PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG LAPORAN Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah praktikum instalasi listrik gedung
Dosen Pengampu : EKO WIDIARTO, M.ENG Disusun oleh : ARIF PAMBUDI LT – 2A NIM : 3.31.17.0.05
PROGRAM STUDI D3-TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa , penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan untuk mata kuliah Praktek Instalasi Listrik Gedung ini. Perlu diketahui mata kuliah Praktek Instalasi Listrik Gedung merupakan materi inti yang merupakan implementasi dari latihan perancangan dalam mata kuliah sesuai dengan bidangnya di kemudian hari. Rancangan Listrik Gedung yaitu rancangan instalasi dari suatu gedung bertingkat yang dilengkapi dengan controlotomatis untuk penerangan luar menggunakan Timer 24 jam (LDR). Pelaksanaan praktikum ini beserta laporan ini dapatdiselasaikan dengan baik dan lancar berkat bimbingan dari pembimbing kami.Oleh sebab itudalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bpk. Eko Widiarto,M.Eng selaku dosen pembimbing mata kuliah ini. 2. Bpk. Tarto selaku toolman bengkel listrik. 3. Teman – teman yang telah membantu dalam praktik dan pembuatan laporan ini. Penulis menyadari bahwa laporan praktek instalasi Listrik Gedung ini jauh dari sempurna.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Agarkelak penulis dapat memperbaikinya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan bisa menambahwawasan bagi para pembaca.
Semarang, 02 Oktober 2018
Arif Pambudi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponenkomponen peralatan listrik untuk melayani perubahan energi listrik menjadi tenaga mekanis dan kimia. Instalasi listrik yang lebih baik adalah instalasi yang aman bagi manusia dan akrab dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan sistem instalasi listrik pada suatu bangunan haruslah mengacu pada peraturan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan PUIL 2000 dan Undang-Undang Ketenagalistrikan 2002.
1.2
Tujuan Dengan adanya oraktikum instalasi listrik gedung, mahasiswa dapat : 1. Memahami dan Melaksanakan kerja sesuai dengan tata kerja. 2. Melakukan prosedur peminjaman. 3. Memahami dan Melaksanakan K3. 4. Melakukan K3 pada pekerjaan listrik. 5. Menggunakan berbgai jenis peralatan kerja sesuai fungsinya. 6. Memilih dan menentukan peralatan listrik. 7. Melakukan pengetesan dan pengujian peralatan listrik. 8. Melaksanakan pemasangan listrik yang benar.
1.3
Pembatasan Laporan Dalam hal ini penulis membatasi tentang praktikum instalasi listrik gedung yang dilaksanakan pada minggu ke – 1, 2, 3 awal semester 3. Berkaitan dengan materi yang diperoleh dari hasil
praktikum dan mempermudah serta gambaran yang jelas bagi pembaca maka pada laporan ini penulis memberikan batasan pada : 1. Pengertian instalasi listrik gedung. 2. Komponen dan alat yang digunakan dalam praktikum instalasi listrik gedung. 3. Gambar pengawatan instalasi listrik gedung.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Landasan Teori Tata kerja dalam lingkungan kerja harus diatur agar setiap kegiatan yang ada dapat berjalan terkoordinasi, sehingga dapat berjalan dengan lancar , terprogram dan terkendali sesuai dengan alur yang telah ditetapkan.Hal ini perlu diketahui bagi Mahasiswa sehingga dalam melaksanakan pekerjaan Mahasiswa mengetahui prosedur apa yang harus dilakukan untuk memperoleh peminjaman peralatan kerja, permintaan bahan, ijin meninggalkan tempat, tidak hadir dalam pelaksanaan kegiatan. Agar kecelakaan kerja di tempat kerja dapat ditekan seminimal
mungkin
maka
Mahasiswa
perlu
mendapatkan
pengetahuan, sikap serta keterampilan dalam bidang K3.Materi tentang K3 ini perlu diterapkan untuk membiasakan dan melatih Mahasiswa dalam bidang K3. Oleh karena itu Mahasiswa perlu mengenal (tempat kerja, peralatan kerja, peralatan pelindung diri, tindakan yang aman, pencegahan kecelakaan dan memberikan P3K apabila terjadi kecelakaan kerja). Pelaksanaan
pekerjaan
dapat
berjalan
lancar
dan
menghasilkan hasil yang baik maka kita perlu mengetahui dan mengenal macam alat .penggunaan alat, mengenal komponen utama dan komponen bantu sebelum rangkaian instalasi dihubungkan dengan tegangan.
