Lapkas Kiki.pptx

  • Uploaded by: reski rianti
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lapkas Kiki.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,742
  • Pages: 57
Congestive Heart Failure (CHF) Pembimbing dr. NAZRIN BEY SITOMPUL, Sp.PD dr. M. SYAHRUDDIN, Sp.PD Oleh: ZAKIYAH ULFA HUSEINI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA 2017

Latar Belakang Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling umum di seluruh dunia. Penyakit kardiovaskular menyumbang hampir mendekati 40% kematian di negara maju dan sekitar 28% di negara miskin dan berkembang. Menurut data dari studi Framingham 90% orang yang berumur diatas 55 tahun akan mengalami hipertensi selama masa hidupnya. Hal ini menggambarkan masalah kesehatan publik karena hipertensi dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung kongestif (Congestif Heart Failure).

Rumusan Masalah • Rumusan masalah dalam laporan kasus ini adalah “Bagaimana gambaran klinis dan penatalaksanaan serta perjalanan penyakit CHF et causa PJK + CKD Stage IV”

DEFINISI Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal.

EPIDEMIOLOGI

WHO (2013)

17,3 juta orang meninggal akibat gangguan kardiovaskular pada tahun 2008 dan lebih dari 23 juta orang akan meninggal setiap tahun dengan gangguan kadiovaskular

ANATOMI JANTUNG

1.Penyakit Jantung Koroner 2.Cardiomiopathy 3.Kegagalan yang berhubungan dengan overload (hipertensi)

ETIOLOGI

4.Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas katup 5.Kegagalan yang berhubungan dengan abnormalitas ritme jantung (takikardi) 6.Diabetes

NYHA I

NYHA II

KLASIFIKASI NYHA III

NYHA IV

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS • Sesak nafas saat beraktifitas muncul pada sebagian besar pasien, awalnya sesak dengan aktifitas berat, tetapi kemudian berkembang pada tingkat berjalan dan akhirnya saat istirahat. • Ortopnea, pasien menopang diri dengan sejumlah bantal untuk tidur. • Paroksimal Nokturnal Dispnea (PND) • Batuk dapat terjadi, terutama pada malam hari. • Pusing atau palpitasi dapat menginduksi aritmia

DIAGNOSIS Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung yaitu dengan terpenuhinya 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Adapun kriteria Framingham sebagai berikut:

PENATALAKSANAAN • • • • •

Non farmakologi : Bed Rest/Tirah baring Diet Jantung III O2 : 2 – 4 liter/menit Pembatasan Cairan

• • • • • • • •

Farmakologi : Diuretik ACE-Inhibitors Angiotensin Receptor Blocker (ARB) β-bloker / Penghambat sekat-β (BB) Antagonis Aldosteron Hydralizin & Isosorbide Dinitrat (ISDN) Antikoagulan

ANAMNESIS PRIBADI Nama Umur Jenis Kelamin Agama Status Perkawinan Alamat Pekerjaan

: Sami : 62 tahun : Perempuan : Islam : Kawin : Dusun I Desa Antara : Ibu Rumah Tangga

ANAMNESA PENYAKIT RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Keluhan utama : Sesak Napas Telaah :

OS datang ke RSUD dr. H. Kumpulan Pane dengan keluhan sesak napas. Hal ini sudah dialami os selama setengah bulan ini dan sesak napas memberat 1 hari ini. Awalnya os tidak merasakan sesak saat beristirahat, 2 minggu ini os merasa sesak seskali saat beristirahat. Sesak dirasakan lebih dari 15 menit. Os juga sering merasa sesak apabila sedang berjalan jauh ataupun beraktivitas berat. Selama setengah bulan ini, os merasa nyaman jika tidur dengan menggunakan 2-3 bantal supaya sesak yang dirasakan os berkurang. Pada malam hari os juga sering terbangun karena os merasa sesak. Os juga mengatakan saat sesak, os berkeringat. Nyeri dada dirasakan kurang lebih 2 hari ini seperti ditusuk-tusuk. Os juga mengeluhkan sembab pada kedua kaki selama 1 bulan ini.

Os juga mengeluhkan mual yang disertai dengan muntah kurang lebih 1 hari ini. Muntahan berisi tiap apa yang dimakan. Os juga mengatakan mengigil setiap malam. Keluhan demam disangkal. Dan os juga merasakan nyeri pada seluruh lapangan perut. Satu bulan yang lalu, os sudah pernah berobat di rumah sakit dengan keluhan yang sama, kemudian pasien tidak pernah kontrol.

