LAPORAN PENGEDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TERPADU HASIL KUNJUNGAN MENGENAL BUDIDAYAN DAN PRODUKSI JERUK KALAMANSI DAN PEMANFAATAN PERKARANGAN RUMAH WARGA
OLEH TENZI MAHDALENA NPM 16080012
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI PAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PROF. DR. HAZAIRIN, SH BENGKULU 2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta nikmat iman dan islam kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan laporanl ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan umatnya hingga akhir zaman.
Pada kesempatan yang baik ini tidak lupa penulis menyampaikan terimakasih kepada: Kepada Ibu Dr.Sunarti,
selaku Dosen mata kuliah pengedalian hama dan penyakit
terpadu. Laporan pratikum yang berjudul “ Laporan Pengedalian Hama Dan Penyakit Terpadu Hasil Kunjungan Dalam Rangkah Mengenal Budidayan Dan Produksi Jeruk Kalamansi Dan Pemanfaatan Perkarangan Rumah Warga” untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengendalian hama dan penyakit terpadu pada Prorgam Studi pendidikan Agroteknologi Pertanian Universitas Prof.Dr. Hazairin,SH Bengkulu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik itu dari segi penyajian maupun dari segi penyusunannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun dan perbaikan penyusunan laporan ini yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat, khusus bagi penulis dan umumnya bagi semua pembaca. Amin.
Bengkulu, 18 Desember 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman judul......................................................................................................................i Kata Pengantar.......................................................................................................................ii Daftar isi...........................................................................................................................iii I. PENDAHULUAN.............................................................................................................1 A. Latar Belakang...................................................................................................................1 B. Tujuan................................................................................................................................2 II. PEMBAHASAN................................................................................................................3 A. Budidaya Jeruk Kalamansi...............................................................................................3 B. Usaha Produksi Pada Jeruk Kalamansi............................................................................4 C. Pemanfaatan Lahan Perkarangan Rumah.........................................................................5 V. PENUTUP.........................................................................................................................6 A . Kesimpulan.......................................................................................................................6 Daftar Pustaka........................................................................................................................7 Lampiran................................................................................................................................8
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Lingkungan yang baik akan mendukung pertumbuhan tanaman sehingga dapat berproduksi dan memiliki kualitas yang baik, begitu pula sebaliknya. Jeruk kalamansi (Citrusfortunela microcarpa) atau disebut juga calamondin atau calamansi adalah tanaman dalam keluarga Rutaceae, yang telah dikembangkan dan popular di seluruh Asia Tenggara, terutama Filipina pada tahun 1980. Dan di kembangkan pertama kali masuk di daerah bengkulu sejak
mulai tahun 200.
pertama kali jeruk
kalamansi ini ditanam dipondok kubang daerah Kampung. Seiring dengan waktu jeruk kalamansi ini mulai di budidayakan di padang serai pada tahun 2008, dengan memiliki hasil yang sangat baik, Boyman (2018). Masyarakat di kelurahan Padang Serai RT.13 Bawasan dengan budidaya jeruk kamansi dapat meningkatan pendapatan dan membangun perekonomian warga kerena jeruk kalamansi tidak mengalami musim,berbuah sepanjang tahun dan pemeliharan tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya, begitu juga dengan hama dan penyakit tidak banyak yang menyerang jeruk kalamnsi di bandingkan jeruk lain Hama dan penyakit tanaman jeruk kalamansi antara lain bledok kuning ,kukukupu putih dan kutu ,hama menyerang batang dan daun. Penyakit adalah suatu penyimpangan fisiologis tanaman normal yang menimbulkan merugikan terhadap mutu dan menurunkan nilai ekonomis dari tanaman. Pengendalian dapat dilakukan dengan pergiliran tanaman dengan pembakaran dan pencabutan dan pemusnahan tanaman terserang dan penyemprotan insektisida. Warga di padang serai yang bembudidakan jeruk kalamansi ada yang lansung dengan memproduksinya menjadi olahan makanan has bengkulu,seperti sirup ,selai,dodol yang udah di pasarkan di kota bengkulu maupun di luar kota melalui media online,dengan sangat membantu merubahan prekonomian warga tani jeruk kalamansi. Warga di padang sarai tidak hanya terkenal dengan budidaya jeruk kalamansi atau olahan sirup kalamansi akan tetapi kriatif
kelompok wangi
tani ibu-ibunya dengan
Pemanfaantan lahan perkaranagn rumah dengan menanam berbagai macam tanaman sayuran dan rempa- rempa, dengan ini dapat mengurangi pengeluaran biaya rumah tangga
terutama dalam pembelian sayuran, dan masyarakat juga menanam buah-buhan seperti melon yang dapat menjual untuk penamba pemasukan keuangan. tanaman sayuran yang di tanaman dalam pekarangan rumah semuanya menggunakan pupuk organik, selain yang masi ada menggunakan pupuk kimia hanya pada tanaman buah melon dan pengadalian hama dan penyakinnya masik menggunakan bahan kimia juga.
