Laporan Analisa Jurnal Quality Of Nursing Documentation.docx

  • Uploaded by: Achmad Arrifzy
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Analisa Jurnal Quality Of Nursing Documentation.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,427
  • Pages: 15
LAPORAN PRESENTASI JURNAL QUALITY OF NURSING DOCUMENTATION: PAPER-BASED HEALTH RECORDS VERSUS ELECTRONIC-BASED HEALTH RECORDS

OLEH : KELOMPOK 7 1. TRI YUBI MEILISA PUTRI

201810461011022

2. RIZKA NUR QOLIFAH

201810461011023

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2019 i

LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS JURNAL

Telah Dipresentasikan Hari

:

Tanggal

:

Dan dinyatakan layak oleh :

Pembimbing Institusi :

(......................................................)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah YME, yang telah memberikan limpahan rahmat-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Laporan Analisis Jurnal ini yang berjudul, “Quality of nursing documentation: Paper-based health records versus electronic-based health records” disusun untuk memenuhi tugas Departemen Anak Program Studi Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah malang. Dalam penulisan laporan analisis jurnal ini tentunya penulis berterimakasih kepada Pembimbing Institusi Departemen Anak yang telah membimbing, memotivasi dan mendampingi kami dalam praktik profesi. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan laporan analisis ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk menyempurnakan laporan analisis jurnal ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Malang, 24 Februari 2019

Penyusun

iii

DAFTAR ISI Lembar Pengesahan …………………………………………………………………..…. ii Kata Pengantar……………………………………………………………………………... iii Daftar Isi ……………………………………………………………………………...…... iv BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

…………………………………………………………..… 1

1.2 Tujuan Penulisan ………………………………………………………….……. 2 BAB II. JURNAL PENELITIAN …………………………………………………………. 3 BAB III. PEMBAHASAN 3.1 Profile Penelitian ………………………………………………………….…….. 4 3.2 Deskripsi Penelitian berdasarkan Metode PICO ………………………….…….. 5 BAB IV. PENUTUP 4.1 Kesimpulan……….………………………………………………………...……. 10 4.2 Saran ………….…………………………………………………………...…….. 10 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………....…... 11

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Analisis jurnal yang dibahas kali ini tentang perbandingan dokumentasi keperawatan antara catatan kesehatan berbasis kertas dan catatan kesehatan elektronik, sehingga kelompok kami menganalisis jurnal “Quality of nursing documentation: Paperbased health records versus electronic-based health records”. Dokumentasi keperawatan merupakan bagian integral dari asuhan keperawatan, dokumentasi keperawatan merupakan salah satu fungsi yang paling penting dari perawat. Disini ditulis segala informasi tentang klien sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Melalui dokumentasi perawat dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk klien. Keakuratan suatu data klien dalam proses keperawatan di era modern saat ini menjadi tuntutan dari berbagai aspek bagi para perawat, bermacam-macam bentuk, upaya telah dilakukan selama bertahun-tahun untuk meningkatkan dokumentasi keperawatan, hal ini dilakukan dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan perawatan klien. Sebuah keprihatinan bersama mengenai dokumentasi keperawatan adalah catatan mengenai pengkajian yang tidak aktual, intervensi, implementasi serta evaluasi keperawatan yang tidak konsisten dan tidak lengkap sehingga tidak memenuhi standar asuhan keperawatan. Dalam hal ini catatan

