Laporan Bengkel Beton.docx

  • Uploaded by: Nicky Romerr
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Bengkel Beton.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,077
  • Pages: 32
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam konstruksi, beton adalah sebuah bahan bangunan komposit yang terbuat dari kombinasi agregat dan pengikat semen. Bentuk paling umum dari beton adalah beton semen Portland, yang terdiri dari agregat mineral (biasanya kerikil dan pasir), semen dan air. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah. Biasanya dipercayai bahwa beton mengering setelah pencampuran dan peletakan. Sebenarnya, beton tidak menjadi padat karena air menguap, tetapi semen berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair. Hingga saat ini bahan bangunan yang paling banyak diminati adalah beton. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemudahan untuk dibuat menjadi berbagai bentuk, relatif tidak memerlukan tenaga yang sangat ahli dalam pembangunan, relatif tidak memerlukan perawatan pasca pembangunan yang berarti, dan dari segi ekonomis bahan beton adalah paling murah bila dibanding konstruksi baja atau kayu, lebih tahan terhadap bahaya kebakaran, serta relatif kaku. Disamping itu beton mempunyai beberapa kekurangan seperti kekuatan tarik yang rendah, memerlukan bekisting dan penumpu saat konstruksi, perbandingan kekuatan terhadap berat yang relatif lebih rendah dan stabilitas volumenya relatif rendah.

1 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Sejarah Beton Beton adalah campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen ditambah air dan bahan admixture bila diperlukan. Bahan-bahan tersebut dicampur sampai homogen dengan perbandingan tertentu . Karena hidrasi oleh semen dengan air, maka semen dan air dapat melekatkan butiranbutiran agregat sehingga membentuk massa yang kuat (mengeras) seperti batu. Susunan bahan yang terdapat didalam beton umumnya terdiri dari : 1.3% udara 2.8% air 3.15% semen 4.74% agregat Beton yang telah mengeras mempunyai sifat mampu menahan gaya tekan sampai batas yang ditentukan sebaliknya tidak mampu menahan gaya tarik, oleh sebab itu untuk mengatasi sifat beton yang tidak baik ini maka dipasang tulangan pada beton sehingga beton mampu menahan gaya tekan dan gaya tarik. Penggabungan kedua bahan ini disebut juga sebagai beton bertulang. Pekerjaan beton adalah pekerjaan yang penting dalam pembuatan suatu bangunan. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar pembuatan bangunan, dewasa ini menggunakan beton sebagai struktur utamanya. Pelaksanaan pembuatan suatu konstruksi beton diperlukan ketentuan sebagai berikut : 1. Ketelitian pekerjaan pelaksanaannya 2. Pengetahuan tentang pelaksanaan pekerjaan teknologi beton

2 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Kedua hal diatas bila kurang diperhatikan akan berakibat beton yang dihasilkan kurang baik seperti timbulnya retak-retak, beton tidak rapat air, kuat tekan yang rendah, bahkan yang lebih berbahaya dapat mengkibatkan runtuhnya bangunan yang sedang dikerjakan. Bertolak dari hal penting Hal ini disebabkan dengan adanya pengujian bahan dapat ditentukan kekuatan dari beton yang diizinkan sehingga mampu memikul beban yang akan bekerja pada konstruksi tersebut. Dapat dipertimbangkan juga dari segi nilai ekonominya (dengan biaya yang ditekan sekecil mungkin tetapi masih dalam batas kekuatan yang diizinkan) Pemakaian beton telah dimulai sejak zaman Romawi. Namun baru pada awal abad 19 bahan beton mengalami banyak perkembangan. 1.

Tahun 1801, F. Coignet menemukan bahwa bahan beton mempunyai kekuatan tarik yang rendah.

2.

Tahun 1850, J.L. Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk di pamerkan pada pameran dunia tahun 1855.

3.

Tahun 1867, J. Monier, petani Perancis, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi tariknya pada tempat tamannya

4.

Tahun 1886. Kolnen, untuk pertama kali memperkenalkan teori dan perencanaan struktur beton.

5.

Tahun 1906, C.A.P. Turner memperkenalkan pelat rata tanpa balok.

6.

Tahun 1938, teori kekuatan batas (ultimate strength design) di USSR.