2.2
Alat dan Bahan A.
ALAT
NO NAMA ALAT 1 Obeng Minus 2
Obeng Plus
3 4 5 6 7 8 9 10 11
Tang Potong Tang Lancip Tang Kombinasi Tespen Uncek Penggaris Palu Curter Multimeter B.
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
FUNGSI ALAT Mengencangkan dan mengendorkan sekrup / baut Mengencangkan dan mengendorkan sekrup / baut Memotong kabel Membentuk ujung kabel Memotong, memegang, mengencangkan Mengetes tegangan Membuat lubang sekrup Membuat Ukuran Memukul Mengupas isolasi kabel Mengetes tegangan, mengecek alat
BAHAN
Nama Bahan Pipa union (5/8”) (dia dlm 15mm) Pipa sintetis lokal pvc (5/8”) Pipa KIR 11mm (dia dlm 13.5mm) Knie union 5/8” Knie pvc 5/8” Knie KIR Shock (benda sambung) KIR Cabang T (KIR) Tule union Klem alumunium 16mm KIR import Klem kabel NYM 9mm sebelah kabel Saklar dimer (LDR) Saklar tukar (two way switch) Saklar silang (pros way switch) Saklar seri (series switch) Saklar pilih (selector 3 posisi) a-0-n Saklar tekan (implus) dengan lampu tanda Saklar tekan (implus) ip 5 Lampu tanda (indikatpr lamp) merah KOTAK HUBUNG (juntion box) Kotak kontak 1 phasa + PE Fitting lampu
Jumlah 3.6 1.9 1.25 3 2 1 1 2 21 40 12 14 1 2 1 1 1 1 1 1 4 3 4
Satuan M M M Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
Keterangan
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
60
61 62 63 64
Roset kayu Fitting lampu dinding Saklar tunggal jenis tunggal Sekring dia Z 10 A lengkap Sekring dia Z 6 A lengkap Relay kontaktor 220 V/10A Saklar relay implus 220V Saklar waktu 24 jam 220V Saklar relay tangga (stair case) 220V Bus bar tembaga 3 – 5 X 15mm Profil C aluminium Profil dudukan terminal Profil dudukan relay Terminal 4mm 2 Penahan terminal Trepleks ukuran 253X453X4mm Asbes plafon ukuran 253X453X4mm Asbes plafon ukuran 353X603X8mm Plat penutup untuk item 40 Terminal 6mm Plat penutup untuk item 46 Plat pemisah 6mm 2 Saluran kabel Plastik pengikat kabel Kabel NYM re 3X1.5mm 2, 2 ph + N Kabel NYM re 3X1.5mm 2, L + N + PE NYA 1.5mm 2 merah, kuning, dan hitam NYA 1.5mm 2 coklat, putih, dan pink NYA 1.5mm 2 biru tua NYA 1.5mm 2 hijau kuning NYA 1.5mm 2 hijau Dempul untuk kayu Nomer – nomer untuk terminal box Steker 10 – 16 A Kabel NYMHY 3X1.5mm 2 (flexibel) Sekrup kayu, kepala setengah bulat 3.5X15 3.5X30 3.5X20 3.5X40 Sekrup kayu, rata perseng 4X30(20) 4X50 3.5X25 Mur baut M4 X 10 Mur baut M4 X 50 Mur baut M4 X 15 Rumah control panel
4 2 2 3 1 2 1 1 1 280 100 150 200 15 1 1 1 1 1 1 1 1 400 10 3.4 1 11 12 13 13.5 8.5 0.1 1 1 2 100 40 20 10 8 4 6 20 8 4 1
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah M M M M Buah Buah Lembar Buah Buah Buah Buah Mm Buah M M M M M M M M M Kg Seri Buah Buah Buah
Buah
Buah Buah Buah Buah
2.3 Gambar Rangkaian
2.4
