Laporan Kkl

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Kkl as PDF for free.

More details

  • Words: 4,554
  • Pages: 32
LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN DI BADAN TENAGA ATOM CABANG YOGYAKARTA DAN BALAI PENGAMATAN GUNUNG MERAPI CABANG KALIURANG

PRODI PENDIDIKAN FISIKA 2008

PANITIA KKL FISIKA 2008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008

LAPORAN

KULIAH KERJA LAPANGAN DI BADAN TENAGA ATOM CABANG YOGYAKARTA DAN BALAI PENGAMATAN GUNUNG MERAPI CABANG KALIURANG

PRODI PENDIDIKAN FISIKA 2008

PANITIA KKL FISIKA 2008 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2008

i

HALAMAN PENGESAHAN Telah disahkan oleh Dosen pendamping KKL Pendidikan Fisika 2008 Sebagai Laporan Pelaksanaan Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Di Batan Cabang Yogyakarta dan BMG Yogyakarta

Mengetahui : Ketua Jurusan Fisika

Dosen Pendamping

Dr. Putut Marwoto, M.S NIP. 131764092

Dra. Pratiwi D.J. NIP. 131813654

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang

Drs. Kasmadi Imam S, M.S. NIP.130781011

ii

KATA PENGANTAR Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan bentuk kegiatan akademis yang dimaksudkan untuk membekali ketrampilan kepada Mahasiswa mengenai aplikasi materi yang didapat dibangku kuliah. Pelaksanaan KKL sendiri, dilaksanakan dengan kerja sama antara pihak Universitas dan pihak – pihak yang akan dijadikan obyek KKL. Dikarenakan hal tersebut maka penulis pelaksana mengucapkan banyak ucapan terima kasih kepada: 1.

Bapak Sudijono Sastroatmodjo, selaku Rektor Universitas Negeri Semarang.

2.

Drs. Kasmadi Imam S, M.S, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.

3.

Dr. Putut Marwoto, M.S, selaku Ketua Jurusan Fisika Universitas Negeri Semarang.

4.

Dra. Pratiwi Dwi Jananti, selaku Dosen Pendamping kegiatan KKL Pendidikan Fisika tahun 2008.

5.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional cabang Yogyakarta

6.

Kepala Balai Pengamatan Gunung Merapi cabang Yogyakarta

7.

Dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan kerja samanya bagi kesusksesan kegiatan KKL Pendidikan Fisika Tahun 2008.

Atas perhatian dan kerja samanya sehingga pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Fisika Tahun 2008 dapat berjalan dengan lancar. Dalam laporan ini kami menyadari masih banyak kekurangan dalam kegiatan KKL Pendidikan Fisika tahun 2008. Namun, kami berharap dari kegiatan KKL Pendidikan Fisika Tahun 2008 dapat memberikan sumbangan pengetahuan yang dapat dimanfaatkan sebaik – baiknya. Semarang, 2 Juli 2008 Penulis

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul

……………………………………

i

Halaman Pengesahan

……………………………………

ii

Kata Pengantar

……………………………………

iii

Daftar Isi

……………………………………

iv

Daftar Gambar

……………………………………

v

BAB I`Pendahuluan

……………………………………

1

1.

Latar Belakang Masalah

……………………………………

2.

Tujuan

……………………………………

3.

Manfaat

……………………………………

BAB II`Profil Obyek KKL

……………………………………

1.

Batan Cabang Yogyakarta

……………………………………

2.

Balai Pengamatan Gunung Berapi

……………………………………

BAB III`Pelaksanaan KKL

……………………………………

1.

Kunjungan di Batan

……………………………………

2.

Kunjungan di Balai Pengamatan

……………………………………

Gunung Berapi 3.

Masalah yang dihadapi selama kkl …………………………………… dan tindakan yang diambil untuk mengatasi masalah yang muncul

BAB IV`Penutup

……………………………………

Lampiran I Susunan Panitia

……………………………………

Lampiran II Laporan Penggunaan

……………………………………

Anggaran Lampiran III Susunan Acara KKL

……………………………………

Lampiran IV Daftar Peserta KKL

……………………………………

iv

DAFTAR GAMBAR 1.

Gambar 1.

2.

Gambar 2.

3.

Gambar 3.

4.

Gambar 4.

5.

Gambart 5.

6.

Gambar 6.

7.

Gambar 7.

8.

