Laporan Bengkel Enaa.docx

  • Uploaded by: Arfina Ulfa
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Bengkel Enaa.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,689
  • Pages: 23
LEMBAR PENILAIAN 1. Judul

: Proyek Tuan Sudomo

2. Nama Praktikan

: Arfina Fadila Ulfa

3. NIM

: 1705033002

4. Nomor Absen

:2

5. Kelas

: EL-3E

6. Tanggal Bengkel

: 17 September 2018 – 12 Oktober 2018

7. Tanggal Penyerahan Laporan

: 26 Oktober 2018

8. Dosen Instruktur

: 1. Drs. M. Jusuf Jamanawar Purba, M.T 2. Sutan Pardede,S.T,M.T 3. Suparmono,S.T,M.T

9. Nilai

:

1

DAFTAR ISI LEMBAR PENILAIAN ....................................................................................................... 1 DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 2 BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 3 BAB II ALAT DAN BAHAN ............................................................................................. 5 BAB III DAFTAR MATERIAL DAN KOMPONEN ....................................................... 15 BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................................... 18 BAB V TROUBLE SHOOTING ........................................................................................ 21 BAB VI ................................................................................................................................ 23

2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Awal semester III bidang studi rancangan listrik telah memberikan teori perancangan instalasi listrik dengan kombinasi-kombinasi dari berbagai sistem pengaturan yang kelak bisa digunakan atau pun bisa diterapkan dalam praktek bengkel listrik. Buku pelajaran LATIHAN BENGKEL LISTRIK SEMESTER III ini akan menerangkan semua sistem pengaturan instalasi penerangan yang dioperasikan dari berbagai jenis saklar secara manual dan otomatis. Dengan memberikan suatu latihan perencanaan gambar diagram lokasi praktek dari pemakaian peralatan dan perhitungannya serta melengkapi diagram kerja rangkaian, diharapkan mahasiswa akan berhasil dalam praktek bengkel listrik ini. Pelajaran ini boleh dikatakan sudah seluruhnya sebelumnya diketahui mahasiswa, sehingga dengan sedikit instruksi dan pengarahan maka mahasiswa akan mampu melaksanakannya. Seluruh latihan ini dituangkan dalam modifikasi latihan rancangan listrik dengan judul “Proyek Sudomo”. Proyek sudomo ialah rancangan instalasi penerangan dirumah tuan Sudomo. Tuan Sudomo memesan pada konsultan untuk merancang instalasi penerangan dirumah tinggalnya. Dalam hal penggambaran rancangan instalasi penerangan ini mahasiswa diumpamakan sebagai konsultan. Pada semester III ini seluruh gambar rancangan penerangan ini dipraktekkan dalam bentuk simulasi. Mengingat lokasi penerangan rumah tuan Sudomo yang begitu besar dan memiliki taman yang luas maka kerja praktek bukan dilakukan di tempat yang sebenarnya. Melainkan dikerjakan pada papan berukuran 120 x 100 cm sebagai simulasinya. Semua peralatan listrik yang dipasang disesuaikan seluruhnya dengan deskripsi data. Didalam pemasangan instalasi listrik banyak hal yang harus dikerjakan dengan mengingat enam prinsip dasar instalasi listrik, antara lain :  Keamanan.  Keandalan.  Kemudahan tercapai.  Ketersediaan (cadangan).  Ekonomis dan,  Pengaruh lingkungan.

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip dasar diatas, maka sangat diperlukan informasi dan petunjuk-petunjuk yang sangat bermanfaat, seperti halnya dalam pengerjaan Praktek Instalasi Listrik Job Rumah Sudomo pada semester III ini. Jadi pemasangan instalasi listrik harus direncanakan dari awal pekerjaan hingga selesainya. Untuk lebih jelasnya diharapkan mahasiswa membaca PUIL ’87, disana dijelaskan bagaimana cara menginstalasi yang baik. Didalam praktek ini teori teknik bengkel dilaksanakan sepenuhnya sebagaimana mestinya, diantaranya : membengkokan pipa, memasang pipa, penarikan kabel, penempatan peralatan, penyambungan kabel dan mencari kesalahan ( trouble shooting ) telah menjadi sasaran utama.

3

Dari praktek ini kami mencoba menyusun laporan yang memaparkan teknik penerangan secara umum. Pengoperasian Manual dan Otomatis adalah sebagian dari sistem yang dipakai dalam rangkaian listrik. Sebagaimana dari itu telah menjadi bahan dalam laporan ini. Semoga praktek listrik ini dapat dipakai setelah selesai pendidikan dan dapat dipertanggungjawabkan.