keperawatan

tidak

mendukung

sebagai

informasi

yang

dapat

dipertanggungjawabkan (Sulastri & Sari, 2018). Perkembangan saat ini bahwa perawat harus melakukan proses keperawatan berdasarkan standar asuhan keperawatan. Hal ini tidak berjalan dengan baik dikarenakan dokumentasi keperawatan dilakukan secara manual, data direkam menggunakan tulisan atau direkam dalam bentuk grafik. Dokumentasi ini memungkinkan tidak terbaca oleh tim kesehatan lain atau pelayanan kesehatan lain, meskipun mungkin berisi informasi yang penting. Hal ini tidak dapat meningkatkan pertukaran informasi dan koordinasi baik antar perawat maupun tim kesehatan lainya. Banyak data yang dikumpulkan secara berulang ulang dan mungkin tidak tepat. Pada tahun 1988 asuhan keperawatan dilaporkan mencapai lebih dari seperempat dari biaya rumah sakit. Oleh karena itu dengan adanya sistem dokumentasi yang berbasis IT, akan membantu dalam memenuhi standar dokumentasi, dapat meringankan beban kerja perawat dan dapat meningkatkan kualitas dokumentasi dengan laporan yang dihasilkan akan terbaca secara otomatis (Chand, 2014). 1

Penerapan teknologi informasi electronic health record system (EHRs) ke dalam dunia keperawatan sangat berkembang. Sistem pendokumentasian asuhan keperawatan saat ini masih bervariasi. Sebagian besar rumah sakit masih menggunakan sistem pendokumentasian dengan melakukan pencatatan pada format kertas yang tersedia (paper based), sementara baru beberapa rumah sakit yang sudah mulai mengembangkan sistem pendokumentasian keperawatan dengan dukungan teknologi informasi berbasis sistem komputer (electronic based) (Suek, 2011). Dokumentasi keperawatan yang dilakukan pada format kertas merupakan catatan yang naratif, panjang dan memerlukan waktu terutama dalam hal penulisan. Pendekatan ini memiliki variasi dalam perumusan diagnosa dan perencanaan tindakan keperawatan disebabkan karena kurangnya kemampuan perawat dalam menganalisa. Selain itu catatan dalam bentuk tertulis kadangkala sulit untuk dibaca, dapat disalahartikan, dan hanya dapat dimanfaatkan untuk satu orang pada satu waktu. Dokumentasi tertulis juga lebih sulit dianalisis untuk keperluan penelitian dan mendukung proses pengambilan keputusan. Sementara pendokumentasian dengan berbasis sistem komputerisasi membantu perawat untuk mengurangi waktu yang diperlukan dalam proses pendokumentasian sehingga waktu untuk melakukan perawatan pada pasien menjadi lebih banyak, mengurangi kesalahan dalam dokumentasi dan evaluasi hasil tindakan keperawatan serta menurunkan efisiensi rumah sakit dalam hal penggunaan kertas sehingga menaikkan efektifitas biaya (Olfah, 2013) Telah direkomendasikan bahwa implementasi EHRs, dibandingkan dengan catatan berbasis kertas, akan menghasilkan akurasi yang lebih besar untuk penggunaan multiprofesional dari semua penyedia layanan kesehatan. Namun, buktinya tidak begitu jelas. Ini membutuhkan penilaian lebih lanjut dan investigasi tentang kualitas dokumentasi keperawatan pada catatan kesehatan berbasis kertas dan electronic health record system (EHRs) (Zaheya et al, 2017)

1.2 TUJUAN PENULISAN Tujuan penulisan laporan analisis jurnal ini adalah: a. Memaparkan informasi terkini tentang perbandingan dokumentasi keperawatan antara catatan kesehatan berbasis kertas dan catatan kesehatan elektronik. b. Memberikan penjelasan tentang temuan atau inovasi terbaru di dunia keperawatan medikal bedah terkait dengan perbandingan dokumentasi keperawatan antara catatan kesehatan berbasis kertas dan catatan kesehatan elektronik.

2

c. Meningkatkan critical thinking tentang manfaat hasil penelitian tersebut bagi dunia keperawatan dan kaitannya tentang perbandingan dokumentasi keperawatan antara catatan kesehatan berbasis kertas dan catatan kesehatan elektronik.