Gambar 8.

v

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mahasiswa memiliki peran yang besar dalam proses pembangunan bangsa ini. Sebagai Agen of Change, Mahasiswa berperan untuk melakukan perubahan - perubahan yang dianggap perlu untuk mencapai kemajuan. Perubahan - perubahan itu sendiri dapat dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya dan atau lainnya sesuai dengan kebutuhan bangsa. Terkait dengan hal tersebut, Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan nyata yang dapat diterapkan dalam pembangunan. Hanya dengan belajar dibangku kuliah, tidaklah cukup untuk membekali Mahasiswa agar memiliki kemampuan yang memadai. Perlu adanya praktek secara nyata sebagai pengalaman aplikatif. Untuk membangun kemampuan praktik tersebut, maka Mahasiswa perlu mendapatkan pengalaman kerja secara langsung. Sehingga dengan alasan tersebut kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan. Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan intrakurikuler dalam bentuk pengabdian pada masyarakat atau kerja lapangan yang wajib ditempuh oleh Mahasiswa untuk menyelesaikan pendidikan, khusus jenjang Sarjana (S1). Dengan kegiatan ini Mahasiswa diharapkan akan memiliki kemampuan dan ketrampilan yang dibutuhkan dalam proses pembangunan bangsa Indonesia. B. TUJUAN Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang tahun 2008 ini antara lain: 1.

Meningkatkan pengetahuan praktis dalam disiplin ilmu yang dipelajari sehingga dapat lebih memahami serta mengaplikasikan antara teori dan praktek.

2.

Memberi gambaran secara aplikasi mengenai materi Fisika.

1

2

3.

Menambah pengetahuan, pengalaman, wawasan Mahasiswa dalam bidang Fisika.

4.

Memberikan bekal nyata kepada Mahasiswa agar lebih menghayati masalah yang sangat komplek yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar menanggulangi masalah-masalah tersebut secara pragmatis dan interdisipliner.

5.

Memberikan bekal nyata kepada Mahasiswa tentang lingkungan kerja dan permasalahan-permasalahan yang ada didalamnya serta belajar untuk menyelesaikan segala permasalahan berdasarkan ilmu dan ketrampilan yang telah dipelajari.

6.

Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa untuk belajar menjadi tim kerja yang baik dan mengabdikan ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan masyarakat.

7.

Memberikan kesempatan kepada Mahasiswa agar menjadi innovator, motivator dan problem solver dalam menyikapi setiap permasalahan baik dalam masyarakat ataupun lingkungan kerja.

C. MANFAAT Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Fisika Tahun 2008 diharapkan mempunyai kegunaan baik secara praktis maupun teoritis 1.

Secara Praktis a.

Untuk Mahasiswa 1). Memudahkan

Mahasiswa

dalam

mengembangkan

keterampilan berpikir dan memecahkan masalah. 2). Memudahkan siswa dalam penguasaan dan pendalaman serta pengaplikasian konsep Fisika. 3). Menjadikan Mahasiswa lebih aktif dalam mempelajari konsep – konsep terapan Fisika yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari - hari.

3

4). Membuat

Mahasiswa

memiliki

pola

berfikir

sebagai

anggota masyarakat ilmiah yang senantiasa berusaha mengembangan konsep – konsep yang dipelajari guna kepentingan masyarakat. 5). Mendapatkan ketrampilan aplikatif mengenai materi fisika yang dipelajari di bangku kuliah. 6). Mendapatkan tambahan pengetahuan materi Fisika sesuai dengan bidang kajian yang dilakukan oleh obyek KKL. b.

Untuk Dosen 1). Kegiatan

KKL

merupakan

mediasi

Dosen

untuk

menjelaskan materi Fisika. 2). Dosen dapat memberikan suatu bentuk perkuliahan yang representatif ditempat Obyek yang dijadikan KKL. c.

Untuk Universitas Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dapat meningkatkan kerja sama yang baik antara pihak Universitas dan Instansi yang dijadikan obyek KKL.

2.

Secara Teoritis Dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Fisika Tahun 2008 dapat

memberikan

sumbangan

yang

positif

terhadap

usaha

pengembangan IPTEK, khususnya yang berkaitan dengan pembelajan Fisika.

BAB II PROFIL INSTITUSI OBYEK KKL A. BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 1.

Sejarah Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan (PTAPB) adalah institusi litbang dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang berlokasi di Yogyakarta. Dibangun pada tahun 1973, pada waktu itu bernama Pusat Penelitian Gama (Puslit Gama). Tahun 1980 institusi ini berganti nama menjadi Pusat Penelitian Bahan Murni dan Instrumentasi (PPBMI) sampai dengan tahun 1985, dan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 82 tahun 1985 nama PPBMI diganti menjadi Pusat menjadi Pusat Penelitian Nuklir Yogyakarta (PPNY). Dengan diundangkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran, BATAN mengadakan reorganisasi. Sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 197 tahun 1998 tentang Badan Tenaga Nuklir Nasional Kepala BATAN membuat surat keputusan nomor 73/KA/IV/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN, PPNY diganti namanya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju (P3TM). Sehubungan dengan adanya reorganisasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang diatur dengan peraturan Kepala BATAN Nomor 392/KA/XI/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja BATAN. maka institusi P3TM berganti nama menjadi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan (PTAPB). Peralatan utama litbang dan laboratorium penunjang serta fasilitas layanan administrasi PTAPB berada pada bangunan gedunggedung yang menempati lahan seluas 17.000 m? Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi akselerator dan fisika nukfir, kimia dan teknologi proses bahan industri nuklir, pelayanan pendayagunaan reaktor riset serta melaksanakan

4

pelayanan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Dalam tugas penelitian dan pengembangan tersebut di atas, PTAPB menyelenggarakan fungsi : a.

Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi akseleratordan fisika nuklir,

b.

Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang kimia dan teknologi proses bahan industri nuklir,

c.

Pelaksanaan pelayanan pendayagunaan reaktor riset,

d.

Pelaksanaan pengendalian keselamatan kerja can pelayanan kesehatan,

2.

e.

Pelaksanaan urusan tata usaha,

f.

Pelaksanaan pengamanan nuklir.

Visi dan Misi Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan a.

Visi Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan Visi Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan adalah “Terwujudnya IPTEK akselerator dan proses bahan yang handal untuk mendukung industri berwawasan lingkungan”

b.

Misi Pusat Teknologi Akselerator Dan Proses Bahan 1). Melakukan litbang teknologi clan aplikasi akselerator 2). Melakukan litbang teknologi proses bahan strategis dan sumber energi 3). Mendayagunakan reaktorKartini

5

3.

Struktur Organisasi PTAPB

PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN

BAGIAN TATA USAHA

SUB BAGIAN PERSURATAN DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAGIAN KEUANGAN

UNIT PENGAMANAN NUKLIR

SUB BIDANG PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA

a.

SUBBAGIAN DOKUMENTASI ILMIAH

SUB BAGIAN PERLENGKAPAN

BIDANG TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN FISIKA NUKLIR

BIDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN

SUB BIDANG PENGELOLAAN LIMBAH DAN KESELAMATAN LINGKUNGAN

SUB BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

BALAI ELEKTROMAGNETIK

KELOMPOK PENELITI

BIDANG KIMIA DAN TEKNOLOGI DAN PROSES BAHAN

KELOMPOK PENELITI

BIDANG REAKTOR

SUB BIDANG PERENCANAA DAN AKUTANSI BAHAN BAKAR

Bagian Tata Usaha Bagian Tata Usaha mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana

tersebut

di

atas,

Bagian

Tata

usaha

menyelenggarakan fungsi : 1). Pelaksanaan urusan persuratan dan kepegawaian 2). Pelaksanaan urusan keuangan 3). Pelaksanaan urusan perlengkapan dan rumah tangga 4). Pelaksanaan administrasi kegiatan ilmiah, dokumentasi publikasi serta pengelolaan perpustakaan. Bagian Tata Usaha terdiri dari : 1). Subbagian Persuratan dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan persuratan dan kepegawaian.

6

dan

SUB BIDANG OPERASI DAN PERAWATAN KANTOR

2). Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. 3). Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan dan rumah tangga. 4). Subbagian Dokumentasi Ilmiah mempunyai tugas melakukan administrasi kegiatan Ilmiah, dokumentasi dan publikasi serta melakukan pengelolaan perpustakaan. b.

Bagian Teknologi Akselerator dan Fisika Nuklir Bidang Teknologi Akselerator dan Fisika Nuklir mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi akselerator dan fisika nuklir, dengan program penelitian dan pengembangan: 1). Rancang bangun MBE energi rendah untuk industri lateks. 2). Pengembangan

aplikasi

akseleratorenergi

rendah

untuk

pembuatan lapisan tipis dan pengolahan lingkungan, fisika nuklir, serta teknik plasma untuk industri dan lingkungan. 3). Penelitian dasar teknologi ADS. 4). Pengembangan sistem instrumentasi dan kendali reaktor riset dan akselerator c.

Bidang Kimia dan Teknologi Proses Bahan Bidang Kimia clan Teknologi Proses Bahan mempunyai tugas melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang kimia clan teknologi proses bahan industri nuklir, dengan program penelitian dan pengembangan : 1). Pengembangan teknologi proses bahan bakar RST (kernel UO2). 2). Pengembangan teknologi proses bahan dukung reaktor. 3). Pengembangan teknologi proses bahan strategis untuk industri, bahan energi baru dan terbarukan untuk solar Cells d an fuel cells.

7

4). Pengembangan

teknologi

proses

pengolahan

limbah

Radioaktifdan B3.

d.

Bidang Kesehatan dan Keselamatan Bidang

Keselamatan

dan

Kesehatan

mempunyai

tugas

melaksanakan pengendalian keselamatan kerja dan pelayanan kesehatan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Keselamatan terdiri dari : 1). Sub

bidang

Prorteksi

Radiasi

dan

KeselamatanKerja

Mempunyai tugas melakukan kegiatan proteksi radiasi Dan pengendalian keselamatan kerja. 2). Sub bidang Pengelolaan Limbah dan Keselamatan Lingkungan mempunyai

tugas

melakukan

pengelolaan

limbah

dan

pengendalian keselamatan lingkungan. 3). Sub bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas me lakukan pelayanan dan dokumentasi kesehatan. e.