1.2 Tujuan Praktikum Dari pelaksanaan Praktek Bengkel Semester III “PROYEK INSTALASI RUMAH TINGGAL SUDOMO” terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain : 1. Mengetahui cara kerja peralatan listrik yang dipakai. 2. Terampil dalam mengecek kebenaran rangkaian. 3. Terampil dalam mengawati rangkaian. 4. Terampil dalam memasang komponen yang digunakan. 5. Mampu membaca gambar rangkaian dengan baik. 6. Mengetahui dasar-dasar menginstalasi panel. 7. Dapat menentukan ukuran, jenis, dan warna penghantar. 8. Dapat menentukan jenis rangkaian yang dipakai dalam ruangan tertentu. 9. Dapat membedakan rangkaian Otomatis dan Manual. 10. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja peralatan dan komponen yang digunakan pada Praktek Bengkel III. 11. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja rangkaian tiap – tiap grup. 12. Mahasiswa mampu membaca dan memahami gambar teknik dengan baik dan benar. 13. Mahasiswa mampu merangkai rangkaian sesuai dengan gambar. 14. Mahasiswa mampu mengerjakan Instalasi Listrik dengan urutan kerja yang sesuai. 15. Mahasiswa dapat membedakan bagaimana rangkaian Otomatis dan Manual. 16. Menentukan jenis peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan instalasi rumah tinggal dalam praktek ini 17. Menggunanakan peralatan sesuai dengan fungsinya masing – masing 18. Menentukan langkah - langkah pengerjaan 19. Membaca diagram kontrol dan mengawati komponen-komponen yang ada 20. Mencari kesalahan yang terjadi pada rangkaian dan memperbaikinya

4

BAB II ALAT DAN BAHAN 2.1 KOMPONEN YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTEK 2.2.1 SAKLAR SERI Saklar seri biasanya digunakan dalam ruangan-ruangan yang membutuhkan penerangan yang terpisah. Saklar seri umumnya mempunyai empat terminal yaitu dua terminal input yang ditandai dengan warna merah dan dua terminal untuk output yang ditandai dengan warna putih. Untuk dua terminal yang input-nya diseri, kerja saklar tidak saling mempengaruhi. Sedangkan untuk terminal output-nya masing-masing langsung ke beban. Cara kerja dari gambar diagram pengawatan adalah sebagai berikut : Lampu A1 akan menyala jika saklar seri C1 ditekan, Lampu A2 akan menyala jika saklar C2 ditekan. Jadi kesimpulannya lampu dioperasikan sendiri-sendiri dan tidak saling mempengaruhi ON-OFF kedua lampu tersebut. 2.2.2 SAKLAR SILANG Saklar silang pada dasarnya adalah gabungan dari dua buah saklar tukar, tetapi pada silang terminal output-nya dikopel ke masing-masing dua terminalnya. Sistem pengaturan penerangan saklar silang digunakan untuk melayani keadaan ON dan OFF dari tiga tempat atau lebih. Saklar silang untuk sistem penerangan pada lorong-lorong besar atau gedung-gedung bertingkat. Saklar silang memiliki dua posisi pengoperasian. Terminal-terminal dari saklar tersebut terdiri dari dua terminal masukanuntuk penghantar aktif dan dua terminal lagi masing-masing ke-beban. 2.2.3 SAKLAR TUKAR Saklar tukar biasanya disebut saklar dua arah. Sistem pengaturan dua arah untuk menghidupkan dan mematikan rangkaian dari suatu pemakai, dimana pengoperasiannya dapat dilakukan dari dua tempat terpisah. Pemakai bisa mengoperasikan secara bergantian. Saklar tukar mempunyai tiga kutub, sering jugadisebut saklar ganda kutub satu yang mempunyai satu input dan output ke beban. Cara kerja saklar ini tidak beda dengan saklar tunggal, hanya saja saklar tukar mempunyai 2 Output, tetapi saklar tukar hanya bisa menghidupkan salah satu lampu saja, dengan kata lain lampu menyala secara bergantian. 2.2.4 TOMBOL TEKAN Tombol tekan merupakan jenis saklar tunggal tetapi prinsip kerjanya hanya bekerja sesaat tidak mengunci seperti saklar tanggal atau saklar lain. 2.2.5 TOMBOL TEKAN DENGAN LAMPU TANDA Tombol tekan ini pada dasarnya sama dengan tombol tekanbiasa dalam hal prinsip kerjanya, hanya lampu tanda disinifungsinya sebagai lampu indicator apakah saklar dalam posisioperasi atau tidakPada saat lampu mati saklar pada posisi OFF maka lampu tanda dalam posisi terseri dengan tegangan 220 Volt ini menyebabkan tahanan pada lampu tanda menjadi lebih besar dibanding tahanan pada lampu penerangan. Maka sebagian besar tegangan sumber 220 Volt didrop oleh lampu tanda, akibatnya lampu tanda menyala.Dan pada saklar posisi ON maka lampu tanda akan mati,dikarenakan hubungan paralel langsung dengan saklar terseridengan tegangan 220 Volt dengan menghubungkan ke beban lampu sehingga lampu tanda disini tidak

