Konsep Islam Dalam Komunikasi.docx

  • Uploaded by: Adinda Puspawidya M
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Konsep Islam Dalam Komunikasi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 970
  • Pages: 5
LEMBAR KERJA Mata Kuliah : Blok Komunikasi Keperawatan Materi : Konsep Islam dalam Komunikasi No

Keterangan

Nama :Adinda Puspawidya Maharani NIM : 20180320061

Pembahasan

:

Etika Komunikasi dalam Persfektif Islam

1.

Topik

2.

Al-Qur’an, hadits, :  shahih, text book keperawatan islam terkait topik

Allah Berfirman: “(Allah)Yang Maha Pengasih, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara”(Q.S AlRahman: 1-4)



Allah Berfirman: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklahmereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (QS. An-Nisa: 9)



Allah Berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman!. Bertaqwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, (QS. Al-Ahzab: 70)



Allah Berfirman: “Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.”(QS. An-Nisa: 63)



Allah Berfirman: “Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang lemah lembut,”(QS. Al-Isra’: 28)



Allah Berfirman: “maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.”(QS. Taha: 44)



Allah Berfirman: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau keduduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.”(QS. Al-Isra’: 23)

3.



Allah Berfirman: “Wahai istri-istri Nabi! Kamu tidak seperti perempuan-perempuan yang lain, jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk (melemah lembutkan suara) dalam berbicara sehingga bangkit nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik,”(QS.Al-Ahzab: 32)



Allah Berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) halhal yang jika diterangkan kepadamu, (justru) menyusahkan kamu. Jika kamu menanyakan ketika Al-Qur’an sedang diturunkan, (niscaya) akan diterangkan kepadamu. Allah telah memaafkan (kamu) tentang hal itu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.”(QS. Al.Ma’idah: 101)

Teori komunikasi menurut Islam selalu berhubungan Analisis topik : pada perintah dan larangan Allah SWT atau Al-Qur’an sesuai Al-Qur’an, dan Sunnah Nabi Muhammad saw. Pada dasarnya agama hadits shahih, text adalah sebagai arah dan petunjuk perilaku atau pesan book keperawatan agar manusia dapat berperilaku sesuai dengan perintah islam, text book dan larangan Tuhan. Dengan kata lain komunikasi kedokteran islam menurut ajaran agama sangat memedulikan etika yang disertai sanksi akhirat Al-Qur’an juga menyebut komunikasi sebagai salah satu fitrah manusia. Untuk mengetahui bagaimana manusia seharusya berkomunikasi. Al-Qur’an memberikan kata kunci seperti al-bayan sebagai kemampuan berkomunikasi. Selain itu, kata kunci yang dipergunakan adalah al-qaul. Dari al-qaul ini, Jalaluddin Rakhmat menguraikan prinsip, qaulan sadidan yakni kemampuan berkata benar atau berkomunikasi dengan baik. Dengan komunikasi, manusia mengekspresikan dirinya, dan mengembangkan kepribadiannya. Para pakar komunikasi sepakat dengan para psikolog bahwa kegagalan komunikasi berakibat fatal baik secara individual maupun sosial. Secara sosial, kegagalan komunikasi menghambat saling pengertian, kerja sama, toleransi, dan melanggar norma-norma sosial.. Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berbicara dengan qaulan sadidan, yaitu perkataan yang sopan tidak kurang ajar, perkataan yang

benar bukan yang batil. Jadi, Allah SWT memerintahkan manusia untuk senantiasa bertakwa yang dibarengi dengan perkataan yang benar. Kemudian Allah akan membalikkan amal kamu, mengampuni dosa kamu, siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya niscaya ia akan mencapai keberuntungan yang besar. Jadi, perkataan yang benar merupakan prinsip komunikasi yang terkandung dalam Al- Qur'an dan mengandung beberapa makna. Sebagai orang yang bijak bila berdakwah kita harus melihat situasi dan kondisi yang tepat dan menyampaikan dengan kata-kata yang tepat. Bila bicara dengan anakanak kita harus berkata sesuai dengan pikiran mereka, bila dengan remaja kita harus mengerti dunia mereka. Jangan sampai kita malah membuat mereka bingung karena tidak tepat sasaran . Gaya bicara dan pilihan kata dalam berkomunikasi dengan orang awam tentu harus dibedakan saat berkomunikas. Berbicara di depan anak TK tentu harus tidak sama dengan saat berbicara di depan mahasiswa. Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati. Karena siapapun pasti tidak suka apabila berbicara dengan orangorang yang kasar. Rasullulahsaja selalu bertutur kata dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang diucapkan dapat menyentuh hati siapapun yang mendengarnya. Orang-orang yang bersuara keras, membentak-bentak, sampai seperti akan pecah kerongkongannya, suaranya tidak enak didengar. Dan Allah SWT tidak menyukainya. Islam mengajarkan agar menggunakan komunikasi yang lemah lembut kepada siapapun. Dalam lingkungan apapun. Dengan menggunakan komunikasi yang lemah lembut, selain ada perasaan bersahabat yang masuk ke dalam hati pendengar, ia juga akan menjadi pendengar yang baik. .

4.

Kesimpulan

:

Berdasarkan bahasan di atas dapat diketahui bahwa komunikasi adalah hal penting dalam agama Islam dan islam mengajarkan agar setiap umatnya beretika secara islami dalam berkomunikasi. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya ayat-ayat yang berkaitan dengan etika

komunikasi, baik dalam Al-Qur’an maupun hadits. Islam sebagai wahyu yang diberikan oleh Allah mengajarkan kepada umatnya agar mampu berkomunikasi dengan baik sesuai dengan akidah yang telah diajarkanya dengan pedoman Al Qur’an sebagai pedoman. Sebab hanya manusialah satu-satunya makhluk yang oleh Allah berikan karunia untuk mampu berbicara. Dengan kemampuan tersebut manusia harus mampu dan dapat membangun suatu hubungan social dengan berkomunikasi. Dalam berkomunikasi Allah telah memberikan petunjuk bagi hambanya, agar dalam berkomunikasi mereka mampu menjalin komunikasi yang baik. Komunikasi yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dengan segenap prinsipprinsip didalamnya dan dengan etika-etika tertentu akan menjadikan komunikasi dapat membuat komunikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tujuan berkomunkasi dapat tercapai. 5.

Referensi

: 



Zaenal Muti’in Bahaf. (2009), Filsafat Umum. Serang: Keiysa Press. Djamarah. Syaiful & Sahri. (2004). Pola Komunikasi Keluarga Orang Tua dan Anak dalam Keluarga, Jakarta: PT. Rineka Cipta.



Abuddin Nata. (2010), Akhlak Tasawuf Jakarta: Rajawali Pers..



Muis dan Abdul Andi. (2001). Komunikasi Islami (Bandung: Remaja Rosdakarya.



Al-Qur’an

Related Documents


More Documents from "Eka L. Koncara"