Bidang Reaktor Bidang Reaktor mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pendayagunaan reaktor riset, dengan program: 1). Pengembangan teknologi aktivasi neutron untuk analisis produk industri, biologi, lesehatan dan lingkungan 2). Radiografi neutron. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Reaktor terdiri dari : 1). Subbidang Perencanaan Operasi dan Akuntansi Bahan Bakar mempunyai

tugas melakukan perencanaan operasi serta

pengelolaan elemen bakar reaktor dan akuntansi bahan nuklir. 2). Subbidang Operasi dan Perawafan reaktor mempunyai tugas melakukan pengoperasian, perawatan dan pendayagunaan reaktor.

8

f.

Bidang Elektromagnetik akselerator dan proses bahan di bidang elektromekanik, yaitu berdasarkan Peraturan Kepala BATAN No. 393/KA/XI/2005 tentang Organisasi

dan

Tata

Kerja

Balai

Elektromekanik.

Dalam

melaksanakan tugasnya, Balai Elektromekanik mempunyai fungsi: 1). Pelaksanaan pelayanan rancang bangun dan konstruksi; 2). Pelaksanaan pelayanan perbaikan dan perawatan peralatan elektronik dan elektromekanik; 3). Pelaksanaan pelayanan prasarana dan sarana penelitian dan pengembangan. g.

Unit Pengamanan Nuklir Unit

Pengamanan

Nuklir

mempunyai

tugas

melakukan

pengamanan instansi Nuklir, lingkungan, dan Personil di lingkungan Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan dan Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir (pengamanan dan penjagaan terhadap kawasan kerja instansi, sarana penelitian, bahan nuklir dan non nuklir, bahan keterangan, kegiatan dan personil secara fisik dan atau melalui sistem pengamanan BATAN). B. BALAI PENGAMATAN GUNUNG MERAPI 1.

Profil Balai Pengamatan Gunung Merapi Pos Kaliurang Balai pengamatan gunung Merapi meruapakan pos pengamatan yang digunakan untukemnagamati situasi yang terjadi pada gunung Marapi. Pos ini dilengkapi dengan serangkaian perlengkapan pengamatan seperti seismograf dengan detector yang dipasang disekitar puncak gunung Merapi. Disekitar gunung merapi terdapat 6 pos yang tersebar antara lain:

9

a.

Pos Pengamatan Kaliurang (sisi selatan, 864 m dpl) Jarak dari puncak 6,0 km Posisi geografi 7o36,05’ LS & 110o 25,48’ BT Instrumen seismograf 1 komponen. Pengamat Gunungapi 3 (tiga) orang

b.

Pos Pengamatan Kaliurang (sisi selatan, 864 m dpl) Jarak dari puncak 6,0 km Posisi geografi 7o36,05’ LS & 110o 25,48’ BT. Instrumen seismograf 1 komponen. Pengamat Gunungapi 3 (tiga) orang

c.

Pos Pengamatan Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah Posisi geografi 7o31,57’ LS & 110o 24,63’ BT. Instrumen seismograf 1 komponen, EDM, Infrasonic. Pengamat Gunungapi 3 (tiga) orang.

d.

Pos Pengamatan Krinjing (sisi baratdaya), jarak dari puncak 6 km. Desa Krinjing, Kab. Magelang, Jawa Tengah Pos ini cadangan apabila Pos PGA Babadan terancam bahaya, tidak ada Pengamat Gunungapi, tidak ada instrumen.

e.

Pos Pengamatan Jrakah (sisi baratlaut, 1335 m dpl). Desa Jrakah, Kab. Boyolali. Posisi geografi 7o29,83’ LS & 110o27,29’ BT. Instrumen seismograf 1 komponen. Pengamat Gunungapi 3 (tiga) orang

f.

Pos Pengamatan Selo (sisi utara, 1760 m dpl). Desa Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah Posisi geografi 7o29,94’ LS & 110o27,43’ BT. Instrumen seismograf 1 komponen. Pengamat Gunungapi 2 (dua) orang. Pos pengamatan diatas berfungsi untuk mengamati status gung

merapi dan melaporkan segala perubahan aktivitas yang terjadi di gunung Merapi. Pos ini dibangun sebagai upaya pencegahan jika sewaktu – waktu terjadi bencana yang disebabkan oleh gunung Merapi.Pos pengamatan yang kami kunjungio pada kesempatanKKL kali ini adalah Pos pengamatan gunung Merapi cabang Kaliurang yang berada didaerah Kaliurang pada jarak 6 KM dari puncak.

10

BAB III PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN A. KUNJUNGAN DI BATAN Obyek KKL yang dikunjungi pertama kali adalah BATAN cabang Yogyakarata tepatnya di jalan Bebasari Provinsi Yogyakarta. Perjalanan dari UNNES tercinta memakan waktu kurang lebih selama 3 jam. Pada pukul 9.00 pagi rombongan mendapatkan penjelasan mengenai cara kerja reactor Kartini. Dalam kesempatan ini para peserta KKL diberi kesempatan untuk bertanya mengenai sistem atau cara kerja reactor Kartini yang dimiliki oleh Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional cabang Yogyakarta.