3

BAB II JURNAL PENELITIAN

4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Profil Penelitian a) Judul : “The Effects of Yoga on Shoulder and Spinal Actions for Women with Breast Cancerrelated Lymphoedema of The Arm: A Randomised Controlled Pilot Study” b) Pengarang (Author’s) : Annette Loudon, Tony Barnett, Neil Piller, Maarten A. Immink, Denis Visentin and Andrew D. Williams. c) Sumber (Source) : BMC Complementary and Alternative Medicine (2016) d) Abstract : Background: We aimed to evaluate the effect of an 8-week yoga intervention on the shoulder and spinal actions of women with breast cancer-related arm lymphoedema. Method: A randomised controlled pilot trial. The intervention group (n = 12) completed eight weeks of daily yoga sessions while the control group (n = 11) continued with best current care including information on compression sleeves, skin care, risks of temperature variations and recommended safe use of affected arm. Lumbo-pelvic posture, range of motion (ROM) in the shoulder and spine, and strength in shoulder and pectoral major and minor, and serratus anterior were taken at baseline, week 8 and after a 4-week follow-up. Outcome assessors were blinded to allocation. Results: At week eight the intervention group had an improvement in lumbo-pelvic posture, as indicated by a reduction in pelvic obliquity compared to the control group (mean difference = −8.39°, 95 % CI: −15.64 to −1.13°, p = 0.023). A secondary finding was that strength in shoulder abduction significantly increased following the yoga intervention in both the affected (9.5 kg; CI: 0.34 to 18.66, p = 0.042) and non-affected arm (11.58 kg; CI: 0.25 to 22.91; p = 0.045). There were no significant between group changes in any ROM measures as a result of the yoga intervention. Conclusion: This pilot study demonstrates that participation in yoga may provide benefits for posture and strength in women with Breast Cancer Related Lymphoedema. The improvements may be attributed to the focus of yoga on overall postural and functional movement patterns. Further trials with longer intervention that follow this methodology are warranted. 5

Trial

registration:

The

Australian

New

Zealand

Clinical

Trials

Registry

ACTRN12611000202965. Keywords: Yoga, Arm lymphoedema, Breast cancer, Range of motion, Strength testing e) Tanggal Publikasi : 2 September 2016

3.2 Deskripsi Penelitian : a. Tujuan Penelitian : Mengevaluasi efek dari intervensi yoga selama 8-minggu pada bahu dan tulang belakang wanita dengan kanker payudara terkait limfedema lengan. b. Desain Penelitian : A Randomised Controlled Pilot Study c. Analisis PICO : Deskripsi

Ada/Tidak

Penelitian

Ada

Populasi/

Ada

Problem

Critical Thinking

Wanita dengan kanker payudara terkait limfedema lengan dengan jumlah awal rekruitmen 59 orang, diseleksi hingga 23 orang dengan kriteria masing masing (Intervensi Grup : 12 orang dan Kontrol Grup : 11 orang) Kriteria inklusi : 

Mempunyai limfedema di lengan



Telah

menyelesaikan

pengobatan

untuk

kanker

payudara

(operasi,

radioterapi dan kemoterapi) setidaknya enam bulan sebelumnya 

Usia lebih dari 18 tahun



Memiliki pemahaman bahasa Inggris

Kriteria Eksklusi : 

Kanker berulang



Infeksi atau sedang menjalani terapi Limfedema kompleks



Hamil



Memakai alat pacu jantung



Menderita penyakit psikologis yg parah



Sedang melaksanakan yoga

Diberikan intervensi yoga karena yoga dirancang untuk meningkatkan keterbatasan fungsi biopsikososial. Maka, yoga telah direkomendasikan sebagai tambahan untuk fisioterapi dalam rehabilitasi yang dapat membantu dalam memperbaiki gangguan tubuh bagian atas yang sering dialami oleh wanita dengan BCRL

6

Dalam jurnal memilih limfedema lengan karena limfedema di lengan menyebabkan hilangnya pergerakan dan kekuatan (ROM) pada bahu sehingga menyebabkan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk pekerjaan rumah tangga, mengemudi, hobi, membawa barang-barang, dan kegiatan yang membutuhkan koordinasi tangan. Aktivitas yang terbatas dan tingkat nyeri menyebabkan kualitas hidup menjadi rendah. Maka, dalam jurnal memilih problem wanita dengan kanker payudara terkait limfedema lengan. (Loudon, Barnett., et. al. 2016) Intervensi

