KURSI HANGAT Karya: AyEx “TiLaR” Merebean PROLOG: Rezim kekuasaan saat ini memang banyak menuntut orang untuk berbuat dan mengerjakan sesuatu demi orang lain yang nota bene kepentingan orang banyak. Kepentingan rakyat terkadang menjadi alasan utama seseorang yang menginginkan tampuk kekuasaan, untuk mendapatkan kekuasaan tersebut! Entah itu sebuah kebijakan yang sungguh bijak ataukah kebijakan yang sungguh picik… entahlah! Namun kesemuanya menjadi sebuah doktrin yang terlihat wajar di mata khalayak ramai, jika seseorang menjadi seorang pemimpin dengan embelembel demi kepentingan rakyat banyak dan suara rakyat terbanyak ada ditangannya. Sungguh paradigma yang terlihat wajar…. (stage berisi kursi yang ditutupi kain. gambaran suasana hening, seorang pengemis duduk sendiri mengamati kursi itu pengemis yang satu tidur di pojokan…peloper koran berjalan sambil menjajakan koran sambil melihat ke kursi itu juga,) Godril : “ He…alah! Hidup kok jalannya cuman kaya gini! Meh madang susah…meh sugih juga susah! Jangankan sugih! Punya duit tik aja harus nunggu orang lewat ngasih recehan! Gendeng tenan!! Jane ki ada aturan to kalo gak salah lho! Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara! Tapi mana buktine? Padahal yen nyalon jadi pemimpin dulu punya janji yang oke-oke! Mengatas namakan rakyat banyak tapi mana buktine? Dunia gak tambah nyaman malah tambah runyam! Dobleh : (bangun tidur) Huuuuaaaaahhhh!! penak tenan tidurku! Sampe-sampe lalat aja gak pake permisi masuk kemulutku! Asem tenan! Selamat siang duhai sang mentari! Sungguh panas engkau mencubiti tubuhku! Hingga aku terjerembab dalam kekeringan. Alias ngelak aku je! Godril mana ya? Sapa tau dia bisa selesaikan masalah kekeringan di kerongkonganku! We lah itu dia malah dlongap-dlongop rak karuan bentuke! Dril…Dril…kamu punya banyu rak? Ngelak ki!
Godril : „ Ada apa bleh? Bangun-bangun kaya orang di sunat kerongkongannya? Kamu sakit po piye? Dobleh : „ Ora sam! Aku ki ngelak! Tidur enak-enak…malah digugah lalat yang gak tau sopan nylonong masuk mulutku! Kamu punya air ndak? Selak mati kekeringan ki! Godril : „Lha iya kamu tidur cangkeme kaya jalan tol! Coba yen mulutmu dikasih rambu-rambu LALAT DILARANG MASUK lak ya lalat gak masuk tapi tikus…jangkrik…asu yang nylonong ! Dobleh : woooo lha asu! Mana airmu aku minta! Ntar kalo aku dapat deposit uang tak belikan lagi! Godril : “Nyoh ki lho! Tapi..ngomong-ngomong masalah air…katane tariff air naik yo? Edan tenan sekarang apa-apa naik! Bisa-bisa kita gelandangan tidur sini juga ditarik tariff nggelandang kan susah! Dobleh : “ Heh drill bapak-bapak yang ngurusi air itu mau naikin air ato tidak toh bukan urusan kita! Lagian mereka naikin air juga pasti udah mikir berkali-kali dan mungkin perubahan seperti itu memang perlu terjadi! Jadi mbok jangan sok nentang kaya orang-orang itu! Kalo memang perubahan perlu terjadi….ya kita tunggu ada hasilnya gak perubahan itu! Minimal efek positiflah dari semua itu! Ya to? Godril : “ Halah dok tau kowe kuwi! Tapi ngomong-ngomong kamu liat gak benda yang dibungkus itu? Kenapa dari jaman ke jaman kok jadi perdebatan dan perebutan? Orang datang gantian nglihat dengan takjub! Aku jadi penasaran deh!“ Dobleh : „Lha embuh! Selama aku di sini sebagai gelandangan sukses aja belum pernah liat apa sing dibungkus kuwi! Yang aku tahu…banyak penggede yang berurusan dengan benda itu! Keramat kali ya? Ato pesugihan ya Dril ya? Coba tak sentuhe!! Herlambang : “ ha..ha…ha… sudah dekat waktunya aku akan menjadi seorang pemimpin! Bermacam-macam langkah telah aku jalani! Tinggal hari inilah yang menjadi penentuan. Akan aku torehkan tinta emas kemahsyuran metode kepemimpinanku
