Laporan Dragline And Shovel.docx

  • Uploaded by: suci rizki amelia
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Dragline And Shovel.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,027
  • Pages: 24
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur, kami ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat mnyelesaikan laporan ini dapat selesai. Laporan Loader and Dump truck ini disusun dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang Peralatan konstruksi terutama loader and dump truck. Terselesainya laporan ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, maka dari itu penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak yang telah membantu. Akhirnya penulis berharap, semoga dengan selesainya penyusunan laporan ini dapat memberikan khasanah ilmu pengetahuan walaupun kami sangat mengerti bahwa laporan ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran yang membangun sangat kami harapkan untuk bisa sama – sama membangun ilmu yang lebih baik khususnya pada matakuliah Peralatan Konstruksi.

i

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3 2.1

Loader ............................................................................................................ 3

2.1.1

Fungsi Alat .............................................................................................. 3

2.1.2

Komponen Utama Pada Loader .............................................................. 4

2.1.3

Cara Kerja Loader ................................................................................... 6

2.1.4

Kekurangan Dan Kelebihan Loader........................................................ 6

2.1.5

Produktivitas Alat ................................................................................... 7

2.2

Dump Truck .................................................................................................... 9

2.2.1

Sejarah Dump Truck................................................................................ 9

2.2.2

Fungsi Alat .............................................................................................. 9

2.2.3

Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck ............................................... 10

2.2.4

Bagian-Bagian Dump Truck ................................................................. 19

2.2.5

Produktifitas Alat .................................................................................. 19

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 21

ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Cab .......................................................................................................... 4 Gambar 2. 2 Lift Arm .................................................................................................. 5 Gambar 2. 3 Bucket ..................................................................................................... 5 Gambar 2. 4 Rear Dump ............................................................................................ 11 Gambar 2. 5 Side Dump ............................................................................................ 11 Gambar 2. 6 Bottom Dump ....................................................................................... 12 Gambar 2. 7 Truk Kecil ............................................................................................. 13 Gambar 2. 8 Truk besar ............................................................................................. 14 Gambar 2. 9 Articulated Dump Truck ....................................................................... 15 Gambar 2. 10 Rigid Dump Truck .............................................................................. 16 Gambar 2. 11 Quarry Dump Truck ........................................................................... 17 Gambar 2. 12 Standard Dump Truck ........................................................................ 17 Gambar 2. 13 Transfer Dump Truck ......................................................................... 18 Gambar 2. 14 Keterangan Bagian-Bagian Alat ........................................................ 19

iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Dalam pekerjaan konstruksi baik itu membangun suatu gedung, jalan,

jembatan ataupun pekerjaan konstruksi lainnya sangat membutuhkan alat-alat yang dapat mendukung pekerjaan tersebut. Alat-alat yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi tidak hanya

alat-alat ringan yang

sudah biasa digunakan dalam

membangun konstruksi sederhana tetapi untuk konstruksi yang dirancang tidak sederhana sangat memerlukan alat-alat berat. Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur. Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam laporan ini hanya Loader dan Dump Truck.

1.2

Rumusan Masalah 1. Apa pengertian loader serta fungsinya? 2. Apa saja komponen utama pada loader? 3. Bagaimana cara kerja, produktifitas pada loader? 4. Bagaimana kekurangan dan kelebihan loader? 5. Apa sajakah jenis – jenis dump truck yang sering digunakan? 6. Bagaimanakah fungsi dari berbagai jenis dump truck tersebut? 7. Bagaimanakah cara menghitung produktifitas dump truck dalam suatu proyek?

1

1.3

Tujuan 1. Mengetahui loader dan dump truck sebagai alat bantu pekerjaan. 2. Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan loader dan dump truck. 3. Mendeskripsikan loader sebagai alat bantu untuk memudahkan pekerjaan. 4. Mengetahui poduktifitas dan waktu siklus pada loader dan dump truck.

