LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN JAHIT LUKA PADA TN. N DI RUANG IGD RUMAH SAKIT BRAYAT MINULYA
Hari
: Selasa
Tanggal : 24 Oktober 2017 Jam
: 08.30 WIB
A. Keluhan Utama Terdapat luka robek pada dagu kanan B. Diagnosa Medis CKS dan Vulnus Appertum
C. Diagnosa Keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan adanya trauma jaringan
D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan DS : DO: terdapat luka robek pada dagu kanan ukuran 6 x 2 x 1 cm , perdarahan ± 10 cc Luka dijahit dalam 5 simpul
E. Dasar Pemikiran Luka : adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Vulnus Appertum merupakan luka terbuka yang terdiri dari akibat kekerasan tumpul yang kuat sehingga melampaui elastisitas kulit atau otot. Vulnus Appertum ( luka robek ) adallah luka yang terjadi akibat kekerasan benda
1
tumpul , robekan jaringan sering diikuti kerusakan alat di dalam seperti patah tulang. (Mansjoer (2008).
F. Prinsip Tindakan Keperawatan Prinsip- prinsip tindakan yang muncul a. Prinsip steril b. Luka dibersihkan terlebih dahulu dengan Nacl c. Tindakan dilakukan secara benar sesuai dengan standar prosedur d. Prosedur tindakan hecting 1). Persiapan alat
Sarung tangan steril
Duk lubang
Benang jahit
Kassa steril
Cairan normal salin’cairan antiseptic
Perlak dan pengalas
Obat anestesi
Plester
Gunting plester
Kom steril
Disposible syringe
Set alat bedah mino
2). Prosedur pelaksanaan
Cuci tangan dan keringkan, kemuadian memakai sarung tangansteril
Menyiapkan alat
Bersihkan luka dengan cairan antiseptic
Ganti sarung tangan dengan sarung tangan yang steril yang lain
Lakukan anestesi pada jaringan yang luka
Bila luka kotor dalam gunakan cairan normal saline
2
Pasang duk lubang
Gunakan jarum untuk menjahit kulit, masukan benang kedalam
lubang jarum, pada penggunaan jarum melengkung dari arah dalam keluar Pegang jarum dengan menggunakan klem, kemudian mulai menjahit luka
Ikat benang dengan membentuk simpul
Potong benang , sisakan 1 mm (untuk jahitan dalam) dan 0.5 cm (jaringan luar)
Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup
disinfektan pada jahitan
Tutup dengan kassa steril kemudian plester
Bereskan alat
Cuci tangan
G. Analisis Tindakan Tindakan hecting merupakan tindakan yang dilakukan untuk menyatukan tepiluka robekan dan meminimal infeksi agar mikroorganise tidak masuk kedalam luka. Tindakan hecting yang dilakukan kepada Tn N dengan menggunakan simpul tunggal, yaitu melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan sub kutannya sekalian dengan penusukan jarum secara tegak lurus pada atau searah garis luka.Penjahitan luka dengan benang pada Tn E sebanyak 5 jahitan. Jahitan tertutup dengan sufratul lalu ditutup kassa steril dan plester dan tidak ada tanda- tanda perdarahan yang keluar.
H. Bahaya dilakukannya tindakan Bahaya yang dapat terjadi Jika jahitan terlalu tegang dapat menyebabkan avaskularisasi sehingga menyebabkan kematian jaringan Jika teknik
3
penjahitan yang dilakukan tidak steril maka dapat terjadi infeksi Pembersihan luka yang kurang teliti juga dapat menimbulkan infeksi jika masih ada benda asing yang tertinggal pada luka.
I.
Tindakan Keperawatan lain yang dilakukan 1) Memonitor penyatuan luka 2) Menjaga agar luka tetap kering 3) Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal. 4) Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang beresiko. 5) Membersihkan luka dengan cairan antiseptip dan pemberian povidone iodine 6) Mendorong masukan nutrisi dan cairan yang cukup. 7)
Mengkolaborasi untuk minum antibiotik dan anti nyeri sesuai resep.
8) Mengajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.
J.
Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan S O
: Pasien mengatakan luka sudah dijahit : Luka tampak terdapat jahitan 5 simpul dan ditutup kasa, tidak ada rembesan darah.
A : pasien sudah mengetahui tanda dan gejala infeksi P : intervensi dilanjutkan Infection control Infection protection K. Evaluasi diri Tindakan hecting yang dilakukan untuk penyatuan luka robek yang dilakukan kepeda Tn. E sudah sesuai prosedur. Tindakan hecting masih berprinsip pada tindakan steril.Walaupun saat melakukan hecting tidak menggunakan sarung tangan steril tetapi tetap mengusahakan peralatan yang menyentuh klien tetap terjaga kesetrilannya. Luka robek telah tertutp jahitan dan diberi sufratul dan ditutup dengan kassa steril.
4
L. Daftar Pustaka 1.
Amin Nurarif, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC. Jogjakarta : MediAction.
2.
Brunner dan Sudart, 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Jakarta ; EGC.
3.
Kusyati, Eni., dkk. 2009. Keterampilan dan Prosedur Keperawatan Dasar. Semarang: Kilar Press.
4.
Herdman, T. heather. 2009. NANDA International Diagnosis Keperawatan. Jakarta: EGC. 9
5.
Lutfi Wahyuni, 2013. Pengaruh Pemberian Nebulizer Dan Batuk Efektif Terhadap Status Pernapasan PasienCOPD
Mengetahui, Mahasiswa praktikan
(Maria Christina Bupu )
Pembimbing Klinik/CI
(
)
NIM: SN 162100
5