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui secara lansung dalam budidaya jeruk kalamansi di lapangan dan pengedalian hama dan penyakit. 2. Untuk Mengetahui cara membuat sirup jeruk kalamansi yang ada pada serai. 3. Untuk melihat secara lansung cara bercocok tanaman dan pengdalian hama dan penyakit pada pemanfaatan perkarangan rumah.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Jeruk kalamansi (Citrusfortunela microcarpa) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, Jeruk kalamansi pada umumnya merupakan komonitas buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi penting dan nilai kesehatan karena mengandung nilai gizi yang tinggi. Jeruk kalamansi buah yang sangat kaya akan bulir-bulir sitrat yang mudah dipisahkan dan mengandung vitamin C. Satu buah jeruk kalamansi memiliki kandungan karbohidrat 3%, mineral 1%, asam askorbat 0,1%, dan asam sitrat 3%. Kulitnya kaya akan minyak esensial dan asam askorbat (0,15%), kira-kira 12 kalori, berisi sekitar 1,2 g serat, 37 mg kalium, 7,3 mg vitamin C, 57,4 mg IU vitamin A, 8,4 mg kalsium, 15,5 g air, dan 3,1 g karbohidrat. Budidaya jeruk kalamansi tidak susah dalam perawatan dalam pemberian pupuk atau pengdalian hama dan penyakit. Pegedalian hama dan penyait pada tanaman jeruk kalamansi, dalam pengendalian hama dan penyakit terpadu tanaman yang terlebih dahulu harus dilakukan , yaitu:
Identifikasi kerusakan tanaman yang diakibatkan hama dan penyakit dengan tepat, pengedalian yang dapat
digunakan sejenis pestisida atau bahan perlindungan
tanaman yang tepat untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT),seperti perangkap,lem dan yang lian-lain yang tidak mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Pengamatan dilakukan terhadap keadaan dan populasi organisme pengganggu tanaman (OPT), sehingga dapat memutuskan dengan tepat kapan dalam penggunaan pestisida atau bahan perlindungan tanaman.
Pengendalian pengendalian dapat dilakukan menggunkan bahan mekanik, fisik, hayati dengan menggunakan organisme menguntungkan yang menjadi musuh alami dan pestisida atau bahan perlindungan tanaman yang tepat untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT).
Hama dan penyakit Yang Terdapat pada Tanaman Jeruk Kalamansi. 1. Kutu Daun yang dapat menyerang tunas dan daun muda. 2. Blendok kuning keluarnya cairan warna kuning pada bagian batang.
Hama Dan Penyakit Sayuran Dan Buah Melon Yang Terdapat Pada Perkarangan Rumah 1. Lalat Buah yang mengakibatkan keguguran buah sebelum mencapai kematangan 2. Ulat Peliang Daun mengakibatkan daun tampak berkerut, menggulung, keriting. 3. Kutu kebul mengakibatkan tulang daun yang masih muda Pada akhirnya urat daun akan menjadi kekuningan, cekung, dan mengkerut menjadi lebih kecil dan tebal Selanjutnya tunas daun akan berwarna kuning.
III.
