Laporan Akhir Pjbl Oksigenasi.docx

  • Uploaded by: dwi
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Akhir Pjbl Oksigenasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,766
  • Pages: 20
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pemenuhan kebutuhan oksigen adalah bagian dari kebutuhan fisiologis menurut hierarki Maslow. Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²). Kebutuhan fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Asmadi, 2008). Menurut Guyton & Hall (2006), bahwa mekanisme dasar pernapasan meliputi: a.

ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan atmosfir;

b.

difusi dari oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah;

c.

transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan dari sel;

d.

pengaturan ventilasi

Proses pemenuhan kebutuhan oksigen pada manusia dapat dilakukan dengan cara pemberian oksigen melalui saluran pernapasan, membebaskan saluran pernafasan dari sumbatan yang menghalangi masuknya oksigen, memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal. Pemberian oksigen pada pasien dapat melalui tiga cara, yaitu melalui kateter nasal, kanula nasal, dan masker oksigen. Kemudian diperlukan pula perawatan terhadap kateter dan kanula nasal. Dalam pemberian oksigenasi perlu di perhatikan terlebih dahulu bagaimana jalan nafasnya, maka dari itu dibutuhkan juga fisioterapi dada dan penghisapan

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

1

lender ( suctioning ). Untuk itu permasalahan kebutuhan dasar oksigenasi harus diperhatikan. Batuk diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan yang positif pada intra rorak yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka, bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan aliran udara yang cepat melalui trakea. Kekuatan eksposif ini akan menyapu sekret dan benda asing yang ada di saluran nafas. Untuk mendapatkan sputum yang baik dalam pemeriksaan terdapat metode khusus untuk mengeluarkan sekret yaitu salah satunya dengan cara batuk efektif. Tehnik batuk efektif merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan sekresi dari saluran nafas.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum :

a. Memahami tata cara memasang oksigen b. Memahami prinsip- prinsip yang harus diterapkan dalam melakukan tindakan c. Memahami cara perawatan nasal dan trakea kanul d. Memahami cara melatih pasien batuk efektif

1.2.2 Tujuan khusus :

a. Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi kekurangan oksigen b. Menurunkan kerja pernafasan c. Terpenuhinya kebutuhan oksigen d. Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi napas e. Melancarkan jalan napas Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

2

1.3 Manfaat Untuk Bidang Keperawatan

1.3.1

Mahasiswa Keperawatan

Manfaat terhadap mahasiswa adalah sebagai wadah latihan dan gambaran menjadi perawat profesional yang dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif kepada pasien. Selain itu juga melatih mahasiswa mengelola manajemen keperawatan secara efektif dan efisien.

1.3.2

Institusi Pendidikan

Manfaat untuk pihak institusi pendidikan adalah Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas dan professional, sehingga dapat tercipta perawat-perawat yang profesional, terampil, cekatan dan handal yang mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. 1.3.3

Lahan Praktek

Manfaat untuk di lahan praktek dapat meningkatkan mutu pelayanan lahan praktek dengan penerapan intervensi kasus sesuai dengan kasus kelolaan mahasiswa sehingga dapat menambah intervensi perawat ruangan dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien secara komprehensif.

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Tinjauan Pustaka

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang di gunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas berbagai organ atau sel. Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel. Sehingga di perlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh dan pembuangan CO² (hasil pembakaran sel) (Hidayat, 2006) . Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari peranan fungsi sistem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi (Asmadi, 2008). Adapaun beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi meliputi: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada saluran nafas, perkembangan dan prilaku (Hidayat, 2006). Trakeostomi adalah suatu tindakan dengan membuka dinding depan/anterior trakea untuk mempertahankan jalan nafas agar udara dapat masuk ke paru- paru dan memintas jalan nafas bagian atas (Hadikawarta, Rusmarjono, Soepardi, 2004)

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

4

BAB III MEKANISME

3.1 Rancangan/ mekanisme Kegiatan Secara Rinci

Sumber-sumber daya yang diperlukan

3.2.1 Waktu

Hari, tanggal

: Senin, 1 Juni 2015

Tempat pelaksanaan : Laboratorium PSIK Universitas Sriwijaya Pukul

: Diflexibelkan

3.2.2 Sumber Daya Manusia Proposal PjBL

: Dwi Astuti

Laporan Akhir PjBL : Dwi Astuti Fotografer

: Adrian Javas Setiadi & Icha Ayu Aprilia Sari

Cameramen

: Adrian Javas Setiadi & Icha Ayu Aprilia Sari

Editor

: Icha Ayu Aprilia Sari

Talent

:

a. Perawat

: Dwi Astuti Icha Ayu Aprilia Sari

b. Pasien

3.2.2

: Adrian Javas Setiadi

Alat-alat yang digunakan :

a. Kamera (foto) b. Kamera (video) c. Laptop d. Sound System Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

