LAPORAN HASIL MONITORING KETIGA KEGIATAN UKM PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN I.
LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberdayaaan masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan upaya kesehatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan pelayanan dan kepuasan masyarakat selaku pengguna manfaat pelayanan kesehatan yang dilakukan. Proses pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanannya jika masyarakat tidak mau berperanaktif dalam proses penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan merupakan salah satu indikator yang menjadi tolok ukur presentasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk pemantauan rencana kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas. Puskesmas Mamsena dan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Leading Sektor pembangunan di bidang kesehatan perlu melakukan upayaupaya pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu agar tercapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan monitoring untuk perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas. Sebagai langkah berikutnya perlu dilakukan monitoring kegiatan UKM khususnya program Kesehatan Lingkungan guna mengetahui kualitas pelayanan.
B. TUJUAN 1. TujuanUmum Mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan program Kesehatan Lingkungan di desa.
2. Tujuan Khusus a) Adanya perencanaan monitoring kegiatan Kesehatan Lingkungan b) Adanya format monitoring kegiatanKesehatan Lingkungan c) Adanya hasil monitoring kegiatan Kesehatan Lingkungan d) Adanya rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kegiatan Kesehatan Lingkungan
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan monitoring dilaksanakan di semua pelayanan upaya kesehatan masyarakat terutama kegiatan program Kesehatan Lingkungan yaitu kegiatan IS SAB dan Kaporitisasi serta pengkajian PHBS rumah tangga, sarkes dan tempat-tempat umum di wilayah kerja Puskesmas Mamsena. Kegiatan monitoring dilaksanakan juga pada program yang menjadi prioritas di Puskesmas Mamsena.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO.
TANGGAL
JENIS KEGIATAN UKM YANG
PELAKSANA
DIMONITORING 1.
29 September
IS Tempat-tempat umum dan Kaporitisasi
Petugas Kesling
30 September
pengkajian PHBS rumah tangga, sarkes dan
Petugas Kesling
2017
tempat-tempat umum
2017 2.
E. REKAPAN HASIL MONITORING 1. Rekapan Ketepatan No.
Jenis Kegiatan yang dimonitoring
Jlh kegiatan
Ketepatan waktu Sasaran
Lokasi
Pelaksana
1.
IS SAB dan Kaporitisasi
12x
10
12
12
10
2.
pengkajian PHBS rumah
12x
10
12
12
10
tangga, sarkes dan
tempat-tempat umum
2. Rekapan Hambatan dan masalah
N
Jenis Kegiatan yang
o.
dimonitoring
1
IS SAB dan Kaporitisasi
Jlh
Hambatan
Masalah
Kegiatan 12x
Pada saat
Di 4 desa(desa Atmen,
monitoring
Nifunenas, Bannae masih ada
kegiatan IS
Pelaksana kegiatan tidak
SAB dan
melaksanakan kegiatan
Kaporitisasi di
kaporitisasi dengan baik
12 desa ada 3
karena hanya menitipkan
desa (desa
kaporit kepada masyarakat
Atmen,
yang mempunyai SAB
Nifunenas, Bannae yang waktu pelaksanaan dan sasaran tidak tepat karena saat kegiatan hujan deras sehingga kegiatannya tidak sesuai jadwal yang telah ditentukan 2
pengkajian PHBS rumah
12x
Pada saat
Saat kegiatan monitoring ada
tangga, sarkes dan tempat-
monitoring
beberapa sasaran kegiatan di 2
tempat umum
kegiatan
desa (Letneo Selatan dan
pengkajian
Subun Bestobe) tidak berada
PHBS rumah
di rumah sehingga
tangga, sarkes
menghambat pelaksana tidak
dan tempat-
melakukan pengkajian PHBS
tempat umum di rumah tangga, sarkes dan 12 desa ada 2
tempat-tempat umum
desa (Letneo Selatan dan Subun Bestobe) yang waktu kegiatan tidak tepat karena hujan deras sehingga jadwal kegiatan ditunda
F. ANALISA HASIL KEGIATAN 1) Analisa ketepatan kegiatan yang dimonitoring N
JenisKegiatan
o. 1
IS SAB dan Kaporitisasi
PresentaseKetepatan
Analisa Masalah dan
Waktu
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Hambatan
83,3%
100%
100%
83,3%
