Laporan Jembatan.docx

  • Uploaded by: grace
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Jembatan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,854
  • Pages: 19
LAPORAN PRAKTEK KULIAH LAPANGAN JEMBATAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

GRACE GLORIA / F 210 16 013 IRA YULIASTARI / F210 16 017 NOVITASARI / F210 16 031 REIN JAUHARI / F 210 16 068 DIAS HERMAWAN / F210 16 009 KEVIN JULIAN / F210 16 075 DOSEN PEMBIMBING :

NICODEMUS RUPANG M.si

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL (D3) UNIVERSITAS TADULAKO

LEMBAR PENGESAHAN Laporan ini telah diselesaikan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Rekayasa Pelaksanaan Konstruksi (RPK)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL (D3) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TADULAKO

Di Susun Oleh kelompok 2 : 1. 2. 3. 4. 5.

MUH. ADITYA KURNIAWAN / F 210 15 005 RISKA SARMADAYANTI HI. LAMBI / F 210 16 048 NABILA / F 210 16 056 GRACE GLORIA / F 210 16 013 REIN JAUHARI / F 210 16 068

Mengetahui, Koordinator PKL

Diperiksa oleh Dosen Pembimbing

Irdhiani ST. MT NIP.

Novita Pradani, ST.MT NIP.

ii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia serta hidayah-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan laporan kegitan ini, dengan judul “Laporan Kegitan Praktek Kuliah Lapangan Di daerah sekitar Palu” . Laporan kegitan ini dibuat untuk melaporkan kegitan yang dilakukan oleh mahasiswa selama melaksanakan Praktek Kuliah Lapangan pada hari Sabtu, 12 Januari 2019 di daerah sekitar Palu Dalam penyusunan laporan kegiatan ini masih dirasakan banyak kekurangan, baik dalam sistematika penyusunan maupun penggunaan kata-kata. Kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai cerminan kami dalam penyusunan laporan berikutnya. Akhirnya kepada Allah jualah kami serahkan semuanya. Semoga laporan ini bisa bermanfaat khususnya bagi kelompok kami, umumnya bagi para pembaca. Amin . . .

Palu, Januari 2019

Tim Penyusun

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..(i ) DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… ( ii) BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG………………………………………………………. ....( 1) 1.2 TUJUAN KULIAH LAPANGAN…………………………………………… ..( 1) 1.3 MANFAAT KULIAH LAPANGAN… .……………………………………… ( 2) 1.4 LAPORAN……………………………………………………………………...( 2) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN JEMBATAN………………………………………………....... ( 3) 2.2 BAGIAN-BAGIAN KONSTRUKSI JEMBATAN BETON BERTULANG……………………………………………………. . . . . . . . . . . . . . . ( 3) BAB III HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN A. JEMBATAN TAWELI………………………………………………………...( 6) B. JEMBATAN TAIPA TRANS SULAWESI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 8) C. JEMBATAN BALOK T TONDO……………………………………...………( 9) BAB IV PENUTUP 1.1 KESIMPULAN………………………………………………………………( 10) 1.2 KRITIK DAN SARAN………………………………………………………( 10) LAMPIRAN/DOKUMENTASI………………………………………...……………( 11) DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….............( 15)

