KONSEP IBADAH DALAM ISLAM
PENGERTIAN IBADAH DASAR HUKUM IBADAH RUANG LINGKUP IBADAH
PRINSIP IBADAH URGENSI IBADAH HUBUNGAN ANTARA AQIDAH, IBADAH &
AKHLAQ
Pengertian ibadah ETIMOLOGI (LUGHATAN)
KATA AL-'ABDIYAH, AL-'UBÛDIYAH, AL-’UBÛDAH DAN AL'IBÂDAH BERASAL DARI SATU AKAR KATA YANG SAMA YAITU 'ABIDA YANG BERARTI TAAT ATAU TUNDUK (AL-THÂ’AH).[1] KATA AL-'UBÛDAH ATAU AL-'UBÛDIYYAH ADALAH BERMAKNA TUNDUK (AL-KHUDHÛ') DAN MERENDAH ATAU MENGHINAKAN DIRI (AL-DZULL).[2] KATA AL-'IBÂDAH, MENURUT MUHAMMAD AL-RÂZÎ, BERARTI KETAATAN.[3] KATA AL-TA’ABBUD BERARTI AL-TANASUK, ARTINYA MELAKUKAN PENGABDIAN.[4] [1] Abu Thahir al-Fairuz Abady. 2004. Al-Qamus al-Muhith, h. 320 [2] Muhammad ibn Abi Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah, h. 369. Sedangkan Abdul Qadir Ahmad Atha (2003) juga menyatakan bahwa yang dimaksud dengan al-ubûdiyyah adalah khudhû' (merendah) bagi hukum Allah sesuai dengan fitrah. Lihat Hadza Halal wa Hadza Haram, h. 38 [3] Muhammad ibn Abu Bakr ibn Abdul Qadir al-Razy. 1994. Mukhtar al-Shihhah, h. 369 [4] Ibid, h. 370
TERMINOLOGI (ISHTILAHAN)
امعُ ِلما َُ ال ِعبادَةُ ِه ِ ي إ ْسمُ ج لا ُ ي ِحبُّهُ هللا ُ َويَ ُْرضاهُ قَ ْو ان أ َ ُْو َخ ِفيُّا ا َُ لا َج ِليُّا ا َُك ُ َوفِ ْع BERBAGAI MACAM BENTUK AKTIVITAS MANUSIA YANG DICINTAI DAN DIRIDHAI ALLAH, BAIK BERUPA PERKATAAN MAUPUN PERBUATAN YANG DILAKUKAN SECARA TERANG-TERANGAN MAUPUN TERSEMBUNYI
Dasar Hukum ن ُِ لَّ أنَا فَاعْبد ْو ُ لَ إل ُهَ إ ُ ُلّ ن ْو ِحى إلَُْي ُِه أنَّه ُ ن َرس ْولُ إ ُْ ك ِم َُ ن قَ ْب ِل ُْ س ْلنا ِم ْ َوما َ أر
DAN TIDAKLAH KAMI UTUS RASUL SEBELUMMU MELAINKAN KAMI WAHYUKAN KEPADANYA BAHWA TIDAK ADA TUHAN MELAINKAN AKU, MAKA SEMBAHLAH AKU (AL-ANBIYA' [21]: 25). َّ اجتَنِب ْوا ت َُ الطاغ ْو ُ ن اعْبدُ ْوا ُِ َ لا أ ُ ل أ َّمةُ َرس ْو ُِّ َولَقَ ُْد بَعَثْنَا فِى ك ْ هللاَ َو DAN SUNGGUH TELAH KAMI UTUS PADA SETIAP UMAT ITU SEORANG RASUL YANG MENYERU MEREKA SUPAYA MENYEMBAH ALLAH DAN MENJAUHI THAGHUT (SESEMBAHAN SELAIN ALLAH). (AL-NAHL [16]: 36) ن ُْ َ ن ِر ْزقُ َو َما ا ِريْدُ ُا ُْ ن َما اُريْدُ ِم ْنه ُْم ِم ُِ لّ ِليَ ْعبد ْو ُس إ َُ اإل ْن َُّ َو َما َخلَ ْقتُ ْال ِج ِ ن َو ْ ي ن ُِ ط ِعم ْو DAN TIDAKLAH AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA MELAINKAN SUPAYA MENYEMBAH KEPADA-KU. AKU TIDAK MENGHENDAKI REJEKI DARI MEREKA DAN TIDAK PULA AGAR MEREKA MEMBERI-KU MAKAN. (AL-DZARIYAH [51]: 56-57)
Ruang Lingkup Ibadah Mahdhah
berarti peribadatan yang sudah ditetapkan tata cara serta aturanaturannya yang meliputi syarat, rukun, sunat dan hal-hal yang dimakruhkan serta membatalkan. Ibadah Ghairu Mahdhah adalah ibadah dalam pengertian yang luas karena tidak ditentukan tata cara atau aturannya secara baku sebagaimana halnya ibadah mahdhah
SYARAT
DISERTAI NIAT YG BENAR SEBAGAI BENTUK PENGABDIAN KEPADA ALLAH DILAKUKAN DENGAN BAIK DAN TEKUN DILAKUKAN DENGAN MENGIKUTI KETENTUAN DASAR AJARAN ALLAH & RASUL-NYA.
PRINSIP IBADAH MENJUNJUNG TINGGI KEMURNIAN
TAUHID IKHLAS KARENA ALLAH TUNDUK MENGIKUT (ITTIBA’) KEPADA SYAR’IAT ISLAM. KESEIMBANGAN JASMANI DAN ROHANI KEMUDAHAN DAN PENIADAAN BEBAN
URGENSI IBADAH IBADAH ADALAH WUJUD CINTA DAN BENTUK KEPATUHAN HAMBA
KEPADA AL-KHALIQ IBADAH MERUPAKAN IMPLEMENTASI RASA SYUKUR HAMBA KEPADA ALLAH IBADAH MEMBAWA HAMBA KEPADA KETENANGAN HIDUP (PIKIR, BATIN DAN MEMBERI KEPUASAN DARI DAHAGA SPIRITUAL DG JALAN YG BENAR) IBADAH ADALAH JALAN MEMULIAKAN DIRI SENDIRI IBADAH ADALAH UPAYA MENCARI CINTA ALLAH DAN TERLEPAS DARI MURKA-NYA.
HUBUNGAN ANTARA AQIDAH, IBADAH & AKHLAQ AQIDAH SEBAGAI BENTUK KEYAKINAN
TERHADAP KEBENARAN IBADAH SEBAGAI REALISASI & IMPLEMENTASI KEYAKINAN HAMBA AKHLAQ ADALAH BUAH DARI AQIDAH DAN IBADAH SEORANG HAMBA