7.

Tahun 1956, teori kekuatan batas di USA dan Inggris.

Sedangkan Menurut Nawy (1985:8) beton dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimia sejumlah material pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1). 3 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari : 

Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;



J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit (gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama – sama memikul beban)



F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipa dan kubah;



Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ” untuk mengurangi beban akibat berat sendiri;



Neuman melakukan analisis letak garis netral;



Considere menemukan manfaat kait pada ujung tulangan; dan



E. Freyssinet memperkenalkan dasar – dasar beton pratekan.

Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia: 

PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara – n; dan



SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton.

2.2

Jenis Beton Beton terdiri dari beberapa jenis, untuk membedakan jenisnya dapat dilihat

berdasarkan : 1. Berdasarkan Berat (Volume) a) Beton berat Beton yang memiliki volume yang lebih besar dari 2,8 ton/m3. Beton ini biasanya digunakan pada bangunan rektor nuklir, karena beton ini mampu manahan sinar magma. Agregatnya yang dipakai: butir besi, barito, magnetik dll 4 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id b) Beton normal Beton yang memiliki volume antara 1,8 – 2,8 ton/m3. Beton ini digunakan pada konstruksi bangunan tempat tinggal atau konstruksi yang umum dipakai. Jenis agregatnya antara lain : pasir, kerikil, batu pecah dll c) Beton ringan Beton yang memiliki volume antara 0,6 – 1,8 ton/m3. Beton ringan ini digunakan untuk lapisan penyekat suara atau bangunan yang memikul beban ringan. Jenis agregat yang dipakai antara lain : expended clay, batu apung vermikulite dll. 2. Berdasakan Teknik Pembuatan a) Beton Biasa Beton ini langsung dibuat dalam plastis yang terdiri atas beton siap pakai dan beton yang dibuat di lapangan. Cara pembuatan beton ini berdasarkan atas : a. Beton siap pakai (ready mix concrete) b. Beton in situ (beton dibuat di lapangan) b) Beton Precast Beton ini dibuat dalam bentuk elemen – elemen yang merupakan rangka dari konstruksi yang akan dibuat. Beton ini dipakai keadaan mengeras. c) Beton Prestress Beton yang dibuat dengan memberi tegangan dalam beton, sebelum beton tersebut mendapat beban luar kecuali beban sendiri.

5 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

2.3

Keuntungan dan Kerugian dari Beton a.

Keuntungan Beton

1. Mampu memikul beban secara vertikal dengan besar. 2. Dapat dibuat dalam segala bentuk konstruksi yang dikehendaki sesuai dengan rancangan dalam cetakan dengan mudah. 3. Tahan terhadap temperature tingi. 4. Biaya pemeliharaannya yang relatif kecil.

b.

Kerugian Beton

1. Bentuk yang telah dibuat(saat sudah mengeras) sulit untuk dirubah. 2. Pelaksanaan pengerjaannya membutuhkan ketelitian yang tinggi. 3. Berat sendiri yang besar. 4. Daya pantul suara yang besar. 5. Biaya pembuatan besar

2.4

Klasifikasi Beton Mutu dan Kelas Beton Pengawasan terhadap

Kelas mutu

Tujuan

Mutu Agregat

6 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

Kuat Tekan

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

I Bo B1

-

-

non – struktural

ringan

-

K 125

-

-

Struktural

sedang

-

II K 175

125

200

Struktural

ketat

Kontinu

K 225

175

250

Struktural

ketat

Kontinu

III K

225

300

Struktural

ketat

Kontinu

225

225

300

Structural

ketat

Kontinu

Keterangan : 1) Konstruksi non struktural adalah konstruksi yang hanya memikul beban sendiri dan beban luar yang ringan ( tanpa memikul beban bangunan) 2) Konstruksi struktural, adalah konstruksi yang memikul beban sendiri dan beban luar ( secara langsung memikul beban bangunan)