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kuliah Lapangan Mahasiswa memerlukan pandangan langsung tentang bagaimana dunia lapangan kerja yang sesungguhnya. Karena banyaknya lapangan kerja yang membutuhkan tenaga kerja dengan berbagai keahlian dan terkadang mata kuliah yang di ajarkan di dalam kelas terasa kurang cukup, maka untuk menyeimbangkan mata kuliah yang telah di ajarkan, mahasiswa perlu terjun ke lapangan untuk melihat secara langsung penggunaan alat dan penerapan langkah-langkah kerja di dalam dunia pekerjaan bidang Teknik Sipil. Oleh sebab itu UNIVERSITAS TADULAKO mengadakan kuliah lapangan dan melakukan kunjungan ke beberapa jembatan yang ada di daerah Palu. Kunjungan yang diikuti Mahasiswa ini dilaksanakan selama sehari dan diharapkan mampu memperoleh pengalaman dalam pelaksanaan. Mahasiswa juga diharapkan dapat mengidentifikasi secara langsung penerapan tata cara kerja di lapangan, dan keterampilan apa saja yang bisa kembangkan. Mahasiswa pun bisa memiliki pandangan kedepannya tentang gambaran, ide bahkan mungkin skill karena faktor penentu utama kita bekerja nantinya adalah skill/ keterampilan dan pengalaman kita, kalau pengalaman mungkin sarjana teknik sipil yang baru lulus belum punya, tapi skill dapat di latih sewaktu kuliah lapangan ini dipelajari sebelum terjun kedunia pekerjaan. Dalam sudut pandang yang lain, kuliah lapangan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa Program Studi Teknik, Fakultas Teknik Sipil Universitas Tadulako dalam dunia kerja sesungguhnya di bidang keteknikan Sipil yang sebenarnya. 1.2 Tujuan Kuliah Lapangan a. Memperkenalkan secara langsung kepada mahasiswa tentang pelaksanaan kerja proyek konstruksi di lapangan b. Hubungan antara mata kuliah yang diajarkan kampus dan implementasinya di dalam dunia kerja . c. Mahasiswa dapat mengembangkan Skill/keterampilan di bidang Keteknikan Sipil

1

1.3 Manfaat Kerja Praktik Manfaat yang diperoleh dalam melakukan kuliah lapangan adalah dapat menambah pengetahuan tentang konstruksi di lapangan dengan pengamatan langsung. 1.4 Laporan Dalam penulisan laporan karja praktik ini, data – data diperoleh dengan berbagai cara antara lain : a. Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan selama satu hari b. Melakukan dialog/wawancara antara Mahasiswa dengan dosen pembimbing c. Pengumpulan data yang dilakukan Mahasiswa berupa gambar/foto dan rekaman suara

2

BAB II LANDASAN TEORI A. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jembatan Jembatan merupakan suatu konstruksi yang dibuat untuk memudahkan akses transportasi yang melewati sungai, rel kereta api, ataupun jalan raya. Jembatan juga didefinisikan sebagai suatu prasarana transportasi untuk menghubungkan suatu daerah karena adanya rintangan misalnya sungai, jurang ataupun laut. Menurut Ir. H.J. Struyk dalam bukunya “Jembatan”, jembatan merupakan suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang berada pada kontur yang lebih rendah. Rintangan ini biasanya merupakan jalan lain (jalan air atau lalu lintas biasa). 2.2 Bagian-Bagian Konstruksi Jembatan Beton Bertulang Konstruksi jembatan beton bertulang pada umumnya terdiri dari 4 bagian, yaitu: 2.2.1 Bangunan Atas Jembatan Bangunan atas terletak pada bagian atas konstruksi yang menopang bebanbeban akibat lalu lintas kendaraan, orang, barang ataupun berat sendiri dari konstruksi. Bagian-bagian yang termasuk bangunan atas jembatan beton bertulang adalah: a). Tiang Sandaran Tiang Sandaran digunakan untuk memberi rasa aman bagi kendaraan dan orang yang akan melewati jembatan tersebut. Fungsi dari tiang sandaran adalah sebagai perletakan dari pipa sandaran. Biasanya tingginya 125-145 cm dengan lebar 16 cm dan tebal 10 cm. b). Trotoar Trotoar adalah bagian yang digunakan sebagai perlintasan bagi pejalan kaki. Biasanya memiliki lebar 0,5-2,0 m. c). Lantai Trotoar Lantai Trotoar adalah lantai tepi dari plat jembatan yang berfungsi menahan beban-beban yang terjadi akibat tiang sandaran, pipa sandaran, beban trotoar dan beban pejalan kaki. d). Lantai Kendaraan Lantai Kendaraan adalah bagian tengah dari plat jembatan yang berfungsi sebagai perlintasan kendaraan. Lebar jalur untuk kendaraan dibuat cukup untuk perlintasan dua buah kendaraan yang besar sehingga kendaraan dapat melaluinya dengan leluasa.