RPT : Penyakit Jantung RPO : Os tidak mengetahui nama obatnya

    

RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU Riwayat Hipertensi Riwayat diabetes mellitus Riwayat penyakit jantung Riwayat asma Riwayat penyakit lambung

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA  Tidak ada

   

ANAMNESA MAKANAN Nasi : (+) Ikan : (+) Sayur-sayuran : (+) Daging : (+)

:+ : disangkal :+ : disangkal : disangkal

• • • • • • •

– ANAMNESA SISTEM Sistem Serebrospinal Sistem Cardiovaskuler Sistem Respirator Sistem Gastrointestinal Sistem Muskuloskeletal Sistem Integumental Sistem Urogenital

: (-) : Nyeri dada seperti ditusuk-tusuk : Sesak Napas : Nyeri seluruh lapangan perut : (-) : (-) : (-)

• • • • • •

– STATUS PRESENT Keadaan Umum Sensorium Tekanan darah Heart Rate Pernapasan Temperatur

: Sedang : Compos mentis : 110/70 mmHg : 84 x/i : 24 x/i : 37 c

Keadaan Penyakit • Anemia • Ikterus • Sianosis • Dipsnoe • Edema • Purpura • Turgor • Pancaran Wajah • Sikap Tidur paksa

: Sedang : (-) : (-) : (-) : (-) : (+) Positif : (-) : Kembali cepat : Cemas : (+) Positif

Keadaan Gizi • TB • BB • RBW

: Normoweight : 150 cm : 48 kg :

PEMERIKSAAN FISIK •KEPALA

1.Pertumbuhan Rambut: Merata 2.Nyeri Tekan : (-) 3.Perubahan Lokal : (-) 4.Bentuk : Normocephali A. MUKA a. Sembab : (-) b. Pucat : (-) c. Kuning : (+) d. Parese : (-) e. Gangguan Lokal: (-)

B. MATA a. Stand Mata b. Gerakan c. Eksoftalmus d. Ikterus e. Anemia f. Reaksi Pupil

: DBN : Segala Arah : (-) kanan/kiri : (+) kanan/kiri : (-) : (+) kanan/kiri, Isokor diameter ± 3mm g. Ptosis : (-) kanan/kiri h. Gangguan Lokal : (-)

C. TELINGA •Bentuk •Sekret •Radang

:Normotik : (+) : (-)

D. HIDUNG •Bentuk :Normotik •Sekret : (-) •Radang : (-)

E. BIBIR •Sianosis •Pucat •Kering •Radang

: (-) : (-) : (-) : (-)

F. GIGI • Karies • Pertumbuhan

: (+) : Merata

G. LIDAH • Kering • Pucat • Beslag • Tremor

: (-) : (-) : (-) : (-)

H. TONSIL • Merah • Bengkak

: (-) : (-)

LEHER a. Inspeksi • Struma • Kelenjar bengkak • Pulsasi vena • Venektasi

: Tidak terlihat : (-) : (-) : (-)

b. Palpasi • Posisi trachea • Sakit/nyeri tekan • TVJ

: Medial : (-) : R + 3 cmH2o

THORAX DEPAN A. Inspeksi •Bentuk •Simetris/Asimetris •Bendungan Vena •Ketinggalan bernapas •Venektasi •Pembengkakan •Mammae •Ictus Cordis

`

B. Palpasi •Nyeri tekan •Fremitus suara Lapangan paru atas Lapangan paru tengah Lapangan paru bawah •Iktus Cordis Lokalisasi

Kuat angkat

: Fusiformis : Simetris : (-) : (-) : (-) : (-) : DBN : Tidak tampak

: (-) : : Hantaran kanan = kiri : Hantaran kanan = kiri : Hantaran kanan = kiri : : ICR V , 1 cm medial linea midclavicularis sinistra : (-)

C. Perkusi •Suara perkusi paru : Lapangan paru atas Lapangan paru tengah Lapangan paru bawah

: Sonor kanan = kiri : Sonor kanan = kiri : Sonor kanan = kiri

•Batas paru hati Relatif Absolut Peranjakan hati

: ICR V linea midclavicula dextra : ICR VI linea midclavicula dextra : 1 jari di bawah batas paru hati absolut