Kegiatan IS SAB dan Kaporitisasi di 12 desa, presentase ketepatan waktu dan pelaksana kegiatan hanya mencapai 83,3% hal ini berarti masih ada 2 desa (desa Atmen, Nifunenas, Bannae dan Letneo) yang melaksanakan kegiatan tersebut belum tepat waktu karena curah hujan yang deras. Selain itu ada pelaksana kegiatan yang hanya
menitipkan kaporit ke masyarakat yang mempunyai SAB 2
pengkajian PHBS
83.3%
83,3%
100%
83,3%
Masalah yang dihadapi
rumah tangga, sarkes
saat kegiatan pengkajian
dan tempat-tempat
PHBS rumah tangga,
umum
sarkes dan tempattempat umum yaitu ada 6 desa (Letneo Selatan dan Subun Bestobe) yang waktu pelaksanaan dan sasaran tidak tepat karena saat kegiatan hujan deras dan juga ada beberapa sasaran yang tidak ada di rumah
G. Kesimpulan 1. Saran Kegiatan monitoring program UKM khususnya kegiatan program Kesehatan Lingkungan telah dilaksanakan dan dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan kegiatan program Kesehatan
Lingkungan presentase yang
diharapkan mengenai waktu, sasaran, lokasi dan pelaksana diharapkan mencapai target 100%. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target misalnya IS SAB dan Kaporitisasi ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 83,3% sedangkan pengkajian PHBS rumah tangga, sarkes dan tempat-tempat umum di 12 desa presentase ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 83,3%. Hal ini disebabkan karena ada beberapa masalah dan hambatan. Oleh sebab itu hambatan dan masalah yang timbul sebaiknya dibutuhkan suatu rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat khususnya program Kesehatan Lingkungan
2. Rencana Tindak Lanjut Kegiatan monitoring program Kesehatan Lingkungan ditemukan beberapa hambatan dan masalah saat kegiatan IS tempat-tempat umum, dan kaporitisasi sehingga menyebabkan waktu dan pelaksana kegiatan belum mencapai target 100%. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana tindak lanjut agar kegiatan IS tempat-tempat umum dan Kaporitisasi mencapai target. Rencana tindak lanjut tersebut berupa : a. Bagi pengelola program agar melakukan jadwal ulang untuk melakukan pengkajian PHBS rumah tangga, sarkes dan tempat-tempat umum di 2 desa yang belum sempat dilakukan kegiatan IS yaitu desa Letneo Selatan dan Subun Bestobe. b. Bagi pengelola program agar melakukan koordinasi dengan kepala desa mengenai jadwal ulang yang sudah dibuat untuk melakukan kegiatan pengkajian PHBS rumah tangga, sarkes dan tempat-tempat umum di 2 desa yang belum dilakukan c. Bagi penanggung jawab UKM agar melakukan pembinaan bagi pelaksana kegiatan untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan program Kesehatan Lingkungan yang telah dilakukan. d. Bagi pelaksana kegiatan agar kegiatan kaporitisasi tidak boleh dititipkan kepada masyarakat tetapi kegiatan tersebut benar-benar dilaksanakan oleh petugas kesehatan khususnya petugas Kesehatan Lingkungan.
LAPORAN HASIL MONITORING KETIGA KEGIATAN UKM PROGRAM PROMOSI KESEHATAN I.
LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberdayaaan masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan upaya kesehatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan pelayanan dan kepuasan masyarakat selaku pengguna manfaat pelayanan kesehatan yang dilakukan. Proses pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanannya jika masyarakat tidak mau berperan aktif dalam proses penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan merupakan salah satu indikator yang menjadi tolok ukur presentasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk pemantauan rencana kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas. Puskesmas Mamsena dan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Leading Sektor pembangunan di bidang kesehatan perlu melakukan upaya upaya pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu agar tercapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan monitoring untuk perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas. Sebagai langkah berikutnya perlu dilakukan monitoring kegiatan UKM khususnya program Promosi Kesehatan guna mengetahui kualitas pelayanan.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan program promosi kesehatan di desa.