Pengawasan Pembuatan Beton : Beton Kelas I Beton untuk pekerjaan non-struktural. Pelaksanaannya tidak diperlukan keahlian yang khusus. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada mutu bahan, sedangkan pada kekuatan tidak diisyaratkan pemeriksaan. Mutu beton I dinyatakan dengan Bo. Beton kelas II Beton untuk pekerjaan struktural secara umum. Memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan pengawasan dibawah pimpinan tenaga ahli. Terbagai dalam mutu standar B1, K23, K175, dan K225. Beton Kelas III 7 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Beton untuk pekerjaan struktural yang memakai mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 225 kg/cm. Untuk pelaksanaannya dibutuhkan keahlian khusus dibawah pengawasan para ahli. Diisyaratkan paenggunaan laboratorium beton dengan tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara kontinu. Beton terbagi atas dua macam, yaitu : a. Beton biasa yaitu beton yang hanya mampu menahan gaya vertikal b. Beton bertulang yaitu beton yang mampu menahan gaya vertikal dan horizontal

2.5

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Beton dalam Pelaksanaan 1. Pada saat pembuatan Mix Design Pada saat pembuatan Mix design ini harus memperhatikan tiap-tiap material yang akan dicampurkan pada campuran beton. 2. Material di lapangan Perlunya kita memperhatikan kandungan tiap materialnya. Seperti contohnya kadar lumpur yang pada pasir itu biasanya 2%, 5% pada koral. Kadar lumpur pada tiap material juga sangat perlu diperhatkan, begitu pula air, keersihan serta penempatan material di lapangan. 3. Pencaampuran pada tiap material yang ada. Komposisi pencampuran ini harus benar. DMF(Design Mix Formula) dan JMF(Job Mix Formula) harus benar-benar teliti. Pencampuran ini difokuskan pada banyak sedikitnya air pada pencampuran. Pencampuran ini berguna untuk proses hidrasi semen. 4. Pada proses pembawaan Pada pembawaan campuran ini yang perlu diperhatikan adalah cara dari pembawaan campuran agar tidak terjadi pemisahan antara agregat, semen dan air. Sehingga mengurangi ikatan antara ketiganya. 8

MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id 5. Penuangan/pengecoran Dalam hal ini tergantung pada media dimana campuran beton ini akan dituangkan atau dicor. Jika tempat pengecoran tersebut mencapai ketinggian 5 meter maka diperlukan alat pipa tremi agar campuran tersebut tertuang secara merata. 6. Pemadatan Campuran yang telah dituangkan pada medianya masing-masing diperlukan alat pemadat agar semua rongga beton terisi penuh dan tidak terjadi keropos (pisahnya agregat dengan semen dan air). 7. Perawatan Perawatan pada beton bisa dilakukan jika beton suda mengeras atau setidaknya sudah 24jam. Perawatan diperlukan agar mutunya tetap terjaga. Jika beton tidak dirawat maka mutunya bisa menurun hingga 30%. Adapun cara perawatan dari beton itu sendiri yakni direndam air, disiram air, atau ditutup karung tepung yang basah.

2.6

Proses Pengendalian Mutu Beton Adapun cara proses mengendalika mutu beton yakni: 1. Pengujian bisa dilakukan saat beton masih segar dengan cara pengujian slum. 2. Membuat sampel(benda uji). 3. Pengujian kuat tekan. 4. Pengujian Hammer test 5. Pengujian core drill

9 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id BAB III PENGENALAN BAHAN PADA KONSTRUKSI BETON 1.1 Bahan – Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Beton I.

Semen Semen merupakan bahan yang berfungsi untuk mengikat agregat jika ditambah dengan air, dalam bentuk satu kesatuan massa beton. Semen mempunyai beberapa jenis, tapi yang umum dipakai dalam pekerjaan beton adalah Portland Cement (PC). Semen di Indonesia sekarang ini berdasarkan Standar Mutu Indonesia (SII-8) ada 2, yaitu tipa S 475 dan S 550. Sedangkan berdasarkan mutu ASTM adalah : Type I : Untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan Khusus. Type II : Semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat dan panas hidrasi sedang Type III:Memerlukan kekuatan yang tinggi pada fase permulaan setelah Pencampuran Type IV: Memerlukan panas hidrasi rendah Type V : Mmemerlukan ketahanan tinggi terhadap sulfat Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton harus jenis semen portland yang memenuhi SNI 15-2049-1994 kecuali jenis IA, IIA, IIIA dan IV. Apabila menggunakan bahan tambahan yang dapat menghasilkan gelembung udara, maka gelembung udara yang dihasilkan tidak boleh lebih dari 5 %, dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Dalam satu campuran, hanya satu merk semen portland yang boleh digunakan, kecuali disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana di dalam satu proyek digunakan 10

MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id lebih dari satu merk semen, maka Penyedia Jasa harus mengajukan kembali rancangan campuran beton sesuai dengan merk semen yang digunakan. II.