5

1) Alat pemberian oksigen : a. Tabung oksigen b. Kanul nasal c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing d. Sungkup muka dengan kantong non rebreathing

2) Alat batuk efektif : a. Bengkok/ piala ginjal b. Handuk c. Handscoon d. Masker

3) Alat Perawatan Trakea kanul a. Handscoon b. Bak steril c. Bengkok/ piala ginjal d. Kassa steril e. Gunting kassa f. Hipafix g. Gunting hipafix

3.2 Teknik Pelaksanaan

3.2.1 Teknik Pemberian Oksigen

Metode pemberian O2 dapat dibagi atas 2 tehnik, yaitu :

1) Sistem aliran rendah

Tehnik system aliran rendah diberikan untuk menambah konsent rasi udararuangan.Tehnik ini menghasilkan FiO2 yang bervariasi terga ntung pada tipe pernafasan Dengan patokan volume tidal pasien. Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

6

Pemberian 02 sistem aliran rendah ini ditujukan untuk klien yang membutuhkan O2 tetapi masih mampu bernafas dengan pola pernafasan normal, dengan kecepatan pernafasan 16 s.d 20 kali permenit. Contoh system aliran rendah ini adalah : (1) kateter nasal / kanul nasal, (2)sungkup muka sederhana, (3) sungkup muka dengan kantong re breathing, (4) sungkup muka dengan kantong non rebreathing.

a. Kateter / Kanul Nasal Merupakan suatu alat sederhana yang dapat memberikan O2 se cara kontinu dengan aliran 1 – 6 L/mnt dengan konsentrasi 24% - 44%.

b. Sungkup muka sederhana Merupakan alat pemberian O2 kontinu atau selang seling 5- 8 L/ menit dengan konsentrasi O2 40 – 60%.

c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing : Suatu tehnik pemberian O2 dengan konsentrasi tinggi yaitu 60 – 80% denganaliran 8 – 12 L/mnt

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

7

d. Sungkup muka dengan kantong Non rebreathing Merupakan tehinik pemberian O2 dengan Konsentrasi O2 mencapai 99% dengan aliran 8- 12 L/ menit dimana udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi

` 2)

system aliran tinggi

penggunaan teknik ini menjadikan konsentrasi oksigen lebih stabil dan tidak dipengaruhi tipe pernapasan, sehingga dapat menambah konsentrasi oksigen lebih tepat. Misalnya melalui sungkup muka dengan ‘ventury’. tujuan utamanya adalah mengoreksi hipoksia dan asidema.

3.2.3

Napas dalam dan batuk efektif

a. Napas dalam Yaitu bentuk latihan napas yang terdiri dari atas pernapasan abdominal (diafragma) dan purse lips breathing. Prosedur : 1) Atur posisi yang nyaman 2) Fleksikan lutut klien untuk merelaksasikan otot abdomen 3) Tempatkan 1 atau 2 tangan pada abdomen, tepat dibawah tulang iga Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

8

4) Tarik napas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup. Hitung samapi 3 selama inspirasi 5) Hembuskan udara lewat bibir seperti meniup (purse lips braething) secara perlahan-lahan

b. Batuk efektif Yaitu latihan batuk untuk mengeluarkan sekret. Prosedur: 1) Tarik napas dalam lewat hidung dan tahan napas untuk beberapa detik 2) Batukkan 2 kali. Pada saat batuk tekan dada dengan bantal. Tampung sekret pada sputum pot. 3) Hindari penggunaan waktu yang lama selama batuk karena dapat menyebabkan fatigue dan hipoksia

3.2.4

Perawatan Trakea Kanul Perwatan luka trakeostomi mencakup penggantian pembalut yang sering dilakukan dan sebisa mungkin memberikan antiseptik lokal povidonyodium (Betadine). Peralatan hendaknya tersedia setiap saat melakukan perawatan kanul, lakukan setiap hari seperti menyikat gigi atau menyisir rambut. Kulit sekitar kanul dipelihara kebersihannya dengan air sabun, menggunakan lap atau kasa perban. Krusta diangkat dengan kapas aplikator yang dimasukkan ke dalam perhidrol. Pastikan tidak ada air memasuki stoma, dan hati-hati membersihkan kulit di sekitar kanul. Alat dan Bahan : 1. Bak steril

5. Gunting

2. Handscoon steril

6. Hipafix

3. Kassa steril

7. Perlak

4. Bengkok/ piala ginjal Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemberian oksigen difungsikan untuk membantu klien dalam memenuhi kekurangan oksigen. Setelah kebutuhan oksigen klien terpenuhi maka klien akan akan lebih nyaman dalam melakukan pernafasan. Oksigen dapat diberikan melalui sitem aliran rendah dan system aliran tinggi. System aliran rendah yaitu menggunakan kanul nasal, simple face mask , rebreathing mask, non rebreating mask.

a.