2

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Loader Loader adalah jenis traktor, biasanya roda, kadang-kadang pada trek, yang

memiliki ember lebar persegi front-mount terhubung ke akhir dua booming (senjata) untuk meraup material lepas dari tanah, seperti kotoran, pasir atau kerikil , dan memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tanpa mendorong bahan di tanah. Sebuah loader umumnya digunakan untuk memindahkan material yang menimbun dari permukaan tanah dan menyimpannya ke dalam sebuah truk menunggu atau menjadi parit penggalian terbuka. Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu penggerak roda crawler atau wheel. Loader beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material. Loader beroda ban atau wheeltractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok

untuk

membawa

bucket

bermuatan penuh. Setiap jenis penggerak mempunyai kegunaan yang berbeda, tergantung pada kondisi jalan. Wheel loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat kedalam dump truck atau memindahkan material ke tempat lain. Saat loader menggali, bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka traktor mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan.

2.1.1

Fungsi Alat Loader adalah alat pemuat hasil galian/gusuran dari alat berat lainnya seperti

Buldozer, Grader dan sejenisnya. Pada prinsipnya Loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Selain itu Loader dapat digunakan sebagai alat pembersih lokasi (Cleaning) yang ringan, untuk menggusur bongkaran, menggusur tonggak-tonggak kayu kecil,

3

menggali pondasi basement dan lain-lain. Loader merupakan alat pengangkut material dalam jarak pendek, bila digunakan sebagai alat pengangkut maka Loader dapat bekerja lebih aik dari Buldozer, sebab dengan menggunakan Loader tak ada material yang tercecer. Bucket digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular, mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3. Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant. 2.1.2

Komponen Utama Pada Loader Adapun komponen utama pada loader yaitu: 1. Cab Cab adalah bagian dari wheel loader dari mana operator menjalankan mesin. Ini biasanya memiliki pintu, duduk, dan mengendalikan loader. Ini biasanya terlihat seperti sebuah bilik kaca dipasang di tengah loader dan mungkin tidak tertutup.

Gambar 2. 1 Cab

4

2. Lift Arm Lift Arm terpasang di depan loader, di depan taksi. Inilah yang berguna untuk mengangkat ember depan atas dan bawah. Ia bekerja dalam hubungannya dengan silinder ember, perangkat hidrolik yang memotivasi lengan.

Gambar 2. 2 Lift Arm 3. Bucket Bucket adalah bagian yang paling nyata dari sebuah wheel loader. Berbentuk sekop besar. Sering kali, satu mesin memiliki beberapa jenis ember yang dapat dilampirkan sebagai mereka dibutuhkan. Misalnya, beberapa wheel loader datang dengan tujuan umum ember, satu ember untuk membawa batu, satu untuk untuk membawa batubara dan lainnya untuk penanganan lebih mudah memuat bahan seperti kotoran. Ukuran bucket bervariasi antara ¼ cuyd sampai dengan 25 cuyd kapasitas muncung terbesar. Yang biasa dipakai dan tersedia banyak adalah loader dengan ukuran bucket sampai dengan 5 cuyd.

Gambar 2. 3 Bucket

5

2.1.3

Cara Kerja Loader Cara kerja Wheel loader mengguanakan sistem hidrolik. Karena tenaga hidrolik

mempunyai daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk mengeruk,

mengangkut

material

atau

benda

yang berukuran

besar.Untuk

pengoperasian bucket dipakai “kendali hidrolis” (hydraulic controlled), sedangkan kendali kabel (cabel controlled) sudah jarang digunakan pada excavator-loader. Penggunaan loader biasanya adalah untuk memuat material dan membawa, serta membongkar. Jika daerah sekitar material yang dikerjakan datar, maka loader dapat bergerak dengan leluasa. Wheel loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dengan membawa muatan untuk dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat/menggusur), mengangkat bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila harus dimuatkan ke alat angkut, misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan yaitu : 1. V – Loading 2. L – Loading 3. Cross Loading 4. Overhead Loading

2.1.4

Kekurangan Dan Kelebihan Loader Kelebihan pada loader adalah sebagai berikut: 1. Mobilitas yang tinggi. 2. Manuver daerah pemuatan loading point lebih sempit dibanding dengan track shovel. 3. Kerusakan permukaan loading point lebih kecil karena menggunakan ban karet. Kekurangan pada loader adalah sebagai berikut: Dalam menempatkan muatan ke dalam dump truck kurang merata bahkan kadang-kadang bisa miring, walaupun faktor ini sangat dipengaruhi oleh skill operator.