5

berfungsi dikarenakan tegangan mengalir melalui saklar ke beban (lampu tanda menjadi terhubung singkat) 2.2.6 KOTAK KONTAK Kotak kontak adalah suatu susunan rangkaian yang memberikan tegangan pada suatu peralatan listrik. Kotak kontak disebut juga komponen fleksibel artinya dapat dipindahkan pada suatu bagian instalasi. 2.2.7 SAKLAR IMPULS Saklar impuls adalah saklar yang bekerja berdasarkan impuls yang diberikan secara sesaat dengan menggunakan tombol tekan, pada dasarnya impuls mempunyai empat terminal,dimana dua terminal dengan notasi A1 dan A2 menandakan untuk terminal masukan sumber koil magnet dan dua notasi 1 dan 2 menandakan anak kontak impuls untuk mengoperasikan beban. 2.2.8 STAIRCASE Staircase adalah saklar waktu yang cara kerjanya sama seperti timer, dimana ia bekerja berdasarkan waktu yang ditentukan. Staircase salah satu saklar yang bekerja secara magnetis yang akan memutuskan rangkaian secara otomatis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Staircase tiga kawat tidak menambah waktu apabila dalam operasinya tombol tekan ditekan sebanyak mungkin, sebelum habis waktu operasi semula. Sedangkan untuk staircase 4 kawat akan menambah waktu walaupun saklar masih dalam beroperasi dengan cara menekan tombol tekan berulang kali maka sisa waktu yang masih ada bertambah dengan setting waktu yang telah ditentukan. 2.2.9 LDR (Light Depended Resistor) LDR atau sensor cahaya adalah saklar yang bekerja berdasarkan cahaya yang diterima, di dalam sensor cahaya telah dipasang suatu alat yang berfungsi untuk mengontrol cahaya yang masuk jika mencapai cahaya yang telah ditentukan maka dalam sensor cahaya akan terjadi reaksi elektronis yang dapat menghubungkan suatu tegangan yang terlebih dahulu telah dirakitsesuai dengan terminal-terminalnya. Cara kerjanya adalah Jika LDR menerima cahaya maka LDR akan berfungsi sebagai saklar, yaitu memutuskan arus yang mengalir kebeban. Begitu juga sebaliknya apabila LDR tidak menerima cahaya maka LDR akan mengalirkan arus kebeban. 2.2.10 TIMER (Saklar Waktu) Saklar waktu adalah saklar yang ON dan OFF nya tergantung waktu yang telah ditentukan dalam 24 jam sehari. Saklar waktu ini akan terus bekerja selama masih ada tegangan yang mengalir ke koil saklar waktu tersebut. Saklar waktu ini tidak mempengaruhi komponen apapun. 2.2.11 KONTAKTOR (Relay Kontaktor) Kontaktor adalah suatu saklar yang menggunakan sistem elektromagnetik sama halnya dengan saklar impuls kontaktor mempunyai anak kontak, tetapi Kontaktor memiliki lebih dari satu anak kontak yang terdiri dari anak kontak NO (Normally Open) dan NC (Normally Close) Dari beberapa kontaktor kita dapat membuat beberapa rangkaian kontrol yang dapat mengoperasikan dengan berbagai sistem antara lain pengoperasian dengan pengunci. Cara kerja dari kontaktor yaitu apabila mekanis (koil) dialiri arus listrik maka dalam

6

koil akan timbul medan magnet dan akan menarik anak kontak NO dan NC sehingga merubah anak kontak dari posisi semula. Jadi relay hanya akan bekerja jika teraliri arus listrik.

