BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal semester III bidang studi rancangan listrik telah memberikan teori perancangan instalasi listrik dengan kombinasi-kombinasi dari berbagai sistem pengaturan yang kelak bisa digunakan atau pun bisa diterapkan dalam praktek bengkel listrik. Buku pelajaran LATIHAN BENGKEL LISTRIK SEMESTER III ini akan menerangkan semua sistem pengaturan instalasi penerangan yang dioperasikan dari berbagai jenis saklar secara manual dan otomatis. Dengan memberikan suatu latihan perencanaan gambar diagram lokasi praktek dari pemakaian peralatan dan perhitungannya serta melengkapi diagram kerja rangkaian, diharapkan mahasiswa akan berhasil dalam praktek bengkel listrik ini. Pelajaran ini boleh dikatakan sudah seluruhnya sebelumnya diketahui mahasiswa, sehingga dengan sedikit instruksi dan pengarahan maka mahasiswa akan mampu melaksanakannya. Seluruh latihan ini dituangkan dalam modifikasi latihan rancangan listrik dengan judul “Proyek Sudomo”. Proyek sudomo ialah rancangan instalasi penerangan dirumah tuan Sudomo. Tuan Sudomo memesan pada konsultan untuk merancang instalasi penerangan dirumah tinggalnya. Dalam hal penggambaran rancangan instalasi penerangan ini mahasiswa diumpamakan sebagai konsultan. Pada semester III ini seluruh gambar rancangan penerangan ini dipraktekkan dalam bentuk simulasi. Mengingat lokasi penerangan rumah tuan Sudomo yang begitu besar dan memiliki taman yang luas maka kerja praktek bukan dilakukan di tempat yang sebenarnya. Melainkan dikerjakan pada papan berukuran 120 x 100 cm sebagai simulasinya. Semua peralatan listrik yang dipasang disesuaikan seluruhnya dengan deskripsi data. Didalam pemasangan instalasi listrik banyak hal yang harus dikerjakan dengan mengingat enam prinsip dasar instalasi listrik, antara lain :
Keamanan.
Keandalan.
Kemudahan tercapai.
Ketersediaan (cadangan).
Ekonomis dan,
Pengaruh lingkungan.
Jadi pemasangan instalasi listrik harus direncanakan dari awal pekerjaan hingga selesainya. Untuk lebih jelasnya diharapkan mahasiswa membaca PUIL ’87, disana dijelaskan bagaimana cara menginstalasi yang baik. Didalam praktek ini teori teknik bengkel dilaksanakan sepenuhnya sebagaimana mestinya, diantaranya : membengkokan pipa, memasang pipa, penarikan kabel,
1
penempatan peralatan, penyambungan kabel dan mencari kesalahan ( trouble shooting ) telah menjadi sasaran utama. Dari praktek ini kami mencoba menyusun laporan yang memaparkan teknik penerangan secara umum. Pengoperasian Manual dan Otomatis adalah sebagian dari sistem yang dipakai dalam rangkaian listrik. Sebagaimana dari itu telah menjadi bahan dalam laporan ini. Semoga praktek listrik ini dapat dipakai setelah selesai pendidikan dan dapat dipertanggungjawabkan. 1.2. Tujuan Praktikum Setelah menyelesaikan praktek di bengkel ini mahasiswa harus mampu : o
Menentukan jenis peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan instalasi rumah tinggal dalam praktek ini.
o
Menggunanakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing – masing.
o
Menentukan langkah – langkah pengerjaan .
o
Membaca diagram kontrol dan mengawati komponen-komponen yang ada.
o
Mencari kesalahan yang terjadi pada rangkaian dan memperbaikinya.
1.3. Alat dan Bahan 1. 3. 1. Alat 1.
Bending / pembengkokan pipa baja dipakai sebagai alat untuk membengkokan pipa baja union.
2.
Kawat spiral dipakai : Untuk membantu dalam pembengkokan pipa KIR.