6

2.1.5

Produktivitas Alat Faktor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader

adalah sebagai berikut: a.

Kondisi material,

b.

Tipe bucket dan kapasitasnya,

c.

Area untuk pergerakan loader,

d.

Waktu siklus loader ,

e.

Waktu efisien loader.

Cycle time alat muat berbeda dengan cycle time alat angkut, karena cara kerja 2 alat tersebut juga berbeda. Cycle time alat muat bisa diartikan waktu yang dibutuhkan alat tersebut untuk menyelesaikan 1 putaran kerja atau 1 trip. Semakin sedikit cycle time alat tersebut, maka semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan. Untuk menghitung berapa 1 cycle time (Ct) yang dibutuhkan suatu alat muat ditambang dalam 1 menit, anda bisa menggunakan persamaan:

𝐶𝑡 ( 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ) =

𝐵𝑡 + 𝑆𝑡𝑓 + 𝐿𝑡 + 𝑆𝑡𝑒 60

Keterangan: -

Bt (satuan detik)

= Bucket time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk

mengisi bucket. -

Stf (satuan detik)

= Swing time full. Waktu yang dibutuhkan alat muat

untuk swing atau berputar sebelum pemuatan (kondisi bucket penuh muatan). -

Lt (satuan detik)

= Loading time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk

mengisi muatan. -

Ste (satuan detik)

= Swing time empty. Waktu yang dibutuhkan alat muat

untuk swing sebelum mengambil material (kondisi bucket kosong). Angka 60 dari persamaan diatas adalah untuk mengubah 1 cycle time alat dari satuan detik menjadi menit. 1 menit sama dengan 60 detik.

7

Selain cyle time diatas, produktifitas alat muat juga dipengaruhi oleh berapa banyak material yang bisa di ambil dalam 1 bucket alat muat berbanding dengan berapa kapasitas muat standard bucket alat muat tersebut. Untuk mengetahui berapa nilai Faktor pengisian (Fp) alat, gunakan persamaan berikut ini: 𝐹𝑝 =

𝑉𝑟 𝑥 100% 𝑉𝑠

Keterangan: Vr (satuan persen) = Volume real bucket yang bisa dihasil suatu alat. Vs (satuan persen) = Volume standard bucket alat. Untuk mengetahui berapa volume standard bucket suatu alat muat, bisa dengan melihat buku pedoman alat yang dikeluarkan oleh produsen yang membuat alat muat tersebut. Misalnya Excavator Komatsu PC-400 mempunyai kapasitas standard bucket 3,2 m3 dilihat dari buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabrikannya yaitu Komatsu. Setelah anda memahami 2 faktor yang mempengaruhi produktivitas alat (cycle time dan fill factor)diatas, sekarang saatnya untuk mengetahui dan menghitung produktivitas suatu alat muat saat beroperasi di pertambangan. Berikut rumus atau persamaan menghitung produktivitas alat muat di tambang. 𝑃=

60 𝑥 𝑉𝑟 𝑥 𝐹𝑝 𝑥 𝑀𝑎 𝑥 𝐸𝑢 𝑥 1 𝑗𝑎𝑚 𝐶𝑡

Keterangan: P = Produktivitas alat muat dalam 1 jam (m3/jam). Ct = Cycle time alat muat (menit). Vr = Volume real bucket alat saat menggali (m3). Fp = Faktor pengisian alat muat (%). Ma = Mechanical availability alat muat (%). Eu = Effective utility alat muat (%).

