Pedoman.docx

  • Uploaded by: zhanty kobesi
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pedoman.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,668
  • Pages: 6
Laman:dari 32 Perbesaran Otomatis

PEDOMAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN PEMERINTAH KOTA BANJARMASIN DINAS KESEHATAN PUSKESMAS PEKAUMAN JL.K.S.Tubun No.1 Telp. (0511) 3272105 Banjarmasin 70243 0

DAFTAR ISI  Halaman Judul  Daftar Isi  BAB I. Pendahuluan o A. Latar Belakang o B. Tujuan Pedoman o C. Ruang Lingkup Pelayanan o D. Batasan Operasional  BAB II. Standar Ketenagaan o A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia o B. Distribusi Ketenagaan o C. Pengaturan Jadwal Jaga  BAB III. Standar Fasilitas o A. Denah Ruang o B. Standar Fasilitas  BAB IV. Tata Laksana Pelayanan 1

 BAB V. Logistik  BAB VI. Keselamatan Pasien  BAB VII. Keselamatan Kerja  BAB VIII. Pengendalian Mutu  BAB IX. Penutup BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkatsingkatnya. Pelayanan kesehatan pada puskesmas sesungguhnya 2

tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu pelayanan klinis puskesmas merupakan salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi

Pelayanan klinis di puskesmas Pekauman berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima maka layanan klinis dipuskesmas berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan dan sumber daya manusia serta sarana dan prasarananya. B. TUJUAN PEDOMAN. a. Tujuan khusus Terwujudnya penyelenggaraan pelayanan klinis di puskesmas Pekauman dengan mutu tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien. 3

b. Tujuan umum  Pelayanan klinis dapat berjalan dengan baik berdasarkan SOP sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.  Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan pengutamaan pada upaya preventif dan kuratif.  Menciptakan Pelayanan klinis yang nyaman dan lingkungan yang aman.  Menjadi Pelayanan klinis dengan SDM yang Tanggung Jawab, Disiplin, Kebersamaan. C. SASARAN PEDOMAN Sasaran dari pedoman ini adalah semua penyelengara pelayanan klinis baik itu staf medis (dokter/dokter gigi), paramedis (perawat, bidan), ahli gizi, Kesehatan lingkungan, laboratorium, farmasi serta administrasi loket dan rekam medis serta pasien yang terkait untuk bekerjasama dalam pelaksanaan Pelayanan klinis di puskesmas Pekauman. D. RUANG LINGKUP PELAYANAN Ruang lingkup pedoman pelayanan klinis ini adalah rawat jalan tingkat pertama. Rawat jalan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang meliputi observasi diagnosis 4

pengobatan tanpa tinggal diruang rawat inap disarana kesehatan strata pertama. Poliklinik rawat jalan puskemas Pekauman memiliki beberapa unit pelayanan klinis : 1. Loket dan rekam medis 2. Poli Dewasa 3. Poli KIA (kesehatan ibu dan anak) dan KB (Keluarga Berencana) 4. Poli Anak 5. Poli MTBS 6. Poli GIZI 7. Poli PKPR 8. Poli IMS/VCT HIV AIDS 9. Poli Gigi 10. Poli Kesling (Kesehatan Lingkungan) 11. Ruang Tindakan Layanan Gawat darurat 12. Laboratorium 13. Apotek E. BATASAN OPERASIONAL a. Pelayanan unit pelayanan klinis :

1. Poli Dewasa : dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan penentuan diagnosa maupun tindakan. Didukung oleh dokter umum dan tenaga paramedis (perawat) 2. Poli KIA dan KB : Menangani pasien antenatal care, pasien kebidanan dan penyakit kandungan, neonatus (bayi 0-1 bulan) dan pasien yang ingin mendapatkan akses KB. Didukung oleh tenaga bidan. 5

