LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK MENGGUNAKAN ALAT UKUR MEGA OHM METER DAN EARTH TESTER PROGRAM STUDI: D3-TEKNIK LISTRIK
Nama : Asya Lafifatus S. Nadya Farchana Ricki Hermawan Rifqi Fakhrurrozy A.
Kelas : LT-2A Dosen Pengampu : Achmad Hardito,B.Tech ,M.Kom
I. Tujuan Setelah selesai melakukan percobaan ini mahasiswa : 1. Mengenal dan memahami alat ukur Mega Ohm Meter dan Earth Tester 2. Menggunakan dan membaca alat ukur Mega Ohm Meter dan Earth Tester II.
Dasar Teori
A. Pengertian dan Fungsi Megger Megger atau Mega Ohm Meter berfungsi untuk mengukur besarnya tahanan isolasi dari suatu peralatan listrik yang dipakai. Oleh karena tahanan yang mampu diukur oleh Ohm Meter biasa sangat kecil, maka untuk mengukur tahanan isolasi biasa digunakan Megger. Megger biasa digunakan untuk memastikan atau memperbaiki peralatan listrik tenaga seperti generator, transformator, motor listrik serta mengukur tahanan isolasi pada jaringan SUTM. Megger digunakan dalam memeriksa kemungkin apakah peralatan listrik tersebut terjadi gangguan seperti gangguan hubung singkat antar phasa, hubung singkat phasa dengan bodi ataupun antar phasa. Jenis-Jenis Megger Megger terdiri dari megger analog yang menggunakan engkol untuk listrik pembangkitnya dan Megger digital yang menggunakan sumber daya dari baterai
Gambar Megger Analog
Gambar Megger Insulation Tester Digital
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum dan setelah menggunakan megger : 1. Skala ukur yang dipakai harus lebih besar dari alat yang diukur. Misalnya jika akan mengukur tahanan isolasi motor listrik 380V maka gunakanlah skala ukur megger yang lebih besar seperti 500 V. 2. Sebelum mengukur, pastikan bahwa peralatan yang akan diukur dalam keadaan stop dan tidak ada arus listrik yang mengalir 3. Setelah mengukur, Pastikan untuk grounding kembali peralatan yang diukur. Hal ini karena teknik pengukuran Megger adalah dengan menggunakan tegangan listrik yang jika tidak digrounding akan mengakibatkan kita kena setrum saat menghubungkan kembali. 4. Cara Grounding setelah pengukuran Megger : hubungkan setiap terminal atau kabel yang diukur dengan body.
B. Earth Tester Alat Ukur Ketahanan Tanah kategori Grounding Earth Tester merk Kyoritsu seri 4105A, Earth Tester digunakan untuk memastikan bahwa sistem grounding atau ketahjanan bumi yang efektif dan penting bagi keselamatan dan kinerja sistem listrik, serta berfungsi untuk untuk menguji berbagai sistem grounding termasuk perumahan, proteksi petir dan komunikasi. Proses netralisasi tanah atas muatan listrik yang di buang di sebuah grounding menyebar dalam radius 2 meter – semakin jauh akan semakin habis ternetralkan. Bila grounding yang kita buat menyatu dengan baik ke tanah maka proses netralisasi muatan akan sangat cepat dan baik tapi bila kurang baik maka akan terjadi perlambatan proses netralisasinya.
KYORITSU seri 4105A ukurannya yang Kecil dan ringan serta dilengkapi dengan material Chasing yang tahan guncangan membuatnya menjadi salah satu Earth Tester yang tangguh.