•Batas jantung Kanan Atas Kiri

: Linea parasternalis dextra : ICR II linea parasternalis sinistra dan linea midclavicularis sinistra : ICR V line midclavicula sinistra 1 jari ke arah lateral

D. Auskultasi • Paru-paru Suara pernapasan Lapangan paru atas Lapangan paru tengah Lapangan paru bawah Suara tambahan Ronkhi basah : (-) Ronkhi kering : (-) Krepitasi : (-) Gesekan pleura : (-) Wheezing : (-)

: Vesikuler kanan = kiri : Vesikuler kanan = kiri : Vesikuler kanan = kiri

• Cor Heart rate Suara katup Suara tambahan Desah jantung fungsional/organis Gesek pericardial/pleurocardial

: 84 x/i : M1>M2, A2>A1, P1>P2, A2>P2 : ::-

THORAX BELAKANG • Inspeksi – – – – – –

Bentuk Simetris/asimetris Benjolan-benjolan Scapulae alta Ketinggalan bernapas Venektasi

: Fusiformis : Simetris : (-) : (-) : (-) : (-)

• Palpasi – Nyeri tekan – Fremitus

: (-)

Lapangan paru atas : Hantaran kanan = kiri Lapangan paru tengah : Hantaran kanan = kiri Lapangan paru bawah : Hantaran kanan = kiri – Penonjolan : (-)

• Perkusi – Suara perkusi paru  Lapangan paru atas : Sonor kanan = kiri  Lapangan paru tengah : Sonor kanan = kiri  Lapangan paru bawah : Sonor kanan = kiri – Batas bawah paru  Kanan : Vertebra thorakal X  Kiri : Vertebra thorakal XI • Auskultasi – Suara pernapasan  Lapangan paru atas : Vesikuler kanan = kiri  Lapangan paru tengah : Vesikuler kanan = kiri  Lapangan paru bawah : Vesikuler kanan = kiri – Suara tambahan  Ronkhi basah : (-)

ABDOMEN • Inspeksi – Membesar – Venektasi – Sirkulasi kolateral – Pulsasi

• Palpasi – Defens muscular – Nyeri tekan – Lien – Ren – Hepar – Undulasi

: (-) : (-) : (-) : (-)

: (-) : (-) : Tidak teraba : Tidak teraba : Tidak teraba : (-)

• Perkusi – Pekak hati – Shufting dulness – Suara abdomen

: (+) positif : (-) : Timpani

• Auskultasi – Peristaltik usus – Double sound

: (+) positif : (-)

EKSTREMITAS Atas

• Bengkak : (-/-) kanan/kiri • Merah : (-/-) kanan/kiri • Stand abnormal: (-/-) kanan/kiri • Gangguan fungsi: (-/-) kanan/kiri • Rumple lead test: (-/-) kanan/kiri • Refleks – Biceps : +/+ kanan=kiri – Triceps : +/+ kanan=kiri

Bawah • Bengkak : (-/-) kanan/kiri • Merah : (-/-) kanan/kiri • Oedem : (+/+) kanan/kiri • Pucat : (-/-) kanan/kiri • Gangguan fungsi: (-/-) kanan/kiri • Varises : (-/-) kanan/kiri • Refleks • KPR : +/+ kanan=kiri • APR : +/+ kanan=kiri

• •

– RESUME Keluhan utama : Sesak Napas Telaah : OS datang dengan keluhan sesak napas. Hal ini sudah dialami os selama setengah bulan ini dan sesak napas memberat 1 hari ini. Awalnya os tidak merasakan sesak saat beristirahat, 2 minggu ini os merasa sesak seskali saat beristirahat. Os juga sering merasa sesak apabila sedang berjalan jauh ataupun beraktivitas berat. Selama setengah bulan ini, os merasa nyaman jika tidur dengan menggunakan 2-3 bantal supaya sesak yang dirasakan os berkurang. Pada malam hari os juga sering terbangun karena os merasa sesak. Nyeri dada dirasakan kurang lebih 2 hari ini seperti ditusuk-tusuk. Os juga mengeluhkan sembab pada kedua kaki selama 1 bulan ini. Os juga mengeluhkan mual yang disertai dengan muntah kurang lebih 1 hari ini. Muntahan berisi tiap apa yang dimakan. Os juga mengatakan mengigil setiap malam. Keluhan demam disangkal. Dan os juga merasakan nyeri pada seluruh lapangan perut. Satu bulan yang lalu, os sudah pernah berobat di rumah sakit dengan keluhan yang sama, kemudian pasien tidak pernah kontrol. RPT RPO