3.
Kawat spiral penarik kabel dipakai : sebagai alat untuk mempermudah penarikan kabel di dalam pipa.
4.
Gergaji besi dipakai : sebagai alat pemotong pipa union dan PVC dan KIR.
5.
Tang potong dipakai : sebagai alat pemotong kabel pejal dan strainded.
6.
Tang pengupas wires dipakai : sebagai pengupas kabel berukuran kecil sampai sedang yang berisolasi PVC.
7.
Tang setengah bulat dipakai sebagai pembuatan mata itik.
8.
Tang kombinasi.
9.
Pisau lipat dipakai sebagai pemotong dan membersihkan isolasi / selubung dari isolasi PVC dan selubung kabel.
10.
Pisau kabel dipakai sebagai pengupas selubung kabel.
11.
Obeng no. 1, 2, 3, 5 dipakai sebagai pengencang dan melonggarkan sekrup dan mur.
12.
Obeng cucuk dipakai sebagai pemberi tanda dan sekaligus pelubang sekrup.
13.
Klem siku dipakai sebagai penjepit dan penyiku bingkai panel.
14.
Palu dipakai sebagai penokok paku.
1. 3. 2. Mesin-Mesin dan Perlengkapan
2
1.
Bench Drilling digunakan untuk melubangi busbar bingkai panel dan pintu panel.
2.
Pemanas (heater) digunakan untuk memanaskan pipa PVC agar PVC dapat denagan mudah dibengkokan.
1. 3. 3. Alat Pengukuran 1.
Rol kayu digunakan sebagai alat bantu dalam pembuatan garis pada papan kerja.
2.
Level (water pass) digunakan dalam menentukan posisi horizontal dan vertical.
3.
Meter digunakan dalam pembuatan ukuran.
1. 3. 4. Multi Check Multi Check digunakan sebagai alat Bantu dalam pemasangan / penyambung terminal. Apakah penyambungan yang kita pasang hubungannya sudah benar di check dengan menggunakan peralatan ini.
BAB II 3
PROYEK TUAN SUDOMO Tuan Sudomo berniat membuat rumah tinggal. Dia telah menerima rancangan bangunannya dari arsitek dan juga telah menghubungi kontraktor dimana anda bekerja untuk pemasangan instalasi listriknya. Berdasarkan keinginan Tuan Sudomo, anda buat perencanaan instalasi penerangannya. Tanpa menulis dahulu deskripnya, anda langsung menggambarkan simbol-simbol listrik pada gambar denah bangunannya ( lihat halaman 3 ) Anda membuat 3 catatan sbb: 1. Lampu penerangan di atas meja makan terdiri dari 6 lampu pijar yang dilayani oleh saklar seri. 2. Penerangan diatas meja diruang keluarga dilayani dari 3 tempat menggunakan kontak tekan. 3.
Tempat parkir dan penerangan luar menggunakan sistem pengaturan sbb :
Selection
:Antara Manual ( M ), Automatic ( A ) dan Off.
Automatic
:Penerangan akan menyala begitu keadaan diluar gelap dan padam jika keadaan diluar terang. Untuk menghemat energi, kemungkinan yang diambil bahwa penerangan harus padam saat jam 22.00 – 04.00. Namun seandainya diperlukan bisa dinyalakan kembali dengan penoperasian dan pintu masuk selama 2 -5 menit untuk kemudian padam kembali secara ototmatis.