8

2.2

Dump Truck Dump truck adalah alat yang khusus dipergunakan sebagai alat pengangkutan.

Oleh karena kemampuannya untuk bergerak dengan cepat, truk ini dapat dikatakan mempunyai kapasitas yang tinggi dan biaya operasi yang relatif murah. 2.2.1

Sejarah Dump Truck Dump truck (atau di Inggris menyebutnya Dumper truck) adalah suatu alat yang

digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Material-material tersebut diantaranya batu bara, tanah urug, pasir, batu split, nikel, biji besi bahkan sampai sampah. Sebuah dump truck memiliki ciri yang khas dilengkapi dengan piranti pembantu hidrolik yang terpasang di bawah bak dump truck dalam posisi tidur dengan bagian belakang berengsel, bagian depan bak yang dapat di angkat memungkinkan isi yang di bawa dalam bak dump truck dengan mudah di turunkan di belakang truk di lokasi pengiriman. Di Inggris dan Australia istilah tersebut berlaku hanya untuk off road dan pekerjaan konstruksi saja, dan sementara di jalan raya kendaraan ini di kenal sebagai tipper, truck tipper (Inggris) dan tip truck (Australia). Dump truck pertama kali di perkenalkan di Saint John, New Brunswick ketika Robert T. Mawhinney memasang kotak dump pada sebuah truk dengan bak model rata (flatbed) di tahun 1920. Perangkat untuk mengangkat adalah sebuah winch yang dihubungkan dengan kabel dan puli katrol yang terpasang pada tiang di belakang kabin truk. Kabel dihubungkan ke ujung depan bawah kotak dump truck yang dilekatkan oleh pivot di bagian belakang kabin truk. Operator menggerakkan engkol untuk menaikkan dan menurunkan kotak. Saat ini, hampir semua dump truck dioperasikan oleh hidrolik yang di pasang dalam berbagai konfigurasi, masing-masing dirancang untuk menyelesaikan tugas tertentu. 2.2.2

Fungsi Alat Dump truck adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk mengangkut bahan

material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Dump truck dapat

9

memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter – up). Isi muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar muatannya alat berat ini dapat bekerja sendiri dengan mengangkat bagian bak dengan menggunakan teknologi hidrolik. 2.2.3

Klasifikasi dan Cara Kerja Dump Truck Truk diklasifikasikan berdasarkan faktor dan cara kerja berikut : a) Ukuran, body , tipe mesin dan bahan bakar. b) Jumlah roda, as dan cara penyetiran. c) Metode pembongkaran muatan. d) Kapasitas. e) Sistem pembongkaran. Berdasarkan metode pembongkarannya maka terdapat tiga jenis truk yaitu Rear

Dump, Bottom Dump, dan Side Dump. a.

Rear Dump Rear dump terdiri dari dua jenis, yaitu rear dump truck dan rear dump

tractor wagon. Dari semua jenis truk maka rear dump truck adalah alat yang paling sering dipakai. Truk mempunyai kelebihan dibandingkan dengan wagon karena truk lebih kuat jika harus bergerak pada jalan menanjak. Cara kerja pembongkaran alat tipe ini adalah material dibongkar dengan cara menaikan bak bagian depan dengan sistem hidrolis. Rear- dump truck dipakai untuk mengangkut berbagai jenis material. Akan tetapi material lepas seperti tanah dan pasir kering merupakan material yang umum diangkut oleh dump truck. Material seperti batuan dapat merusak truk yang dipakai, oleh karena itu, pemuatan material harus dilakukan secara hati-hati atau bak truk dilapisi bahan yang tidak mudah rusak. Ukuran bak truk jenis ini berkisar antara 25 sampai 250 ton.