pada rakyat banyak! Asalkan aku bisa pengaruhi rakyat banyak pastilah kau yang akan dipercaya oleh mereka untuk menjadi pimpinan mereka! Kan kusebarkan bunga tujuh rupa ini agar semakin kuat aura pemimpinku” Godril : “ Heh bleh…sapa itu! Orang berpakaian rapi…baju putih kaya pakne duloh yang katane orang pinter kejiwaan itu? Dokter apa orang gila ya? Dating-dateng langsung cekakakan! Ngomong yang aku rak mudeng parake! Dobleh : “ Dril…itu kayake orang yang biasa memuja benda itu! Entah waras apa gak aku juga rak ngerti! Mbuh kita liat aja apa jadine nanti! Yo kita nyangkruk di pinggiran situ! Herlambang : “ Heh kalian berdua sini!” (dobleh dan godril nengok hola-holo) iya kalian itu! Dasar bodoh! Ya aku manggil kalian! Godril : “ Wah tenan to dril! Pasti orang ini gak waras! Ayo kita ngacir aja! Dobleh : “ Sik to sam! Sapa tau dia ngasih duit ato apa kan lumayan buat deposit hari ini! Ya pak kami datang!” Herlambang : “ Heh kalian! Tahu gak apa isi benda yang terbungkus ini? Godril :” Maaf tuan…! Saya tidak tahu perihal benda itu! Yang saya tahu banyak orang yang menyanjung dan memberi sesaji benda itu! Dan kelihatannya benda itu sangat berarti untuk mereka! Dobleh : “ Betul bos! Seumur-umur belum pernah saya ngliat bentuknya! Cuma berita-berita orang saja yang mengatakan benda itu sangat berharga dan mempunyai kekuatan tertentu! Ngapain juga kami mikir barang yang kami gak tahu tetek bengeknya! Kuwalat malah remuk! Ya to drill! Herlambang : “ Nah…kalian belum tahu to? Makanya saya datang karena saya ingin kasih tahu kalian!
Agni : “ Wahai engkau sang pemberi kekuasaan…aku dating ingin menyanjung dan memohon kekuatanmu!” Dobleh : “ Weee lah… ada orang aneh lagi dating! Piye to bleh! Tambah meneh orang anehnya! Agni : “ Heh kalian semua! Apa yang kalian lakukan di tempat keramat ini? Dasar manusia tidak tahu sopan santun! Salah melangkah kuwalat kalian! Benda ini hanya aku yang boleh untuk memujanya! Karena aku datang untuk melayani kaum lemah! Herlambang : “ Maaf saudara! Siapakah gerangan anda yang datang bagaikan kutu loncat yang tidak mengerti tata krama! Dobleh : “ (mendekati Herlambang) Heh mas…jadi memberi tahu kami gak? Eee… malah dicuekin! Dasar tahu gembus! Tampang oke…tapi mlempem! Agni :“ kutu loncat?? Baiklah saya akan memperkenalkan diri saya! Saya ini Agni…calon pemimpin dan pelayan untuk tempat ini! Dan aura kewibawaanku yang kan membawaku menjadi pemimpin dunia! Herlambang : „ Heh pemimpin katamu? Sesering apa kamu datang ketempat ini? Hingga saudara pikir saudara saja yang mampu memimpin dunia? Kekuatan apa yang anda bawa hah? Agni : „ Aku datang membawa warta keselamatan! Siapa yang mau mendukungku dia akn terselamatkan! Dan pelayananlah yang menjadi kekuatan kepemimpinanku!” Herlambang : “ Ha..ha..ha.. pelayanan?? Saudara datang ingin jadi pelayan atau pemimpin? Kalau saudara dating ingin melayani mending ke toko dan jadikan diri anda pelayan toko! Ha..ha..ha..! Agni : “ Demi nama Tuhan dan rakyat engkau sungguh manusia yang ambisius! Tak mengerti arti melayani sesama!
