Langkah-langkah Diagnosis.docx

  • Uploaded by: Anonymous kVADMRDxH
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Langkah-langkah Diagnosis.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 698
  • Pages: 4
Langkah-Langkah Diagnosis Umum sistem gastroenterohepatologi Anamnesis -

Identitas pasien Keluhan utama Onset Gejala lain yang berhubungan Menggali riwayat penyakit dahulu dan sekarang yang berkaitan diantaranya riwayat kebiasaan dan riwayat keluarga

Pemeriksaan Fisik Inspeksi -

Periksa rambut, konjungtiva, sklera dan kulit Kulit thoraks, kontur abdomen, kontur usus, skar, kongesti vena, peristaltik usus yang tampak atau adanya massa.

Auskultasi -

Dengan menggunakan membran stetoskop diatas mid abdomen untuk mendengarkan bising usus. Bruit dari karsinoma pankreas dikiri regio epigastrium Pemeriksaan khusus asites : pudle sign, shifting dullness, dan fluid wave

Palpasi -

-

-

Palpasi abdomen dengan ringan denga jari-jari adduksi kedalaman 1 cm, dan palpasi dalam dengan kedalaman 4-5 cm tujuan untuk menemukan struktur dibawahnya. Menilai ekspresi wajah pasien Palpasi kuadran kiri abdomen. Untuk menemukan palpable lien (dengan metode schuffner dan metode hacket) dan ginjal kiri, normal tidak ditemukan massa. Palpasi kuadran kanan abdomen, untuk menemukan palpable hepar, ginjal kanan Apabila ditemukan massa pada abdomen dilakukan penilaian : lokasi, ukuran, besar, keknyalan, mobilitas dan pulsasi.

Perkusi -

Perkusi pada ke empat kuadran abdomen.

-

Perkusi batas paru hepar digaris midklavikula kanan dimulai dari ICS II kebawah. Untuk menentukan lokasi dan ukuran hepar.

Langkah-Langkah Diagnosis Umum dengan Keluhan Utama Kuning 

Tahap awal ketika akan mengadakan penilaian klinis seorang pasien dengan

ikterus

adalah

tergantung

kepada apakah hiperbilirubinemia

bersifat konjugasi atau tak terkonjugasi. 

Ikterus ringan tanpa

warna air seni

yang gelap harus difikirkan

kemungkinan adanya hiperbilirubinemia indirect yang mungkin disebabkan oleh hemolisis, sindroma Gilbert atau sindroma Crigler Najjar, dan bukan karena penyakit hepatobilier. 

Ikterus yang lebih berat dengan disertai warna urin yang gelap menandakan penyakit hati atau bilier. Jika ikterus berjalan sangat progresif perlu difikirkan segera bahwa kolestasis lebih bersifat ke arah sumbatan ekstrahepatik (batu saluran empedu atau keganasan kaput pankreas). Kolestasis ekstrahepatik dapat diduga dengan adanya keluhan sakit bilier atau kandung empedu yang teraba. Jika sumbatan karena keganasan pankreas (bagian kepala/kaput) sering timbul kuning yang tidak disertai gajala keluhan sakit perut (painless jaundice). Kadang-kadang bila bilirubin telah mencapai kadar yang lebih tinggi, warna kuning pada sklera mata sering memberi kesan yang berbeda dimana ikterus lebih memberi kesan kehijauan (greenish jaundice) pada kolestasis ekstrahepatik dan kekuningan (yellowish jaundice) pada kolestasis intrahepatik.



Diagnosis yang akurat untuk suatu gejala ikterus dapat ditegakkan melalui penggabungan dari gejala-gajala lain yang timbul dan hasil pemeriksaan fungsi hepar serta beberapa prosedur diagnostik khusus. Sebagai contoh, ikterus yang disertai demam, dan terdapat fase prodromal

seperti anoreksia, malaise, dan nyeri tekan hepar menandakan hepatitis. Ikterus yang disertai rasa gatal menandakan kemungkinan adanya suatu penyakit xanthomatous atau suatu sirosis biliary primer. Ikterus dan anemia menandakan adanya suatu anemia hemolitik. Pemeriksaan Penunjang 

Darah rutin Pemeriksaan darah dilakukan unutk mengetahui adanya suatu anemia dan juga keadaan infeksi.



Urin Tes yang sederhana yang dapat kita lakukan adalah melihat warna urin dan melihat apakah terdapat bilirubin di dalam urin atau tidak.



Bilirubin Penyebab

ikterus

peningkatan bilirubin hiperbilirubin

yang

tergolong

indirek.

indirek

prehepatik

Kelainan

maupun

direk.

akan

intrahepatik Kelainan

menyebabkan

dapat

berakibat

posthepatik

dapat

meningkatkan bilirubin direk. 

Aminotransferase dan alkali fosfatase



Tes serologi hepatitis virus IgM hepatitis A adalah pemeriksaan diagnostik untuk hepatitis A akut. Hepatitis B akut ditandai oleh adanya HBSAg dan deteksi DNA hepatitis B.



Biopsi hati Histologi hati tetap merupakan pemeriksaan definitif untuk ikterus hepatoseluler dan beberapa kasus ikterus kolestatik (sirosis biliaris primer, kolestasis intrahepatik akibat obat-obatan (drug induced).

Pemeriksaan pencitraan Pemeriksaan pencitraan sangat berharga ubtuk mendiagnosis penyakit infiltratif dan kolestatik. USG abdomen, CT Scan, MRI sering bisa menemukan metastasis dan penyakit fokal pada hati. Endoscopic Retrograd Cholangiopancreatography

(ERCP) dan PTC (Percutans Transhepatic Colangiography). ERCP merupakan suatu

perpaduan

antara

pemeriksaan

endoskopi

dan radiologi untuk

mendapatkan anatomi dari sistim traktus biliaris (kolangiogram) dan sekaligus duktus pankreas (pankreatogram). ERCP merupakan modalitas yang sangat bermanfaat dalam membantu diagnosis ikterus bedah dan juga dalam terapi sejumlah kasus ikterus bedah yang inoperabel. Di samping itu kelainan di daerah papila Vateri (tumor, impacted stone) yang juga sering merupakan penyebab ikterus bedah dapat terlihat jelas dengan teknik endoskopi ini.

Sumber : -

Setiati, S., dkk, 2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi IV. Interna Publising : Jakarta

-

FK UNHAS, 2018, Penuntun CSL Sistem Gastroenterohetpaologi, Makassar.

-

Irwana, O., 2009, Ikterus, Pekanbaru Riau, Files of DrsMed – FK UR

Related Documents


More Documents from "Hidayatullah bin H.Te'an"