Manual
:Pada keadaan ini, penerangan dapat diatur setiap saat baik
untuk pengoperasian otomatis padam setelah menyala selama 2-5 menit atau menyala permanen. Untuk keadaan ini ( M ) ditandai dengan lampu tanda merah. Peralatan pengatur yang mutlak dibutuhkan untuk penerangan di ruang keluarga (Fuse 1), yaitu : 1. Saklar seri
: 1 buah
2. Lampu
: 3 buah
3. Fitting
: 3 buah
4. Soket Kayu
: 3 buah
5. Tombol Tekan : 2 buah 6. Kotak-Kontak : 2 buah Peralatan pengatur yang mutlak dibutuhkan untuk penerangan dapur – Fuse 2,yaitu:
4
1. Saklar Tukar
: 2 buah
2. Lampu
: 1 buah
3. Soket Kayu
: 1 buah
4. Kotak-Kontak
: 1 buah
Peralatan pengatur yang mutlak dibutuhkan untuk penerangan luar dan tempat parkir (Fuse 3 & Fuse 4), yaitu : 1. Switch Selektor
: 1 buah
2. Lampu Tanda
: 1 buah
3. Tombol Tekan dengan IP55
: 1 buah
4. Tombol Tekan
: 1 buah
5. Lampu
: 2 buah
6. Fitting
: 2 buah
7. LDR
: 1 buah
Peralatan pengoperasian diatas dipasang sebagaimana tertera pada perencanaan lokasi pada halaman 8. Peralatan pengatur yang dipasang pasang pada Panel Distribusi : 1. Timer
: 1 buah
2. Relay Kontaktor
: 2 buah
3. Staircase
: 1 buah
4. Impuls
: 1 buah
5. Fuse
: 4 buah
6. Terminal Line Up
: 17 buah
7. Pertinax
: 2 buah
8. Wiring Chanel
: 1 buah
2.1. Komponen- Komponen Yang Digunakan Saat Praktik
5
6
2.2. Terminal dan Sambungan Sambungan penghantar listrik sering kali merupakan sumber kerusakan dan jatuhnya instalasi yang berakibat pada sifat-sifatnya ( mis : kebenaran ). Dengan demikian sambungan ini merupakan bagian yang sangat penting dalam menentukan keandalan instalasi. Kita mengetahui bahwa penghantar akan naik panasnya bila arus yang melalui semakin besar. Kenaikan panas tersebut harus di batasi supaya tidak merusak isolasi penghantar. Standard pembatasan ini biasnya 70˚ Celcius untuk isolasi penghantar PVC dan dibatasi oleh penghantar yang membawa kapasitas arus : Sambungan-sambungan itu harus bisa menampung kapasitas arus yang dialirkan melalui penghantar yang disambungkan dan harus tetap dapat diandalkan dalam setiap temperatur. Pemilihan sambungan yang baik dan penerapan teknik sambungan yang benar penting sekali untuk sambungan yang dapat diandalkan. Bab ini akan membuat anda mampu :
Mengenai tipe-tipe terminal dan terminal blok yang biasa di pakai untuk instalasi listrik.
Mempersiapkan macam-macam penghantar untuk sambungan yang dapat diandalkan untuk sambungan khusus.
Akhir dari pengahantar yang berisolasi disambungkan pada komponen listrik dan alat-alat, atau satu dengan yang lainnya dengan menggunakan terminal dan sambungan. Sebelum yang fleksibel harus di siapkan sedemikian rupa, hingga semua untaian penghantar benar-benar sambungan yang dapat di andalkan. Bila ujung dari penghantar di kencangkan pada terminal dengan sekrup atau mur, itu disebut terminal skrup. Bila ujung dari penghantar pengencangnya pada terminal dengan cara ditusukkan atau disisipkan maka terminal terminal itu disebut terminal tusuk. Bila ujung dari penghantar dikencangkan pada terminal oleh penyolderan, terminal itu disebut terminal solderan. Ketiga kategori terminal diatas digunakan pada keterampilan teknik listrik dan elektronik.