Dari

penjelasan

yang

diberikan,

para

peserta

mendapatkan pengetahuan tentang komponen – komponen yang digunakan dalam reactor Kartini. Para peserta juga mendapatkan penjelasan mengenai bagaimana jalannya reaksi neutron didalam reactor. Di Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Badan Tenaga Atom Nasional cabang Yogyakarta terdapat sebuah reactor Kartini, dimana reactor ini mempunyai fungsi dalam proses penelitian. Reaktor ini digunakan untuk meneliti kandungan – kandungan yang terdapat didalam suatu sampel penelitian yang nantinya akan dikaji lebih lanjut. Komponen utama dalam reactor ini adalah teras reactor yang didalamnya berisi bahan bakar reactor serta air sebagai pengisi diantara bahan ban bakar. Ketika neutron diproduksi dan dilepaskan melewati bahan – bakar reactor yang berupa Uraium 235 (U235) maka akan terjadi pembelahan unsur uranium jika neutron yang melewatinya adalah neutron termal. Neutron yang pertama kali diproduksi memiliki tingkat energi 2 eV. Dan didalam reactor terdistribusi sekitar 2 eV sampai dengan 100 eV.

Untuk itu tingkat energi

neutron harus diturunkan, dengan cara mengisi teras reactor dengan air tanpa mineral. Dalam hal ini air berfungsi sebagai penurun energi neutron sehingga neutron menjadi neutron termal.

11

12

Bahan bakar reactor diletakkan pada kedalaman 6 meter dari permukaan air. Hal ini berfungsi agar radiasi tidak mempu menembus kearah vertikal. Sedangkan teras reactor sendiri dibuat dari semen homogen yang memiliki ketebalan sekitar 3 meter. Hal ini dimaksudkan agar radiasi tidak dapat menembus kearah horizontal. Teras reactor kartini dijalankan melalui ruang control yang berada disebelah ruang reactor. Semua sistem dari sistem sirkulasi hingga sistem detector air mulai dari suhu hingga tingkat keasaman dari air yang digunakan dalam teras reactor diatur melalui sistem pipa disekeliling reactor. Selain itu dibagian atas teras reactor dipasang detector Geiger – Muller untuk mendeteksi apakah ada tidaknya radiasi yang sampai keatas teras reactor. Pengaktivan teras reactor menggunakan tongkat kendali yang digerakan dari atas teras reactor. Dalam bekerja dengan reactor Kartini para karyawan dilengkapi dengan detector yang digunakan untuk mendeteksi berapakah tingkat radiasi yang diterima karyawan yang bekerja secara langsung dengan reactor. Detector ini dicek kembali setelah 3 bulan. Sehingga keselamatan kerja merupakan hal yang sangat diperhatikan. Perawatan Reaktor Kartini dilaksanakan secara berkala. Mulai dari sistem sirkulasi air dan pergantian bahan bakar reactor dilaksanakan dengan seksama dan hati – hati. Hal ini dikarenakan jika terjadi kesalahan dalam sistem akan menimbulkan berbagai bahaya seperti kebocoran radiasi dan lainnya. Dari kunjungan ke Batan cabang Yogyakarta para peserta KKL mendapatkan berbagai pengetahuan tentang gambaran penggunaan nuklir. Nuklir dapat digunakan untuk berbagai keperluan manusia. Salah satu yang telah dilaksanakan di Batan adalah penelitian penggunaan Nuklir untuk meningkatkan hasil pertanian dan peternakan di Indonesia. Contohnya adalah penemuan vaksin Koksivet Supra 1995 yang digunakan untuk vaksin penyakit Koksivet pada ayam yang dibuat dengan tehnik radiasi dan merupakan hasil penelitian bersama antara pusat Veterinaria farma Surabaya,

13

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR) Batan dan Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Dengan teknologi nuklir pula dikembangkan Lateks alam Iradiasi sbagai bahan baku Industri rumah Tangga. Banyak manfaat yang dapat diambil dari penggunaan energi Nuklir. Sehingga tantangan kedepan adalah seberapa jauh kita mampu menggunakan tehnologi Nuklir. Dengan perawatan dan sistem proteksi yang tepat maka teknologi Nuklir akan aman dimanfaatkan untuk kehidupan sehari – hari. Sehingga tidak ada alasan untuk takut memanfaatkan teknologi nuklir. 1.

Manfaat yang dapat diambil setelah berkunjung di BATAN cabang Yogyakarta. Setelah berkunjung ke BATAN cabang Yogyakarta, para peserta mendapatkan berbagai manfaat antara lain: a.

Peserta KKL mendapatkan pengetahuan dasar mengenai tehnologi nuklir.

b.

Peserta KKL mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dengan teras reactor Kartini yang terdapat di BATAN cabang Yogyakarta.

c.