Agregat Agregat berfungsi sebagai pengisi atau pengkurus, dipakai bersama bahan perekat dan membentuk suatu massa yang keras, padat bersatu, disebut adukan atau beton. Berdasarkan besar butirannya agregat dapat dibagi menjadi:

1. Agregat Halus Agregat yang mempunyai besar butiran kurang dari 5 mm. Contoh agregat halus yaitu pasir. Syarat – syarat mutu agregat halus adalah : a.

Susunan besar butiran yang mempunyai modulus kehalusan antara 1,50 – 3,80

b. Kadar lumpur maksimum 5 % c.

Kadar zat organik diperlukan atau ditentukan dengan larutan NaOH 3 % jika dibandingkan warna pembanding tidak lebih tua

d.

Kerasnya butiran jika dibandingkan dengan pasir pembanding pemberi angka hasil bagi tidak lebih dari 2,20 2. Agregat Kasar Agregat kasar mempunyai besar butiran lebih dari 5 mm. Contoh dari agregat kasar yaitu kerikil atau batu pecah, koral, batu apung alam, maupun batu – batuan lainnya. Syarat mutu agregat kasar adalah :

a. Susunan besar butiran mempunyai modulus kehalusan antara 6,00 – 7,10 b. Kadar bagian yang lemah diuji dengan goresan tembaga maksimum 5 % c. Kadar lumpur maksimum 1 % d. Tidak boleh mengadung zat organis e. Mempunyai butiran yang keras dan tidak berpori 11 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

III.

Air Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian lainnya harus bersih,

danbebas dari bahan yang merugikan seperti minyak, garam, asam, basa, gula atau organis. Airharus diuji sesuai dengan; dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI 036817-2002 Air yangdiketahui dapat diminum dapat digunakan. Bilamana timbul keraguraguan atas mutu air yangdiusulkan dan pengujian air seperti di atas tidak dapat dilakukan, maka harus diadakan perbandingan pengujian kuat tekan mortar semen dan pasir dengan memakai air yang diusulkan dan dengan memakai air suling. Air yang diusulkan dapat digunakan bilamana kuattekan mortar dengan air tersebut pada umur 7 hari dan 28 hari minimum 90 % kuat tekan mortar dengan air suling pada periode perawatan yang sama. Dalam adukan air berfungsi sebagai perantara terjadinya reaksi senyawa antara semen dengan agregat, dalam pembentukan suatu massa yang kokoh seperti batu. Air yang digunakan dalam beton tidak boleh mengandung garam dan asam sulfat, minyak dll, karena akan dapat mengurangi mutu beton. Kemurnian air merupakan penunjang kerapatan dan kepadatan beton. Untuk mendapatkan air seperti itu didapat dari :

IV.

a)

Air ledeng

b)

Air pompa / sumur

c)

Air sungai atau danau yang bersih

d)

Air laut

e)

Air hujan

Admixture

12 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Bahan tambah yang digunakan sebagai bahan untuk meningkatkan kinerja beton dapat berupa bahan kimia atau bahan limbah yang berupa serbuk halus sebagai bahan pengisi pori dalam campuran beton. Berfungsi sebagai bahan untuk memodifikasi mutu beton (sifat – sifat beton) perlu diingat bahwa admixture tidak hanya untuk memperbaiki sifat beton akan tetapi mengubah beton yang buruk menjadi baik. Penggolongan admixture : a) Water Reduser Berguna untuk memperbaiki workbility dan mempertinggi kuat tekan dan menstabilkan keawetan. b) Accelator Berguna untuk mempercepat proses hidrasi semen c) Retarder Berguna untuk memperlambat proses hidrasi semen d) Super Plasticezer Berguna untuk menambah workbility, membuat beton mampu memadat sendiri, mempertinggi kuat tekan e) Air Endtraining Agentes Berguna untuk mengontrol keadaan udara dalam beton, menambah keawetan beton, mencegah segresi dan blending, menambah kerapatan air. f) Pigmen Berguna untuk membari warna pada beton

V.