Nasal kanula untuk mengalirkan oksigen dengan aliran ringan atau rendah, biasanya hanya 2-3 L/menit. Membutuhkan pernapasan hidung Tidak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi >40 %.(Suparmi, 2008:67)

b. Simple face mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran 5-8 liter/menit.

c. Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80% dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi, oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada simple face mask. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37) Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah. (Asmadi, 2009:33)

d. Non rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80100% dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya, udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

10

katup yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi. (Tarwoto&Wartonah, 2010:37) Indikasi

: Klien dengan kadar tekanan CO2 yang tinggi. (Asmadi,2009:34)

Prinsip

: Mengalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung ke mulut,

dengan aliran 5-6 liter/menit dengan konsentrasi 40 – 60%. (Suparmi, 2008:68) Hal – hal yang perlu diperhatikan 

Perhatikan jumlah air steril dalam humidifier, jangan berlebih atau kurang dari batas. Hal ini penting untuk mencegah kekeringan membran mukosa dan membantu untuk mengencerkan sekret di saluran pernafasan klien



Pada beberapa kasus seperti bayi premature, klien dengan penyakit akut, klien dengan keadaan yang tidak stabil atau klien post operasi, perawat harus mengobservasi lebih sering terhadap respon klien selama pemberian terapi oksigen



Pada beberapa klien, pemasangan masker akan memberikan tidak nyaman karena merasa “terperangkat”. Rasa tersebut dapat di minimalisir jika perawat dapat meyakinkan klien akan pentingnya pemakaian masker tersebut.



Pada klien dengan masalah febris dan diaforesis, maka perawat perlu melakukan perawatan kulit dan mulut secara extra karena pemasangan masker tersebut dapat menyebabkan efek kekeringan di sekitar area tersebut.



Jika terdapat luka lecet pada bagian telinga klien karena pemasangan ikatan tali nasal kanul dan masker. Maka perawat dapat memakaikan kassa berukuran 4x4cm di area tempat penekanan tersebut.



Akan lebih baik jika perawat menyediakan alat suction di samping klien dengan terapi oksigen



Pada klien dengan usia anak-anak, biarkan anak bermain-main terlebih dahulu dengan contoh masker.

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

11



Jika terapi oksigen tidak dipakai lagi, posisikan flow meter dalam posisi OFF



Pasanglah tanda : “dilarang merokok : ada pemakaian oksigen” di pintu kamar klien, di bagian kaki atau kepala tempat tidur, dan di dekat tabung oksigen. Instrusikan kepada klien dan pengunjung akan bahaya merokok di area pemasangan oksigen yang dapat menyebabkan kebakaran.(Aryani, 2009:53) Batuk diakibatkan oleh iritasi membran mukosa dimana saja dalam saluran

pernafasan. Stimulus yang menghasilkan batuk dapat timbul dari suatu proses infeksi atau dari suatu iritan yang dibawa oleh udara seperti asap, kabut, debu atau gas. Batuk adalah proteksi utama pasien terhadap akumulasi sekresi dalam bronki dan bronkiolus.Batuk dapat dipicu secara reflek ataupun disengaja. Sebagai reflek pertahanan diri, batuk dipengaruhi oleh jalur saraf aferen dan eferen. Batuk diawali dengan inspirasi dalam diikuti dengan penutupan glotis, relaksasi diafragma dan kontraksi otot melawan glotis yang menutup. Hasilnya akan terjadi tekanan yang positif pada intra rorak yang menyebabkan penyempitan trakea. Sekali glotis terbuka, bersama dengan penyempitan trakea akan menghasilkan aliran udara yang cepat melalui trakea. Kekuatan eksposif ini akan menyapu sekret dan benda asing yang ada di saluran nafas. Untuk mendapatkan sputum yang baik dalam pemeriksaan terdapat metode khusus untuk mengeluarkan sekret yaitu salah satunya dengan cara batuk efektif. Tehnik batuk efektif merupakan tindakan yang dilakukan untuk membersihkan sekresi dari saluran nafas. Setelah dilakukan batuk efektif maka pasien yang mengalami batuk berdahak merasa terbantu untuk mengeluarkan sekret dan partikel-partikel pada faring dan saluran nafas sehingga dapat meningkatkan ekspansi paru, mobilisasi sekresi dan mencegah efek samping dari retensi skresi seperti pneumonia, atelektasis dan demam. Dengan batuk efektif pasien tidak harus mengeluarkan banyak tenaga untuk mengeluarkan sekret. Caranya adalah sebelum dilakukan batuk, klien dianjurkan untuk minum air hangat dengan rasionalisasi untuk mengencerkan dahak. Setelah itu dianjurkan untuk inspirasi dalam. Hal ini dilakukan selama dua kali. Kemudian setelah insipirasi yang ketiga, anjurkan klien untuk membatukkan dengan kuat Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