: Penyakit Jantung : Os tidak tahu nama obatnya

Status present •Sensorium •Tekanan darah •Heart rate •Pernapasan •Temperatur

: Compos mentis : 110/70 mmHg : 84 x/i : 24 x/i : 37 c

Keadaan penyakit •Pancaran wajah •Oedem •Anemia •Purpura •Ikterus

: Tampak sakit : (+) Positif : (-) : (-) : (+)

Pemeriksaan fisik Kepala Mata Leher Thoraks Abdomen Ekstremitas

: DBN : DBN : TVJ R+3 cmH2o : Batas jantung kiri ICR V linea midclavicula 1 jari ke : Nyeri tekan seluruh lapangan perut : Oedem pretibial

lateral

1.PEMERIKSAAN LABORATORIUM Darah Rutin ( 24 Juli 2017 ) White Blood Cell : 7.000 ul Lymph# : 2,2 x 109 /L Mid# : 0,8 x 109 /L Gran# : 4.0 x 109 /L Lymph% : 31,9 % Mid% : 11.0 % Gran% : 57.1 % Haemoglobin : 12,4 g/dL Red Blood Cell : 3.99 × 1012/L HCT : 35.5 % MCV : 88.9 fL MCH : 31.2 pg MCHC : 35.1 g/dL RDW-CV : 17.5 % RDW-SD : 54.3 fL Platelet : 152 x 109/L MPV : 9,7 L PDW : 16,7 PCT : 0,147 %

• Kimia Klinik Bilirubin Total Bilirubin Direct SGOT SGPT Alkaline Phosphatase Cholesterol Total Trigliserida Ureum Creatinine Uric Acid Glukosa Puasa Glukosa Post Prandial

: : : : : : : : : : : :

0.43 mg/dl 0.20 mg/dl 207 U/I 159 U/I 523 U/I 165 mg/dl 76 mg/dl 73 mg/dl 2.1 mg/dl 11.3 mg/dl 94 mg/dl 127 mg/dl

1.DIAGNOSA BANDING CHF NYHA II-III ec PJK + CKD stage IV CHF NYHA II-III ec Hipertensi + CKD stage IV

2. DIAGNOSA SEMENTARA CHF NYHA II-III ec PJK + CKD stage IV

TERAPI Non-farmakologi : Diet DM 1700 kkal Rendah Garam bentuk MII Pembatasan cairan

ANJURAN • Foto thorax • EKG • LFT • RFT KGDN/2 jam pp

Farmakologi : • O2 2-4 L/i (k/p) • IVFD KaEn IB 10 gtt/I (micro) • Inf. Aminoleban 1 fls/hari • Inj. Furosemid 1 amp/12 jam • Inj. Ondansetron 1 amp/12 jam • Inj. Ranitidin 1 amp/12 jam P/O • Candesartan 8 mg 1x1 • Spirinolakton 1x1 • KSR 1x1 • Aptor 1x1

–Anamnesis Dari anamnesa yang dilakukan didapatkan sesak nafas yang dirasakan os mengalami progresif yaitu sejak setengah bulan ini, pasien mengeluhkan sesak nafas setelah melakukan aktifitas berat. Keluhan sesak nafas akan berkurang setelah istirahat (dyspnoe de effort). Dan saat ini os mengeluhkan sesak nafas sesekali timbul saat beristirahat. Os juga merasa nyaman dengan menggunakan 2-3 bantal (ortopnue). Dan ditemukan pitting edema pada kedua ekstremitas bawah.

• Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan fisik didapatkan distensi vena jugularis R + 3 cmH2o, pada pemeriksaan jantung didapatkan pembesaran jantung (Cardiomegali). Pada pemeriksaan didapatkan pitting oedem. Dari anamnesa dan pemeriksaan fisik semuanya memenuhi gejala dari CHF.

• Foto thorax – Pada foto thorax dapat ditemukan adanya pembesaran siluet jantung (cardio thoraxic ratio > 50%).

Pada pasien ini didapatkan adanya pembesaran jantung (cardiomegaly) dengan CTR 65 %

• EKG Pada pemeriksaan EKG, biasanya akan di jumpai gambarang abnormal seperti gelombang Q, Abnormalitas ST-T , Hipertrofi ventrikel kiri,serta fibrilasi atrium.

