Makalah_kurma.docx.docx

  • Uploaded by: Adinda Puspawidya M
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah_kurma.docx.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,306
  • Pages: 18
Makalah Pengelolaan Tanaman Buah

BUAH KURMA

OLEH :

MULIA SAPUTRI

1405101050063

NURUL FITRI RAMADHANI

1405101050058

JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2017

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW. Makalah ini di susun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Budidaya Buah Kurma”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangu. Terimakasih.

Banda Aceh, 4 Desember 2017

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1 1.2. Tujuan ............................................................................................................... 2 BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3 2.1. Sejarah Kurma ................................................................................................... 3 2.2. Klasifiksi Kurma ............................................................................................... 4 2.3. Kandungan Nutrisi Pada Kurma ....................................................................... 4 2.4. Manfaat Kurma ................................................................................................ 6 2.5. Budidaya Kurma ............................................................................................... 6 2.6. Kategori Kematangan Buah Kurma ................................................................. 10 BAB III. KESIMPULAN ...................................................................................... 13 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 14 SOAL DAN JAWABAN ....................................................................................... 15

ii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurma dalam bahasa (Arab: ‫تمر‬, Tamr; nama latin Phoenix dactylifera) adalah tanaman palma (Arecaceae) dalam genus Phoenix, buahnya dapat dimakan. Pohonnya berukuran sedang dengan tinggi sekitar 15-25 m, tumbuh secara tunggal atau membentuk rumpun pada sejumlah batang dari sebuah sistem akar tunggal. Daunnya memiliki panjang 3-5 m, dengan duri pada tangkai daun, menyirip dan mempunyai sekitar 150 pucuk daun muda; daun mudanya berukuran dengan panjang 30 cm dan lebar 2 cm. Rentangan penuh mahkotanya berkisar dari 6-10 m. Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Peneliti pangan menyebut kurma adalah makanan yang hampir ideal yang menyediakan nutrisi esensial secara lengkap dengan manfaat kesehatan. Bahkan berpotensi sebagai makanan terbaik di masa depan. Pohon kurma mempunyai daya adaptabilitas yang tinggi. Pohon betina kurma mudah kawinan dengan 'siapa saja' maka tidak mengherankan kalau varietas kurma sampai saat ini dapat mencapai 1000 varietas lebih. Mirip manusia Indonesia yang bersuku-suku dengan kekhasan sendiri tetapi tetap satu bangsa, Bhineka Tunggal Ika. Maka kurma juga mempunyai kebhinekaan namun tetap tunggal sebagai kurma yang super food. Buah kurma dikelompokan menjadi tiga golongan utama yaitu: lunak (contohnya 'Barhee', 'Halaw', 'Khadrawy', 'Medjool'), semi-kering (contohnya 'Dayri', 'Deglet Noor', 'Zahidi') dan kering (contohnya 'Thoory'). Kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh), rutab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari). Pohon kurma dapat berbuah setelah ditanam selama 4 sampai 7 tahun dan bisa dipanen ketika telah berusia 7 sampai 10 tahun. Pohon kurma yang telah dewasa bisa menghasilkan 80-120 kg (176-264 lb) buah kurma pada setiap musim panennya. Agar mendapatkan buah yang berkualitas untuk bisa dipasarkan, tandan kurma harus

1

ditipiskan dan dibungkus atau ditutup sebelum matang supaya buahnya bisa tumbuh menjadi lebih besar dan terlindungi dari cuaca dan hama, seperti burung. 1.2. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini untuk melengkapi nilai tugas dari mata kuliah pengelolaan tanaman buah. Diamana tulisan ini akan menjelaskan tentang morfologi, cara budidaya dan kandungan nutrisi pada kurma.