12

Perwatan luka trakeostomi mencakup penggantian pembalut yang sering dilakukan dan sebisa mungkin memberikan antiseptik lokal povidon-yodium (Betadine). Peralatan hendaknya tersedia setiap saat melakukan perawatan kanul. Kulit sekitar kanul dipelihara kebersihannya menggunakan lap atau kasa perban. Setelah dibersihkan maka pasien akan merasa lebih nyaman.

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

13

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Kebutuhan oksigenasi, perawatan trakea kanul,dan batuk efektif adalah salah satu kebutuhan dari seorang pasien yang dimana setiap tindakannya membutuhkan keahlian yang professional,cekatan, dan handal dari seorang perawat untuk membantu mensejahterakan kesehatan klien.

4.2 Saran

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya terlebih dahulu mendalamiprosedur pelaksanaan dengan baik. Sebagai pemula, sebaiknya didampingi oleh perawat senior yang terlatih.

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

14

Daftar Pustaka

Asmadi. 2008. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika Tucker, susan martin, dkk.1998. Standar Perawatan Pasien: Proses Keperawatan, Diagnosis, dan Evaluasi, edisi V. Jakarta : Buku Kedokteran EGC Hidayat, A. Aziz Alimul. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Hidayat, Alimul Aziz dan Uliyah, Musrifatul.2002. Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Saryono. Modul Skillab A-JILIDI Lab. Ketrampilan Medik PPD : Universitas Soedirman (

http://kedokteran.unsoed.ac.id/Files/Kuliah/modul%20/Genap%20II%20-

%20Terapi%20Oksigen.pdf diakses pada 11: 47 AM, 3 April 2015 ) Somantri, irman. 2007. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan system pernapasan. Jakarta : Salemba Medika

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

15

Lampiran

Pengambilan gambar dilakukan sebanyak 2 kali dengan rincian sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan gambar

: Laboratorium PSIK Universitas

Sriwijaya

2. Waktu pengambilan gambar dan video :

a. Hari pertama, Jumat, 29 Mei 2015 pukul 15.00-17.00 WIB dengan agenda pengambilan video perawatan trakea kanul dan latihan batuk efektif. b. Hari kedua, senin , 1 Juni 2015 pukul 13.30-17.00 WIB dengan agenda penyelesaian pengambilan video yaitu video batuk efektif, perkenalan kelompok, dan pemotretan pemberian oksigen.

3. Sumber daya manusia

a. Cameraman dan Fotografer

: Adrian Javas S dan Icha Ayu AS

b. Editor

: Icha Ayu Aprilia Sari

c. Proposal dan Laporan Akhir

: Dwi Astuti

d. Power Point

: Dwi Astuti

e. Talent

: 1. Adrian Javas Setiadi 2. Dwi Astuti 3. Icha Ayu Aprilia Sari

4. Gambar selama kegiatan berlangsung

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

16

a. Pemberian oksigen

b. Perawatan Trakea Kanul

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

17

c. Batuk efektif

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

18

LEMBAR KONSULTASI JURNAL/ PjBL* No

Hari/Tanggal

Kegiatan

TTD Fasilitator

Mengetahui Fasilitator,

Ketua Kelompok

(...................................)

(.....................................)

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

19

Ilmu Keperawatan Dasar III Project Based Learning : Oksigenasi, Perawatan Trakea Kanul, dan Batuk Efektif

20

Related Documents

Laporan Akhir
August 2019 66
Laporan Akhir
May 2020 42
Laporan Akhir 3.docx
December 2019 32

More Documents from "Zuhrih"

Bab2bronkiolitis.docx
May 2020 32
Soal Us.docx
May 2020 34
2.notulen.doc
April 2020 33
1 Konsep Tumbuh Kembang.docx
December 2019 48
Cover Fix.docx
December 2019 61