Lampiran Sap Sadari.docx

  • Uploaded by: Theresia Purba
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Lampiran Sap Sadari.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,297
  • Pages: 9
SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Bahasan

: Kanker Payudara

Sub Pokok Bahasan

: Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

Sasaran

: Remaja

Tempat

: Balai Desa Suka Raya

Hari/Tanggal

: Jumat / 16 Maret 2018

Waktu

: 60 menit

A. Tujuan 

Tujuan Umum Peserta penyuluhan dapat melakukan deteksi kanker payudara dengan SADARI



Tujuan Khusus Peserta penyuluhan mampu menjelaskan : 1. Pengertian dari SADARI 2. Tujuan SADARI 3. Manfaat SADARI 4. Teknik-tekni SADARI

B. Metode Pelaksanaan Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, demonstrasi.

C. Media 1. Laptop 2. Leaflet

D. Strategi Pelaksanaan No 1.

Waktu 3 menit

Tahap Pembukaan

Kegiatan - Memberikan salam kepada peserta - Memperkenalkan diri - Menjelaskan maksud dan tujuan - Menyebutkan materi pokok

- Membagikan leaflet 2.

20 menit

Pelaksanaan

- Menggali pengetahuan peserta tentang SADARI - Menjelaskan materi - Mendemonstrasikan cara SADARI - Memberikan

kesempatan

kepada

peserta

untuk

bertanya - Melakukan evaluasi kepada peserta dengan mengulas materi yang telah disampaikan - Meminta peserta untuk mendemonstrasikan kembali cara melakukan SADARI 3.

2 menit

Penutup

- Menyimpulkan materi - Menutup kegiatan - Memberikan salam

E. Materi Terlampir

Lampiran A. SADARI SADARI adalah pemeriksaan payudara sendiri yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kanker payudara pada wanita. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan cermin dan dilakukan oleh wanita yang sudah menstruasi. Pemeriksaan payudara sendiri dilakukan se- tiap 1 bulan sekali dan dapat menjadi instrumen bagian penting dari perawatan kesehatan, yang dapat melindungi perempuan dari resiko kanker payudara dan merupakan penapisan yang efektif untuk mengetahui lesi payudara. Pemeriksaan payudara sendiri dapat dilakukan hari ke – 5 dan ke – 10 dari siklus menstruasi, dengan menghitung hari pertama haid sebagai hari pertama karena pada masa itu retensi cairan minimal dan payudara dalam keadaan lembut, tidak keras, membengkak sehingga jika ada pemebengkakan akan lebih mudah ditemukan ( Mulyani, 2013). Indikasi utama SADARI adalah untuk mendeteksi terjadinya kanker payudara dengan mengamati payudara dari depan, sisi kiri dan sisi kanan, apakah ada benjolah, perubahan warna kulit, puttting berisik dan pengeluaran cairan atau nanah dan darah (Olfah dkk, 2013). Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pengembangan kepedulian seorang wanita terhadap kondisi payudaranya sendiri. Tindakan ini dilengkapi dengan langkahlangkah khusus untuk mendeteksi secara awal penyakit kanker payudara. Kegiatan ini sangat sederhana dan dapat dilakukan oleh semua wanita tanpa perlu merasa malu kepada pemeriksa, tidak membutuhkan biaya, dan bagi wanita yang sibuk hanya perlu menyediakan waktu selama kurang lebih lima menit. Tidak diperlukan waktu khusus, cukup dilakukan saat mandi atau pada saat sedang berbaring. SADARI sebaiknya mulai dilakukan saat seorang wanita telah mengalami menstruasi. Tingkat sensitivitasnya (kemampuannya untuk mendeteksi kanker payudara) dalah sekitar 20-30% (Nisman, 2011).

B. Manfaat SADARI 1. Dapat mendeteksi adanya tumor dalam ukuran kecil. 2. Dapat mendeteksi adanya kanker payudara stadium dini. 3. Dapat mencegah penyakit kanker payudara. 4. Dapat menemukan adanya kelainan pada payudara. 5. Dapat menurunkan angka kematian wanita akibat kanker payudara

C. Waktu pemeriksaan SADARI 1. Usia 20 tahun melakukan SADARI setiap 3 bulan sekali. Wanita usia 20 tahun dianjurkan melakukan SADARI selama 3 bulan sekali agar kanker dapat terdeteksi secara dini. Jika ada benjolan atau hal-hal yang mencurigakan segeralah menghubungi dokter. 2. Usia 35-40 tahun melakukan mamografi. 3. Di atas 40 tahun melakukan check-up pada dokter ahli. 4. Lebih dari 50 tahun check-up rutin dan mamografi setiap tahun.

D. Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri 1. Buka baju dan tanggalkan pakaian-bra Anda dan berdiri tegak di depan cermin dengan kedua lengan lurus ke bawah. Perhatikan ada-tidaknya perubahan ukuran dan bentuk dari payudara Anda, seperti lekukan atau kerutan dari kulit. 2. Melihat Perubahan di Hadapan Cermin. Lihat pada cermin, bentuk dan keseimbangan bentuk payudara (simetris atau tidak), perubahan puting susu, serta kulit payudara didepan kaca. Cara melakukan: 

Berdiri Tegak didepan cermin -

Posisi kedua lengan lurus ke bawah disamping badan.