Peserta KKL mendapatkan kesempatan untuk mengetahui sistem kerja reactor Kartini dan dasar – dasar reaksi nuklir didalam reaktor.

d.

Peserta KKL mendapatkan pengetahuan cara mengoperasikan reactor Kartini di

BATAN cabang Yogyakarta untuk berbagai

keperluan seperti penelitian dan sebagainya. e.

Peserta KKL mendapatkan pengetahuan bagaimana cara bekerja dengan reactor dan hal – hal apa saja yang harus diperhatikan untuk menjaga keselamatan kerja.

14

2.

Kelemahan yang sekiranya perlu dikoreksi kembali Dalam kegiatan KKL Pendidikan Fisika UNNES tahun 2008 kali ini, para peserta menjumpai beberapa kelemahan yang perlu dikaji kembali oleh pihak BATAN. Kelemahan – kelemahan yang dirasakan peserta KKL perlu untuk ditinjau kembali antara lain: a.

Manajemen waktu, sehingga waktu kunjungan tidak terhenti dan dapat mengunjungi Labolatorium yang lain yang terdapat pada BATAN cabang Yogyakarta.

b.

Manajemen rute kunjungan KKL. Hal ini disebabkan karena peserta KKL hanya dapat mengunjungi Lab Reaktor Kartini dan tidak sempat mengunjungi Labolatorium yang lain.

Hanya dua hal diatas yang dirasa perlu untuk diperbaiki demi kelancaran kegiatan kunjungan dimasa mendatang. Selain dua hal diatas, pelayanan yang diberikan oleh pihak BATAN sudah sangat memuaskan. Dua hal diatas merupakan saran konstruktif yang disampaikan penulis untuk meningkatkan kualitas BATAM dalam melayani masyarakat. Sehingga jika ada kesalahan dalam menyampaikan saran tersebut penulih mohon maaf kepada pihak BATAN. B. KUNJUNGAN DI BALAI PENGAMATAN GUNUNG MERAPI Balai pengamatan Gunung Merapi cabang Kaliurang merupakan pos pengamatan gunung merapi yang terletak diantara Magelang dan Yogyakarta. Pos Pengamatan ini merupakan satu dari enam pos pengamatan disekitar gunung Merapi. Pos ini berfungsi untuk mengamati situasi gunung Merapi dan memperingatkan jika status gunung Merapi berubah. Pos pengamatan ini mencatat segala aktivitas gunung berapi. Segala aktivitas

baik

gempa

vulkanik

maupun

seismik

direkam

untuk

memprediksikan kejadian yang mungkin akan terjadi pada gunung Merapi. Pos ini memiliki peralatan seismograf yang detektornya telah ditanam disalah satu lereng gunung Merapi. Detektor ini akan memancarkan sinyal dan ditangkap oleh seismograf yang berada didalam Pos. Peralatan ini akan

15

mencatat segala gempa baik besar maupun kecil. Dan dari catatan ini akan dapat

dipelajari

aktivitas

vulkanik

dari

gunung

Merapi.

Dengan

membandingkan data yang diperoleh dari seismograf dan pengamatan secara langsung, maka para pengamat akan dapat mengambil keputusan mengenai status gunung Merapi. Jika status gunung berapi sudah berubah menjadi awas maka, pos pengamatan akan mengirimkan berita kepada pemerintah pusat dan pemerintah setempat untuk segera melakukan prosedur evakuasi sesuai dengan kebutuhan. Meskipun pos pengamatan ini hanya memiliki tiga pengamat, tetapi pos pengamatan gunung Merapi dapat berjalan dengan baik. Baik dari segi pencatatan hingga administrasi tertata dengan rapi, dan rekaman mengenai aktivitas vulkanik dan seismic yang terjadi di gunung Merapi direkan secara manual dan digital. 1.

Manfaat yang dapat diambil setelah berkunjung di Pos Pengamatan Gunung Merapi Cabang Kaliurang. Dari kunjungan di Balai Pengamatan Gunung Merapi peserta KKL dapat memperoleh banyak manfaat, diantaranya: a.

Mendapatkan penjelasan secara lebih mendetail mengenai peralatan yang digunakan yang digunakan dalam pengamatan gunung Merapi.

b.

Dapat menyaksikan sendiri, cara mengamati aktivitas gunung Merapi melalui seismograf yang ada didalam pos pengamatan gunung merapi cabang Kaliurang.

c.

Mengetahui cara merekam aktivitas seismik dan vulkanis yang terjadi di gunung Merapi.

d.

Mendapatkan penjelasan cara untuk menganalisis dan memprediksi status gunung Merapi melalui data seismograf.

e.

Mendapatkan informasi tindakan – tindakan yang perlu dilakukan ketika terjadi perubahan status gunung Merapi.

16

2.