 Grup Satu







Grup satu merupakan grup bagi penerangan yang dipasang diruang tamu, ruang makan dan dapur. Ruang tamu dan ruang makan diaktifkan oleh sebuah saklar seri. Selain itu pada ruang tamu disediakan sebuah kotak, kotak ini berguna untuk keperluan yang ada. Jalur instalasi dua ruangan ini langsung dilayani oleh keluaran fasa dari F1. Grup Dua Grup ini melayani penerangan kamar mandi, kamar tidur, selasar dan ruangan panel. Dimana penerangan masing-masing ruangan tersebut diaktifkan oleh sebuah saklar silang dan dua buah saklar tukar yang dikombinasikan sehingga mampu menjadi saklar pengaktif penerangan yang dapat mengaktifkan penerangan pada ruang-ruangyang dimaksud dari tiga tempat yang berbeda. Grup Tiga Grup tiga inilah yang bebannya benar-benar tergantung pada kontrol yang dipasang pada group empat. Group ini tidak memiliki sebuah pengaktif, bahkan seperti yang diuraikan diatas bahwa aktifnya group tiga ini sangat bergantung pada kontrol di group empat. Grup Empat Grup empat ini berisi peralatan kontrol yang sumber energinya langsung diberikan pada F4. Aktifnya penerangan di group tiga berupa penerangan jalan dan parkir di kontrol sebuah saklar selector dimana untuk mengaktifkannya dapat dipilih dua keadaan yaitu dapat diaktifkan secara manual dengan menekan tombol yang tersedia didua tempat yang berbeda dimana penggunaannya secara Manual ini dimaksudkan untuk mengatasi keadaan-keadaan darurat apabila kondisi Otomatis tidak dapat berfungsi dengan baik. Keadaan kedua adalah pengoperasian secara Otomatis, dimana operasi ini dilakukan oleh sebuah Timer yang dapat kita sesuaikan operasi waktunya sesuai fungsi penerangan jalan dan parkir luar yaitu hanya akan beroperasi pada malam hari.

2.2 PROYEK TUAN SUDOMO Tuan Sudomo berniat membuat rumah tinggal. Dia telah menerima rancangan bangunanya dari arsitek dan juga telah menghubungi kontaktor dimana anda beke rja untuk pemasangan instalasi listriknya. Berdasarkan keinginan Tuan Sudomo, anda buat p erencanaan insatalasi peneranganya .Tanpa menulis dahulu deskiripsinya, anda langsung menggambarkan symbol – symbol kistrik pada gambar denah bangunanya .Anda membuat 3 catatan sebagai berikut : 1. Lampu penerangan diatas meja terdiri dari 6 lampu pijar yang dilayani oleh saklarseri 2. Penerangan diatas meja diruang keluarga dilayani dari 3 tempat menggunakan kontaktekan

7

3. Tempat parkir dan penerangan luar menggunakan system pengaturan sebagai berikut :  Selection : Antara Manual ( M ), Automatic ( A ) dan Off. 

Automatic : Penerangan akan menyala begitu keadaan diluar gelap dan padam jika keadaan diluar terang. Untuk menghemat energi, kemungkinan yang diambil bahwa penerangan harus padam saat jam 22.00 – 04.00. Namun seandainya diperlukan bisa dinyalakan kembali dengan penoperasian dan pintu masuk selama 2 -5 menit untuk kemudian padam kembali secara otomatis.



Manual

: Pada keadaan ini, penerangan dapat diatur setiap saat baik untuk

pengoperasian otomatis padam setelah menyala selama 2-5 menit atau menyala permanen. Untuk keadaan ini ( M ) ditandai dengan lampu tanda merah. Saklar pilih dan lampu tanda dipasang dikoridor dalam. Peralatan pengatur apa yang mutlak dibutuhkan untuk penerangan di ruang keluarga ?

1. Saklar seri : 1 buah 2. Lampu : 2 buah 3. Fitting : 3 buah Peralatan pengatur apa yang mutlak dibutuhkan untuk penerangan luar dan tempat parkir ? 1. Lampu tanda : 1 buah 2. Tombol tekan dengan IP55 : 1 buah 3. Tombol tekan dengan lampu : 1 buah 4. Lampu : 2 buah 5. Fitting : 2 buah 6. Selektor : 1 buah Peralatan pengoperasian diatas dipasang sebagaimana tertera pada perencanaan lokasi pada halaman 3. Semua peralatan pengatur lainnya seperti relay dan sebagainya dipasang pada panel distribusi.