Ada

Pasien diambil secara acak dan diseleksi hingga kriteria yang dibutuhkan semua terpenuhi • Kelompok Intervensi Seminggu sekali melakukan yoga secara konsisten selama 90 menit dipimpin oleh instruktur yoga dan setiap hari selama 45 menit praktek yoga dirumah dengan melihat DVD yang tersedia selain perawatan diri mereka sendiri, diberikan secara konsisten selama 8 minggu • Kelompok Kontrol Peserta secara acak di minta untuk mempertahankan perawatan diri mereka sepanjang masa percobaan dan ditawarkan 8 minggu instruktur yang sama untuk dipimpin yoga dan dengan DVD yang dipraktekan dirumah akan tetapi tidak secara konsisten Setelah dilakukan perlakuan pada dua kelompok, hasil diukur dengan menggunakan : 1.

BMI adalah body mass index atau pengukuran masa tubuh dengan menggunakan rumus BMI = Berat Badan/Tinggi Badan. Tinggi Badan, dan hasilnya menentukan seorang obesitas, ideal ataupun kurus

2.

Strength of shoulder and pectoralis major, pectoralis minor and serratus anterior adalah pengukuran kekuatan bahu dengan menggunakan alat dynamometer genggam dan dengan cara duduk dalam posisi normal kemudian lengan yg terjangkit limfedema, diberi tindakan lengan diangkat hingga 90 derajat untuk pengukuran kekuatan fleksi, horizontal adduksi dan abduksi. Untuk kekuatan ekstensinya lengan diposisikan sedikit silang ke bagian tubuh sisi lawannya untuk pengukuran pectoralis kemudian diangkat hingga elevasi 120 derajat untuk serratus anteriornya dan untuk penilaian dinamometernya, penilai menghitung kekuatan ketika ada peregangan tanagan selama 3 detik, jika pertisipan menggunakan kekuatan penuh, kekuatan dengan gerakan kompensasi atau adanya nyeri. Itu semua diambil yang terbaik dengan satuan newton.

3.

ROM of Shoulder

7

Rom bahu aktif ini diukur menggunakan alat goniometer 2 tangan. Secara singkat partisipan duduk dikursi yang rendah dengan bahu dan punggung yang stabil, kaki mereka kemudian mencoba menekuk lutut hingga 90 derajat dan melebarkan kaki mereka selebar pinggul dan datar dengan lantai. 4.

Grip Strenght Pengukuran dengan dinamometer genggam

5.

Spinal Mobility mobilitas tulang belakang diukur secara dinamis dengan menggunakan analisis video untuk mengukur mobilitas fungsional tulang belakang selama fleksi lateral dan fleksi / ekstensi dari posisi berdiri stabil dan rotasi tulang belakang toraks dalam posisi duduk yang stabil sesuai yang diinstruksikan. Setiap gerakan dilakukan tiga kali dalam mode lambat dikendalikan tanpa istirahat dalam repetisinya. Gerakan dicatat oleh kamera video dengan back light, memanfaatkan reflektif permukaan penanda ditempatkan pada kulit peserta di lokasilokasi berikut: kiri dan posterior kanan superior Duri iliac (LPSI, RPSI), proses-proses tulang belakang (S1, L3, L1, T6 , T1) dan akromion kiri dan kanan (LACR, RACR). penanda reflektif juga ditempatkan di dinding dan lantai untuk kalibrasi. Pada pengukuran awal, jarak antara spidol diterapkan pada kulit ticipant par- tercatat untuk memastikan konsistensi. Dan hasil data video akan diolah dalam software quintic sports bio-machanics video analysis. (Loudon, Barnett., et. al. 2016)

Comparator

Ada

Komparator pada jurnal ini adalah kelompok kontrol yang diberikan perlakuan yang sama hanya saja konsistensinya berbeda dengan kelompok intervensi yang diberikan 8 minggu secara penuh.

Outcomes

Ada Dari beberapa kriteria hasil yang didapatkan : 1.

Hasilnya tidak berbeda antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (shoulder strength, strength action muscle, grup strength)

2.