2. Tujuan Khusus a) Adanya perencanaan monitoring kegiatan Promosi Kesehatan b) Adanya format monitoring kegiatan Promosi Kesehatan c) Adanya hasil monitoring kegiatan Promosi Kesehatan d) Adanya rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kegiatan Promosi Kesehatan
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan monitoring dilaksanakan di semua pelayanan upaya kesehatan masyarakat terutama kegiatan program Promosi Kesehatan yaitu sosialisasi STBM
dan
pembinaan
pelayanan
posyandu
12
desa
di
wilayah
kerja
PuskesmasMamsena. Kegiatan monitoring dilaksanakan juga pada program yang menjadi prioritas di Puskesmas Mamsena.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO.
TANGGAL
JENIS KEGIATAN UKM YANG
PELAKSANA
DIMONITORING 1.
27 Sept 2017
Sosialisai STBM di 12 desa
Petugas Promkes
2.
28 Sept 2017
Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa
Petugas Kesehatan
E. REKAPAN HASIL MONITORING 1. Rekapan Ketepatan No.
Jenis Kegiatan yang dimonitoring
1.
Sosialisasi STBM di 12
Jlh kegiatan
Ketepatan waktu Sasaran
Lokasi
Pelaksana
12x
11
12
12
11
12x
10
12
12
10
desa 2.
Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa
2. Rekapan Hambatan dan masalah
N
Jenis Kegiatan yang
o.
dimonitoring
1
Sosialisasi STBM di 12
Jlh
Hambatan
Masalah
Kegiatan 12x
desa
Pada saat
Di 1 desa (Lapeom)
monitoring
Ada pelaksana
kegiatan
kegiatan yang tidak
sosialisasi
hadir saat kegiatan
STBM di 12
berlangsung karena
desa ada 1 desa
ada kegiatan lain yang
(Lapeom) yang
bertepatan dengan
waktu
kegiatan sosialisasi
pelaksanaan dan
STBM
pelaksana kegiatan tidak tepat karena sasaran yang hadir sedikit disebabkan karena cuaca hujan 2.
Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa
12x
Pada saat
Di 2 desa (Unini,
monitoring
Oabikase, Lapeom)
kegiatan
ada pelaksana yang
Pembinaan
tidak membawa
pelayanan
beberapa alat dan
posyandu di 12
perlengkapan saat
desa ada 2 desa
posyandu seperti tidak
(Unini,
membawa safety box,
Oabikase,
dan vaksin yang
Lapeom) yang
dibawa juga tidak
waktu
lengkap sehinngga ada
pelaksanaan dan
sasaran yang tidak
pelaksana
mendapatkan vaksin
kegiatan tidak tepat karena masyarakat datang terlambat sehingga waktu pelaksanaannya diundur
F. ANALISA HASIL KEGIATAN 1) Analisa ketepatan kegiatan yang dimonitoring N
Jenis Kegiatan
o. 1
Sosialisasi STBM di
Presentase Ketepatan
Analisa Masalah dan
Waktu
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Hambatan
91,6%
100%
100%
91,6%
Kegiatan sosialisasi
12 desa
STBM di 12 desa, presentase ketepatan waktu dan pelaksana kegiatan adalah 83,3% hal ini berarti masih ada 1 desa (Lapeom) yang melaksanakan kegiatan belum tepat waktu karena cuaca hujan masyarakat datang terlambat sehingga waktu pelaksanaannya diundur
2
Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa
83,3%
100%
100%
83,3%
Kegiatan Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa, presentase ketepatan waktu dan pelaksana kegiatan
adalah 91,6% hal ini berarti masih ada 1 desa (Lapeom) yang melaksanakan kegiatan belum tepat waktu karena hujan sehingga waktu pelaksanaannya diundur. Sedangkan pelaksana kegiatan juga ada yang datang tetapi tidak membawa safety box dan vaksin yang dibawa juga kurang lengkap
G. Kesimpulan 1. Saran Kegiatan monitoring program UKM khususnya kegiatan program Promosi Kesehatan telah dilaksanakan dan dapat disimpulkan bahwa dalam melakanakan kegiatan program Promosi Kesehatan presentase yang diharapkan mengenai waktu, sasaran, lokasi dan pelaksana kegiatan diharapkan mencapai target 100%. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target misalnya sosialisasi STBM di 12 desa presentase ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 91,6% sedangkan pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa ada 2 desa (Oabikase, Lapeom) yang ketepatan waktu dan pelaksana kegiatan hanya mencapai 83,3%. Hal ini disebabkan karena ada hambatan dan masalah.