Baja Tulangan

13 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Baja tulangan berfungsi untuk menahan gaya tarik. Sesuai dengan kegunaannya baja tulangan mempunyai berbagai macam bentuk : 1. Baja Polos Yaitu batang prismatis berpenampang bulat, persegi lonjong dan mempunyai permukaan yang licin. Pada umumnya baja tulangan polos yang dipakai di Indonesia berbentuk bulat. 2. Baja Batang Berprofil Yaitu batang prismatis dipuntir, permukaannya diberi rusuk-rusuk terpasang tegak lurus atau miring terhadap sumbu batang dengan jarak antara rusuk tidak boleh lebih dari 0,7 garis tengah pengenalan tulangan.

Ukuran Baja tulangan Berdasarkan normalisasi, baja tulangan bulat mempunyai ukuran garis tengah : 6, 8. 10, 12, 14, 16, 19, 22, 25, 28, 32, 36, 40, 45, 50 mm dengan panjang 12 m. o

Mutu baja tulangan Mutu

Sebutan

au

U – 22

Baja lunak

2200 kg/cm²

U – 24

Baja lunak

2400 kg/cm²

U – 32

Baja sedang

3200 kg/cm²

U – 39

Baja keras

3900 kg/cm²

U – 48

Baja keras

4800 kg/cm²

14 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id BAB IV PENGENALAN ALAT 4.1 Alat – Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Beton Untuk menghasilkan produk yang tinggi dalam bekerja maka harus memerlukan alat yang lengkap, sebab disamping rendahnya produktivitas kerja juga dapat mengurangi mutu hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Penggunaan fungsi ganda yang bukan kegunaannya dapat menyebabkan alat jadi cepat rusak. Dengan memperhatikan kegunaannya masing-masing diharapkan mampu menggunakan peralatan dengan benar.

Macam-macam peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut : 

Peralatan penakar bahan Terdiri dari : a) Ember

Terbuat dari plastik ataupun plat dengan berbagai ukuran yang berbeda. Ember ini digunakan untuk mengetahui perbadingan campuran dan sekaligus untuk mengangkut campuran ketempat pengecoran. b) Gerobak

15 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

Berfungsi sebagai alat transportasi dalam pelaksanaan pekerjaan. Gerobak ini ada dua macam yaitu yang beroda satu dan yang beroda dua. 

Peralatan pengaduk beton Terdiri dari : a) Sekop

Terbuat dari plat baja yang diberi tangkai kayu dan daun sekopnya agak dilengkungkan agar mudah dalam bentuk mengangkut pasir atau bahan lainnya. b) Mesin Pengaduk atau Molen

16 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

Alat ini terbuat dari besi yang fungsinya untuk mengaduk campuran agregat halus dan kasar menjadi satu kesatuan. 

Peralatan Pekerjaan Tulangan a) Besi Penekuk (Bending)

Besi terbuat dari baja tempa digunakan untuk membengkokkan baja tulangan dari mulai baja yang berdiameter 1 mm sampai 14 mm b) Alat Pemotong Tulangan Terdiri dari dua jenis yaitu : 

Yang digerakkan dengan tangan



Yang digerakkan dengan mesin

Alat pemotong tulangan ini digunakan untuk memotong tulangan yang berdiameter 4 mm sampai dengan 32 mm  Kakak Tua

17 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Alat ini dibuat dari baja, gunanya untuk menguatkan ikat pada tulangan dan memotong kawat lemas. 

Landasan

Alat ini digunakan pada saat kita membengkokkan tulangan, landasan ini dibuat sendiri dengan menggunakan pemakuan tulangan pada sebuah kotak. 

Tang

Alat ini berfungsi untuk memegangkan atau memindahkan benda kerja yang bersuhu tinggi dari suatu tempat ketempat lain. 

