Parameter Ka.pptx

  • Uploaded by: anggel
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Parameter Ka.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,313
  • Pages: 17
MACAM-MACAM PARAMETER KUALITAS AIR

Kelompok I Darsono Margaritce Marniati Anggelina

Pendahuluan Dalam kegiatan budidaya perairan parameter kualitas air mempunyai peranan yang sangat penting. Hal ini dikarenakan nilai kualitas air dapat menunjukkan apakah air tersebut layak atau tidak untuk budidaya. Selain itu, parameter kualitas air juga mampu mendeteksi tingkat kesuburan perairan

Parameter kualitas Air

Fisika

Kimia

Biologi

Tujuan

Menganalisis

Parameater Fisika

Kondisi Optimal

Hubungan timbal balik

Parameter Kimia

Parameter Biologi

1. Parameter Kualitas Air a. Parameter Fisika

Parameter fisika adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas air yang terkait dengan sifat fisika air seperti suhu, kecepatan arus, kecerahan, tinggi air (kedalaman), warna air, salinitas, total padatan terlarut atau total dissolved solids (TDS), total padatan tersuspensi atau total suspended solids (TSS), intensitas cahaya, debit air, dan pasang surut. Parameter fisika meliputi: 1. Suhu. Suhu menyatakan ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda (air). Satuan suhu adalah derajat Celcius (°C), Fachrenheit (°F), Kelvin (°K), atau Reamur (°R).

2. Kecepatan arus. Kecepatan arus adalah gerakan massa air dari satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara horisontal (gerakan ke samping) dengan satuan m/s. 3. Kecerahan. Kecerahan adalah suatu kondisi yang menunjukkan kemampuan cahaya untuk menembus lapisan air pada kedalaman tertentu. 4. Kedalaman. Kedalaman adalah suatu parameter yang menunjukkan tinggi rendahnya air dengan satuan meter (m). 5. Warna air. Warna air adalah parameter yang menunjukkan warna perairan yang umumnya dipengaruhi oleh jenis substrat atau biota yang berada dalam perairan tersebut seperti plankton dan lain-lain.

6. Salinitas. Salinitas adalah konsentrasi total ion di perairan biasanya dinyatakan dengan satuan g/L atau ppt (part per thousand) 7. Total padatan terlarut atau total dissolved solids (TDS), Total padatan terlarut merupakan parameter yang menyatakan semua bahan organik dan anorganik dalam bentuk molekular, ion atau mikrogranular (koloid) yang terkandung dalam air. Material padatan terlarut ini dapat berupa karbonat, bikarbonat, klorida, sulfat, fosfat, nitrat, kalsium, magnesium, natrium, ion-ion organik, dan lainlain. Parameter TDS dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas air minum, karena mewakili jumlah ion di dalam air. 8. Total padatan tersuspensi atau total suspended solids (TSS). Total padatan tersuspensi atau total suspended solids (TSS) adalah residu dari padatan total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari ukuran partikel koloid. Yang termasuk TSS adalah lumpur, tanah liat, logam oksida, besi sulfida, ganggang, bakteri dan jamur.

9. Intensitas radiasi cahaya matahari. Cahaya matahari adalah sumber energi utama bagi kehidupan seluruh makhluk hidup didunia. Intensitas radiasi adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah pancaran radiasi per detik pada suatu posisi. Hasil pengukuran intensitas radiasi biasanya menggunakan satuan cps(counts per second) yaitu jumlah radiasi per detik, atau cpm (counts per minute) yaitu jumlah radiasi per menit. 10. Debit Air. Debit air dalam hidrologi adalah sejumlah besar volume air yang mengalir dengan sejumlah sedimen padatan (misal pasir), mineral terlarut (misal magnesium klorida), dan bahan biologis (misal alga) yang ikut bersamanya melalui luas penampang melintang tertentu. Istilah debit dalam hidrologi memiliki sinonim dengan debit aliran (stream flow) yang digunakan pakar hidrologi untuk sungai dan debit keluaran (ouflow) yang digunakan dalam sistem penampungan air.

11. Pasang Surut. Pasang surut laut adalah naik atau turunnya tinggi permukaan perairan atau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari. Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, matahari dan bulan. Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Kondisi pasang air laut sangat diperlukan terutama untuk pengisian tambak budidaya organisme air laut atau untuk mencampur air tawar saat pengisian tambah budidaya organisme air payau. Kondisi surut air laut sangat diperlukan terutama untuk memudahkan saat panen di tambak.

b. Parameter kimia Dissolved Oxygent. Oksigen terlarut adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari aktivitas fotosintesis dan difusi dari atmosfer/udara dengan satuan mg/L atau ppm (part per million). 2. pH (Power of Hydrogen atau Poisson Hard). pH adalah suatu ekpresi dari konsentrasi ion hidrogen (H+) di dalam air. Besarannya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H. 3. Chemical Oxygent Demand. Chemical Oxygent Demand adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh biota perairan dalam reaksi kimia dengan satuan mg/L atau ppm. 1.

