KORAN TEMPO › Print Article
Page 1 of 1
Edisi 05 Mei 2009
Pemimpin Redaksi Sulut Minta Polisi Gunakan UU Pers JAKARTA -- Pemimpin Redaksi Media Sulut Doan Tagah meminta aparat penegak hukum menggunakan Undang-Undang Pers untuk menyelesaikan sengketa pemberitaan. "Akan jadi apa nanti kalau setiap laporan ke polisi menggunakan KUHP," kata Doan kepada Tempo akhir pekan lalu. Doan menyatakan polisi telah menetapkan dirinya sebagai tersangka pencemaran nama baik. Penyidik, Doan melanjutkan, akan segera menyerahkan berkas penyidikannya ke kejaksaan. "Kami harap penegak hukum menggunakan Undang-Undang Pers," ujarnya. Polisi menetapkan Doan sebagai tersangka setelah Wali Kota Manado Jimmy Rimba Rogi melaporkannya dengan tuduhan pencemaran nama baik. Jimmy tersinggung atas pemberitaan Media Sumut pada 19 Desember 2008. Dalam pemberitaan itu disebutkan Jimmy depresi setelah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Doan mengatakan Jimmy tidak pernah menyampaikan keberatan atas pemberitaan tersebut. “Dia tak menggunakan hak jawabnya,” kata dia. Jimmy langsung melaporkannya ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. “Harusnya dia mengajukan hak jawab.” Menurut Doan, ajudan Jimmy mengatakan bosnya depresi. “Petugas yang jaga juga menyataka dia depresi,” kata dia. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Ajun Komisaris Besar Beny Bella menyatakan pihaknya tetap menjadikan Doan sebagai tersangka dalam kasus pencemaran nama baik. “Doan Taga tetap kami jadikan tersangka,” kata Beny. Doan dinilai melanggar Pasal 207 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. SUTARTO | CHRISTOPEL PAINO | ALI ANWAR
http://www.korantempo.com/korantempo/cetak/2009/05/05/Nusa/krn.20090505.164409.id.htm ... 5/11/2009