Kecerdasan Buatan Dalam Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sebuah teknologi informasi yang digabungkan dengan aktivitas manusia untuk mengoperasikan teknologi tersebut untuk mendukung operasi dan manajemen informasi. Berarti bisa kita simpulkan bahwa S.I adalah sebuah gabungan dari teknologi, proses, dan manusia. Sistem informasi merupakan hal yang penting bagi manusia, mengapa? Karena informasi memiliki berbagai macam fungsi untuk kehidupan manusia, seperti contoh, kita bisa menjawab tantang globalisasi dalam bidang teknologi informasi, memenuhi kebutuhan umum, mempermudah aktivitas masyarakat, meningkatkan akurasi hasil yang didapatkan karena dikerjakan oleh sistem komputer. Dan dengan adanya smarthphone, berbagai keperluan bisa dilakukan dimana saja karena sistem informasi berbasis internet dapat diterapkan ke dalam smarthphone tersebut. Jadi sebuah sistem untuk mengatur sebuah informasi itu sangat diperlukan. Walaupun dengan kemajuan di bidang I.T, Sistem informasi yang bertujuan untuk mengelola informasi tidak bekerja sesuai ekspektasi . Bahkan dengan adanya teknologi yang mempermudah manusia untuk mengatur dan mengoperasikan sebuah pengelolaan informasi, hal itu tidak cukup untuk membuat sebuah sistem yang dapat beroperasi tanpa ada kesalahan, penggunaan manusia dalam pengembangan Sistem informasi masih ada limitnya. Di dalam Sistem Informasi, pengelolaan informasi yang diterima jika dikelola dengan manusia, kesalahan akan pasti dapat bermunculan. Kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan Artificial Intelligent, dapat mengurangi kemunculan tersebut dengan drastis. Lalu, adapun kecerdasan buatan yang dapat belajar dari kesalahan yang telah dibuatnya, hal ini disebut self learning arificial intelligent. Lalu apakah pengertian kecerdesan buatan itu ? Artificial Intelligent adalah sebuah kumpulan komputasi yang terinspirasi oleh cara manusia menggunakan sistem saraf dan tubuhnya untuk merasakan, belajar, dan melakukan aksi, tetapi cara pengoperasian A.I dengan penggunakan sistem saraf dan tubuh manusia berbeda. Jadi kecerdasan buatan ini dibuat untuk melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Karena ruang lingkup kecerdasan buatan salah satunya adalah Expert System atau Sistem Pakar, yang berarti A.I dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan keahlian yang dimiliki oleh pakar. Kemudian apa itu self – learning ? Self – learning yaitu merupakan kemampuan suatu hal untuk belajar dengan sendiri, yaitu belajar dari kesalahan yang dibuat dan menganalisis langkah selanjutnya untuk tidak melakukan kesahan yang sama. Sama seperti halnya manusia, A.I juga bisa kita implementasi kan self – learning untuk membuat A.I tersebut bisa belajar dari kesalahan . Hal ini keuntungannya tidak bersifat langsung, artinya keuntungan akan muncul dengan adanya proses. Di dalam A.I, ada 2 bagian utama yang sangat dibutuhkan untuk membuatnya, yaitu Basis Pengetahuan, yang bersifat fakta – fakta atau kebenaran antara hubungan satu dengan yang lain. Lalu ada Motor inferensi, yaitu kemampuan untuk menarik kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman. Jadi untuk membuat self – learning A.I ini, elemen yang sangat penting adalah Motor Inferensi. Jadi dengan adanya Motor Inferensi ini, self – learning A.I bisa membuat eputusan dan aksi berdasarkan proses yang bisa berarti kegagaalan dan keberhasilan suatu A.I dalam mengerjakan tugasnya. Lalu bagaimana dengan adanya self – learning A.I ini akan berpengaruh kepada pengembangan sistem informasi? Tadi sudah kita pelajari bahwa S.I adalah secara umum adalah gabungan dari manusia, proses, dan teknologi. Bagaimana jika manusia yang kita gunakan kita ganti dengan sebuah A.I yang sangat haus dengan informasi, maka kita bisa memahami lebih dalam tentang bagaimana sistem
informasi tersebut bekerja dan mengetahui kesalahan yang ada dengan menggunakan A.I tersebut. Self – leaning jika kita gunakan terus menerus akan mempunyai pengelaman dan pengetahuan yang luas. Dalam kasus ini, manusia yang hanya bisa menyerap begitu banyak pengetahuan tetapi ada limit yaitu umur, penyakit dan lain sebagainya, tetapi jika degan menggunakan self – learnng A.I hal itu akan ditiadakan karena A.I merupakan suatu benda mati. Jika kita menggunakan A.I kenapa tidak A.I biasa saja, kenapa harus self – learning ? Keuntungan self learning dibandingkan A.I biasa adalah dalam jangka waktu panjang, informasi yang kita dapatkan tentang bagaimana S.I yang kita gunakan bekerja, kesalahan yang terjadi dan lain sebaginya, itu lebih diserap oleh self – learning A.I. Kenapa ? Karena sama seperti manusia, Self – learning A.I beerja berdasarkan pengalaman. Jadi informasi yang didapat tidak hanya sekedar sebuah kumpulan informasi yang kita berikan. Jadi bisa dapat kita simpulkan bahwa dengan adanya A.I ini, kita bisa mengembangkan Ssitem informasi menjadi lebih baik. Dengan adanya A.I self learning ini, kita bisa melihat semua kesalahan yang ada dalam sistem tersebut dan melakukan pembaharuan terhadap sistem tersebut. Self – learning A.I lebih baik daripada A.I biasa karena self – learning A.I lebih bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Self – learning A.I bisa kita gunakan untuk memperoleh informasi yang relevan yang nantinya bisa kita gunakan untuk mengembangkan sistem informasi yang kita gunakan. Dafter Pusaka: Rimvydas, Skyrius, & Gelyte, Kazakeviciene & Vytautas, Bujauskas. (2003). “From Management Information System to Business Intelligent: The Development of Management Information Needs” Muhammad, Dahria, (2008). “Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent)” Torr, P. H. S., & Zisserman, A. (2000). Mlesac: A new robust estimator with application to estimating image geometry. Computer Vision and Image Understanding, 78, 2000. Legg, S. & Hutter, M. (2005). A Universal Measure of Intelligence for Artificial Agents. In International Joint Conference on Artificial Intelligence Sengupta, B., Stemmler, M., & Friston, K. (2013). Information and Eiciency in the Nervous System Biodata: Nama : Achmad Prodi : S1 Teknik Informatika 17 Off A Mata Kuliah : Sistejm Informasi Dosen : Bapak Utomo Pujianto, S.Kom., M.Kom.