8

2.3 Gambar Komponen yang Digunakan

9

2.4 Diagram Lokasi

10

2.5 Diagram Kontrol 0

a

1

2

3

4

5

6

7

8

9

b c d

F1

F2

F3

F4

e 10 A

10 A

10 A

6A

f

3

S5 4

g

S1

1

1

5

4

K7

0

M

A

2

h

9

K9A 11

i j

1

PO kwh

K9A 1

IMPULS

A1

1

5 2

8

2

K4T

S6

A2

k

9

F0

10

4

l

K6T

25 A

S8

3 11

m

7

K4T

6

L

t

H5 8

n

K8

K7 N

7

2

2

K9A

10

10

o

3 4 5 6 7

8 9 PE

1

2

3

5

6

s

4

4

5

t

9

4

1

2

3

6 x 1,5

3 x 1,5

3 x 1,5

L1 N PE L1 U1 N PE 1 2 U2 N PE

U3 N PE

q

10 11 PE

p

r 0

NO

8

z

5 x 1,5

1

2

3

4

3 x 1,5

DIMMER

21

DIAGRAM KONTROL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN 0

3 x 1,5 CONTROL OUT DOOR

y

4

CONTROL IN DOOR

x

LIGHT LIVING BED, KORRIDOR

w

mm²

SUPPLY PLN

v

LIGHT PATH AND PARKING

kw

u

5

6

7

8

9

11

DISTRIBUTION PANEL 2.6 Diagram Pengawatan Pada Panel

a

IMPULS

3

1

K6T

K4T 2

b

F1

L

3

N

4

2

t

1

K7 4

10 A

3

10

5

6

F4

F3

10 A

1

K9

10

F2

2

10 A

6A

DIAGRAM PENGAWATAN

Fasa Sumber Fuse 1 Fuse 2 Fuse 3 Fuse 4

L

N

PE

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11 12 13

14

Netral Pentanahan

12

L N PEU1 1 2 U2U3 3 4 5 6 7 8 9 10 11

PO kwh

LDR

C

D

C1

(D)

F0 0

25 A

A M

LN PE

H5 (D)

(B)

(B)

Fasa Sumber Fuse 1 AB

AB

Fuse 2 Fuse 3 F

Fuse 4 Netral Pentanahan

13

2.7 DENAH

14

BAB III DAFTAR MATERIAL DAN KOMPONEN 3.1 DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN / PERALATAN UNTUK LATIHAN SEMESTER III TIAP MAHASISWA

NO

NAMA BAHAN / PERALATAN A. Pipa dan alat bantu 1 Pipa union (5/8”) (0 int. 15 mm) 2 Pipa sintesis lokal (5/8”) PVC 3 Pipa KIR 11 mm (0 int. 13,5 mm) 4 Benda siku 5/8” union

JUMLAH

SATUAN

KETERANGAN

3,6

m

Lokal

1,9 1,25

m m

Lokal Import / Tender

3

buah

5 6 7 8 9 10 11 12

2 1 1 16 40 12 14 2

buah buah buah buah buah buah buah buah

Untuk Union Pipa, Lokal Untuk Pipa PVC Import / Tender Import / Tender Import / Tender Lokal Lokal Import / Tender Lokal

buah buah buah

Import / tender Import/tender Sch 3 Import/tender Sch 6

16 17 18

1 2 1(+1 spare) 1 1 1

buah buah buah

Import/tender Sch 1 Import/tender Sch 2 Import / tender

1(+2 spare) 1 4 3 4 4 2 2

buah

Import / tender

buah buah buah buah buah buah buah

Import / tender Import / tender Lokal Lokal Lokal Import / tender Import / tender

3

buah

Import / tender

1

buah

Import / tender

Benda siku sintetik lokal Benda siku KIR Sok ( Benda sambung ) KIR Cabang T (KIR) Tole union Klem alumunium 16 mm Klem import KIR Klem NYM 9 mm sebelah paku B. Saklar Dan Peralatannya 13 Sakelar Dimmer (LDR) 14 Sakelar tukar 15 Sakelar silang

19

Sakelar seri Sakelar golongan (selektor) Sakelar tekan (impuls) dg. lampu tanda Sakelar tekan (impuls) dg. lampu IP 55 Lampu tanda (merah) Kotak hubung Kotak kontak 1 fasa + PE Fiting duduk (lokal) Roset kayu Fiting duduk (import) Sakelar tekan

20 21 22 23 24 25 26 C. Panel 27 Sekering Diazca lengkap 10 A 27 a Sekering Diazca lengkap 6A

15

28

2

buah

Import / tender

29

Relay kontraktor 220 V / 10 A Sakelar relay impuls 220 V

1

buah

30

Saklelar waktu 220 V

1

buah

31

Sakelar relay tangga 220 V

1

buah

32

Busbar tembaga 3 - 5 x 15 mm Profil C22 s 12 mm alu Profil untuk terminal Profil dudukan relay Terminal 4 mm Penahan terminal

280

mm

Import/tenderDRA 0033,K7,K9A Tender DRA 003 K1 Import Tender DRA 003 K1 Import Lokal