2. Rencana Tindak Lanjut Kegiatan monitoring program Promosi Kesehatan khususnya kegiatan Sosialisasi STBM di 12 desa dan Pembinaan pelayanan posyandu di 12 desa ditemukan beberapa hambatan dan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana tindak lanjut agar kegiatan Sosialisasi STBM di 12 desa dan Pembinaan
pelayanan posyandu di 12 desa mencapai target 100%. Rencana tindak lanjut tersebut berupa : a. Bagi penanggung jawab UKM agar melakukan pertemuan khusus untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan program Promosi Kesehatan yang telah dilakukan. b. Bagi pengelola program agar melakukan koordinasi dengan kepala desa di 1(Lapeom) desa sehingga jadwal yang sudah dibuat diharapkan tepat waktu c. Bagi pelaksana kegiatan agar sebelum melaksanakan kegiatan posyandu sesuai jadwal yang sudah dibuat harus benar-benar memperhatikan perlengkapan yang akan dibawa ke posyandu
LAPORAN HASIL MONITORING KEDUA KEGIATAN UKM PROGRAM KIA / KB I.
LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberdayaaan masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan upaya kesehatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan pelayanan dan kepuasan masyarakat selaku pengguna manfaat pelayanan kesehatan yang dilakukan. Proses pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan berusaha untuk meningkat kan mutu pelayanannya jika masyarakat tidak mau berperan aktif dalam proses penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan merupakan salah satu indikator yang menjadi tolok ukur presentasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk pemantauan rencana kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas. Puskesmas Mamsena dan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Leading Sektor pembangunan di bidang kesehatan perlu melakukan upayaupaya pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu agar tercapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan monitoring untuk perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas. Sebagai langkah berikutnya perlu dilakukan monitoring kegiatan UKM khususnya program Kesehatan Ibu dan Anak / Keluarga Berencana guna mengetahui kualitas pelayanan.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan program KIA/KB di desa.
2. Tujuan Khusus a) Adanya perencanaan monitoring kegiatan KIA/KB b) Adanya format monitoring kegiatanKIA/KB c) Adanya hasil monitoring kegiatan KIA/KB d) Adanya rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kegiatan KIA/KB
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan monitoring dilaksanakan disemua pelayanan upaya kesehatan masyarakat terutama kegiatan program KIA/KB yaitu kegiatan penjaringan ibu hamil baru pada akseptor DO KB, kegiatan kelas ibu hamil dan di wilayah kerja Puskesmas Mamsena. Kegiatan monitoring dilaksanakan juga pada program yang menjadi prioritas di Puskesmas Mamsena.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO.
TANGGAL
JENIS KEGIATAN UKM YANG
PELAKSANA
DIMONITORING 1.
28 Sept 2017
Penjaringan ibu hamil baru pada akseptor DO KB
Bidan
2.
29 Sept 2017
Kelas Ibu Hamil
Bidan
3.
30 Sept 2017
Penempelan Stiker P4K
Bidan
E. REKAPAN HASIL MONITORING 1. Rekapan Ketepatan No Jenis Kegiatan yang dimonitoring 1.
Penjaringan ibu hamil
Jlh kegiatan
Ketepatan waktu Sasaran
Lokasi
Pelaksana
12x
12
12
12
12
baru pada akseptor DO KB 2.
Kelas Ibu Hamil
12x
11
12
12
11
3.