3. Poli MTBS : Menangani pasien balita umur 0 bulan sampai dengan umur 59 bulan. Didukung oleh dokter, bidan dan paramedis. 4. Poli Anak : Menangani pasien anak-anak umur 5 tahun sampai 9 tahun. Didukung oleh dokter, bidan dan paramedis. 5. Poli Gizi : Menangani Konsultasi Gizi dan menangani gizi pada balita (gizi buruk dan kurang). Didukung oleh tenaga D3 Gizi 6. Poli PKPR (pelayanan kesehatan peduli remaja) ; menangani konsultasi remaja usia 10-19 tahun dan menangani keluhan penyakit usia remaja (10-19 tahun). Didukung oleh dokter , bidan dan tenaga paramedis. 7. Poli IMS/VCT HIV AIDS : menangani pasien dengan keluhaan keputihan maupun konsultasi dari unit pelayanan puskesmas yang memerlukan konsultasi dan pemeriksaan IMS/VCT HIV AIDS. 8. Poli Gigi dan mulut (BP Gigi) : Menangani penyakit gigi dan mulut dengan didukung oleh tenaga dokter gigi dan perawat gigi. 9. Layanan gawat darurat : Menangani pasien yang datang ke puskesmas dengan keadaan yang memerlukan pertolongan segera dan melakukan rujukan emergensi ke fasilitas yang lebih baik bila diperlukan . Layanan gawat darurat 6

dilakukan setiap hari pada jam kerja (senin-kamis dari pukul 08.00 – 15. 00 wita, jum’at pukul 08.00 – 11.00 wita, sabtu pukul 08.00- 14.00 wita). didukung oleh tenaga dokter, perawat dan bidan. Ruangan untuk layanan gawat darurat dilakukan di ruang tindakan. 10. Laboratorium : Didukung oleh analis. Laboratorium puskesmas mampu melayani pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, leukosit, eritrosit, trombosit, hematokrit), pemeriksaan glukosa strip, cholesterol strip, asam urat strip , malaria, golongan darah, widal test, urine rutin (warna, kejernihan, albumin, reduksi bilirubin, urobilin, sedimen urine), test kehamilan /PPT, sputum/BTA. 11. Apotek : Pasien yang sudah mendapat resep dokter selanjutnya menyerahkan ke apotek untuk pengambilan obat. 12. Imunisasi : pelayanan imunisasi dilakukan di ruang aula setiap hari kamis jam 08.00-13.00 wita. Didukung oleh tenaga paramedis (perawat dan bidan). b. Pelayanan Administrasi Loket dan Rekam medis Pasien saat datang untuk berobat, mengambil nomor antrian terlebih dahulu, kemudian di panggil sesuai urutan antrian untuk dicatat datanya dan jenis tanggungan jaminan kesehatan (umum, BPJS) serta dicarikan rekam mediknya, selanjutnya diarahkan ke unit layanan rawat jalan yang dituju sesuai dengan keluhan pasien. 7

BAB II STANDAR KETENAGAAN A. Kualifikasi SumberDaya Manusia Semua karyawan puskesmas wajib berpartisipasi dalam pelayanan klinis mulai d ari

Kepala Puskesmas, dokter ,perawat, bidan, D3 gizi, analis laboratorium, S1 apoteker, asisten apoteker, D3 kesling, Sarjana kesehataan masyarakat,petugas administrasi (loket dan rekam medis) serta petugas keamanan (satpam) dan petugas kebersihan (cleaning service). Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di pelayanan klinis puskesmas adalah : 8

a. Pendaftaran Pasien Metode yang dilakukan pada pendaftaran pasien mengunakan Metode antrian dan untuk rekam medis mengunakan metode pemberian nomor cara unit dan juga mengunakan metode buku bantu berdasarkan tempat tinggal. Metode antrian merupakan suatu garis tunggu dari satuan yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Jadi teori atau pengertian antrian adalah studi matematikal dari kejadian atau gejala garis tunggu (P. Siagian, 1987, hal. 390). Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pelanggan yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan pelayanan. Metode pemberian nomor secara unit, pada pasien datang pertama kali untuk berobat jalan maka pasien tersebut mendapat satu nomor rekam medis. Yang mana pada nomor tersebut akan dipakai selamanya untuk melakukan kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dan berkas rekam medis tersebut akan tersimpan dalam satu berkas dengan satu nomor pasien berdasarkan per tempat tinggal (RT) dan luar wilayah. b. Metode Pengkajian, keputusan, rencana layanan klinis dan pelaksanaan layanan serta rencana rujukaan dan pemulangan pada pasien meliputi : 1. Anamnesis 16