PEMBAHASAN
A. Budidaya Jeruk Kalamansi Klasifikasi Ilmiah jeruk kalamansi Kingdom : Plantae Ordo : Sapindales Famili : Rutaceae Genus : Citrofotunella Spesies : C. Microcarpa
Dalam pembudidayaan jeruk kalamansi ini cukup lah mudah dan tidak terlalu besar biaya yang di keluarkan masyarakat padang serai dan tidak terlalau mentukan keadaan fisik tanah dalam budidanya. Jeruk kalamansi ini sudah bisah menikmati hasilnya pada umur 2 tahun setelah tanam, Jeruk kalamansi ini tidak mengalami musim, oleh karena itu jeruk kalamansi berbuah sepanjang tahun, jadi masyarat setiap bulannya dapat menghasil jeruk yang dapat dijadikan olahan. Dalam penanaman jeruk klamansi dengan jarak tanam 3 m-3 m atau 3m - 4 m dan kira-kira tinggi jeruknya 2 m agar memudakan kita untuk panne buahnya ini dilakukan dengan pemangkasan tunas. Pengembangan bibit jeruk kalamansi dengan cara :
Sambung
Mata tempel / okolasi
cangkok
Di dalam sistem pembudidayan jeruk kalamansi tidak bisah di lakukan sistem tumpang sari apabila tanaman lain lebih tinggi dari tanaman jeruk kalamansi dan sebaliknya bisa dilakukan sistem tumpang sari apabila tanamannya lebih rendah dari tanaman jeruk kalamansi. Jeruk kalamansi di melakukan pemupukan dengan 3 bulan sekali dengan menggunakan pupuk Urea dan KCL. Akan tetapi di dalam pembudiyana ada klanya penyakit atau hama yang mempengaruhi pertumbuhan jeruk kalamansi tersebut yaitu penyakit yang kerap di temukan di juruk kamansi ini adalah bledok kuning yang nempel di batang, yang dapat
mengakibatkan kematin pada jeruk kalamansi, Gejala serangan awal dengan adanya bledok(cairan warna kuning) yang keluar dari batang utama kemudian kulit batang mengelupas meluas pada permukaan batang, ini dapat di gunakan dengan menggunaka pengedalian dengan pemberian detin 45 dan membunuh tanaman jeruk yang sudah terkenah penyakin dengan cara di bakar. Dan tidak hanya bledok kuning yang menjadi musuk jeruk kalamansi tetapi juga kutu daun. Gejala Kutu daun ini menyerang tunas dan daun muda dengan cara menghisap cairan tanaman sehingga helaian daun menggulung. Kutu menghasilkan embun madu yang melapisi permukaan daun sehingga merangsang jamur tumbuh (embun jelaga). Di samping itu, kutu juga mengeluarkan toksin melalui salivanya sehingga timbul gejala kerdil, deformasi dan terbentuk puru pada helaian daun. Di antara kutu daun yang menyerang tanaman jeruk, kutu daun coklat dan hitam merupakan yang terpenting karena kutu tersebut merupakan penular virus penyebab penyakit Tristeza. kupu- kupu putih yang menempel di daun yang dapat memperlambat fotosintesis pada daun dan juga waspada. Umur hidup jeruk kalamansi sekitar 15/25 tahun setelah tanam.
B. Usaha Produksi Pada Jeruk Kalamansi Pengolahan yang di lakukan oleh masyarakat padang serai ada 2 macam : 1. Pada saat panen jeruk kalamansi lasung dijual tampak pengolahan.
Harga per kg jeruk kalamansi yaitu 3000 dengan sarat panen sendiri di pohon yang akan membelinya.
Harga per kg jeruk kalamansi yaitu 3500 harga petani dengan sarat petani yang panne sendiri.
Harga per kg jeruk kalamansi yaitu 400 harga dari tangan ke 2
Harga yang di kirim ke luar kota 1500 per kg
Pada jeruk kalamansi yang tidak di olah ini sasaran penjualan nya terpacu ke rumah- rumah makan di kota bengkulu mau pun di luar kota bengkulu seperti kota bali yang di bilang pak boyman. 2. produk jeruk kalamansi dalam olahan makanan. Macam- macam Produk Kalamansi
Sirup kalamansi
Selai
Dodol kalamansi
Cara membuat sirup kalamansi: 1. Proses Pemerasan Jeruk Kalamansi. 2. Jeruk Kalamansi yang telah diperas kemudian di masak dengan cara tim sampai dengan suhu 75 derajat. 3. Jeruk Kalamansi yang telah ditim, disaring agar mendapatkan hasil yang lebih baik. 4. Sirup Jeruk Kalamansi yang telah siap untuk di konsumsi. Takaran pembuatan sirup jeruk kalamansi ini perbandingan 1 kg jeruk peras asli dan gulanya 1 kg , sirup yang sudah di kemas dalam plastik botol, dalam 1 botol sirup asli yang berukuran 250 ml itu dapat di buat lagi minuman yang siap sagi/ minum dengan 10 gelas air atau sesuai selerah yang di jual seharga 5000 per botol sedangkan harga sirup asali 2500 per botol. Sirup ini bertahan selama 6 bulan dan tidak terkena paparan sinar matahari secara lansung. Dan pemasaran jeruk kalamansi ini tidak hanya di kalangan kota bengkulu saja akan tetapi sudah sampai di luar kota dengan sistem media onlien, Januari 2016 berkerja sama dengan oleh PT Telkom yang di lakukan pak boyman. C. Pemanfaatan Lahan Perkarangan Rumah Kelompok wangi tani (KWT) yang di bentuk 2000 yang berjumlah 28 orang yang sama- sama membatu menanam sayuran dalam pemanfaatan pekerangan rumah. Banyak nya tanman yang terdapat di rumah warga dengan macam-macam jenis sayuran, dan cara pembudidaya yang dilakuman kelompok kwt ini pertama yang lakukan pembibitan yang di lakukan di rumah kawat yang terletak di samping rumah warga di mana banya jenis bibit sayuran, pembibitan selama 10 hari dan penyemaian selama 3 minggu, media yang di gunakan yaitu ada yang lansung kepermukan tanah dan pot bunga dan pemupukan menggunakan pupuk organi semuanya, penyaki dan hama yang terdapat pada sayuran hanya saja yang terlihat kemaren hanyalah hama pada kiong dan ulat yang memakan daundaun sayura pengedalian yang dilakukan masi secara manual. dan tidak hanya sayura yang di tanam diperkarangan rumah kelompok wangi tani ini akan tetapi ada buah-buahan contonya melon.