Penempelan Stiker P4K
12x
10
12
12
10
2. Rekapan Hambatan dan masalah
N
Jenis Kegiatan yang
o.
dimonitoring
1
Penjaringan ibu hamil
Jlh
Hambatan
Masalah
Kegiatan 12x
Pada saat
baru pada akseptor DO
monitoring
KB
kegiatan Penjaringan ibu hamil baru pada akseptor DO KB di 12 desa waktu pelaksanaan tidak tepat waktu kartena sasaran datang terlambat
2.
Kelas Ibu Hamil
12x
Pada saat
Pada saat monitoring kegiatan
monitoring
Kelas Ibu Hamil di desa ada
kegiatan Kelas
1desa (Subun) yang pelaksana
Ibu Hamil di 12
kegiatan tidak tepat pelaksana
desa ada 1desa
tidak melakukan post test
(Subun) yang
karena waktu yang tidak
waktu
mencukupi
pelaksanaan tidak tepat karena hujan sehingga jadwal pelaksanaannya diundur 3.
Penempelan Stiker P4K
12x
Pada saat
Pada saat monitoring
monitoring
kegiatan Penempelan
kegiatan
Stiker P4K di desa ada
Penempelan
2 desa ( Subun
Stiker P4K di
Bestobe dan Subun
12 desa ada 2
Tualele) yang
desa (Subun
pelaksana tidak tepat
Bestobe dan
karena ada pelaksana
Subun Tualele)
yang tidak hadir saat
yang waktu
kegiatan berlangsung
pelaksanaan
sehingga yang
kegiatan tidak
melaksanakan
tepat karena
kegiatan hanya bidan
sasaran tidak
desa saja
ada saat ditemui
F. ANALISA HASIL KEGIATAN 1) Analisa ketepatan kegiatan yang dimonitoring N
Jenis Kegiatan
o. 1
Waktu Penjaringan ibu hamil 100%
Presentase Ketepatan
Analisa Masalah dan
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Hambatan
100%
100%
100%
Pada saat monitoring
baru pada akseptor
kegiatan Penjaringan ibu
DO KB
hamil baru pada akseptor DO KB di 12 waktu pelaksanaan tidak tepat karena sasaran ada yang terlambat
2.
Kelas Ibu Hamil
91,6%
100%
100%
91,6%
Pada saat monitoring kegiatan Kelas Ibu Hamil di 12 desa ada 1 (Subun) desa yang waktu pelaksanaan tidak tepat karena hujan sehingga jadwal diundur sedangkan pelaksana
kegiatan di 1 desa (Subun) ada yang tidak melakukan post test karena waktu tidak mencukupi 3.
Penempelan Stiker P4K
83,3%
100%
100%
83,3%
Pada saat monitoring kegiatan Penempelan Stiker P4K di 12 desa ada 2 desa (Subun Bestobe dan Subun Tualele) yang waktu pelaksanaan tidak tepat karena saat pelaksana kegiatan ke rumah sasaran sasaran tersebut tidk ada ditempat sehingga waktu pelaksanaannya diundur sedangkan pelaksana kegiatan ada yang tidak datang saat kegiatan berlangsung
G. Kesimpulan 1. Saran Kegiatan monitoring program UKM khususnya kegiatan program KIA/KB telah dilaksanakan dan dapat disimpulkan bahwa dalam melakanakan kegiatan program KIA/KB presentase yang diharapkan mengenai waktu, sasaran, lokasi dan pelaksana kegiatan diharapkan mencapai target 100%. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target misalnya penjaringan ibu hamil baru pada akseptor DO KB dan PUS tidak berKB hanya mencapai 100%, Kelas ibu hamil 91,6% dan Penempelan stiker P4K di 12 desa hanya mencapai 83,3%. Hal ini disebabkan karena ada beberapa masalah dan
hambatan. Oleh karena itu sebaiknya dilakukan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
2. Rencana Tindak Lanjut Kegiatan monitoring program Promosi Kesehatan khususnya kegiatan penjaringan ibu hamil baru pada akseptor DO KB dan PUS tidak berKB, kelas ibu hamil dan penempelan stiker P4K di 12 desa di wilayah kerja Puskesmas Mamsena ditemukan beberapa hambatan dan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana tindak lanjut agar kegiatan-kegiatan UKM khusunya program KIA/KB bisa mencapai target 100%. Rencana tindak lanjut tersebut berupa : a. Bagi penanggung jawab UKM agar melakukan pertemuan khusus untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan program KIA/KB yang telah dilakukan. b. Bagi pengelola program agar melakukan koordinasi dengan pelaksana kegiatan sehingga jadwal yang sudah dibuat diharapkan tepat waktu c. Bagi pelaksana kegiatan agar melaksanakan kegiatan sesuai jadwal dan tepat waktu sehingga kegiatan kelas ibu hamil bisa dilakukan sampai post test
LAPORAN HASIL MONITORING PERTAMA KEGIATAN UKM PROGRAM GIZI I.
LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberdayaaan masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan upaya kesehatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan pelayanan dan kepuasan masyarakat selaku pengguna manfaat pelayanan kesehatan yang dilakukan. Proses pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanannya jika masyarakat tidak mau berperan aktif dalam proses penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan merupakan salah satu indikator yang menjadi tolok ukur presentasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk pemantauan rencana kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas. Puskesmas Mamsena dan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Leading Sektor pembangunan di bidang kesehatan perlu melakukan upayaupaya pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu agar tercapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan monitoring untuk perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas. Sebagai langkah berikutnya perlu dilakukan monitoring kegiatan UKM khususnya program Gizi guna mengetahui kualitas pelayanan.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan program Gizi di desa.
2. Tujuan Khusus a) Adanya perencanaan monitoring kegiatan Gizi b) Adanya format monitoring kegiatan Gizi c) Adanya hasil monitoring kegiatan Gizi d) Adanya rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kegiatan Gizi
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan monitoring dilaksanakan di semua pelayanan upaya kesehatan masyarakat terutama kegiatan program Gizi yaitu screening bayi/balita BGM di 12 desa di wilayah kerja PuskesmasMamsena. Kegiatan monitoring dilaksanakan juga pada program yang menjadi prioritas di Puskesmas Mamsena.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO.
TANGGAL
JENIS KEGIATAN UKM YANG
PELAKSANA
DIMONITORING 1.
30 Juni 2017
Screening bayi/balita BGM
Petugas Gizi
E. REKAPAN HASIL MONITORING 1. Rekapan Ketepatan No.
Jenis Kegiatan yang dimonitoring
1.
Screening bayi/balita
Jlh kegiatan 12x
Ketepatan waktu Sasaran 9
12
Lokasi
Pelaksana
12
BGM
2. Rekapan Hambatan dan masalah N
Jenis Kegiatan yang
o.
dimonitoring
Jlh Kegiatan
Hambatan
Masalah
1
Screening bayi/balita
12x
BGM
Pada saat
Di 3 desa (Letneo,
monitoring
Subun, dan Bannae)
kegiatan
Pelaksana kegiatan
Screening
melaksanakan
bayi/balita
kegiatan tidak sesuai
BGM di 12 desa
jadwal yang sudah
ada 3 desa
ditetapkan karena
(Letneo, Subun,
sasaran yang ditemui
Bannae) yang
tidak berada di tempat
waktu
sehingga kegiatan
pelaksanaan
ditunda
kegiatannya ditunda karena sasaran yang ditemui tidak berada di tempat
F. ANALISA HASIL KEGIATAN 1) Analisa ketepatan kegiatan yang dimonitoring N
Jenis Kegiatan
o. 1
Screening bayi/balita BGM di 12 desa
Presentase Ketepatan
Analisa Masalah dan
Waktu
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Hambatan
75%
100%
100%
75%
Screening bayi/balita BGM di 12 desa, presentase ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 75% berarti masih ada 3 desa (Letneo, Subun, Bannae) yang waktu pelaksanaan dan pelaksana kegiatan belum tepat. Hal ini disebabkan karena ada
sasaran yang dikunjungi tidak berada di tempat sehingga waktu pelaksanaannya ditunda.