Prinsip Kerja Dari sumber PLN arus masuk ke input Fuse 1 , output Fuse 1 masuk ke input Sakelar Seri dan Impuls.Agar Impuls bekerja maka tombol sakelar seri ditekan , bisa 2 tombol sekaligus yang ditekan maupun 1 tombol saja(hal ini bisa terjadi karena sakelar seri ini dipasang secara paralel pada rangkaian), setelah tombol sakelar seri ditekan, maka arus akan mengalir ke input K 1 sehingga K1 bekerja. Jangan lupa hubungkan output K1 ke netral, bekerjanya K 1 ini membuat posisi kontak K1 dari NO berubah menjadi NC, sehingga lampu penerangan kamar tamu , makan dan dapur menyala. Untuk memadamkan lampu tekan lagi tombol sakela seri, bisa 2 tombol sekaligus yang ditekan maupun 1 tombol saja (tergantung keperluan) jangan lupa beban lampu juga dihubungkan ke netral. Dari sumber PLN arus masuk ke input Fuse 2, output Fuse 2 langsung masuk ke input sakelar Tukar, sehingga apabila tombol sakelar tukar ditekan lampu penerangan kamar mandi, selasar dan panel ruangan akan menyala, untuk memadamkan lampu tekan kembali tombol sakelar tukar.jangan lupa beban lampu juga dihubungkan ke netral. Dari sumber PLN arus masuk ke NO relay K7, output NO K7 masuk ke beban lampu
penerangan jalan
parkir.Jangan lupa lampu juga dihubungkan ke netral (tapi walaupun sudah dirangkai sedemikian rupa lampu tetap tidak bisa menyala dikarenakan kontak NO K7 yang menghubungkan F3 dengan beban belum bekerja , hal ini dikarenakan kontak sumber relay K7 belum dialiri arus). Dari sumber PLN masuk ke input Fuse 4 Output Fuse 4 masuk ke K4T / sakelar timer dan ke sumber selector switch / sakelar putar.Timer juga harus dihubungkan ke netral.dalam rangkaian ini selector switch difungsikan untuk bekerja secara automatic dan manual.
a. Cara kerja manual Selector switch diposisikan manual.Arus masuk dari sumber ke input NC K9A, output K9A masuk ke H5 / lampu indikator dan hubungkan juga lampu indikator kenetral sehingga lampu indikator akan menyala. Input NC K9A dicouple ke input tombol sakelar tekan, output sakelar tekan masuk ke relay tangga / staircase pastikan juga terhubung kenetral sehingga relay tangga / staircase bekerja. Input NC K9A dicouple input NO K5T karena K5T / Relay tangga sudah bekerja akibat aksi dari tombol sakelar tekan, kontak K5T yang semula NO menjadi NC, sehingga arus mengalir ke K7 mengakibatkan K7 bekerja, K7juga harus dihubungkan ke netral ( bekerjanya K7 mengakibatkan NO K7 yang berada pada rangkaian Fuse3 berubah posisi menjadi NC sehingga beban lampu tersuplai arus dari sumber dan menyala) Input K7 di couple ke LDR.
b. Cara kerja automatic Selector switch diposisikan automatic,arus masuk ke input NO K9A kemudian input NO K9A di couple ke NO K4T dan sumber K9A dan K9A bekerja(bekerjanya K9A menyebabkan NO K9A berubah posisi menjadi NC sehingga juga ikut menyuplai arus ke K7), diatas telah dijelaskan bahwa K4T telah bekerja sehingga NO K4T berubah posisi menjadi NC dan mengalir ke LDR juga. Walaupun sudah tersuplai arus LDR tetap belum bisa menghidupkan lampu penerangan jalan parkir, karena LDR bekerja berdasarkan kegelapan cahaya (apabila posisi cahaya gelap, maka LDR akan bekerja sehingga lampu akan menyala, dengan menunggu beberapa saat.Dan akan padam menunggu jeda beberapa waktu berdasarkan Timer). Jangan lupa K9A dan S8 dipastikan terhubung dengan netral.