Pengukur Ketahanan Tanah Kyoritsu-Earth-Tester-4105A Fitur alat ukur ketahanan tanah | Kyoritsu 4105A : Anti debu dan tetes Air. (dirancang untuk IEC 529 IP54) Selain fasilitas untuk pengukuran presisi, uji lead untuk sistem pengukuran dua kawat sederhana juga disediakan sebagai aksesori standar. (unit dapat digantung dari leher untuk pengukuran sederhana) Di desain untuk standar keamanan IEC 61010-1 Mampu mengukur tegangan bumi Peringatan otomatis ketika ketahanan paku bumi melebihi dari toleransi Kecil dan ringan. Dengan material Chasing yang tahan guncangan 2mA memungkinkan untuk mengukur arus tes resistansi bumi tanpa tersandung kebocoran bumi saat sirkuit sedang diuji
Hardcase
softcase
Spesifikasi alat pengukur ketahanan tanah 4105A :
Negara Asal :
Japan
Dimensi
105(L) × 158(P) × 70(T)mm
Berat
+- 550 gram
Range Pengukuran
Ketahanan Tanah: 0~20Ω/0~200Ω/0~2000Ω Voltase Tanah : [50,60Hz]: 0~200V AC
Akurasi
Ketahanan Tanah: ±2%rdg±0.1Ω (20Ωrange) |±2%rdg±3dgt (200Ω/2000Ωrange) Voltase Tanah: ±1%rdg±4dgt
Proteksi Beban Berlebih
Ketahanan Tanah: 280V AC untuk 10 detik diantara 2 atau 3 terminal Voltase Tanah: 300V AC for 1 menit
Standar Keselamatan
IEC 61010-1 CAT.III 300V Pollution Degree 2, IEC 61557
Standar
IEC 60529 IP54
Ketahanan Tegangan
3700V AC untuk 1 menit
Sumber Daya
R6P (AA) (1.5V) × 6
Aksesoris
7095A (Earth resistance test leads) × 1set (red-20m, yellow-10m, green-5m) 8032 (Auxiliary earth spikes) × 1set 7127A (Simplified measurement probe) × 1set R6P (AA) × 6 Neck strap Instruction Manual 9084 (Soft case) 9165 (Hard case)
Optional
7100A (Precision measurement cord set)
III.
Alat dan Bahan
1. Megger 2. Earth Tester 3. Sample Kabel
IV.
1 buah 1 buah 5 buah
Rangkaian Percobaan
GB 4.2 Rangkain megger
GB 4.2 Rangkaian pengukursn dengan Earth Tester
V.
Langkah Percobaan
1. Menggunakan Megger 1. Check baterai. Tahap awal jika menggunakan megger tipe baterai maka,baterai pastikan masih ada. 2. Lakukan kalibrasi Kalibrasi yang dilakukan saat posisi off jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis skala(jika dengan analog )Apabila memakai digital pastikan display(layar)menunjuk angka zero. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur(analog) 3. Lakukan elektrikal zero check Pasang kabel test pada megger terminal, serta hubung singkatkan ujung yang lain. Letakkan saklar pemilih di posisi 500. Letakkan saklar pemilih skala pada posisi skala 1. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk tepat keangka nol, bila tidak tepat atur pointer. Bila dengan pengaturan pointer tidak berhasil (penunjukan tidak mencapai nol) maka baterai perlu dicek lagi. 4. Pasang kabel test ke peralatan yang diukur. Misalnya mau mengukur tahanan isolasi pada penghantar 3 Fasa ,R-S-T-N Maka bisa dibuat singkat seperti ini Sambung satu kabel ke N lalu yang satu di adjust ..hal itu bisa dilakukan agar pengukuran lebih cepat. 5. Pilih Skala Ukur Jika menggunakan tipe digital tinggal putar selector switch dan posisikan saklar sesuai dengan ketentuan diatas tadi tentang hal yang harus diperhatikan. 6. On-kan megger, baca tampilan pada skalanya Tinggal tekan (digitar megger) lalu lepas dan catat hasilnya ke tabel pengukuran dan pengamatan. b. Menggunakan Earth Tester 1. Pertama tama kita Periksa kondisi kabel grounding BC yang akan diukur. Bila kotor bersihkan dahulu permukaan kabel tersebut dengan lap bersih / kertas amplas, agar jepitan kabel probe dapat menyentuh langsung bagian permukaan tembaga yang sudah bersih dan untuk mencegah terjadinya kesalahan pembacaan pada alat ukur. 2. Periksa kondisi dan perlengkapan penunjang alat ukur digital earth resistance digital. 3. Earth Tester mempunyai tiga kabel diantaranya adalah kebel merah, kuning dan hijau. 4. Hubungkan kabel ke Earth Tester dengan warna yang sudah di tentukan pada alat ukur. 5. Hubungkan kabel merah setra kuning ke tanah dengan masing-masing jarak kurag lebih 5-10 meter dari pentanahan atau grounding. 6. Hubungkan juga kabel hijau ke grounding yang sudah terpasang. 7. Lakukan pengukuran grounding (tahanan pentanahan) dengan memutar knob alat ukur pada poisisi 200 ohm atau 2000 ohm tergantung dari kondisi tanah pada area setempat yang akan diukur.