G. Kesimpulan 1. Saran Kegiatan monitoring kedua program UKM khususnya kegiatan program Gizi diharapkan agar waktu, sasaran, lokasi dan pelaksana kegiatan mencapai target 100%. Tetapi dalam kenyataannya saat dilakukan monitoring Screening bayi/balita BGM di 12 desa presentase ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 75%. Hal ini disebabkan karena ada hambatan dan masalah. Hambatan yang ditemui adalah karena sasaran yang ditemui tidak berada di tempat. Sehingga menimbulkan masalah dimana pelaksana kegiatan tidak dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kegiatan yang belum mencapai target tetap dilakukan rencana tindak lanjut agar meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat melalui program UKM khususnya program Gizi.
2. Rencana Tindak Lanjut Kegiatan monitoring program Gizi khususnya kegiatan Screening bayi/balita BGM di 12 desa di wilayah kerja Puskesmas Mamsena ditemukan beberapa hambatan dan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana tindak lanjut agar kegiatan-kegiatan UKM khusunya program Gizi bisa mencapai target 100%. Rencana tindak lanjut tersebut berupa : a.
Bagi penanggung jawab UKM agar melakukan pertemuan khusus untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan program Gizi yang telah dilakukan.
b.
Bagi pengelola program agar melakukan koordinasi dengan pelaksana kegiatan sehingga diharapkan tepat waktu dan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat
c.
Bagi pelaksana kegiatan agar melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang sudah dibuat bila ada halangan bisa menyampaikan kepada pengelola program sehingga kegiatan bisa diganti dengan pelaksana kegiatan yang lain
LAPORAN HASIL MONITORING PERTAMA KEGIATAN UKM PROGRAM P2P I.
LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana tingkat pertama yang salah satu fungsinya adalah sebagai pusat pelayanan kesehatan dan pemberdayaaan masyarakat. Dalam proses penyelenggaraan pelayanan kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam peningkatan pelayanan dan pembangunan upaya kesehatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam peningkatan mutu pelayanan masyarakat sangat diperlukan demi kemajuan pelayanan dan kepuasan masyarakat selaku pengguna manfaat pelayanan kesehatan yang dilakukan. Proses pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dengan baik, tidak akan berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanannya jika masyarakat tidak mau berperan aktif dalam proses penilaian kinerja yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan merupakan salah satu indikator yang menjadi tolok ukur presentasi kualitatif dan kuantitatif yang digunakan untuk pemantauan rencana kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas. Puskesmas Mamsena dan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai Leading Sektor pembangunan di bidang kesehatan perlu melakukan upayaupaya pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu agar tercapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukan kegiatan monitoring untuk perbaikan mutu pelayanan di Puskesmas. Sebagai langkah berikutnya perlu dilakukan monitoring kegiatan UKM khususnya program P2P guna mengetahui kualitas pelayanan.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui mutu pelaksanaan kegiatan program P2P di desa.
2. Tujuan Khusus a) Adanya perencanaan monitoring kegiatan P2P b) Adanya format monitoring kegiatan P2P c) Adanya hasil monitoring kegiatanP2P d) Adanya rekomendasi peningkatan mutu pelayanan kegiatan P2P
C. RUANG LINGKUP Ruang lingkup kegiatan monitoring dilaksanakan di semua pelayanan upaya kesehatan masyarakat terutama kegiatan program P2P yaitu pelacakan kasus KIPI dan swiping imunisasi di 12 desa di wilayah kerja Puskesmas Mamsena. Kegiatan monitoring dilaksanakan juga pada program yang menjadi prioritas di Puskesmas Mamsena.
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
NO.
TANGGAL
JENIS KEGIATAN UKM YANG
PELAKSANA
DIMONITORING 1.
26 Maret 2017
Pelacakan kasus KIPI di 12 desa
Perawat
2.
27 Maret 2017
Swiping imunisasi di 12 desa
Perawat
E. REKAPAN HASIL MONITORING 1. Rekapan Ketepatan No.
Jenis Kegiatan yang dimonitoring
Jlh kegiatan
Ketepatan waktu Sasaran
Lokasi
Pelaksana
1.
Pelacakan kasus KIPI
12x
8
12
12
8
2.