3

e). Balok Diafragma Balok Diafragma merupakan pengaku dari gelegar-gelegar memanjang dan tidak memikul beban plat lantai dan diperhitungkan seperti balok biasa. f). Balok Memanjang Balok Memanjang merupakan balok utama yang memikul beban dari lantai kendaraan maupun beban kendaraan yang melewati jembatan tersebut dan kemudian beban-beban tersebut didistribusikan menuju pondasi. Besarnya ukuran balok memanjang tergantung dari panjang bentang.

2.2.2 Bangunan Bawah Jembatan a. Kepala Jembatan (Abutment) Kepala Jembatan atau abutment adalah tempat perletakan bangunan bagian atas jembatan. Abutment disesuaikan dengan hasil penyelidikan tanah dan sedapat mungkin harus diletakan diatas tanah keras supaya dapat tercapai tegang tanah yang diizinkan. Dengan memperhitungkan resiko terjadinya erosi maka paling tidak dasar abutment harus berada 2 m dibawah muka tanah asli, terutama untuk abutment dengan pondasi langsung. b. Pelat Injak Pelat injak adalah bagian dari bangunan bawah suatu jembatan yang berfungsi untuk menyalurkan beban yang diterima diatasnya secara merata menuju tanah dibawahnya dan juga untuk mencegah terjadinya defleksi yang terjadi pada permukaan jalan. c. Pondasi Pondasi adalah dari jembatan yang tertanam didalam tanah. Fungsi dari pondasi adalah untuk menahan beban-beban bangunan yang berada diatasnya dan meneruskannya ketanah dasar, baik kearah vertikal maupun kearah horizontala. Dalam perencanaan suatu konstruksi bangunan yang kuat, stabil dan ekonomis, perlu diperhitungkan hal-hal sebagai berikut: Daya dukung tanah serta sifat-sifat tanah Jenis serta besar kecilnya bangunan yang akan dibuat Keadaan lingkungan lokasi pelaksanaan Peralatan yang tersedia Waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan konstruksi d. Dinding Sayap Dinding sayap adalah bagian dari bangunan bawah jembatan yang berfungsi untuk menahan tegangan tanah dan memberikan kestabilan pada posisi tanah terhadap jembatan. 2.2.3 Oprit Jembatan

4

Oprit Jembatan adalah bangunan yang terletak dibelakang abutment, sebagai penghubung antara jalan dengan jembatan. Oprit juga dikenal sebagai timbunan tanah yang berada dibelakang abutment. 2.2.4 Bangunan Pengaman Jembatan Bangunan Pengaman Jembatan berfungsi sebagai pengaman terhadap pengaruh sungai yang bersangkutan baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

5

BAB III HASIL KUNJUNGAN DAN OBSERVASI KULIAH LAPANGAN A. JEMBATAN TAWELI Pada kunjungan lapangan yang pertama dilakukan sekitar pukul 09.20 WITA di jembatan Taweli, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut antara lain: 1. Pondasi

Gambar 1 Pada jembatan tersebut belum diketahui pasti jenis pondasi apa yang digunakan, namun bila secara umum jenis pondasi yang sering digunakan untuk jembatan khususnya di Kota Palu adalah pondasi Tiang pancang dan Sumuran. Yang harus diperhatikan pada pondasi tersebut adalah diameternya. Biasanya pada pondasi sumuran memiliki diameter 3.5 m 2. Pier

Gambar 2

6

3. Tumpuan

Gambar 3 Pada setiap gelagar jembatan harus memiliki Tumpuan. Tumpuan ini ada 3 jenis, yaitu tumpuan sendi, roll, dan elastomerit. Pada gambar diatas menunjukkan bahwa jenis tumpuan yang digunakan yaitu Elastomerit. Elastomerit ini merupakan karet yang bersifat elastis serta mampu menahan gaya vertikal dan horisontal. 4. Gelagar Precast

Gambar 4 Pracetak platnya adalah 28.60 m. Jadi panjang jembatan adalah 28.60×3=85.8 m.

