KONSEP TEORI DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DERMATITIS
Untuk memenuhi Tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah 2 Oleh: Doni Nurdiansyah Kelas Kasuari AOA0170847
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN KENDEDES MALANG PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Konsep Teori Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dermatitis”. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “Konsep Teori Dan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Dermatitis” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Malang, 11 Maret 2019
Penulis
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia mebungkus otot-otot dan organ dalam. Kulit berfungsi melindungi tubuh dari trauma dan merupakan benteng pertahanan terhadap bakteri. Kehilangan panas dan penyimpanan panas diatur melalui vasodilatasi pembuluh-pembuluh darah kulit atau sekresi kelenjar keringat. Organ-organ adneksa kulit seperti kuku dan rambut telah diketahui mempunyai nilai-nilai kosmetik. Kulit juga merupakan sensasi raba, tekan, suhu, nyeri, dan nikmat berkat jalinan ujung-ujung saraf yang saling bertautan. Secara mikroskopis kulit terdiri dari tiga lapisan: pidermis, dermis, dan lemak subkutan. Epidermis, bagian terluar dari kulit dibagi menjadi dua lapisan utama yaitu stratum korneum dan stratum malfigi. Dermis terletak tepat di bawah pidermis, dan terdiri dari serabut-serabut kolagen, elastin, dan retikulin yang tertanam dalam substansi dasar. Matriks kulit mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf yang menyokong dan memberi nutrisi pada epidermis yang sedang tumbuh. Juga terdapat limfosit, histiosit, dan leukosit yang melindungi tubuh dari infeksi dan invasi benda-benda asing. Di bawah dermis terdapat lapisan lemak subcutan yang merupakan bantalan untuk kulit, isolasi untuk pertahankan suhu tubuh dan tempat penyimpanan energi. Salah satu penyakit kulit yang paling sering dijumpai yakni Dermatitis yang lebih dikenal sebagai eksim, merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan. Dermatitis dapat terjadi karena bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis, terutama kulit yang kering. Umumnya eksim dapat menyebabkan pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit. Dermatitis tidak berbahaya, dalam arti tidak membahayakan hidup dan tidak menular. Walaupun demikian, penyakit ini jelas menyebabkan rasa tidak nyaman dan amat mengganggu. Dermatitis muncul dalam beberapa jenis, yang masing-masing memiliki indikasi dan gejala Dermatitis yang muncul dipicu alergen (penyebab alergi) tertentu seperti racun yang terdapat pada berbeda, antara lain dermatitis.
1.2
Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Apa definisi Dermatitis? Bagaimana etiologi dari Dermatitis? Bagaimana manifestasi klinik dari Dermatitis? Apa saja pemeriksaan penunjang dari Dermatitis? Bagaimana penatalaksanaan dari Dermatitis? Apa saja diagnosa keperawatan pada klien Dermatitis?
1.3
Tujuan Penulisan 1. Untuk menjelaskan tentang definisi dermatitis. 2. Untuk menjelaskan tentang etiologi dari dermatitis. 3. Untuk menjelaskan tentang manifestasi klinik dari dermatitis. 4. Untuk menjelaskan tentang pemeriksaan penunjang pada dermatitis. 5. Untuk menjelaskan tentang penatalaksanaan dari dermatitis. 6. Untuk menjelaskan tentang diagnosa keperawatan pada pasien dengan dermatitis.
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Definisi Dermatitis Eksim atau sering disebut eksema, atau dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan. Istilah eksim juga digunakan untuk sekelompok kondisi yang menyebabkan perubahan pola pada kulit dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian permukaan. Istilah ini diambil dari Bahasa Yunani yang berarti 'mendidih atau mengalir keluar’. (Mitchell dan Hepplewhite, 2005) Dermatitis adalah peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor eksogen atau faktor endogen, menimbulkan kelainan klinis berubah eflo-resensi polimorfik. (eritema, edema, papul, vesikel, skuama, dan keluhan gatal) (Adhi Juanda, 2010) Dermatitis atau lebih dikenal sebagai eksim merupakan penyakit kulit yang mengalami peradangan kerena bermacam sebab dan timbul dalam berbagai jenis, terutama kulit yang kering, umumnya berupa pembengkakan, memerah, dan gatal pada kulit. (Widhya, 2011)
2.2
Etiologi Dermatitis Penyebab dermatitis dapat berasal dari luar (eksogen), misalnya 1. Bahan kimia (detergen, asam, basa, oli, semen), 2. Fisik (sinar dan suhu), 3. Mikroorganisme (bakteri, jamur) Dapat pula dari dalam (endogen), misalnya dermatitis atopik. (Adhi, 2005) Sejumlah kondisi kesehatan, alergi, faktor genetik, fisik, stres, dan iritasi dapat menjadi penyebab eksim. Masing-masing jenis eksim, biasanya memiliki penyebab berbeda pula. Seringkali, kulit yang pecah-pecah dan meradang yang disebabkan eksim menjadi infeksi. Jika kulit tangan ada strip merah seperti goresan, kita mungkin mengalami selulit infeksi bakteri yang terjadi di bawah jaringan kulit. Selulit muncul karena peradangan pada kulit yang terlihat bentolbentol, memerah, berisi cairan dan terasa panas saat disentuh dan. Selulit muncul pada seseorang yang sistem kekebalan tubuhnya tidak bagus. Segera periksa ke dokter jika kita mengalami selulit dan eksim.
2.3
Manifestasi Klinik Dermatitis