100 150 200 15 1

mm buah mm buah buah

Treeplex Lebar x panjang x lebar 253 x 453 x 4mm Asbes plafon, lebar x panjang x tebal 253 x 603 x 8 mm Plat penutup untuk item 40 Terminal 6 mm Plat penutup 6 mm untuk item 46 Plat pemisah 6 mm Saluran kabel Plastik pengikat kabel Kabel NYM re 3 x 1,5 mm, warna untuk 2 Ph + N Kabel NYM re 3 x 1,5 mm, warna untuk Ph + N + PE NYA merah dan kuning dan hitam 1,55 mm NYA biru tua 1,5 mm NYA hijau / kuning 1,55 mm NYA hijau 1,55 mm Dempul untuk kayu (putty) Nomor-Nomor utk terminal blok Steker 10 – 16 A PNE Kabel NYMHY 3 x 1 mm (fleksibel) Asbes plafon,lebar x panjang x tebal 253 x 453 x 8 mm NYA coklat dan putih dan merah jambu

1

lembar

Lokal Import / tender Import / tender Import / tender Import / tender set screw Local ( atau 9 mm )

1

lembar

Local ( atau 2x4 mm )

1 1 1

buah buah buah

Imp./Tender (cover) Imp./Tender Imp./Tender

1 400 10 3,4

buah mm buah mm

Imp./Tender Imp./Tender Lokal Lokal ( pejal )

1,0

mm

Lokal ( pejal )

17,0

mm

Lokal ( pejal )

13 13,5 8,5 0,1 1

mm mm mm mm mm

Lokal ( pejal ) Lokal ( pejal ) Lokal ( pejal ) Lokal ( pejal ) Lokal ( pejal )

1 2,0

mm mm

Lokal ( pejal ) Lokal ( pejal )

1

mm

LokaL ( atau 8 mm)

12

mm

Lokal ( pejal )

33 34 35 36 37 38

39

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56

57

16

D. Mur, Baut, Sekrup dan Panel 58 Sekrup kayu, kepala ½ bulat 3,5 x 15 3,5 x 30 3,5 x 20 3,5 x 40 59 Sekrup kayu, rata perseng 4 x 30 (20) 4 x 50 (45) 3,5 x 25 60 Mur baut M4 x 10 61 Mur baut M4 x 50 62 Rumah kontrol panel ( housing) 63 Bingkai panel 64 Mur geser M4 65 Mur baut M4 x 15

100 40 20 10 8

buah buah buah buah buah

Lokal Lokal Lokal Lokal Lokal

4 6 20 8 1

buah buah buah buah buah

Lokal Lokal Lokal Lokal Persiapan (housing)

1 4 4

buah buah buah

Persiapan (frame) Lokal Lokal

17

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Group 1 Pada grup 1 terdiri dari Saklar Seri , Tombol Tekan dan Kotak Kontak. Dimana Saklar Seri akan mengoperasikan lampu C1 dan C2, sedangkan Tombol Tekan akan mengoperasikan Lampu D. Saat MCB di ON-kan dan diberi sumber tegangan , saklar seri di fungsikan dan arus mengalir pada saklar dan menuju lampu C1 dan atau lampu C2. Dan tombol tekan akan memfungsikan saklar impuls yang menyalakan lampu D.  Lampu C1 dan C2 ( Lampu Ruang Tamu dan ruang makan ).  Lampu D ( Lampu Ruang Dapur )

4.2 Group 2 Pada grup 2 terdiri dari Saklar Tukar, Saklar Silang, dan Kotak Kontak. Dari saklar tersebut dapat memfungsikan Lampu F. Saat MCB di ON-kan maka sumber tegangan menuju saklar tukar , kemudian jika saklar tukar atau saklar silang difungsikan maka akan menyalakan lampu F  Lampu F ( Lamapu Kamar Mandi , Kamar Tidur , Lorong , Ruang Panel )

4.3 Group 3 Pada grup 3 terdiri dari anak kontak K7 dan beban , Pada saat MCB di ONkan maka sumber hanya mengalirkan tegangan pada anak kontak NO pada K7 dan menyalakan lampu B. Lampu B dapat menyala bila anak kontak NO dari K7 tertutup atau dengan kata lain group 4 dioperasikan.  Lampu B ( Lampu Parkir dan Lampu Taman ).