7
2.3. Denah
8
2.4. Diagram Lokasi
9
2.5. Diagram Kontrol
10
DISTRIBUTION PANEL 2.6. Diagram Pengawatan pada Panel
7 3
IMPULS
K6T
K4T 8
F1
L 3
1
2
t
1
K7 10 4
N 4
F2
10 A
2
1
9
K9A 10
5
11
F4
F3
10 A
2
10 A
6A
DIAGRAM PENGAWATAN
Fasa Sumber Fuse 1 Fuse 2 Fuse 3 Fuse 4
L N PE U1 1 2 2L1 3U1 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Netral Pentanahan
11
2.7. Diagram Pengawatan pada Papan Praktik/Diagram Penerangan
12
2.8. Bill of Quantity
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN / PERALATAN UNTUK LATIHAN SEMESTER III TIAP MAHASISWA
NO
NAMA BAHAN / PERALATAN
JUMLAH
SATUAN
KETERANGAN
A. Pipa dan alat bantu 1
Pipa union (5/8”) (0 int. 15 mm)
3,6
m
Lokal
2
Pipa sintesis lokal (5/8”) PVC
1,9
m
Lokal
3
Pipa KIR 11 mm (0 int. 13,5 mm)
1,25
m
Import / Tender
4
Benda siku 5/8” union
3
Buah
Untuk Union Pipa, Lokal
5
Benda siku sintetik lokal
2
Buah
Untuk Pipa PVC
6
Benda siku KIR
1
Buah
Import / Tender
7
Sok ( Benda sambung ) KIR
1
Buah
Import / Tender
8
Cabang T (KIR)
16
Buah
Import / Tender
9
Tole union
40
Buah
Lokal
10
Klem alumunium 16 mm
12
Buah
Lokal
11
Klem import KIR
14
Buah
Import / Tender
12
Klem NYM 9 mm sebelah paku
2
Buah
Lokal
B. Saklar Dan Peralatannya 13
Sakelar Dimmer (LDR)
1
buah
Import / tender
14
Sakelar tukar
2
buah
Import/tender Sch 3
15
Sakelar silang
1(+1 spare)
buah
Import/tender Sch 6
16
Sakelar seri
1
buah
Import/tender Sch 1
17
Sakelar golongan (selektor)
1
buah
Import/tender Sch 2
18
Sakelar tekan (impuls) dg. lampu
1
buah
Import / tender
1(+2 spare)
buah
Import / tender
tanda 19
Sakelar tekan (impuls) dg. lampu IP 55
20
Lampu tanda (merah)
1
buah
Import / tender
21
Kotak hubung
4
buah
Import / tender
22
Kotak kontak 1 fasa + PE
3
buah
Lokal
23
Fiting duduk (lokal)
4
buah
Lokal
24
Roset kayu
4
buah
Lokal
25
Fiting duduk (import)
2
buah
Import / tender
13
26
Sakelar tekan
2
buah
Import / tender
Sekering Diazca lengkap 10 A
3
buah
Import / tender
Sekering Diazca lengkap 6A
1
buah
Import / tender
28
Relay kontraktor 220 V / 10 A
2
buah
Import / tender
29
Sakelar relay impuls 220 V
1
buah
Import/tenderDRA
C. Panel 27 27 a
0033,K7,K9A 30
Saklelar waktu 220 V
1
buah
Tender DRA 003 K1 Import
31
Sakelar relay tangga 220 V
1
buah
Tender DRA 003 K1 Import
32
Busbar tembaga 3 - 5 x 15 mm
280
mm
Lokal
33
Profil C22 s 12 mm alu
100
mm
Lokal
34
Profil untuk terminal
150
buah
Import / tender
DAFTAR KEBUTUHAN / PERALATAN UNTUK LATIHAN SEMESTER III TIAP MAHASISWA
NO
NAMA BAHAN/PERALATAN
JUMLAH
SATUAN
35
KETERANGAN
Profil dudukan relay
200
mm
Import / tender
36
Terminal 4 mm
15
buah
Import / tender
37
Penahan terminal
1
buah
Import / tender set screw
38
Treeplex
1
lembar