Cara budidaya buah melon yang di lakukan kelompok wangi tani melon di tanam dengan satu biji perlubang, dimana pengolahan tanah yang dilakukan sebelum ditanam yaitu dengan menggunakan olah tanah minimum (OTM) yang dicampur dengan pupuk organik, dan ditutup dengan mulsa plastik dengan jarak tanam 35 cm. Pada umur sebulan di lakukan lagi pemupukan kimia dalam pembentukan bunga dan putik buah,hama atau panyakit yang terdapat pada tanaman melon di temukanya adalah ulat,lalat buah , kutu kebul Lalat buah merupakan salah satu hama
pada
tanaman lemon. Kerusakan yang
ditimbulkan oleh larvanya akan menyebabkan gugurnya buah sebelum mencapai kematangan yang diinginkan. Dapat menghambat peningkatan produksi dan mutu buah. Buah yang terserang mudah dikenali dengan adannya perubahan warna kulit di sekitar tanda sengatan dan terjadinya pembusukan buah dengan cepat. Pengedalianya dengan mengunakan Insektisida Greta 500 EC. Ulat peliang daun gejala hama ini menyerang pada daun-daun muda. Serangga dewasa meletakkan telur kemudian setelah telur menetas, ulat masuk ke dalam jaringan tanaman, yaitu dengan membuat liang di bawah jaringan epidermis tanaman, terutama pada daun yang masih muda. Pada tanaman yang terserang, daun tampak berkerut, menggulung, keriting serta terlihat bekas gerekan. Gejala khasnya berupa bekas serangga tersebut makan berupa garis atau jalur-jalur yang berkelok-kelok sesuai dengan tempat yang dilalui saat makan. Kutu kebul gejala hama ini Muncul bercak kuning pada tulang daun yang masih muda Pada akhirnya urat daun akan menjadi kekuningan, cekung, dan mengkerut menjadi lebih kecil dan tebal Selanjutnya tunas daun akan berwarna kuning seluruhnya atau bercampur dengan warna hijau Serangan tersebut akan mengakibatkan proses fotosintesis terganggu, sehingga terjadi kekerdilan tanaman. Untuk mengatasi hama dan penyakit yang terdapat pada tanman melon yang di lakukan warga setempat masi nggunakan Insektisida Greta 500 EC. dan umur panne buah melon 75 hari setelah tanam.
bahan kimia
IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan Bahwa budidaya jeruk kalamansi dalam bercocok tanam sudah memenuhi sarat akan tetapi dalam pemberian pupuk masi menggunakan pupuk kimia dan pengendalian haman dan penyakit juga menggunakan bahan kimia,akan tetapi penanaman sayura sudah menggunakan bahan organik , tetapi pada tamanan melon masi mengunakan mulsa plastik dan pengedalian hama dan penyakit juga masi nggunakan bahan kimia. B. Saran sebaiknya tidak menggunakan bahan /pupuk kimia dalam budidaya tanaman jeruk agar tidak merusak sruktur tanah dan kesuburan tanah. Dan tidak mengunkan mulsa plastik menyebabkan mikroorganisme yang ada dalam tanah akan mati karena keadan bawah mulsa akan panas karena terkena papara sinar matahari.
DAFTAR PUSTAKA
Boyman .2018. Budidaya Jeruk Kalamansi Dan Produksi Olahan Makanan Jeruk Kalamansi. KT. Serai Alam Lestari. Bengkulu. Kolompok Wangi Tani .2018. Budidaya Sayuran Dan Buah Dengan Pemanfaatan Perkarangan Rumah. Bengkulu Sutisna , D. 2018. Dasar- Dasar Jeruk Kalamansi . BPP. Bengkulu
LAMPIRAN
Gambar1. Foto bersama di kelompok wangi tadi
Gambar 2. Foto keadaan kebun dan pohon jeruk kalamansi
Gambar 3. Foto alat untuk membuat sirup jeruk kalamansi dan sirup yang sudah di kemas di dalam botol berukuran 25 ml.
Gambar 4. Foto jenis tanaman yang ada di perkarangan rumah kelompok wangi tani
Gambar 5. Foto tanaman melon.