4.4 Group 4 Pada grup 4 terdiri dari dua fungsi , yaitu fungsi manual dan fungsi otomatis . Pada fungsi manual terdiri dari tombol tekan , K6T dan K7 . Pada saat MCB di ONkan dan switch selector pada fungsi Manual . Sumber tegangan menuju tombol tekan dan menuju anak kontak NC dari K9A sehingga lampu tanda menyala , dan sumber tegangan juga menuju koil ( lilitan ) dari K6T , ketika tombol tekan difungsikan dan

18

sumber tegangan menuju K6T sehingga koil mendapat sumber tegangan dan bekerja dan memfungsikan anak kontak dari K6T dan memberikan sumber tegangan sehingga arus melalui koil dari K7 dan menarik anak kontak dari K7 , pada waktu yang sudah ditentukan pada K6T yang membuat K6T off sehingga semua kembali pada keadaan awal. Pada fungsi otomatis terdiri dari K4T , K9A , S8 . Pada saaat MCB di ON-kan dan switch selector di fungsikan pada fungsi Auto maka sumber tegangan mengalir pada K4T , pada K4T disetting pada waktu tertentu anak kontak pada posisi menutup pada saat koil dari K4T diberi sumber tegangan , sehingga sumber tegangan menuju S8 , memfungsikan koil dari S8 , jika S8 dalam keadaan pencahayaan gelap dan merubah resistansi pada LDR maka akan merubah posisi anak kontak dari S8 menjadi menutup dan mengalirkan arus pada koil K7 sehingga K7 bekerja dan memfungsikan anak kontak dari K7 Pada posisi otomatis koil dari K9A langsung di aliri arus sehingga memfungsikan anak kontak dari K9A , pada anak kontak K9A yang posisi semula Normally Open menjadi tertutup setelah koil dari K9A mendapat sumber tegangan , dan arus dapat mengalir pada Line 8 , jadi pada saat fungsi otomatis fungsi manual pun juga dapat di operasikan juga. Pada anak kontak dari K9A yang fungsi awal Normally Close sebelum koil diberi sumber tegangan , setelah koil mendapat sumber tegangan , maka anak kontak berubah posisi menjadi terbuka , dan memutus sumber tegangan yang mengalir pada lampu tanda , sehingga pada saat switch selector pada posisi otomatis maka lampu tanda tidak akan menyala.

4.5 Analisa Instalasi Penerangan “Proyek Sudomo” Berdasarkan keinginan Tuan Sudomo, perencanaan pemasangan instalasi penerangan telah dipasang sesuai dengan keinginan Tuan Sudomo. Pada tempat pertama yaitu ruang dapur telah dipasang sebuah lampu yang diatur dengan dua buah saklar tukar. Pada tempat kedua yaitu ruang keluarga dipasang dua buah lampu yang diatur dengan menggunakan saklar seri, dan diruang kamar telah dipasang sebuah lampu yang diatur dengan dua buah tombol tekan dan tombol tekan diatur dengan saklar impuls.

19

Pada tempat ketiga dan keempat yaitu ditempat parkir dan lampu taman yang dioperasikan secara selektor. Operasi selektor yaitu secara manual dan otomatis, penjelasannya adalah sebagai berikut : 

Manual

: pada keadaan ini lampu tanda dalam kondisi menyala, begitu juga pada lampu parkir dan lampu taman. Lampu parkir dan lampu taman dioperasikan oleh staircase, yang mana dalam waktu yang telah ditentukan pada staircase lampu taman dan lampu parkir akan padam. Begitu juga apabila diulang kembali operasi tersebut.



Otomatis : pada keadaan ini tidak ditandai dengan lampu tanda (lampu tanda dalam keadaan padam). Pada keadaan ini pengoperasian bisa dilakukan oleh Timer, LDR, staicase dan Relay. Pengoperasian dengan LDR terjadi pada saat keadaan diluar gelap maka lampu taman dan lampu parkir akan meyala, dan pada saat keadaan diluar terang maka lampu taman dan lampu parkir akan padam. Selain itu, pemasangan instalasi ini juga bertujuan untuk menghemat energi, yaitu dengan pengoperasian Timer. Demi menghemat energi, waktu pada Timer dapat diatur pada jam 22.00 – 04.00 akan padam.

20

BAB V TROUBLE SHOOTING 5.1 Tujuan      

Setelah melakukan trouble shooting diharapkan mahasiswa dapat : Memperbaiki segala jenis kerusakan pada instalasi listrik. Menentukan tempat kerusakan Mengetahui langkah langkah yang harus dikerjakan dalam menyelesaikan suatu perbaikan instalasi listrik. Tujuan diadakan trouble shooting adalah : Untuk melatih mahasiswa mengembangkan pemikiran analisa terhadap suatu permasalahan yang mungkin terjadi pada rangkaian yang berhubungan dengan instalasi listrik Untuk mengantisipasi atau sebagi bekal mahasiswa dilapangan apabila menemui suatu permasalahan / troubleshooting. Trouble shooting biasanya terjadi pada peralatan, penghantar, pengaman dan lain-lainya. Tiap trouble shooting yang diterapkan mahasiswa yaitu dihadapkan pada suatu permasalahan yang menyebabkan suatu rangkaian tidak bekerja sesuai dengan deskripsi kerja yang diharapkan.