Local ( atau 9 mm )
1
lembar
Local ( atau 2x4 mm )
Lebar x panjang x lebar 253 x 453 x 4mm 39
Asbes plafon, lebar x panjang x tebal 253 x 603 x 8 mm
40
Plat penutup untuk item 40
1
buah
Imp./Tender (cover)
41
Terminal 6 mm
1
buah
Imp./Tender
42
Plat penutup 6 mm untuk item 46
1
buah
Imp./Tender
43
Plat pemisah 6 mm
1
buah
Imp./Tender
44
Saluran kabel
400
mm
Imp./Tender
45
Plastik pengikat kabel
10
buah
Lokal
46
Kabel NYM re 3 x 1,5 mm, warna
mm
Lokal ( pejal )
3,4
untuk 2 Ph + N
14
47
Kabel NYM re 3 x 1,5 mm, warna
1,0
mm
Lokal ( pejal )
17,0
mm
Lokal ( pejal )
13
mm
Lokal ( pejal )
untuk Ph + N + PE 48
NYA merah dan kuning dan hitam 1,55 mm
49
NYA biru tua 1,5 mm
50
NYA hijau / kuning 1,55 mm
13,5
mm
Lokal ( pejal )
51
NYA hijau 1,55 mm
8,5
mm
Lokal ( pejal )
52
Dempul untuk kayu (putty)
0,1
mm
Lokal ( pejal )
53
Nomor-Nomor utk terminal blok
1
mm
Lokal ( pejal )
54
Steker 10 – 16 A PNE
1
mm
Lokal ( pejal )
55
Kabel NYMHY 3 x 1 mm (fleksibel)
2,0
mm
Lokal ( pejal )
56
Asbes plafon,lebar x panjang x tebal
1
mm
LokaL ( atau 8 mm)
12
mm
Lokal ( pejal )
3,5 x 15
100
buah
Lokal
3,5 x 30
40
buah
Lokal
3,5 x 20
20
buah
Lokal
3,5 x 40
10
buah
Lokal
Sekrup kayu, rata perseng 4 x 30 (20)
8
buah
Lokal
4 x 50 (45)
4
buah
Lokal
3,5 x 25
6
buah
Lokal
253 x 453 x 8 mm 57
NYA coklat dan putih dan merah jambu
D. Mur, Baut, Sekrup dan Panel 58
59
Sekrup kayu, kepala ½ bulat
60
Mur baut M4 x 10
20
buah
Lokal
61
Mur baut M4 x 50
8
buah
Lokal
62
Rumah kontrol panel ( housing)
1
buah
Persiapan (housing)
63
Bingkai panel
1
buah
Persiapan (frame)
64
Mur geser M4
4
buah
Lokal
65
Mur baut M4 x 15
4
buah
Lokal
15
BAB III ANALISA 3.1. Deskripsi Peralatan Pengatur pada Panel Distribusi
Peralatan pengatur yang dipasang pada panel distribusi merupakan komponen yang sangat penting, seperti diantaranya yaitu :
Fuse I
: berfungsi mengoperasikan dua buah lampu dengan menggunakan saklar seri yang dipasang pada ruang keluarga, selain itu berfungsi juga mengoperasikan sebuah lampu yang menggunakan dua buah tombol tekan yang juga diatur oleh impuls instalasi ini dipasang di ruang kamar.Kondisi Fuse I baik.
Fuse II
: berfungsi mengoperasikan lampu dengan menggunakan dua buah
saklar tukar yang kita pasang di dapur. Kondisi Fuse II baik.
Fuse III
: berfungsi mengoperasikan lampu taman dan lampu parkir,yang mana kerjanya diatur juga oleh Relay K7 dan K9A, Timer, LDR, dan Staircase. Kondisi Fuse III baik.
Fuse IV
: berfungsi mengoperasikan lampu tanda, dengan menggunakan selektor sebagai alat untuk bekerjanya lampu tanda. Dan dapat mengatur pada kondisi manual dan otomatis yang diatur juga LDR, Timer dan staircase. Kondisi Fuse IV baik.
