Program Sertifikasi Pendidik dan Sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) “PEMIJAHAN IKAN LELE DAN PENETASAN TELUR”
Marniati Kumambong S.Pd NIP. 19820321 200903 2 003
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Instalasi budidaya air tawar (IBAT) punten-Batu merupakan salah satu unit pelaksana tekhnis dari dinas perikanan Provinsi Jawa Timur. IBAT Punten terletak dilereng gunung arjuna, tepatnya didesa Sidomulyo kota Batu. Ketinggian tempat 1.100 m dari permukaan laut dengan suhu udara antara 19oC-27,5 oC,suhu air antara 17 oC-25 oC dan kemiringan lokasi 35 o. untuk mengairi IBAT Punten diambil dari sungai brantas dengan dam prambatan melalui saluran primer prambatan B selanjutnya dengan dam prambatan aftaping II air diambil khusus untuk IBAT punten dengan debit air 10 liter/detik. UPBAT Punten mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 1. Sebagai tempat seleksi induk/benih yang unggul 2. Sebagai tempat adaptasi tekhnologi jenis-jenis ikan air tawar 3. Sebagai tempat penyuluhan dibidang perikanan 4. Sebagai tempat pembinaan petani pembenih ikan 5. Sebagai penghasil benih 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui cara budidaya air tawar punten di BBI (IBAT) punten-Batu-Jawa Timur. 1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kunjungan industry yang dilaksanakan pada hari Selasa , 11 April 2017 pada pukul 08.00 – 12.00 , bertempat di dinas kelautan dan perikanan UPT PBAT umbulan,instalasi budidaya air tawar, Jl. Mawar putih No.68 Punten-Batu-Jawa Timur.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah berdirinya IBAT Punten Instalasi budidaya air tawar Punten dibangun pada tahun 1918 dan diresmikan pada tanggal 24 Desember 1918.Luas lahan selurunya adalah 3,6 ha. IBAT punten ini adalah yang pertama didirikan di Jawa Timur dan pertama di Indonesia dengan maksud untuk mengembangkan penyuluhan perikanan air tawardi daerah ini.Pembengunan dipimpin oleh E.J.Reintjes dan dibantu oleh pegawainya antara lain : Supardi Niti Sumarto dan Makri (Cokro). Pada bulan Januari 1919 untuk pertama kalinya didatangkan ikan tomboro (Cyprinus carpio,L)dari tasikmalaya,Jawa Barat sebanyak 100 ekor jantan dan 125 ekor betina.ukuran ikan 20cm,warna kemerah-merahan. Pada bulan Juli 1919 mulai dipijahkan/dikawinkan dengan metode Dubish,dalam metode ini sebagai tempat meletakan telur digunakan rumput yang sengaja ditanam.Satu minggu sekali memijahkan satu pasang dengan perbandingan 1:2,2:3,3:4. Hasil benih ikan IBAT Punten, pada tahun-tahunpermulaan (1919-1922) terbanyak ditebarkan diwaduk-waduk dan rawah didaerah Bojonegoro, adapula yang dikirim ke Flores dan Bali. Penjualan benihikan rakyat untuk pertamakalinya masi sangat sulit, Karena rakyat tidak suka ikan yang berwarnah merah, kemudian dicoba mendatangkan tombro hitam. Kemudian dicoba mendatangkan Tomro hitam atau Hijau dari Eropa,tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena terlalu banyak kesulitan dan resiko transportasinya. Untuk itu diseleksi ikan Tomro yang didatangkan dari Sumber Pucung Kawedanan Kepanjen yang berwarna Kehijauan sebagai induk yang mampumenghasilkan jenis ikan tomro denganwarna kehijauan secara beruntun. Akhir tahun 1922 baru didapatkan jenis tombro kehijauan dan hijau kelam yang akan dikenal dengan tombro punten,dan pada tahun-tahun berikutnya pemeliharaan ikan tombro di Jawa Timur menjadi semakin memasyarakat. Pada tahun 1923-1928 dibawah pimpinan yang baru ialah Van Dragon dengan dibantu H.Haanse diadakan berbagai percobaan. Perputaran pemindahan diteliti dengan diadakan percobaan pemijahan terhadap pasangan-pasangan induk yang tetap.
Percobaan pemijahan menggunakan variasi perputaran satu dan tiga bulan,dalam waktu stu tahun telah dapat disimpulkan bahwa sepasang induk dapat dipijahkan sampi tujuh kali.
.