Herlambang : Persetan dengan melayani! Apa benar saudara ikhlas melayani tanpa pamrih? Mana ada jaman sekarang orang memberikan sesuatu tanpa pamrih? Sang juruselamat saja mengorbankan diri untuk pamrih agar manusia mau bertobat ya to? Dobleh : “ Badalah…kok malah engkel-engkelan? Dril.. aku jadi tambah penasaran! Jane apa to benda itu? Kok orang-orang ini pada ngotot rebutan? Godril : “ Lha embuh to ya? Kowe takon aku lha aku takon karo sopo? Iya-ya…kok malah jadi berdiri tegang? Dobleh : „ Heh bersi tegang! Bukan berdiri tegang! Dasar manusia sok tahu! Agni :“ Benar apa katamu! Tapi apa salah jika orang inginkan sesuatu atas pengorbannannya? Lalu siapakah bung ini? Dilihat dari tampang bung bukan orang kere kaya mereka!(nunjuk pengemis) perihal apa yang membuat bung datang kemari? Herlambang :“ Aku adalah calon tunggal pemilik benda ini! Akulah Herlambang, ahli jiwa dan mempengaruhi orang! Karena orang-orang telah terpengaruh dengan kata-kataku! Pengaruhlah kekuatanku!“ Agni :“ jadi…anda juga menginginkan benda ini? Tidak bisa benda ini hanyalah aku yang berhak memiliki bukan bung! Karena dengan semangat pelayanan orang akan takluk! Herlambang :“ Enak saja bung ini! Tidak bisa! Akulah pemilik tunggalnya! Agni :“ aku… Herlambang :“ Aku…!!! (terjadi tarik menarik benda yang terbungkus hingga pengemis menghentikan tarik menarik itu) Dobleh :“ Heh…stop…stop…hooop…hoop!! tenang…tenang… kalem dong! Jane masalahnya itu apa to? Kok pake rebutan?
Herlambang : „ Diam kau rakyat kecil! Ini hanyalah urusan orang-orang terkuat di wilayah ini!” Dobleh :” hee..alah malah kena semprot! ?? saya kan Cuma bertanya to? Jane apa to ini? Benda dibungkus kain kok malah jadi rebutan? Agni :“ Aku tidak tahu benda apa ini! Yang aku tahu hanya dengan inilah aku bisa berkuasa! Herlambang :“ Benar…hanya dengan benda yang terbungkus kain merah inilah jalan orang menjadi penguasa dunia!“ Godril :“ Lha iya…mbok kalian juga agak transparan kepada rakyat kecil seperti kami…biara rakyat juga ngerti visi misi anda sekalian dan tujuan anda sekalian memperebutkan benda ini!“ Herlambang :“ Persetan dengan kalian!! Yang penting aku harus mendapatkan benda ini! Karena benda ini sangat berarti untuk kelangsungan banyak orang! Agni : „ Benar! Kalian rakyat kecil tinggal tunggu saja hasilnya nanti! Yang penting ayo dukung aku merebut benda ini! Nanti akan aku jelaskan dan aku berikan pelayananku pada kalian semua rakyat kecil! Godril :“ halah kami sudah bosan dengan janji! Masak hanya janji dimulut saja? Toh kalian ada atau tidak, tidak akan ada pengaruhnya bagi kami! Hidup kami tetep aja kaya gini ya to? Silahkan rebutan saja! Kami rakyat mah hanya bisa melihat dan merasakan hasil rebutan itu! (Tiba-tiba datanG pendukung keduanya dan ikut tarik menarik) Epilog: Hasil akhir adalah titik awal jika anda ingin tetap berjuang dan anda adalah seorang pejuang! Berebut kekuasaan memang sering terjadi dalam setiap sudut kehidupan! Silih berganti kepemimpinan adalah sesuatu hal yang wajar adanya! Tetapi adakah janji yang terucap dari seorang calon pemimpin akan terwujud seperti yang pernah ia janjikan? Ataukah hanya isapan
jempol saja? Menduduki kursi kepemimpinan memanglah hangat untuk tujuan pribadi! Namun apakah bisa terjadi…seorang yang duduk di kursi itu menghangatkan jiwa raga rakyat seperti kami? Kami tidak butuh janji…tapi kami butuh bukti! Itu mungkin sedikit teriakan hati nurani kami untuk menjadi tali kekang kereta kuda kepemimpinan anda! Dan kisah ini tercipta hanyalah semata-mata untuk mendedikasikan aspirasi kami rakyat kecil agar kalian para pemimpin ingat visi misi dan bukti untuk kami nikmati! Dan akhir cerita ini…tak akan mungkin pernah berakhir selama kursi hangat itu tetap ada! Kursi hangat…tetaplah akan menjadi kursi hangat yang diperebutkan! Dan kami…tetaplah menjadi sebagian kecil dari kursi hangat itu jika anda masih peduli dengan kami!