Hasil Anamnesis berisi keluhan utama maupun keluhan penyerta yang sering disampaikan oleh pasien atau keluarga pasien. Penelusuran riwayat penyakit yang diderita saat ini, penyakit lainnya yang merupakan faktor risiko, riwayat keluarga, riwayat sosial, dan riwayat alergi menjadi informasi lainnya pada bagian ini. Pada beberapa penyakit, bagian ini memuat informasi spesifik yang harus diperoleh dokter dari pasien atau keluarga pasien untuk menguatkan diagnosis penyakit. 2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang Sederhana ( Objective ) Bagian ini berisi hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang spesifik, mengarah kepada diagnosis penyakit ( pathognomonis ). Meskipun tidak memuat rangkaian pemeriksaan fisik lainnya, pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaan fisik menyeluruh tetap harus dilakukan oleh dokter layanan primer untuk memastikan diagnosis serta menyingkirkan diagnosis banding. 3. Penegakan Diagnosis ( Assessment ) Bagian ini berisi diagnosis yang sebagian besar dapat ditegakkan dengan anamnesis, dan pemeriksaan fisik. Beberapa penyakit membutuhkan hasil pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis atau karena telah menjadi standar algoritma penegakkan diagnosis. Selain itu, bagian ini juga memuat klasifikasi penyakit, diagnosis banding, dan komplikasi penyakit. 17

4.

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif ( Plan ) Bagian ini berisi sistematika rencana penatalaksanaan berorientasi pada pasien ( patient centered) yang terbagi atas dua bagian yaitu penatalaksanaan non farmakologi dan farmakologi. Selain itu, bagian ini juga berisi edukasi dan konseling terhadap pasien dan keluarga ( family focus ), aspek komunitas lainnya ( community oriented ) serta kapan dokter perlu merujuk pasien (kriteria rujukan). Dokter akan merujuk pasien apabila memenuhi salah satu dari kriteria “TACC” ( Time-Age-ComplicationComorbidity ) berikut: Time : jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard . Age : jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi serta risiko kondisi penyakit lebih berat. Complication : jika komplikasi yang ditemui dapat memperberat kondisi pasien. Comorbidity : jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasien. Selain empat kriteria di atas, kondisi fasilitas pelayanan juga dapat menjadi dasar bagi dokter untuk melakukan rujukan demi menjamin keberlangsungan penatalaksanaan dengan persetujuan pasien. C. LANGKAH KEGIATAN 18

penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata, pelindung kaki dan sebagainya. b. Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit bekas. c. Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien. d. Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU Kinerja pelaksanaan pe laksanaan layanan klinis d imonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator sebagai beriku t : a. Ketersediaan jenis unit-unit layanan klinis yang sesuai dengan standar pelayanan minimal puskesmas b. Ketepatan pelaksanaan pelayanan klinis sesuai dengan jad w al c. Kesesuaian petugas yang melaksanakan pelayanaan klinis d. Memperhatikan keselamataan pasien (tepat identifikasi pasien) e.

Kepuasan pelanggan 29

Permasalahan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini maupun pada audit internal . BAB IX PENUTUP Pada prinsipnya pelayanan klinis adalah bagian pelayanan kesehatan puskesmas yang mengedepankan akan Tanggung Jawab, Disiplin, Kebersamaan dan mengutamakan keselamatan pasien. Semoga dengan adanya pedoman pelayanan klinis ini, pelayanan klinis dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat. 30

More Documents from "zhanty kobesi"