10

Gambar 2. 4 Rear Dump

b. Side Dump Side - Dump Truck dan Tractor – Wagon mengeluarkan material yang diangkutnya dengan menaikkan salah satu sisi bak ke samping. Saat pembongkaran material harus memperhatikan distribusi material dalam bak. Kelebihan material pada salah satu sisi dapat menyebabkan terjadinya jungkir pada saat pembongkaran material. Pada kondisi dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

Gambar 2. 5 Side Dump

c. Bottom Dump Umumnya Bottom Dump adalah semitrailer. Material yang diangkut oleh Bottom - Dump Tractor - Wagon dikeluarkan melalui bagian bawah bak yang dapat dibuka di tengah-tengahnya. Pintu bak adalah sisi bagian bawah memanjang dari depan ke belakang. Pintu-pintu tersebut digerakkan secara 11

hidrolis. Bottom - Dump Tractor - Wagon umumnya mengangkut material lepas seperti pasir, kerikil, batuan sedimen, lempung keras, dan lain- lain. Pembongkaran material dilakukan pada saat kendaraan bergerak. Kelandaian permukaan di mana alat tersebut digunakan sebaiknya kurang dari 5% karena bentuk dari alat tersebut tidak memungkinkan untuk daerah yang terjal dimana pembongkaran muatan dilakukan pada tempat yang sempit dan panjang maka pemakaian truk dan tractor wagon jenis ini merupakan pilihan yang tepat.

Gambar 2. 6 Bottom Dump Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu: 1.

On High Way Dump Truck muatannya < 20 m3

2.

Off High Way Dump Truck muatannya > 20 m3

Kapasitas truk yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut: Kapasitas Truk Volume material yang diangkut harus sesuai dengan kapasitas truk. Jika pengangkutan material oleh truk dilaksanakan melampaui batas kapasitasnya maka hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, seperti: a. Konsumsi bahan bakar bertambah. b. Umur ban berkurang. c. Kerusakan pada bak. d. Mengurangi produktivitas.

12

Kapasitas dan ukuran truk sangat bervariasi. Oleh karena itu, pemilihan ukuran truk sangat penting karena truk besar atau kecil akan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.

A.

Truck Kecil (On High Way Dump Truck) Kelebihan truck kecil terhadap truk besar: 1. Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya 2. Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat 3. Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana 4. Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah 5. Jika salah satu truk dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermasalah terhadap total produksi. 6. Kemudahan dalam memperhitungkan jumlah truk untuk setiap alat pemuat.

Kerugian truk kecil terhadap truk besar : 1. Kesulitan bagi alat pemuat dalam memuat material. 2. Jumlah truk yang banyak maka waktu antrean (ST) akan besar. 3. Memerlukan lebih banyak supir. 4. Meningkatkan investasi karena jumlah truk yang banyak. 5. Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truk.

Gambar 2. 7 Truk Kecil

B.

Truk Besar (Off High Way Dump Truck) Keuntungan truk besar terhadap truk kecil : 13

1. Jumlah truk yang sedikit menyebabkan investasi berkurang (bensin, perbaikan, dan perawatan). 2. Kebutuhan supir yang tidak banyak. 3. Memudahkan alat pemuat dalam memuat material. 4. Waktu antre (ST) akan berkurang. 5. Cocok untuk angkutan jarak jauh Kerugian truk besar terhadap truk kecil: 1. Bila alat pemuat kecil maka akan memperbesar waktu muat (LT). 2. Beban yang besar dari truk dan muatannya akan mempercepat kerusakan jalan. 3. Jumlah truk yang seimbang dengan alat pemuat akan sulit didapat. 4. Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar 5. Produksi akan sangat berkurang apabila satu truk tidak bekerja (untuk jumlah yang relative kecil) 6. Larangan pengangkutan di jalan raya dapat diberlakukan pada truk besar.

Gambar 2. 8 Truk besar Dewasa ini, sangat banyak Jenis – jenis Dump Truck yang ada dipasaran, berikut akan dijelaskan beberapa jenis dan tipe Dump Truck, yaitu :

1. Articulated Dump Truck Articulated Dump Truck biasa disingkat ADT merupakan kombinasi dari traktor – trailer, dimana kabin dan dump body – nya dapat bergerak secara bebas dan

14

fleksibel ketika melewati lahan yang basah dan berlumpur. Jenis truk ini pun dapat digunakan untuk mengangkut beban di medan kasar dan tak beraturan. Articulated dump truck juga dapat memuat material yang lebih banyak dengan jarak yang lebih panjang. Apabila kondisi lahan yang dilalui bekas tanah galian dan timbunan yang berlumpur, maka Articulated Dump Truck perlu dikombinasikan lagi dengan motor grader yang mempercepat waktu siklus.