Timer
: berfungsi sebagai saklar / penghubung yang menyalakan atau menghidupkan lampu menurut sistem pengoperasian jam yang telah ditentukan. Kondisi Timer baik.
Impuls
: berfungsi sebagai pengontak atau pengunci tombol tekan. Kondisi
Impuls baik.
Staircase
: berfungsi sebagai saklar waktu, yang dapat memadamkan dan menyalakan penerangan sesuai berapa menit yang telah ditentukan. Kondisi Staircase baik.
Saklar Dimmer (LDR) : berfungsinya tergantung pada keadaan tempat. LDR beroperasi pada keadaan gelap maka lampu akan menyala, begitu sebaliknya lampu akan padam pada saat LDR mendapat cahaya terang.LDR akan bekerja ketika pukul 18.00 – 22.00,kemudian akan padam pada pukul 22.00 – 04.00,dan akan bekerja kembali pada pukul 04.00-07.00.Kondisi LDR baik.
16
Relay
: berfungsi untuk mengunci / pengontak sekaligus mengoperasikan tombol tekan dengan lampu dan lampu tanda dengan IP55.Relay yg digunakan ada 2 buah yaitu Relay K7 dan K9A.Kondisi Relay baik.
Kotak Panel : berfungsi
sebagai
pelindung
(rumah)
bagi
komponen-komponen
control.Kondisi kotak panel kurang baik.Tampak sudah tua dan lapuk.Kotak panel ini seharusnya tidak layak pakai.
Line Up Terminal : berfungsi sebagai penghubung kabel masuk dan keluar antar komponen kontrol maupun dari papan kerja.Kondisi Line Up terminal ini kurang baik dikarenakan pada saat dilakukan penguncian terhadap kabel,kabel masih bisa lepas walaupun penguncian pada terminal sudah penuh.
Pertinax
: berfugsi sebagai penghubung netral dan pentanahan (grounding).Ada 2 buah pertinax.Kondisi pertinax baik.
Wiring Chanel : berfungsi sebagai jalur masuk dan keluarnya kabel menuju komponen kontrol maupun terminal.Kondisi Wiring Chanel baik.
3.2. Deskripsi Peralatan Pengatur pada Papan Kerja
Saklar seri
Tombol Tekan : berfungsi untuk menyalakan lampu D.Kondisi Tombol tekan tidak sesuai
: berfungsi untuk menyalakan lampu C dan C1.Kondisi Saklar seri baik.
standart yang berlaku.
Fitting Lampu :
berfungsi
untuk dudukan
tempat
pemasangan
bola lampu agar
menyala.Kondisi Fitting lampu baik.
Soket Kayu
Kotak Hubung : berfungsi sebagai penghubung kabel.Kondisi kotak hubung tidak sesuai
: berfungsi sebagai dudukan fitting.Kondisi soket kayu baik.
standarisasi instalasi yang berlaku.Pada realita di lapangan,praktikan disediakan kotak tarik bukan kotak hubung.
Saklar Tukar
Switch Selector :
: berfungsi untuk menyalakan lampu F.Kondisi saklar tukar baik. berfungsi
sebagai
pemilih
dalam
menentukan
kondisi
manual,otomatis,maupun off.Kondisi Switch Selector tidak sesuai standarisasi yang berlaku.Kondisi Switch Selector tidak aman dikarenakan terminalnya tampak dan mudah dijamah oleh tangan manusia.
Lampu tanda
: berfungsi memberikan tanda (nyala) apabila switch selector diposisikan
manual.Kondisi lampu tanda tidak sesuai standarisasi yang berlaku.
Tombol tekan IP55 :
berfungsi sebagai penanda (nyala) pada area gelap bahwasanya adanya
saklar.Kondisi tombol tekan IP 55 kurang baik.Sudah perlu diperbaharui dikarenakan tombolnya sudah mulai keras dan susah dioperasikan.