BAB III METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan a. Alat - ATK - Kamera - Kolam b. Bahan - Ikan - browsur 3.2 Langkah Kerja Melakukan observasi,pengamatan dan wawancara terhadap tenaga kerja disekitarnya dengan mengamati kolam dan ikan yang ada dilingkungan tersebut baik tentang pemilihan lokasi ikan Punten, Pembenihan ikan Punten, pembenihan yang dilakukan kegiatan menghasilkan benih ikan dan persiapan induk, pemijahan, penetasan telur dan perawatan larva, pendederan dan pembuatan pakan buatan.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Data hasil pengamatan a. Lokasi Ikan Punten Lokasi ikan punten berada di dinas kelautan dan perikanan UPT PBAT umbulan,instalasi budidaya air tawar, Jl. Mawar putih No.68 Punten-Batu-Jawa Timur. IBAT Punten terletak dilereng gunung arjuna, tepatnya didesa Sidomulyo kota Batu. Ketinggian tempat 1.100 m dari permukaan laut dengan suhu udara antara 19oC-27,5 o
C,suhu air antara 17 oC-25 oC dan kemiringan lokasi 35 o. untuk mengairi IBAT Punten
diambil dari sungai brantas dengan dam prambatan melalui saluran primer prambatan B selanjutnya dengan dam prambatan aftaping II air diambil khusus untuk IBAT punten dengan debit air 10 liter/detik. b.Pembenihan ikan Punten 1.Seleksi Induk Kualitas benih yang dihasilkan sangat ditentukan kualitas induk yang dipijahkan. Cirri-ciri induk yang baik adalah : -
Sehat dan tidak cacat
-
-badan tebal dan punggung tinggi
-
Pangkal ekor kuat dan normal
-
Sisik besar dan tersusun rapi
-
Lubang anus agak kebelakang lebih mendekat ke ekor Calon induk diperoleh melalui seleksi benih unggul sejak ukuran 3-5 cm. induk ikan yang
baik umurnya tidak lebih dari 3,5 tahun dipijahkan tidak lebih dari enam kali. Induk betina dapat dipijahkan setelah mencapai umur 1,5 tahun dengan berat 1,5-2 kg, induk jantan sudah mencapai umur 8 bulan-1 tahun dengan berat lebih kurang 0,75 kg. 2.Pemijahan Tanda-tanda induk ikan siap dipijah : -Betina gerakan lamban -Betina perut membesar kearah belakang bila diraba terasa lunak -Betina Lubang genetal kemerahan -Betina Malam hari sering meloncat-loncat
-Jantan jika perutnya diurut akan mengeluarkan sperma berwarna putih Tahap pemijahan : - Kolam pemijahan dikeringkan dipasang hapa ukuran 2 x 1,5 x 1 m -Masukkan kakaban ukuran 1,5 x 0,4 m.satu ekor induk betina berat 3 kg membutuhkan 8 kakaban -Pasang saringan dari kawat kasa pada pintu pemasukan air -Masukkan air sampai ketinggian 0,75-1 m -Masukkan induk ikan jantan dan betina siap pijah dengan perbandingan berat 1:1 -Ikan akan memijah pada tengah malam hingga menjelang pagi Di IBAT juga menerapkan tekhnologi Gynogenesi dalam pemijahan yaitu adalah proses terbentuknya zigot dari gamet betina tanpa kontribusi dari gamet jantan. Gamet jantan hanya berfungsi untuk merangsang perkembangan telur dan sifat-sifat genetisnya tidak diturunkan. Ginogenesis dapat terjadi secara alami dan buatan. Gynogenesis buatan dilakukan melalui beberapa perlakuan pada tahapan pembuahan dan awal perkembangan embrio. Perlakuan ini bertujuan : 1) membuat supaya genetik jantan menjadi tidak aktif . 2) mengupayakan terjadinya diploisasi agar telur dapat
menjadi zigot .
Target Gynogenesis : 1. Mempercepat proses pemurnian suatu galur. 2. Memproduksi populasi monoseks betina unggul. 3. Membuat populasi klon Manfaat Gyonogenesis : •
Populasi yang terdiri dari individu-individu yang secara genotipe persis sama.
•
Individu-individu dalam populasi klon memiliki kemampuan merespons pengaruh lingkungan.
•
Populasi klon sangat berguna sebagai hewan percobaan untuk menguji pengaruh obatobatan,pakan, dsb.
TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN UNTUK GYNOGENESIS : Menghancurkan materi genetik jantan; menyinari sperma dengan sinar UV. Upaya menghancurkan materi genetik (gen/DNA)
kode genetiknya tidak berfungsi (malfunction) Materi genetik hancur tapi sperma harus tetap hidup (motil). Perlu dosis (intensitas) yang tepat untuk mencapai kondisi tersebut di atas. Intensitas yang tepat dipengaruhi oleh lampu UV yang digunakan, jarak penyinaran dan lama penyinaran. Mengupayakan proses diploidisasi zigot melalui perlakuan
kejutan; kejutan suhu (heat
shock, cold shock) dan tekanan (pressure shock) : Perlakuan kejutan (shock treatment) menghambat pembelahan mitosis pertama pada ginogenesis mitotik. Upaya menahan pelepasan polar body II pada ginogenesis . Dua kategori kejutan: secara fisik (suhu dan tekanan) dan kimiawi (colchicine, colcemid, cytokalasine). Kejutan suhu terdapat dua cara; kejutan panas (heat shock) dan kejutan dingin (cold shock). Kejutan suhu panas dianggap cara yang paling mudah, praktis dan murah. Keberhasilan kejutan dipengaruhi oleh umur zigot, lama, dan kondisi kejutan (misal besaran suhu dan tekanan). Gynogenesis miosis : 1. Secara teknis lebih mudah membuatnya 2. Masih memungkinkan diperoleh hasil 3. Keragaman (heterozigositas). 4. Menghasilkan populasi monoseks betina. 5. Untuk tujuan pemurnian hasilnya relatif lebih lambat. Gynogenesis mitosis 1. Secara teknis lebih sulit membuatnya 2. Tingkat keseragaman (homozigositas) yang diperoleh sangat baik. 3. Menghasilkan populasi monoseks betina. 4. Untuk tujuan pemurnian hasilnya relatif lebih cepat.
Gambar 1.
Induk jantan Sperma 1 ml ditampung dan ditambahkan nacl fisiologis 9ml
Induk betina
Striping
striping
sperma
Sel telur
Penyinaran sinar UV
fertilisasi
Ringer latat
Penebaran telur di saringan (22-23 C)
Kejut suhu (40’c) 29 menit
3 menit Lama kejutan suhu 1,5
Mitosis
Inkubasi sampai menetas(22-23’c)
Miosis
3. Penetasan Telur ikan dapat ditetaskan dikolam penetasan atau hapa. Kegiatan penetasan telur adalah : -
Siapkan penetasan kolam penetasan yang dipasang hapa
-
Isi dengan air sampai 20 cm dibawah permukaan hapa, air tidak boleh keruh dan harus mengandung oksigen tinggi (6-8 ppm)
-
Angkat kakaban dari kolam pemijahan dan bersihkaan dari lumpur
-
Pasang kakaban pada kolam penetasan dan diberi pemberat hingga tenggelam + 5 cm dibawah permukaan air
-
Aliran air jangan terlalu deras
-
Telur akan menetas 3-4 hari tergantung suhu
4. Perawatan larva - Angkat kakaban - Siapkan makanan benih berupa larutan (suspensi) kuning telur Bungkus kuning telur ayan dalam kain halus Remas-remas bungkus tersebut dengan sedikit air (+ ¼ liter untuk 1 butir telur Pakan diberikan 5 x sehari, satu butir telur per hari untuk 100.000 benih - Perawatan larva didalam hapa berlangsung hingga benih berumur 4-5 hari. 5. Pendederan Dalam kegiatan pendederan makanan yang sesuai adalah plankton. Untuk menumbuhkan plankton perlu disiapkan : -
Keringkan kolam tanah dasar kolam dicangkul dan diratakan dengan kemiringan 0,5 % kearah pintu pengeluaran air. Setelah 5-7 hari diberi pupuk kandang 500-700 gr/m2
-
Kapur diberikan 50- 100 gr/m2
-
Masukkan air hingga ketinggian 0,75-1 m dibiarkan selama 3 hari
-
Semprotkan insektisida dengan dosis 2-4 ppm atau 4 ml/m3 air
-
Setelah 3-4 hari benih dapat ditebarkan di kolam pendederan I dengan kepadatan 200-400 ekor/m2
-
Setelah benih umur 10 hari benih diberi pakan tambahan berupa dedak halus sebanyak 25 gr/10000 ekor benih
-
Pendederan I selama 2 minggu dan benih berukuran 1-3 cm kemudian dipindah kekolam pendederan II Punten adalah ikan tertua di Indonesia dan yang mengawali budidaya ikan dijawa adalah