Gambar 2. 9 Articulated Dump Truck Articulated Dump Truck memiliki 6 karakter sebagai berikut: a.

Artikulasi pengoperasian mesin yang mudah

b.

Tabung osilasi dan engsel artic, menyebabkan dump truck dapat berputar 360o dan memastikan keenam roda tetap berhubungan dengan tanah. Hal ini membuat truk lebih stabil, keselamatan terjamin, dan pemanfaatan mesin yang lebih efisien.

c.

Articulated Dump Truck terbuat dari bingkai baja yang sempurna dan tahan lama

d.

Sistem dump truck yang kuat dapat mengangkut muatan lebih besar

e.

Transmisi otomatis

f.

Flotation tire yang tinggi, memudahkan dump truck beroperasi dalam berbagai kondisi. Adapun keuntungan dari Articulated Dump Truck adalah dapat

mengangkut di medan kasar, licin ataupun tanjakan dapat dikatakan ADT unggul dalam daya dukung. Tetapi ADT mempunyai kekurangan, yaitu tidak dapat mengangkut material dengan kapasitas lebih dari 50 ton metrik.

15

2. Rigid Dump Truck Rigid Dump Truck merupakan jenis dump truck yang berdasarkan sistem geraknya adalah kaku. Kegunaan jenis dump truck ini hampir sama dengan Articulated Dump Truck. Alat ini cocok untuk digunakan untuk mengangkut material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 meter atau lebih). Alat berat ini memiliki beban kerja yang besar, sehingga pemilik alat berat harus menjaga availabilitas alat setinggi – tingginya. Rigid dump truck mempunyai suatu rangka kaku yang menyatukan kabin dan dump body – nya, sehingga rigid dump truck tidak dapat bergerak secara bebas dan fleksibel ketika dioperasikan pada lapangan keras, berat muatan dapat menyebabkan rangka kaku tersbut memutar yang dapat memungkinkan dump truck tersebut berguling, keadaan seperti itu apabila terjadi terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.

Gambar 2. 10 Rigid Dump Truck Adapun kelebihan rigid dump truck adalah memiliki kapasitas yang besar dan melebihi Articulated Dump Truck dapat mengangkut hingga 400 ton. Sedangkan kekurangan Rigid Dump Truck adalah mempunyai body yang besar, sehingga alat berat ini harus mempunyai ruang gerak yang besar dan gerak yang tidak fleksibel.

3.

Minning/Quarry Dump Truck Quarry dump truck merupakan tipe dump truck yang biasa digunakan di daerah

pertambangan yang berfungsi untuk mengangkut hasil – hasil tambang seperti batu bara. Truk ini mempunyai kapasitas angkut yang sangat besar, sehinngga perawatannya pun relatif mahal. Berdasarkan sistem geraknya Quarry Dump Truck termasuk kaku

16

sehingga kinerja alat berat ini sama dengan Rigid Dump Truck, yang membedakan adalah fungsi disaat penggunaan pada waktu pelaksanaan.

Gambar 2. 11 Quarry Dump Truck Keunggulan jenis alat berat ini dapat mengangkut material yang baru ditambang dari tempat penambangan dengan kapasitas besar. Sedangkan kekurangan alat berat ini adalah gerak yang tidak fleksibel dan membutuhkan ruang gerak yang besar.

4. Standard Dump Truck Standard Dump Truck adalah truk yang dapat dikosongkan tanpa penanganan. Dump truck biasa digunakan untuk mengangkut material keperluan konstruksi. Standard Dump Truck dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan bantuan hidrolik, bagian depan dari bak bisa diangkat keatas, sehingga memungkinkan material yang diangkut bias turun ke tempat yang diinginkan .