Peralatan lainnya a) Sendok Spesi

18 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Alat ini terbuat dari baja tipis dengan tangkai darik kayu daun sendok berbentuk segitiga tetapi ada juga yang berbentuk daun. Alat ini dipergunakan untuk meratakan permukaan beton yang telah selesai dikerjakan b) Meteran

Digunakan untuk mengukur ketebalan, lebar, panjang, dan tinggi suatu benda kerja. c) Ruskam.

Terbuat dari kayu tipis atau papan yang diberi tangkai pada belakangnya. Gunanya adalah untuk meratakan permukaan beton yang telah dicor. d) Pensil

19 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id Pensil tukang batu berbeda dari pensil yang digunakan untuk menggambar. Pensil ini berbentuk bulat lonjong dengan isi yang lebih besar. Gunanya adalah untuk menggambarkan lokasi pemasangan, dan juga untuk menandai suatu tempat yang diperlukan dalam pengukuran. e) Mistar siku dan Mistar baja.

Alat ini digunakan untuk mengukur benda kerja

f) Mesin Vibrator Vibrator berfungsi untuk memadatkan beton dengan menghubungkan mesin vibrator pada aliran listrik.

BAB V URAIAN KERJA

JOB

:I

JUDUL : Membuat Beton Deking/ Beton Tahu. 20 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id TUJUAN : 1. Dapat menggunakan peralatan yang dipakai secara benar, sesuai dengan fungsinya. 2. Dapat membuat beton deking.

PETUNJUK : 1. Beton deking yang akan dibuat, mempunyai ukuran penampang : 5  5 cm dan ketebalannya masing-masing : a. 1 cm b. 2 cm c. 3 cm 2. Baca dan pelajari lembaran kerja dengan seksama. 3. Ikuti petunjuk instruktur.

PERALATAN : 1. Sekop

6. Gergaji mesin

2. Pacul

7. Kakak tua/catut

3. Ruskam

8. ember

4. Sendok spesi

9. Kayu pemadat

5. Rol meter

BAHAN : 1. Semen

5. Plastik

2. Pasir 3. Air 4. Kawat pengikat  1 mm panjang 20 – 25 cm KESELAMATAN KERJA : 1. Berhati-hati dan memusatkan perhatian pada pekerjaan 2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya 3. Memakai pakaian kerja lengkap 21 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id PROSEDUR PELAKSANAAN : 1. Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. 2. Periksa ukuran bekisting dan beri tanda pada bekisting sesuai dengan ukuran beton bekisting, dengan ukuran dan jumlah sebagai berikut: 

Ukuran 50 cm X 50 cm X 1.5 cm



Ukuran 50 cm X 50 cm X 2 cm



Ukuran 50 cm X 50 cm X 2.5 cm

3. Letakkan bekistin g diatas kertas semen/plastik atau papan triplek 4. Siapkan kawat pengikat tulangan dengan ukuran yang sudah ditentukan. Bentuk kawat tersebut dengan memuntir kedua ujung kawat. 5. Aduk bahan hingga merata dengan adukan 1pc :3ps. 6. Sebelum adukan dituang kedalam bekisting, terlebih dahulu bekisting dibasahi air. Perhatian ! a. Jika perletakan bekisting diatas plastik, maka hanya bekisting yang dibasahi air. b. Tetapi jika diletakkan diatas semen, maka bekisting dan kertas semen dibasahi air. 7. Tuang adukan kedalam bekisting dan padatkan. 8. Ratakan permukaan beton. 9. Biarkan  15-30 menit hingga genangan air dipermukaan adukan sedikit. 10. Buat garis sebagai batasan ukuran beton deking dengan menggunakan plat baja yang tipis (

jika

dalam

keadaan

mendesak

bisa

menggunakan

sendok

spesi),

dengan

menggoreskannya pada permukaan beton sampai kedalaman kira-kira ¾ dari tebal beton dengan ukuran 5x5 cm 11. Masukan kawat kedalam adukan ( ¾ tebal beton deking) 12. Lalu buka cetakan dan pisahkan beton deking dari cetakannya

22 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

JOB

: II

JUDUL

: Membuat Plat Kebun

TUJUAN : 1. Mengaduk beton secara manual 2. Membuat jaringan tulangan sederhana 3. Membuat plat kebun 23 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

PETUNJUK : 1. Baca dan pelajari lembaran kerja dengan seksama. 2. Mengikuti petunjuk instruktur dan bertanyalah jika ada suatu hal yang kurang dimengerti. 3. Bekisting harus disiram air sebelum dituangi adukan beton. 4. Pelat kebun yang akan dibuat ukuran 50 cm x 25 cm 4 buah 5. Laporkan hasil pekerjaan kepada instruktur jika telah selesai.

