2019 24

More Documents from ""