Swiping imunisasi di 12
12x
8
8
12
8
desa
2. Rekapan Hambatan dan masalah
N
Jenis Kegiatan yang
o.
dimonitoring
1
Pelacakan kasus KIPI
Jlh
Hambatan
Kegiatan 12x
Padasaat
Di 4 desa (Letneo
monitoring
Selatan, Oabikase dan
kegiatan
Subun Tualele) ada
Pelacakan kasus
pelaksana kegiatan
KIPI di 12 desa
yang datang tidak
ada 3 desa
membawa termometer
(Letneo Selatan, Oabikase dan Subun Tualele) yang waktu kegiatannya ditunda karena sasaran yang ditemui tidak berada di tempat 2.
Swiping imunisasi di 12 desa
Masalah
12x
Pada saat monitoring kegiatan Swiping imunisasi di 12 desa ada 3 lokasi (Letneo Selatan, Oabikase dan Subun Tualele) yang sasaran kegiatannya
tidak ada di tempat saat diswiping sehingga cakupannya tidak mencapai 100% F. ANALISA HASIL KEGIATAN 1) Analisa ketepatan kegiatan yang dimonitoring N
Jenis Kegiatan
o. 1
Pelacakan kasus KIPI
Presentase Ketepatan
Analisa Masalah dan
Waktu
Sasaran
Lokasi
Pelaksana
Hambatan
75%
100%
100%
75%
Pelacakan kasus KIPI di 12 desa,presentase ketepatan waktu dan pelaksanaannya mencapai 75%. Masih ada 3 desa (Letneo Selatan, Oabikase dan Subun Tualele) yang melaksanakan kegiatan tidak tepat waktu karena sasaran yang ditemui tidak ada di tempat sehingga waktu pelaksanaannya juga ditunda
2.
Swiping imunisasi di 12 desa
75%
75%
100%
75%
Padasaat monitoring kegiatan Swiping imunisasi di 12 desa ada 3 lokasi (Letneo Selatan, Oabikase dan Subun Tualele) yang ketepatan waktu,sasaran dan
pelaksana hanya mencapai 75% karena pada saat kegiatan ada sasaran yang tidak ada saat diswiping sehingga cakupannya tidak mencapai 100%
G. Kesimpulan 1.
Saran Kegiatan monitoring program UKM khususnya kegiatan program P2P telah dilaksanakan dan dapat disimpulkan bahwa dalam melakanakan kegiatan program P2P presentase yang diharapkan mengenai waktu, sasaran, lokasi dan pelaksana kegiatan diharapkan mencapai target 100%. Tetapi dalam kenyataannya ada beberapa kegiatan yang belum mencapai target misalnya pelacakan kasus KIPI di 12 desa presentase ketepatan waktu dan pelaksana hanya mencapai 75%, swiping imunisasi di 12 desa hanya mencapai 75% Hal ini disebabkan karena ada hambatan dan masalah. Hambatan yang ditemui adalah karena sasaran yang ditemui tidak berada di tempat.Sedangkan masalah yang ditemui yaitu pelaksana kegiatan tidak dapat melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tetapi kegiatan ini masih harus tetap ditingkatkan hingga mencapai target 100%. Kegiatan yang belum mencapai target tetap dilakukan rencana tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
2.
Rencana Tindak Lanjut Kegiatan monitoring program P2P khususnya kegiatan pelacakan kasus KIPI dan swiping imunisasi di wilayah kerja Puskesmas Mamsena ditemukan beberapa hambatan dan masalah. Oleh karena itu diperlukan suatu rencana tindak lanjut agar kegiatan-kegiatan UKM khusunya program P2P bisa mencapai target 100%. Rencana tindak lanjut tersebut berupa : a. Bagi penanggung jawab UKM agar melakukan pertemuan khusus untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan program P2P yang telah dilakukan.
b. Bagi pelaksana kegiatan agar melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang sudah dibuat bila ada halangan bisa menyampaikan kepada pengelola program sehingga kegiatan bisa diganti dengan pelaksana kegiatan yang lain c. Bagi pelaksana kegiatan melakukan koordinasi dengan sasaran di 3 desa (Letneo Selatan, Oabikase dan Subun Tualele) sehingga pada saat melakukan swiping sasaran ada di rumah mereka masing-masing.