17
3.3. Analisa Instalasi Penerangan “Proyek Sudomo”
Berdasarkan keinginan Tuan Sudomo, perencanaan pemasangan instalasi penerangan telah dipasang sesuai dengan keinginan Tuan Sudomo. Yang pada tempat pertama yaitu ruang dapur telah dipasang sebuah lampu yang diatur dengan dua buah saklar tukar. Yang pada tempat kedua yaitu ruang keluarga dipasang dua buah lampu yang diatur dengan menggunakan saklar seri, dan diruang kamar telah dipasang sebuah lampu yang diatur dengan dua buah tombol tekan dan tombol tekan diatur dengan saklar impuls. Pada tempat ketiga dan keempat yaitu ditempat parkir dan lampu taman yang dioperasikan secara selektor. Operasi selektor yaitu secara manual dan otomatis, penjelasannya adalah sebagai berikut :
Manual
: yang mana pada keadaan ini lampu tanda dalam kondisi menyala, begitu juga pada lampu parkir dan lampu taman. Lampu parkir dan lampu taman dioperasikan oleh staircase, yang mana dalam waktu yang telah ditentukan (2-5 menit) pada staircase lampu taman dan lampu parkir akan padam. Begitu juga apabila diulang kembali operasi tersebut.
Otomatis
: yang mana pada keadaan ini tidak ditandai dengan lampu tanda (lampu tanda dalam keadaan padam). Pada keadaan ini pengoperasian bisa dilakukan oleh Timer, LDR, staicase dan Relay. Pengoperasian dengan LDR terjadi pada saat keadaan diluar gelap maka lampu taman dan lampu parkir akan meyala, dan pada saat keadaan diluar terang maka lampu taman dan lampu parkir akan padam. Selain itu, pemasangan instalasi ini juga bertujuan untuk menghemat energi, yaitu dengan pengoperasian Timer. Demi menghemat energi, waktu pada Timer dapat diatur pada jam 22.00 – 04.00 akan padam.Pada saat keadaan otomatis tombol tekan masih dapat dioperasikan selama 2-5 menit ketika pengaturan LDR padam.
18
3.4. Cara Memperoleh Kesalahan.
1.
Langkah mencari kesalahan : Dengan mengecek apakah komponen – komponen dan kabel – kabel sudah terhubung dengan
benar, pengecekan dilakukan dengan menggunakan alat seperti multitester / tespen.Kemudian memberikan hubungan singkat antar phasa dan netral yang terdapat pada komponen itu. 2.
Letak kesalahan : Setelah melakukan pengecekan, telah ditemukan letak kesalahan terdapat pada LDR. Arus pada
LDR mengalir ternyata kabel pada terminal 10 pada line up tidak terhubung dikarenakan penguncian pada terminal line up sudah mulai aus. 3.
Peralatan yang digunakan : -
Multitester
-
Tespen
-
Obeng
-
Tang
19
BAB IV PENUTUP Setelah melakukan praktek yang berjudul “Proyek Sudomo”, maka telah dapat disimpulkan bahwa di dalam membuat suatu rangkaian sangat dibutuhkan ketelitian dan pemahaman pada saat pengerjaan pemasangan instalasi penerangan tersebut. Dengan melakukan praktek tersebut kita mendapat pengetahuan lagi tentang fungsi alat – alat yang belum kita pelajari di semester I dan II, seperti selektor, relay, timer. Dan sedikit mengulang, di praktek semester III ini kita juga menggunakan impuls, staircase dan LDR. Bukan hanya itu kita juga sudah bisa menerangkan bagaimana cara kerja masing – masing komponen yang dipakai pada praktik ini. Pemasangan kabel juga perlu diperhatikan pada saat pemasangannya, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal juga apabila ada kesalahan dalam penyambungan dan pemasangan kabel tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan ketelitian dan pemahaman disetiap melakukan praktikum.
Medan,17 Oktober 2018
MEY DIWANI SITEPU NIM.1705032055
20