Hasilnya tidak begitu signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (shoulder ROM, spinal mobility)

3.

Hanya BMI (Body Mass Index) saja yang hasilnya menunjukan lebih tinggi kelompok intervensi dibanding kelompok kontrol

d. Kelebihan dan Kekurangan dalam Penelitian 8



Kelebihan Penelitian : Penelitian ini merupakan studi pertama untuk menguji efek dari intervensi yoga pada bahu, spinal ROM dan kekuatan bahu pada wanita dengan BCRL.

 Kekurangan Penelitian : 

Pengujian sebelum pengumpulan data kurang familar



Perbedaan

antara

kelompok-kelompok

dalam

variabel-variabel

tertentu pada awal 

Ukuran sampel kecil.

e. Manfaat Hasil Penelitian Bagi Keperawatan : 

Manfaat Praktis : 

Penelitian ini sangat bermanfaat dalam dunia keperawatan untuk dapat menyumbangkan pikiran terhadap pemecahan masalah yang terkait dengan penanganan penyakit kanker payudara terkait limfedema sehingga hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan dalam masalah tersebut.



Penelitian jurnal dapat dijadikan referensi dan di aplikasikan dalam dunia keperawatan tentang intervensi yang diberikan guna memperbaiki gangguan tubuh bagian atas yang sering dialami oleh perempuan dengan BCRL



Manfaat Teoritis : 

Sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa atau praktisi kesehatan



Memberikan wawasan dan konsep praktik dalam bidang kesehatan terutama perawat tentang intervensi terhadap wanita penderita kanker payudara terkait limfedema



Memanfaatkan pembelajaran untuk diaplikasikan dalam keperawatan

9

BAB IV PENUTUP

4.1. KESIMPULAN Yoga adalah sistem terpadu yang terdiri dari pernafasan (pranayama), postur (asana), meditasi dan relaksasi yang dirancang untuk meningkatkan fungsi biopsikososial. Intervensi yoga yang dilakukan selama 8 minggu untuk wanita dengan BCRL bertujuan mengatasi masalah fleksibilitas fisik, kekuatan, koordinasi neuro-motor dan kesejajaran postural. Maka, yoga telah direkomendasikan sebagai fisioterapi dalam rehabilitasi, termasuk bagi wanita dengan limfedema dan dapat membantu dalam memperbaiki gangguan tubuh bagian atas yang sering dialami. Berdasarkan hasil dari intervensi yang menunjukkan signifikan adalah BMI (Body Mass Index) saja, yaitu kelompok intervensi lebih tinggi dibanding kelompok kontrol, sedangkan shoulder ROM, spinal mobility tidak begitu signifikan dan shoulder strength, strength action muscle, grup strength hasilnya tidak berbeda antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. 4.2. SARAN Ada beberapa keterbatasan, termasuk ukuran sampel yang kecil, maka diperlukan data menyediakan bukti yang cukup tentang potensi manfaat yoga untuk menjamin percobaan terkontrol yang lebih besar mengikuti metodologi umum yang diuraikan dalam jurnal ini.

10

DAFTAR PUSTAKA

Chand, S. 2014. Electronic nursing documentation. International Journal of Information Dissemination and Technology, Vol 4(4). Sulastri & Sari, N. Y. 2018. Metode Pendokumentasian Elektronik dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Keperawatan. Jurnal Kesehatan, Vol 9(3). Zaheya, Laila Akhu, Rowaida Al-Maaitah, Salam B. H. 2017. Quality of Nursing Documentation: Paper-Based Health Records Versus Electronic-Based Health Records. Journal of Clinical Nursing, Vol 1(12). Suek, O. D. 2011. Pengembangan Catatan Kesehatan Elektronik di Ruang Perawatan Anak. Jakarta: Universitas Indonesia. Olfah, Yustiana. 2013. Dokumentasi Keperawatan Berbasis Komputer dan Acuan Praktik Laboratorium. Jakarta: Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI.

11

Related Documents


More Documents from "Rhirin Akase"