5.2 PERALATAN

Peralatan yang digunakan:  Test Pen  Multimeter  Obeng (+) dan Obeng (-)  Tang potong dan Tang kupas 5.3 TROUBLE SHOOTING Adapun langkah penyelesaian trouble shooting sebagai berikut: 1. Mengecek fungsi rangkaian per group untuk mengetahui letak trouble shotting pada rangkaian. 2. Menggunakan multimeter untuk mengecek setiap sambungan pada rangkaian untuk mengetahui posisi troble shotting. 3. Melakukan perbaikan dari hasil analisa yang telah dilakukan.

       

Adapun trouble shooting yang terjadi adalah: Pada Grup 1 kabel netral pada lampu D yang dinyalakan menggunakan tombol tekan terlepas Pada Grup 1 kabel Fasa pada Kotak Kontak terlepas Pada Grup 2 kabel masukan ke saklar silang tertukar Kabel dari line up 11 yang menuju LDR terlepas Pada saat Manual , pada saat tombol tekan B di tekan lampu tanda mati. Pada saat dilakukan tes fungsi saat Trouble Shooting Lampu pada grup 1 yang dinyalakan dengan tombol tekan tidak menyala Stop kontak grup 1 tidak berfungsi Lampu pada grup 2 tidak dapat difungsikan sebagaimanamestinya

21

     

LDR tidak berfungsi dengan baik Cara mengatasi trouble shooting yang terjadi : Kabel netral pada lampu dipasang kembali Kebel Fasa pada stop kontak dipasang kembali Kabel masukan pada saklar silang yang ditukar dan dikembalikan ke keadaan semula Kabel dari line up 11 yg dilepas dipasang kembali. Karena kabel dari line up terminal 11 di lepas arus tidak dapat menuju koil K7. Sehingga lampu AB tidak dapat menyala. Cek LDR , LDR tidak dapat berfungsi dengan baik , lampu tanda mati disaat tombol tekan B di tekan , itu terjadi karena anak kontak dari LDR menutup dan anak kontak dari K4T dalam posisi menutup sehingga tegangan masuk menuju koil dari K9A , solusi ganti LDR .

22

BAB VI 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan praktek yang berjudul “Proyek Sudomo”, maka telah dapat di simpulkan bahwa di dalam membuat suatu rangkaian sangat dibutuhkan ketelitian dan pemahaman pada saat pengerjaan pemasangan instalasi penerangan tersebut. Dengan melakukan praktek tersebut kita mendapat pengetahuan lagi tentang fungsi alat – alat yang belum kita pelajari di semester I dan II, seperti selektor, relay, timer. Pada praktek semester III ini kita juga menggunakan impuls, staircase dan LDR. Bukan hanya itu kita juga sudah bisa menerangkan bagaimana cara kerja masing – masing komponen yang dipakai pada praktik ini. Pemasangan kabel juga perlu diperhatikan pada saat pemasangannya, agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal juga apabila ada kesalahan dalam penyambungan dan pemasangan kabel tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan ketelitian dan pemahaman disetiap melakukan praktikum. Perlu diketahui bahwa proyek Sudomo ini timer bekerja 24 jam, manual dan otomatis hanya untuk lampu taman saja. Pada saat automatic operation,LDR berperan sebagai switch yang akan mengendalikan relay K7 sehingga lampu penerangan taman akan menyala, Pada saat range waktu 22.00-04.00 lampu taman masih bisa menyala hanya saja dioperasikan secara manual(menekan tombol B) selector switch masih pada posisi Auto.

6.2 Saran Sebelum laporan ini ditulis beberapa saran yang ingin penulis sampaikan, baik untuk penulis sendiri maupun rekan-rekan mahasiswa yang lain:     

Menaati peraturan bengkel. Ketelitian dan kedisiplinan harus diterapkan. Hubungan komunikatif antar pembimbing dan mahasiswa ditingkatkan. Bertanggung jawab terhadap material dan peralatan yang dipinjam. Dan diharapkan untuk bahan – bahan yang digunakan pada praktek instalasi yang sudah tidak layak untuk di pakai dapat diganti demi menunjang pelaksanaan praktek instalasi Bengkel Listrik III. Medan, 25 Oktober 2018

(ARFINA FADILA ULFA)

23

Related Documents

Bengkel
June 2020 24
Bengkel
June 2020 26
Bengkel
June 2020 22

More Documents from ""

Korupsi.docx
November 2019 11
Scr.docx
October 2019 15