Pekerjaan kontrol Kontrol 1. Pasca tindakan bedah mulut
2. Infeksi 3. Trauma 4. Pasca rujukan dari dokter spesialis
Pedoman umum pengisian status kontrol Kontrol … hari … Menggunakan SOAP S: anamnesa: Keluhan utama, riwayat penyakit (perjalanan penyakit
membaik
atau menyembuh), riwayat pengobatan, efek samping pengobatan O: pemeriksaan klinis Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi Keadaan umum, vital sign(T, N, RR, t) Keadaan regional Ekstra oral: regio pemeriksaan ….. I:
pembengkakan/mass,
ukuran,
batas,
permukaan,
ukuran,
batas,
permukaan
batas,
permukaan,
batas,
permukaan,
warna P:
pembengkakan/mass,
konsistensi, suhu, nyeri tekan Intra oral: regio pemeriksaan ….. I:
pembengkakan/mass,
ukuran,
warna, gigi karies/sisa akar P:
pembengkakan/mass,
ukuran,
konsistensi, suhu, nyeri tekan, gigi goyang/tidak Bila ada hasil pemeriksaan lab/ PA/foto rontgen A: assessment P: planing
dicatat
1. Kontrol pasca tindakan bedah mulut -
kontrol I hari 1: Tujuan: mencari ada tidaknya komplikasi immediate (perdarahan, parestesi nervus sensoris, alergi/efek samping
obat) Anamnesa: keluhan, perdarahan, parestesi, alergi/efek samping obat Planing: bila keadaan luka bersih: tidak ada tindakan observasi bila keadaan luka kotor ulasi PZ terapi dilanjutkan instruksi menjaga oral hygiene kontrol hari 4 –
Kontrol II hari 4: Tujuan: mencari ada tidaknya tanda-tanda infeksi sekunder Anamnesa: trend symptom
Sembuh Gangguan
penyembuhan
atau
Infeksi
(evaluasi Bengkak, nyeri, trismus, febris bertambah/berkurang
Planing: Penyembuhan: lanjutkan terapi Irigasi H2O2 dan PZ bila luka kotor Instruksi menjaga oral hygiene Kontrol hari 7 Bila infeksi +: rawat infeksi Dry socket: •
jaringan nekrotik diambil (dapat dilakukan dengan kuret dengan perlahan-lahan, tidak boleh dilakukan berlebihan,
hanya
untuk
mengambil
nekrotik, bukan jaringan yang sehat) •
Irigasi H2O2 dan PZ
•
Insersi alvolgyl
jaringan
•
Abses: tanda-tanda abses + (fluktuasi + punksi: pus +) •
–
Kontrol 2 hr kemudian Insisi + drainase
Kontrol III hari 7: Tujuan: mencari tanda-tanda infeksi sekunder Anamnesa dan tindakan idem kontrol hari 4, dengan tambahan aff jahitan
2. Kontrol infeksi kontrol I dilakukan hari 3 atau bila infeksi memberat kontrol bisa dilakukan sebelumnya Anamnesa: trend penyakit membaik atau memberat (pembengkakan, nyeri, trismus, febris) Bila membaik: terapi dilanjutkan, antibiotika 5 hari Jadwalkan tindakan definitif (ekstraksi atau odontektomi) Bila memberat: ganti antibiotika lain Rujuk ke IRD (tanda-tanda obstruksi jalan nafas atas +) 3. Kontrol trauma Kontrol I hari 3: idem dengan kontrol infeksi Anamnesa: nyeri, bengkak, obat Trend: infeksi sekunder Morbiditas tindakan Membaik Pemeriksaan klinis: keadaan pasien (EO dan IO), keadaan alat fiksasi Planing: bila kotor bersihkan alat dengan irigasi H2O2 dan PZ atau digosok dengan H2O2 Perbaiki kondisi alat fiksasi bila tajam atau longgar atau bila ada kontak gigi prematur Instruksi obat diteruskan instruksi menjaga oral hygiene Kontrol hari 7, minggu I, minggu II, bulan I
4.Kontrol pasca rujukan ke dokter spesialis Anamnesa: surat jawaban konsul Terapi yang sudah diberikan Lab terakhir kalau ada Pemeriksaan klinis: cross check keadaan pasien Planning: terapi definitif atau konsul ulang bila masih belum ada perbaikan