8. Kemudian tekan tombol tester untuk mengetahui resistansi grounding biasanya berwarna kuning/merah dan pada displai alat ukur akan muncul nilai tahanan pentanahan. 9. Pada akhirnya nilai resistansi grounding sudah di ketahui. lihat angka yang di tunjuk oleh jarum tester. VI. Hasil Percobaan 1. Tabel Hasil Percobaan megger 6.1 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
JENIS KABEL Kabel Bawah Laut NYAF 2.5 mm2 NYA 3 X 1.5 mm2 NYFGBY 14X2.5 mm2(0.6/1kv) NAZXSY 1X240 mm2(12/20kv) NYM 5X4 mm2(500v)
TAHANAN KABEL 13.000 MΩ 6.000 MΩ 18.000 MΩ 7.000 MΩ 45.000 MΩ 7.000 MΩ
TEGANGAN 190 V 80 V 280 V 100 V 1200 V 100 V
2. Tabel Hasil Percobaan Earth Tester 6.2 NO 1. 2. 3. 4. VII.
BANGUNAN Bengkel Listrik Gedung Magister Gedung SA Gedung SB
SWITCH 20 Ω 20 Ω 20 Ω 20 Ω
TAHANAN 8.81 Ω 0.44 Ω 0.19 Ω 0.32Ω
Analisa Percobaan
Setelah melakukan praktik, dapat dianalisa pengukuran menggunakan megger dengan objek macam-macam kabel mendapatkan data praktik yang menunjukan bahwa semakin luas penampang kabel, maka semakin besar pula tahanan, isolasi, dan tegangannya. Sedangkan saat menggunakan earth tester, semakin kecil tahanan, maka semakin baik sistem pentanahannya.
VIII. Kesimpulan 1. Semakin besar tahanan isolasi, maka akan semakin tinggi kemampuan untuk pengamanan instalasi. 2. Arus bocor pada isolasi udara tergantung pada jaraknya. Semakin jauh jaraknya, maka dibutuhkan tegangan yang semakin besar dan semakin besar juga arus bocor yang ditimbulkan. 3. Nilai arus bocor yang semakin kecil menandakan kabel tersebut semakin baik digunakan dalam instalasi listrik. 4. Semakin besar diameter kabel maka semakin besar juga tegangan yang dibutuhkan untuk mencapai kebocoran arus pada kabel. 5. Sistem pentanahan digunakan sebagai pengaman langsung terhadap peralatan dan manusia bila terjadinya gangguan tanah atau kebocoran arus akibat kegagalan isolasi dan tegangan lebih pada peralatan jaringan distribusi. 6. Kabel hijau dipasang di elektroda utamanya, kabel kuning dan merah digunakan untuk elektroda bantu yang ditanam dengan jarak 5-10 meter dari elektroda utamanya.
IX. Daftar Pustaka http://1.bp.blogspot.com/4aGFQD1nJ4g/VnhFjNL0OiI/AAAAAAAAG9E/SMqDdiJ_Rtg/s1 600/1.jpg https://1.bp.blogspot.com/O3p9gdKQ2Gk/WEDP1nT3YlI/AAAAAAAABAQ/Q5pWhk_hf QcTnjVgqlfAD9BJBqeeLNOcgCLcB/s1600/EARTH%2BTESTER%2BMETER.gif https://www.academia.edu/19350804/Makalah_Alat_Ukur_Tahanan_dan_Isolasi http://noviamalinda.blogspot.com/2011/12/makalah-earth-tester.html