Koran Tempo 15feb09 Bl A3 Gempa Korban Gempa Bertahan Di Perbukitan

  • Uploaded by: lp3y.org
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Koran Tempo 15feb09 Bl A3 Gempa Korban Gempa Bertahan Di Perbukitan as PDF for free.

More details

  • Words: 302
  • Pages: 1
KORAN TEMPO › Print Article

Page 1 of 1

Edisi 15 Februari 2009

Korban Gempa Bertahan di Perbukitan Jakarta -- Ribuan pengungsi korban gempa di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, hingga kemarin masih bertahan di perbukitan. Mereka masih cemas karena gempa susulan terus terjadi. Sekretaris Daerah Kabupaten Talaud Frans Ch. Udang meminta masyarakat tidak khawatir dan kembali ke rumah masing-masing karena intensitas gempa susulan tidak terlalu besar. "Tidak ada bahaya tsunami," ujarnya kepada Tempo kemarin melalui sambungan telepon. Kamis dinihari lalu, gempa dahsyat berkekuatan 7,4 skala Richter menghantam kawasan di sekitar Kepulauan Talaud. Badan Meteorolo sempat mengidentifikasi adanya potensi tsunami, tapi kemudian peringatan itu dicabut. Ancaman itu membuat 84 ribu penduduk mengungsi. Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Priyadi Kardono mengatakan, hing kemarin sore, terjadi gempa susulan sebanyak tiga kali, tapi intensitasnya semakin kecil. "Sebelumnya cukup sering," kata dia. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat kekuatan gempa susulan itu 5-5,7 skala Richter. Pusat gempa berada di kedalaman 10 hingga 58 kilometer dan berjarak sekitar 100 kilometer dari Melonguane, Talaud. Gempa susulan ini tidak menimbulkan kerusakan parah. Namun, beberapa rumah yang sebelumnya sudah retak menjadi semakin rusak. Semuanya ada sekitar 1.220 bangunan rusak akibat gempa pada Kamis lalu. Perinciannya: 597 rusak berat, 326 rusak sedang, dan 297 rusak ringan. Bangunan yang rusak terdiri atas rumah penduduk, sekolah, rumah sakit, dan kantor pemerintahan. Menurut Priyadi, pemerintah sudah mengucurkan bantuan sekitar Rp 200 juta untuk memperbaiki rumah penduduk. Setiap keluarga mendapat bantuan Rp 150-500 ribu. Untuk sementara, kerugian ditaksir hingga Rp 190 miliar. Namun, jumlahnya masih terus dihitung. "Kami sudah mengirim tim reaksi cep mungkin laporannya baru diketahui besok (hari ini)," kata Priyadi. Frans menambahkan, pengiriman bantuan masih terhalang cuaca buruk. Hujan terus mengguyur kawasan ini dalam empat hari terakhir DEWI RINA | TITIS SETIANINGTYAS | REH ATEMALEM SUSANTI

http://korantempo.com/korantempo/cetak/2009/02/15/headline/krn.20090215.156873.id.html 2/17/2009

Related Documents