7

B. JEMBATAN TAIPA TRANS SULAWESI

Gambar 5 Pada kunjungan lapangan yang kedua dilakukan sekitar pukul 10.00 WITA di jembatan Taipa Trans Sulawesi, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut antara lain: 1. Panjang jembatan yaitu 105 m, jenis jembatan Taipa tersebut adalah jembatan Australia. Jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi sumuran. Tipe jembatannya yaitu jembatan tipe D.

C. JEMBATAN BALOK T Pada kunjungan lapangan yang kedua dilakukan sekitar pukul 10.34 WITA di daerah Tondo yaitu jembatan Balok T, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut antara lain: 1. Lebar jembatan yaitu 5 m. Tipe jembatannya yaitu jembatan tipe C. 2. Memiliki 2 gelagar

Gambar 6

8

3. Berdasarkan hasil observasi di jembatan tersebut, ditemukan bahwa pekerjaan jembatan tersebut belum 100% selesai. Pelaksaan pekerjaan tersebut juga tidak maksimal, karena masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan dari berbagai komponen pendukung jembatan yang sangat penting. Dapat juga diketahui bahwa dari pembangunan jembatan tersebut tidak ekonomis dan tidak efisen.

Gambar 7 dan 8

C.JEMBATAN 3 PALU Pada kunjungan lapangan yang keempat dilakukan sekitar pukul 12.45 WITA di jembatan 3 Palu, data-data yang ditemukan mengenai jembatan tersebut antara lain:

9

BAB IV PENUTUP 3.1 Kesimpulan Mahasiswa pun dapat mengambil sebuah kesimpulan setelah mengikuti berbagai rangkaian acara kunjungan tersebut bahwa, adanya Kuliah Lapangan semacam ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan dari mahasiswa mengenai dunia pekerjaan, selain itu Kuliah Lapangan juga memberikan banyak informasi bagi mahasiswa. Selama ini mahasiswa hanya mengetahui informasi secara teoritis ketika kuliah di dalam kelas, tetapi belum mendapat informasi dengan melihat praktik secara langsung. Hal penting lainnya yang di dapat setelah mengikuti kuliah lapangan adalah bahwa dalam pengerjaan proyek ternyata masih banyak hal-hal kelalaian yang sering dilakukan para pengawas, kontraktor dan lainnya terutama belum optimalnya hasil pekerjaan yang dikerjakan. Maka sebagai mahasiswa yang berkecimbung dalam dunia kerja konstruksi nantinya, diharapkan memiliki pengetahuan lebih luas, disiplin, teliti dan bukan hanya pengetahuan dasar saja selama dikampus, hal ini dapat membantu mahasiswa jika terjun langsung di lapangan. 3.2 Kritik dan Saran Tim Penyusun beranggapan bahwa kuliah lapangan berjalan dengan sangat baik. Semua rencana kunjungan berjalan sesuai jadwal yang disepakati. Fasilitas yang telah disediakan dengan jumlah finansial sudah sesuai. Namun penulis menyarankan beberapa hal: a. Kuliah Lapangan tidak dilakukan hanya dengan sehari b. Tempat proyek yang dikunjungi seharusnya lebih banyak lagi c. Mahasiswa dapat lebih leluasa mendapatkan ilmu dengan praktek

10

LAMPIRAN 1. Jembatan Taweli

11

2. Jembatan Taipa Trans Sulawesi

12

3. Jembatan Balok T Tondo

13

14

DAFTAR PUSTAKA https://www.pdfcoke.com/uploaddocument?archive_doc=255958276&escape=false&metadata=%7B%22context%22%3A% 22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2C%22action%22% 3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%22platform%22%3A%22web %22%7D http://wikimapia.org/street/15462327/Jalan-Trans-Sulawesi-Ruas-Palu-Tawaeli

15

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84
Laporan
October 2019 101

More Documents from "Maura Maurizka"

June 2020 8
Laporan Jembatan.docx
June 2020 9
June 2020 10
June 2020 4
Fema_p646a.pdf
August 2019 13