PERALATAN : 1. Sekop

7. Kakak tua/catut

2. Pacul

8. Rol meter

3. Kayu pemadat

9. Sendok spesi

4. Palu

10.Ember

5. Ruskam 6. Bending/pemotong besi

BAHAN : 1. Semen

5. Baja Tulangan

2. Pasir

6. Air

3. Kerikil

7. Plastik

4. Beton deking

8. Kawat pengikat

KESELAMATAN KERJA : 1. Berhati-hati dan memusatkan perhatian pada pekerjaan. 2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 3. Memakai pakaian kerja lengkap.

PROSEDUR PELAKSANAAN : 1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan 2. Memeriksa keadaan bekisting 24 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id 3. Meletakkan bekisting diatas plastic 4. Membuat jaringan tulang sederhana menurut gambar 5. Meletakkan jaringan tulangan pada bekisting dan mengikatkan beton deking pada bagian bawah jaringan tulangan 6. Menakar bahan yang akan digunakan dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR 7. Mengaduk beton hingga merata pencampuran bahannya. 8. Memasukkan beton kedalam bekisting dan memadatkannya 9. Ratakan permukaannya dengan sendok spesi dan ruskam 10. Setelah pengecoran selesai dan beton telah mengeras, bekisting dapat di bongkar

JOB

: III

JUDUL

: Membuat Kait dan Bengkokan Pada Tulangan

TUJUAN : 1. Agar dapat menggunakan peralatan pemotong dan pembengkokan tulangan. 2. Agar dapat membuat kait dan bengkokan pada tulangan dengan benar. 3. Agar dapat menghitung kebutuhan tulangan (panjang berat). 25 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

PETUNJUK : 1. Bentuk dan ukuran kait serta bengkokan yang akan dibuat dapat dilihat pada lembar gambar kerja. 2. Membaca dan mempelajari lembaran kerja dengan seksama. 3. Mengikuti petunjuk instruktur dan menanyakan jika ada suatu hal yang kurang dimengerti.

PERALATAN : 1. Alat pemotong tulangan

6. Siku

2. Rol meter

7. Landasan Besi Pembengkok

3. Besi pembengkok tulangan 4. Bending 5. Meja kerja

BAHAN : 1. Baja tulangan dengan ∅ 6, 8 mm 2. Kapur

KESELAMATAN KERJA : 1. Berhati-hati dan memusatkan perhatian pada pekerjaan. 2. Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsinya. 3. Memakai pakaian kerja lengkap. 4. PROSEDUR PEKERJAAN :

1. Menghitung kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang akan digunakan 2. Menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan 3. Memotong batang baja tulangan menurut ukuran yang telah ditentukan, ukuran 10cm/15cm, 5 buah dengan ukuranr besi diameter 6. 4. Membentuk cincin dengan membengkokkannya menurut gambar pada lembar kerja

26 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

JOB

: IV

JUDUL

: Merangkai Tulangan Balok

TUJUAN : 1. Dapat menghitung kebutuhan tulangan balok. 2. Dapat memotong dan membengkokkan tulangan. 3. Dapat menyetel jaringan tulangan balok. 27 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id 4. Dapat mengetahui cetakan balok.

PETUNJUK : 1. Sebelum melaksanakan pekerjaan terlebih dahulu membuat daftar pembengkokan dan menghitung kebutuhan tulangan. 2. Baca dan pelajari lembaran kerja dengan seksama.