Pada os terlihat Sinus tachycardia, possible left atrial enlargement, inferior Left axis deviation, age undetermined, anteroseptal infarct.

Kriteria Framingham Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung yaitu dengan terpenuhinya 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Adapun kriteria Framingham sebagai berikut:

• Kriteria Mayor : • Kriteria minor : o Paroksismal nocturnal dispnue o Edema ekstremitas o Distensi vena leher o Batuk malam hari o Ronki paru o Dispnea d’effort o Kardiomegali o Hepatomegali o Edema paru akut o Efusi pleura o Gallop S3 o Penurunan kapasitas vital o Peninggian tekanan vena 1/3 dari normal jugularis o Takikardia (>120 x/menit) o Refluks hepatojugular Kriteria mayor atau minor : o Penurunan BB ≥ 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan

Pada pasien ini didapatkan 3 kriteria mayor dan 3 kriteria minor. Kriteria mayor pada pasien ini adalah berupa paroksimal nocturna dispnoe, dari hasil pemeriksaan fisik TVJ R + 3 cmH2o, perkusi jantung didapatkan adanya kardiomegali dengan dibuktikan oleh hasil foto rotgen. Sedangkan pada kriteria minor didapatkan dyspnea d’effort yang didapatkan dari hasil anamnesa pasien mengeluhkan sesak sehabis aktifitas, edema pada

– Gagal jantung kongestif (CHF) adalah keadaan patofisiologis berupa kelainan fungsi jantung, sehingga jantung tidak mampu memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian volume diastolik secara abnormal. Penamaan gagal jantung kongestif yang sering digunakan kalau terjadi gagal jantung sisi kiri dan sisi kanan. – Penatalaksanaan CHF tidak akan menyembuhkan maupun mengembalikan menjadi normal kembali, penatalaksanaan CHF bersifat simptomatik dan mengontrol penyebab dan factor resiko dan pengaturan diet serta aktifitas fisik.

DAFTAR PUSTAKA •

• • • •



• • • • • •

American Heart Association. Guideline for the Management of Heart Failure: A Report of the American College of Cardiology Foundation/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines. 2013. Available from: http://circ.ahajournals.org/ [Accessed 17 Juni 2017] Anisa ND, Oktafany. Gagal Jantung Kongestif. Jurnal Medula Unila, Mei 2016; V (1): 10-14. Aru WS, Bambang S, Idrus A. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta: Interna Publishing. 2009. Bambang BS, dkk. Pedoman Tata Laksana Gagal Jantung. Jakarta: Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia. 2015. Dickstein K, Cohen-Solal A, Filippatos G, et al. ESC Guidelines for the diagnosis and treatment of acute and chronic heart failure 2008. Eur Heart J 2008;29:2388–442. Fakultas Kedokteran UI, 2000, Kardiologi; Gagal Jantung, In: Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhan, W.I. & Setyowulan, W., edisi ketiga, Kapita Kedokteran, Yogyakarta Guyton, Arthur C. Fisiologi Manusia dan mekanisme Penyakit edisi 3. Jakarta: EGC. Jakarta. 2006. Lily IR, dkk. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1996. Lily L.S. Pathophysiology of Heart Disease: A Collaborative Project of Medical Students and Faculty. Pathophysiology Of Heart Disease. 5th edition. Lippincot William and Wilkins. 2011. Maryono, H.H & Santoso, A., 2007, Gagal Jantung, Denpasar, Fakultas Kedokteran UNUD. Santoso A, Erwinanto, Munawar M, Suryawan R, Rifqi S, Soerianata S. Diagnosis dan tatalaksana praktis gagal jantung akut. 2007 Sitompul, B & Sugeng, I.J., 2004, Gagal Jantung [dalam] Rilantoro, L.I., Baraas, F., Karo, S.K & Roebiono, P.S., Buku Ajar Kardiologi, Edisi Kesatu, 115-126, Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Related Documents

Lapkas Anes.docx
August 2019 62
Lapkas Korea.docx
April 2020 41
Lapkas Paru.docx
June 2020 40
Lapkas Pterigium.docx
May 2020 25
Lapkas Mds.docx
June 2020 21
Lapkas Ensefalitis.docx
December 2019 45

More Documents from "put zul"

Lapkas Kiki.pptx
May 2020 23
Appendiks.docx
May 2020 12
Sapi Zifah (1).docx
April 2020 14
Resume Jurnal Eki.docx
April 2020 17