ikan punten. Induk ikan diambil dari daerah sekitar kemudian dikawinkan silang dengan ikan yang berasal dari daerah lain. Kolam yang ada diIBAT punten yaitu kolam semi intensif pematangnya beton dan dasar kolam tanah. System perairan yang ada di IBAT punten di alirkan kesungai dengan dilakukan penyaringan limbah terlebih dahulu sehingga ketika dialirkan kesungai, air dapat dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar dan organismeorganisme yang ada disungai. Pembuatan pakan di IBAT punten masih secara manual memakai alat pencetak pellet sendiri. Dalam pembuatan pakan, usaha budidaya IBAT menambahkan tumbuhan pakan azola dengan kandungan protein 25% untuk dicampur dengan bahan-bahan pakan buatan yang lain . Ada 5 aspek yang ada di budidaya ikan air tawar punten yaitu : 1. Aspek yuridis -
Kualiatas dari kepemilikan tanah yang digunakan untuk lokasi usaha budidaya ikan punten adalah milik provinsi jawa timur
-
Ada Badan hukum yang jelas dalam kepemilikan usaha ikan punten dan tidak illegal
2. Aspek pasar -
Permintaan pasar dalam penjualan ikan punten selalu meningkat, pendapatan perminggu Rp. 5.000.000
-
Harga pasar juga sudah sesuai dengan harapan pengusaha
-
Volume permintaan sudah sesuai dengan kebutuhan pasar dan ketersediaan hasil produksi
-
Kendala dalam pendistribusian hasil produksi hanya pada saat cuaca yang ektrim
-
Pendistribusian ikan sampai ke daerah-daerah local seperti dibali, Kalimantan dan lampung
3. Aspek tekhnis -
Proses pembuatan lahan atau pembuatan kolam adalah subsidi dari pemerintah propinsi.
-
Proses produksinya masih secara manual
-
Kondisi debit air dalam budidaya masih tergantung dari cuaca, cuaca baik maka debit airnya akan maksimal
-
Didalam pembudidayaan, pendistribusian memakai mobil perusahaan sehingga tidak mengeluarkan biaya yang berlebihan.
-
Jumlah karyawan ada 20 orang, lulusan SMP 2 orang, lulusan SMA 8 orang, 9 orang S-1, 1 orang S-2
4. Aspek social dan lingkungan -
Ada maanfaat untuk masyarakat dengan adanya usaha pembudidayaan punten yaitu masyarakat ikut serta memelihara ikan dirumahan, merupakan peluang bagi masyarakan untuk direkrut menjadi tenaga kerja di pembudidayaan punten, menambah ilmu pengetahuan bagi siswa yang melakukan kunjungan industri di IBAT punten.
5. Aspek organisasi -
Visi dan misi perussahaan sudah berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
-
Struktur organisasi Berdasarkan SK Gubernur TK I No. 23 tanggal 29 Januari 1987, struktur Organisasi Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten adalah :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat adalah sebagai berikut : 1. Lokasi ikan punten berada di dinas kelautan dan perikanan UPT PBAT umbulan,instalasi budidaya air tawar, Jl. Mawar putih No.68 Punten-Batu-Jawa Timur 2. IBAT punten menerapkan tekhnologi Gynogenesi dalam pemijahan yaitu adalah proses terbentuknya zigot dari gamet betina tanpa kontribusi dari gamet jantan. Gamet jantan hanya berfungsi untuk merangsang perkembangan telur dan sifat-sifat genetisnya tidak diturunkan. Ginogenesis dapat terjadi secara alami dan buatan. 3. Pembuatan pakan di IBAT punten masih secara manual memakai alat pencetak pellet sendiri. Dalam pembuatan pakan, usaha budidaya IBAT menambahkan tumbuhan pakan azola dengan kandungan protein 25% untuk dicampur dengan bahan-bahan pakan buatan yang lain. 5.2 Saran Hendaknya praktikan lebih aktif dalam bertanya supaya mendapatkan informasi yang lebih luas . Jika masih ada yang kurang dalam Laporan ini, mohon diberi petunjuk agar pada praktikum selanjutnya bisa lebih baik. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan sebaik-baiknya serta keaktifan para praktikan dalam melakukan praktek harus diperhatikan. Untuk mengantisipasi kesalahan dalam praktikum kita harus fokus dan konsentrasi dalam melakukan praktik
LAMPIRAN DOKUMENTASI