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan Selama saya melakukan praktikum Instalasi Listrik Gedung selama 3 minggu ini, saya banyak mendapat tambahan pengetahuan berupa pengalaman dan ilmu teknik yang baru. Dari pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan selama melaksanakan praktikum ini, maka dapat disimpulkan bahwa : a. Tata kerja praktek ini dilaksanakan untuk melatih Mahasiswa agar dapat bekerja secara teratur, disiplin, aman dan nyaman di tempat praktek dan di tempat kerja / lapangan kerja di kemudain hari. b. Agar kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin maka sebagai mahasiswa perlu memahami, mengerti, dan melaksanakan K3 dengan sungguh-sungguh dalam setiap melakukan pekerjaan. c. Jadi dalam melakukan kerja bengkel ini, setiap Mahasiswa harus mengerti fungsi dari peralatan dan bahan yang akan digunakan beserta cara pemasanganya (pemasangan yang baik dan benar). Selain itu sebaiknya lakukan pemeriksaan / pengecekan peralatan dan bahan sebelum melaksanakan kerja agar tidak menimbulkan gangguan atau kesalah hubungan. Diluar panel bagian dalam panel terlihat rapid an pintu mudah dibuka dan ditutup dengan menggunakan benang atau pengikat lainnya.
d. Materi mata kuliah ini merupakan materi inti dari sebuah instalasi gedung bertingkat yang dilenkapi dengan control otomatis
menggunakan
LDR
sehingga
diharapkan
Mahasiswa dapat memahami betul materi mata kuliah ini. e. Fuse 1 mengamankan instalasi penerangan dengan beban lampu penerangan kamar tamu, (Lampu D) yang dioperasikan dengan menggunakan tombol tekan (D) dan relay impuls K1 dan lampu kamar makan dan dapur C1 dan C2 dioperasikan oleh saklar seri (C) , dengan 2 buah kontakkontak (stop kontak). f. Fuse 2 Mengamankan instalasi penerangan teras dengan (lampu F) yang dioperasikan dari tiga tempat yaitu 2 saklar tukar dan 1 silang (F) , dengan satu buah kontak-kontak. g. Fuse 3 Mengamankan instalasi penerangan jalan dan parkir (lampu AB) yang dioperasikan dari rangkaian manual maupun automatis. h. Fuse 4 khusus mengamankan rangkaian kontrol yang dioperasikan dari saklar golongan S5 yaitu : - Posisi automatis (A) lampu akan menyala secara automatis jika keadaan diluar gelap dan padam jika keadaan diluar terang yang diatur oleh LDR (S8) dan timer yang disetting pada waktu pukul 18.00 sampai 06.00. jika diperlukan dapat juga dioperasikan dengan menekan tombol tekan S6 (A/B) Posisi Manual (M) Pada posisi manual ditandai dengan menyalanya lampu indikator H5, maka lampu dioperasikan dari S6 (A/B).
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku pegangan kuliah (PraktekInstalasi Listrik Gedung) 2. Latihan Bengkel Listrik semester III , PEDC Bandung 3. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 4. Rancangan Listrik semester II , PEDC Bandung 5. Simbol-simbol gambar listrik ,PEDC Bandung 6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja , ITB Bandung 7. Instalasi Arus Kuat jilid I. .Ir.Edy Setyawan 8. Modul Umum Pembinaan Operasional P2K3.Depnaker RI