Kelemahan yang sekiranya perlu dikoreksi kembali Dalam kunjungan KKL ini kami menjumpai hal yang sekiranya perlu untuk dibenahi kembali yaiu tidak adanya leaflet, jurnal atau media pemberitahuan yang lain sehingga ketika peserta KKL bermaksud menyebarluaskan informasi yang didapat dari balai pengamatan gunung Merapi mengalami kesulitan untuk meyakinkan masyarakat. Sehingga kekurangan ini harap dijadikan periksa untuk dibenahi kembali. Selain itu kami mengaharapkan adanya demo secara langsung penggunaan detector seismograf mulai dari pemasangan hingga pemantauan dan penggunaan sehingga peserta tidak hanya mengetahui bentuk alatnya saja tetapi bagaimana cara menggunakannya. Kami harapkan untuk kedepannya dua hal tersebut dapat dijadikan pandangan untuk pengembangan balai pengamatan gunung Merapi cabang Kaliurang.

C. MASALAH YANG DIHADAPI SELAMA KKL DAN TINDAKAN YANG DIAMBIL UNTUK MENGATASI MASALAH YANG MUNCUL Dalam pelaksanaan KKL Pendidikan Fisika Tahun 2008, tidak terlepas dari berbagai hambatan. Hambatan – hambatan tersebut muncul baik yang dikarenakan manajemen dari panitia sendiri maupun kejadian – kejadian yang tidak terduga sebelumnya. Maslah – masalah yang muncul antara lain keterlambatan keberangkatan. Dalam jadwal yang sebenarnya, keberangkatan dari UNNES dijadwalkan pukul 06.00 dan diperkirakan sampai di Obyek KKL yang pertama yaitu BATAN cabang Yogyakarta pukul 9.30 pagi. Hal ini menyebabkan waktu kunjungan menjadi lebih singkat. Akibatnya lab yang dapat dikunjungi hanya lab reactor saja. Selain itu dalam jadwal yang selanjutnya terjadi keterlambatan yang diakibatkan kondisi lalu lintas sehingga, panitia mengambil tindakan untuk menyusutkan beberapa jadwal yang lainnya. Masalah finansial tidak terjadi dikarenakan, rencana anggaran sudah disusun sesuai dengan kondisi harga barang yang ada pada saat pelaksanaan

17

KKL. Sehingga administrasi pelaksanaan KKL tidak mengalami kesulitan yang berarti. Dari segi perijinan, panitia mendapatkan banyak bantuan baik dari pihak Obyek yang akan dituju untuk KKL dan dari pihak Universitas. Dikarenakan hal itu perijinan untuk kegiatan KKL ini tidak mengalami hambatan yang berarti.

BAB IV PENUTUP Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan kegiatan yang wajib diikuti

oleh

Mahasiswa

jenjang

S1

dalam

rangka

menyelesaikan

pendidikannya. Kegiatan KKL merupakan bentuk kerja lapangan yang berfungsi untuk menambah ketrampilan dan kemampuan dari pesertanya dalam mengaplikasikan teori – teori yang telah dipelajari di bangku Universitas untuk dikembangkan dan diterapkan serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Sehingga dalam rangka pelaksanaan kegiatan KKL perlu dipersiapkan dengan baik mulai dari perencanaan, menetapkan obyek KKL, persiapan, administrasi dan perijinan hingga pada penyusunan KKL. Sehingga setelah mengikuti kegiatan KKL Mahasiswa benar – benar mendapatkan tambahan ketrampilan dan pengatahuan terapan yang nyata. Selain itu kegiatan KKL ini juga berfungsi untuk meningkatkan kerja sama antara pihak Universitas dengan instansi obyek KKL. Hal ini akan menjadi momen untuk saling meningkatkan kualitas antara pihak Universitas dan instansi obyek yang dijadikan tujuan KKL dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan kegiatan KKL juga akan memberikan bekal ketrampilan yang nyata kepada Mahasiswa dalam mengaplikasikan teori – teori yang didapatnya dibangku kuliah. Dalam laporan KKL Pendidikan Fisika tahun 2008 ini, penulis hanya dapat memberikan beberapa saran, yaitu: 1.

Instansi – instansi yang dapat dijadikan Obyek KKL, sebaiknya mengeluarkan jurnal – jurnal informasi yang terbaru dan dikirimkan ke pihak

Universitas

secara

berkala,

sehingga

Mahasiswa

selalu

mendapatkan informasi terbaru dan dapat dengan mudah memutuskan obyek yang akan dijadikan KKL.

18

18

Dibentuk suatu forum komunikasi antara Instansi – Instansi yang dijadikan obyek KKL dengan pihak Universitas dan Mahasiswa sehingga akan terbentuk komunikasi yang baik antara Instansi, Universitas dan Mahasiswa. Diharapkan dari dua saran diatas dapat meningkatkan kualitas dari Mahasiswa itu sendiri, dan pelayanan dari Instansi dan Universitas. Dalam laporan KKL ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak BATAN cabang Yogyakarta dan Balai Pengamatan Gunung Marapi cabang Kaliurang serta pihak Universitas yang telah banyak membantu suksesnya kegiatan KKL kali ini. Adapun kesalahan – kesalahan yang timbul bukanlah suatuke sengajaan dan akan kami perbaiki dan kami jadikan landasan untuk pelaksanaan KKL diwaktu mendatang.