4. Biochemical Oxygent Demand. Biochemical oxygen demand adalah jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh mikroorganisme perairan dengan satuan mg/L atau ppm. 5. CO2 (Karbondioksida). Karbondioksida adalah senyawa yang dihasilkan oleh aktivitas respirasi biota air biasanya dinyatakan dengan satuan mg/L atau ppm. 6. Amonia (NH4). Ammonia adalah senyawa nitrogen yang berasal dari sisa metabolisme kebanyakan organisme akuatik dan hasil dekomposisi bahan organik yang mengandung bahan nitrogen dalam air oleh bakteri.

7. Nitrit (NO2-). Nitrit adalah hasil dari proses oksidasi ammonia oleh bakteri Nitrosomonas dalam proses nitrifikasi. 8.Nitrat (NO3-). Nitrat adalah hasil oksidasi nitrit oleh bakteri Nitrobacter dalam proses nitrifikasi 9. Total ammonia nitrogen (TAN). Di dalam air ammonia bisa terdapat dalam dua bentuk tergantung pada pH air yaitu NH4+ (ammonia terionisasi, karena memiliki ion positif) dan NH3 (tak terionisasi, karena tidak memiliki ion). Total ammonia nitrogen adalah gabungan dari dua bentuk senyawa ammonia tersebut. 10. Total Organic Matter (TOM). Total organik matter atau sering disebut bahan organik total merupakan kandungan bahan organik total di perairan yang terdiri dari bahan organik terlarut, tersuspensi (particulate) dan koloid.

11. Alkalinitas. Alkalinitas adalah suatu parameter kimia perairan yang menunjukan jumlah ion karbonat dan bikarbonat biasanya dinyatakan dalam mg/l CaCO3. 12. Kesadahan. Kesadahan adalah kandungan mineral tertentu di dalam air, umumnya yaitu ion kalsium (Ca) dan magnesium(Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau sering disebut dengan air keras adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi. 13. Hidrogen Sulfida (H2S). H2S adalah gas beracun yang dihasilkan dari hasil penguraian atau perombakan bahan organik oleh bakteri.

c.Parameterbiologi Parameter biologi adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kepadatan biota di dalam air. Biota tersebut dapat berupa plankton, bentos, perifiton, bakteri maupun biota jenis lainnya. Tetapi dalam dunia perikanan biota air yang sering diukur adalah jenis plankton dan bakteri baik biota yang menguntungkan maupun yang merugikan. Parameter biologi meliputi: 1. Plankton. Plankton adalah mikroorganisme yang hidup melayang di perairan, mempunyai gerak sedikit sehingga mudah terbawa oleh arus. Plankton merupakan salah satu komponen utama dalam sistem rantai makanan atau food chain dan jaring makanan atau food web (Ferianti, 2007). Plankton dibagi menjadi dua jenis yaitu fitoplankton (plankton tumbuhan) dan zooplankton (plankton hewan).

2. Bakteri. Bakteri adalah salah satu golongan organisme prokariotik (tidak mempunyai selubung inti), uniselluler dan berukuran renik (mikroskopis). Bakteri merupakan organisme yang paling banyak jumlahnya dan lebih tersebar luas dibandingkan mahluk hidup yang lain. Bakteri ada yang menguntungkan tetapi ada pula yang merugikan. Bakteri yang menguntungkan diantaranya adalah yang berasal dari golongan Bacillus sp, Nitrosomonas, Nitrobacter, dan lain-lain. Sedangkan beberapa jenis bakteri yang dikenal merugikan karena dapat menyebabkan penyakit pada organisme budidaya antara lain adalah Vibrio harveyi atau Aeromonas hydrophyla. 3. Bentos. Bentos merupakan kelompok organisme yang tinggal di dalam atau di permukaan dasar laut atau dasar perairan yang dikenal sebagai zona bentik.

4. Nekton. Nekton adalah organisme yang hidup di kolom air yang bergerak secara aktif sehingga gerakannya kurang dipengaruhi oleh gerakan arus bahkan dapat menantang gerakan arah arus secara bebas serta migrasi tergantung kehendaknya. 5. Neuston. Neuston adalah organisme yang tidak melekat pada subtrat namun biasanya ditemukan di atas atau di bawah film air (batas antara air dan udara), termasuk di dalamnya adalah tumbuhan terapung. Hewan yang hidup di atas lapisan film air disebut epineuston sedangkan yang hidup di bawah film air disebut hyponeuston.

6. Perifiton. Perifiton adalah organisme yang tersangkut atau melekat pada substrat yang dapat berupa batang dan tumbuhan yang berakar atau ada juga yang bergerak lurus ke dasar (Odum, 1971). Menurut Webbel (1979) berdasarkan tipe subtrat yang di hinggapinya periphyton di klasifikasi sebagai berikut: a. Epilithic adalah periphyton yang menempel pada batu b. Epipelic adalah periphyton yang menempel pada permukaan sedimen c. Epiphitic adalah periphyton yang menempel pada permukaan daun atau batang tumbuhan d. Epizolic adalah periphyton yang menempel pada permukaan hewan e. Episamic adalah periphyton yang menempel pada permukaan pasir

Related Documents

Table Parameter
July 2020 17
Parameter Polar
November 2019 35
Bsc Parameter
May 2020 15
Reading Parameter
November 2019 27
Parameter Ka.pptx
April 2020 19
Plastic Parameter
May 2020 15

More Documents from ""