Gambar 2. 12 Standard Dump Truck

17

Adapun kelebihan Standard Dump Truck adalah dapat digunakan untuk mengangkut material dan membutuhkan ruang gerak yang tidak terlalu besar seperti Rigid Dump Truck. Wheelbase yang lebih pendek dari Standard Dump Truck membuat dump truk menjadi lebih lincah daripada Dump Truck semi – trailer dengan kapasitas yang tebih tinggi. Sedangkan kekurangan Standard Dump Truck adalah sulitnya bekerja pada medan yang keras seperti berlumpur dan basah dan kapasitas jenis dump truck ini kecil tidak seperti Rigid Dump Truck. 5. Transfer Dump Truck Transfer Dump Truck merupakan Standard Dump Truck yang dapat menarik trailer terpisah dan dapat mengangkut material keperluan konstruksi seperti (kerikil, pasir, aspal, dll). Biasanya jenis dump truk ini terdapat 2 bak A dan B. Material kedua yang berada di trailer (bak B), didukung dengan listrik, pneumatic bermotor atau hydraulic line. Material yang berada di bak B di transfer ke bak kosong (bak A) yang ada di depannya dengan cara diluncurkan dengan mengandalkan roda kecil yang bergerak seperti rel. Hal tersebut yang dapat memaksimalkan kapasitas muatan tanpa mengorbankan kemampuan manuver dari Standard Dump Truck. Konfigurasi lain yang terlihat disebut Triple Transfer Train, yang terdiri dari bak B dan C. Hal tersebut sangat umum di Nevada dan Utah Highways. Tergantung pada pengaturan porosm Triple Transfer Train dapat mengangkut hingga 129.000 kilogram (280.000 pound) dengan izin khusus di negara – negara tertentu AS.

Gambar 2. 13 Transfer Dump Truck Adapun kelebihan Transfer Dump Truck adalah dapat mengangkut muatan dengan kapasitas yang cukup besar dan kapasitas muatan yang diangkut dapat dimaksimalkan. 18

Sedangkan kekurangan Transfer Dump Truck adalah membutuhkan ruang gerak yang cukup besar dikarenakan dimensi Transfer Dump Truck yang panjang.

2.2.4

Bagian-Bagian Dump Truck

Canopy

Dump Body

Hidraulic

Cabin Diesel Engine Gambar 2. 14 Keterangan Bagian-Bagian Alat

2.2.5

Produktifitas Alat Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus

truck terdiri dari waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali dan waktu antri. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truk adalah sebagai berikut: a)

Waktu muat, tergantung pada: 1. Ukuran dan jenis alat pemuat 2. Jenis dan kondisi material yang dimuat 3. Kapasitas alat angkut

19

4. Kemampuan operator alat muat dan alat angkut b) Waktu berangkat/ kembali atau pengangkutan tergantung pada : 1. Jarak tempuh alat angkut 2. Kondisi jalan yang dilalui 3. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada: 4. Jenis dan kondisi material 5. Cara pembongkaran material 6. Jenis alat pengangkutan c)

Waktu antri tergantung pada : 1. Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat 2. Kemampuan alat angkut untuk berputar.

Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truk adalah:

Produktifitas = Kapasitas ×

60 × Efisiensi CT

20

BAB III PENUTUP

Kesimpulan Pada prinsipnya loader merupakan alat pembantu untuk menngangkut material dari tempat-tempat penimbunan ke alat pengangkut lain. Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan menjadi 2 macam yaitu penggerak roda crawler atau wheel. Wheel loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat kedalam dump truck atau memindahkan material ke tempat lain. Dump truck sendiri merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan untuk membongkar alat ini bekerja sendiri.

21

Related Documents

Laporan
August 2019 120
Laporan !
June 2020 62
Laporan
June 2020 64
Laporan
April 2020 84
Laporan
December 2019 84

More Documents from "Joseph Gilbert"