PERALATAN : 1. Mesin Pemotong tulangan

7. Meja Pembengkok

2. Rol meter

8. Mesin gergaji

3. Bending

9. Semen

4. Kakak tua

10. Ember

5. Siku

11. Mesin pengaduk beton

6. Palu cakar

BAHAN : 1. Baja Tulangan ukuran diameter Ø 6, 8 dan 10 2. Kapur 3. Kawat pengikat tulangan 4. Papan 5. Paku

28 MEYZAR HIDAYAT (061640111814) 4 PJJ B

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id

KESELAMATAN KERJA : 1. Berhati-hati dan memusatkan perhatian pada pekerjaan. 2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. 3. Memakai pakaian kerja lengkap. PROSEDUR PELAKSANAAN : 1. Hitung kebutuhan tulangan (panjang, berat) yang digunakan. 2. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. 3. Potong tulangan tulangan, sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam daftar pembengkokan tulangan. 4. Bengkok batang-batang tulangan menurut bentuk yang telah ditentukan. 5. Letakkan batang-batang tulangan utama pada posisi horizontal (pada penyangga tulangan). 6. Masukkan tulangan sengkang pada batang tersebut. 7. Beri tanda pada tulangan utama tersebut, sebagai perletakan sengkang. Batang tulangan yang diberi tanda hanya 1 (satu) buah saja. 8. Atur sengkang menurut dengan yang dibuat sebelumnya. 9. Ikat sengkang pada tulangan utama. 10. Setelah terbentuk salah satu jaringan tulangan maka dilanjutkan dengan yang lainnya. Kemudian kedua jaringan tulangan tersebut saling dihubungkan dengan tulangan stek (tulangan yang membentuk sudut 90).

29 Nama : Effryan Novvrizki Kelas : 2SB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id JOB

:V

JUDUL

: Pengecoran Balok

TUJUAN : 1. Dapat melakukan pengecoran 2. Dapat menggunakan alat dengan baik

PETUNJUK : 1. Sebelum melakukan pengecoran siapkan bahan terlebih dahulu 2. Perlu diketahui, bahwa pengecoran harus padat 3. Baca dan pelajari lembaran kerja dengan seksama

PERALATAN : 1. Mesin pengaduk/molen 2. Ember 3. Vibrator 4. Sendok spesi

BAHAN : 1. Pasir 2. Koral 3. Semen

KESELAMATAN KERJA : 1. Berhati-hati dan memusatkan perhatian pada pekerjaan. 2. Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya. 3. Memakai pakaian kerja lengkap.

PROSEDUR PELAKSANAAN : 1. Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. 30 Nama : Effryan Novvrizki Kelas : 2SB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id 2. Cuci Koral sebelum diaduk didalam mesin pengaduk 3. Adukan 1:1,5:2,5 4. Siapkan semen 3 ember, pasir 4,5 ember, koral 7 ember 5. Masukkan Pasir terlebih dahulu sesudah itu koral, semen dan air sedikit-sedikit 6. Sesudah tercampur tuangkan ke kotak spesi 7. Tuangkan kedalam cetakan balok dan kolom 8. Getarkan menggunakan vibrator agar betonnya jadi padat 9. Sesudah itu gunakan sendok spesi untuk meratakannya

31 Nama : Effryan Novvrizki Kelas : 2SB

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA JURUSAN TEKNIK SIPIL Alamat : Jln. Srijaya Negara, Palembang 30139 Telp. 0711-353414, Fax. 355918 Website : www.polsri.ac.id BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan  Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu. 

Dengan menggunakan mesin hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien.



Yang paling utama dalam pekerjaan kayu adalah keselamatan kerja selain itu faktor kecermatan, ketelitian dan kedisiplinan sangat membantu dalam proses produksi sebuah benda.

6.2 Saran 

Bekerjalah dengan teliti dan konsentrasi.



Ikutilah prosedur pelaksanaan yang telah ditentukan.



Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu-ragu bertanya kepada instruktur.



Di dalam bekerja tidak perlu cepat selesai yang terpenting adalah mengerjakannya dengan rapi, baik dan benar.

32 Nama : Effryan Novvrizki Kelas : 2SB

Related Documents

Bengkel
June 2020 24
Bengkel
June 2020 26
Bengkel
June 2020 22

More Documents from ""

Bengkel Baja.docx
May 2020 10
Tour Of Wexford
October 2019 17
Intro To Wexford
October 2019 29
Bio Book Report Numero 2
August 2019 20