-

Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Normal jika ukuran satu dengan yang lain tidak sama.

-

Kemudian, perhatikan juga bentuk puting dan warna kulit. Apakah payudara berkerut, cekung ke dalam, atau menonjol ke depan karena benjolan. Puting yang berubah posisi di mana seharusnya menonjol keluar, malahan tertarik ke dalam, dengan warna memerah, kasar, dan terasa sakit.



Kedua tangan diangkat -

Tangan diangkat diatas kepala. Dengan maksud untuk melihat retraksi kulit, perlekatan tumor terhadap otot atau fascia dibawahnya atau kelainan pada kedua payudara. Kembali amati perubahan yang terjadi pada payudara Anda, seperti perubahan warna, tarikan, tonjolan, kerutan, perubahan bentuk puting atau permukaan kulit menjadi kasar.



Berdiri tegak didepan cermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.



Menegangkan otot-otot bagian dada dengan memegang pinggang / tangan menekan pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah axilla. Lalu perhatikan apakah ada terjadi perubahan pada bentuk payudara. Masih dengan posisi demikian, bungkukkan badan dan tandai apakah ada perubahan yang mencurigakan perubahan atau kelainan pada bagian puting.



Angkat lengan kiri. Basahi telapak tiga jari tengah tangan kanan dengan body lotion, telusuri payudara kiri. Rabalah dengan tekanan mantap dengan menggerakkan jari-jari tangan secara memutar (membentuk lingkaran kecil) mulai dari tepi luar payudara lalu bergerak ke arah dalam sampai ke puting susu, dari tulang clavicula kearah payudara bawah (arah vertikal), atau dari arah ketiak menuju dada bagian tengah (arah horizontal). Rasakan setiap benjolan atau massa di bawah kulit.



Putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap tempat. Berawal dari bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara dengan memperhatikan benjolan yang luar biasa. Buatlah sekurang-kurangnya tiga putaran kecil sampai ke puting payudara. Lakukan sebanyak 2 kali. Sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola mammae. Tekanan payudara memutar searah jarum jam dengan bidang datar dari jarijari Anda yang dirapatkan. Dimulai dari posisi jan 12.00 pada bagian puting susu.



Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara Anda untuk melihat adanya cairan abnormal dari puting payudara.



Letakkan tangan kanan Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda ke samping dan rasakan ketiak Anda dengan teliti, apakah teraba benjolan abnormal atau tidak.

3. Saat mandi 4. Berbaring

E. Hal-hal yang harus dilakukan jika menemukan benjolan Pertama sadarilah bahwa upaya SADARI yang kita lakukan adalah untuk melakukan deteksi dini- sangat awal-sehingga kita punya harapan besar bahwa masalah yang kita temui adalah masalah yang ringan, bisa diobati, dan penyembuhannya dapat dilakukan dengan baik. Yang kedua adalah berusahalah untuk tenang jika menemukan benjolan. Jangan berusaha memijat-mijat benjolan tersebut karena pemijatan tidak akan membuat benjolan menegecil, sebaliknya justru dapat membuat masalah menjadi lebih berat jika benjolan ini merupakan masalah atau penyakit. Yang ketiga adalah segera konsultasikan dengan dokter yang tepat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. a.

Mammografi Mammografi merupakan proses pemeriksaan payudara manusia menggunakan sinar-X dosis rendah (umumnya berkisar 0,7 mSv). Melalui pemeriksaan

Mammografi, angka kematia karena kanker payudara dapat diturunkan sampai 30%. Metode mammografi, sinar X yang dipancarkan sangat kecil, sehingga metode ini relatif mudah. Mammografi merupakan suatu tes yang aman yang bertujuan untuk melihat adanya masalah pada payudara wanita. b.

Biopsi Suatu tes untuk mengambil sejumlah kecil jaringan dari benjolan dan daerah sekitar benjolan. Jaringan tersebut dikirim ke laboratorium untuk dilakukan tes, dicari adanya perubahan-perubahan yang menunjukkan adanya kanker. Benjolan atau perubahan yang ditemukan pada payudara dapat bersifat jinak (bukan kanker) atau ganas (kanker) dan jika kanker payudara dapat lebih dini maka wanita kemungkinan bertahan dari penyakit ini lebih baik serta banyak terapi untuk kanker payudara.

c. Mammogram diagnostik dilakukan ketika seorang wanita memiliki gejala-gejala kanker payudara atau terdapat benjolan di payudara dan mammogram ini memakan waktu lebih lama karena gambar yang diambil juga lebih banyak. d.

Mammogram digital untuk mengambil gambaran elektronik payudara dan menyimpannya langsung di komputer. Penelitian terbaru tidak menunjukkan bahwa gambaran digital lebih baik dalam menemukan kanker dibandingkan film Sinar X.

F. Daftar Pustaka http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/52137/Chapter%20II.p df?sequence=4 Pjj kemenkes Modul Praktikum Kesehatan Reproduksi dan KB “Pedoman Praktek Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). (https://www.slideshare.net/pjj_kemenkes/pedoman-praktikum-1)

Related Documents


More Documents from ""