19

Lampiran I Susunan Kepanitiaan Kuliah Kerja Lapangan Pendidikan Fisika tahun 2008 Universitas Negeri Semarang Pelindung

:

Dekan FMIPA UNNES

Penasehat

:

Ketua Jurusan Fisika

Pembimbing

:

1. Dra. Pratiwi Dwijananti NIP.131813654 2. Drs. Sri Hendarto NIP. 130367992

Penanggung Jawab

:

Nur Ikhsan

Ketua Panitia

:

Cahyo Budi Utomo

Sekertaris

:

1. Eli Trisnowati 2. Sandy Purnomo

Bendahara

:

1. Riska Tri Yuli Asri 2. Priagung

Sie Acara

:

Ida Safitri

Sie Konsumsi

:

1. Sutrisni 2. Achid Dwi Suwandana

Sie Dokumentasi

:

1. Khoirudin 2. Idayani

Sie Kesehatan

:

Dwi Roro Ambarwati

Sie Humas

:

1. Agus Purwanto 2. Faiz Dwi Jazuli Nor

20

Lampiran II Laporan Penggunaan Anggaran Kuliah Kerja Nyata Pendidikan Fisika Tahun 2008 I.

Pengeluaran 1.

Kesekertariatan

Rp.

207.000

2.

Bus

Rp

2.150.000

3.

Snack @ Rp. 3000 x 37

Rp.

111.000

4.

Makan @ Rp.8.500 x 2 x 37

Rp

629.000

5.

Parkir

Rp.

75.000

6.

Tour Leader

Rp.

150.000

7.

Plakat

Rp.

50.000

8.

Sertifikat, stiker dan blocknote

Rp.

90.000

9.

Operasional

Rp.

300.000

10. Asuransi

Rp.

35.000

11. Tiket masuk obyek wisata

Rp.

70.000

12. Uang saku Dosen @ Rp.100.000 x 2

Rp.

200.000

13. P3K

Rp.

25.000

14. Lain – Lain

Rp.

300.000

Rp.

4.375.000

Rp.

4.375.000

Rp.

0

II. Pemasukan Kontribusi peserta @ 135.000 x 35 III. Saldo

21

Lampiran III Susunan Acara KKL Pendidikan Fisika tahun 2008 Waktu ….

– 06.00

06.00 – 09.00

Kegiatan Peserta berkumpul dan persiapan keberangkatan Perjalanan menuju BATAN cabang Yogyakarta dan sarapan pagi

09.00 – 11.30

Kunjungan di BATAN cabang Yogayakarta

11.30 – 12.30

Perjalanan menuju BPGM Kali Urang

12.30 – 14.00

Kunjungan di Balai Pengamatan Gunung Merapi

14.00 – 14.30

Perjalanan ke Kali Urang

14.30 – 16.00

Wisata di Kali Urang

16.00 – 17.00

Perjalanan ke Malioboro

17.00 – 19.00

Wisata di Malioboro

19.00 – 20.00

Persiapan perjalanan kekota asal dan makan malam

20.00 – 24.00

Perjalanan ke Semarang.

22

Lampiran IV Daftar Mahasiswa Peserta KKL Pendidikan Fisika Tahun 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35

Nama Ida Safitri Nurul Sofiana Efrien Dian Nursita Kustiani Sandy Purnomo Dwi Roro Ambarwati Abdul Ghofar Nur ihsan Riska Tri Yuliasari Faiz Julia Nor Zulfia Hanum Alfirsyahr Obimita Ika Permatasari Demi Trisnawati Dewi Annisaa Sherentina meida Banuboro Windarsih Eli Trisnowati Priagung Susetiadi Zamroni Arumwiyanto Dewi Amelia Sri Indrawari Eka Novianti Indarti Agus Purwanto Cahyo Budi Utomo Sutrisni Achid Dwi Soewandana Qisthi Fariyani Dwi Lestari Yulianti Dody Rahayu Prasetyo Eka Kristianti Whiji Pamungkas Khoerudin Idayani Enis Nurnawati

NIM 4201407001 4201407003 4201407005 4201407007 4201407009 4201407011 4201407013 4201407015 4201407019 4201407023 4201407025 4201407027 4201407029 4201407031 4201407033 4201407035 4201407037 4201407041 4201407043 4201407045 4201407047 4201407049 4201407051 4201407053 4201407055 4201407057 4201407059 4201407061 4201407063 4201407065 4201407067 4201407069 4201407071 4201407073 4201407075

Related Documents

Laporan Kkl
November 2019 33
Laporan Kkl Tekim.docx
April 2020 13
Laporan Kkl Feromon.docx
December 2019 24
Sistematika Kkl
June 2020 15