2

BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Sejarah Pohon Kurma Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah dari tanaman dari keluarga Arecaceae yang memiliki biji dengan satu lembaga (monokotil). Tanaman ini diduga berasal dari dataran Mesopotamia, Palestina atau sekitar Afrika bagian Utara (Maroko) sekitar 4000 tahun sebelum Masehi dan tersebar ke kawasan Mesir, Afrika Asia Tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Menurut ceritera Yunani kuno, asal muasal nama latin dari kurma (Phoenix) adalah mitologi burung api yang perkasa yang dianggap berasal dari Timur Jauh (far east), dimana bentuk fisik dari tanaman ini menyerupai sayap-sayap dari burung api yang diceritakan (Amer dan Ead, 1994). Pada jaman kekuasaan Fir’aun (Pharao) Mesir, kurma telah mendapatkan tempat penting di masyarakat karena seluruh bagian dari tanaman ini dapat berguna. Dilihat dari kapasitas produksinya, Mesir merupakan produsen kurma terbesar (16%) di dunia diikuti oleh Saudi Arabia, Iran, Iraq dan Uni Emirat Arab (masing-masing menyumbang sekitar 13%). Akan tetapi, dilihat dari nilai ekspornya, kurma memberikan pemasukan terbesar untuk Tunisia (28%), Iran (12%), Pakistan (8%) dan Saudi Arabia (8%). Nilai ekonomi ekspor kurma mendekati angka USD 300 juta di tahun 2007 (Al-Farisi dan Lee, 2008). Dokumentasi kegunaan kurma dapat ditemukan dalam catatan masyarakat Mesir kuno bahkan sebelum dinasti-dinasti Fir’aun berdiri. Kurma telah menyatu dalam kehidupan bangsa Mesir. Diketahui bahwa batang pohon kurma digunakan sebagai bahan bangunan rumah, daunnya dianyam menjadi keranjang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari (Sharkawi et. al., 1983). Di jaman kekaisaran YunaniRomawi kuno, biji buah kurma ditemukan di kawasan ibukota kerajaan. Ini juga menandakan bahwa kurma digunakan setidaknya sebagai pangan bagi sebagian masyarakat di jaman tersebut. Hingga puncak kejayaan Romawi sekitar abad ke lima Masehi, telah terdapat bukti bahwa setidaknya lima kultivar kurma yang diperdagangkan dan dimanfaatkan masyarakat (Cappers et. al., 1999).

3

2.2. Klasifikasi Kurma Klasifikasi kurma yaitu sebagai berikut : Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Liliosida

Ordo

: Arecales

Family

: Aracaceae

Genus

: Phoenix

Spesies

: P. Dactylifera

2.3. Kandungan Nutrisi Kurma 1. Karbohidrat Komponen penyusun buah kurma sebagian besar merupakan gula pereduksi glukosa dan fruktosa yang mencapai sekitar 20-70% (bobot kering) diikuti gula nonpereduksi sukrosa yang berkisar 0-40%. Komposisi gula pada buah kurma sangat tergantung dari jenis kultivar dan tingkat kematangannya. Buah kurma diketahui mengandung komponen serat terlarut (dietary fiber) yang berkisar antara 9-13% bergantung kepada kultivar dan asal tumbuhnya. Serat terlarut artinya adalah komponen karbohidrat yang dapat larut dalam salah satu proses pencernaan, asam atau basa. Kandungan serat kasar (crude fiber) di dalam buah kurma berkisar 2.5-4.3% pada tingkat kematangan rutab dan tamr. Secara umum, semakin matang buah kurma, kadar glukosa dan fruktosa akan semakin meningkat dan kadar serat kasar cenderung menurun. Kadar sukrosa dan serat terlarut cenderung stabil pada semua tingkat kematangan, kecuali pada tahapan khalal (kadar sukrosa akan meningkat) sebab pembentukan daging buah terjadi dengan pesat. 2. Kalori dan GI (glycemix index) Jumlah asupan kalori rata-rata untuk satu buah kurma (8.3g) adalah 23 kalori atau 1.3- 1.8 kali lebih banyak dibandingkan gula tebu dengan bobot yang sama. Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa nilai GI dari buah kurma tamr dan rutab 4

berada pada kisaran 30-60 jika dikonsumsi sebanyak 60g (sekitar 7 butir ukuran besar). Nilai ini sama dengan nilai GI sukrosa (50g) yang umum dijumpai pada gula tebu. Akan tetapi bila dibandingkan dengan dekstrosa (nama lain untuk glukosa murni), nilai GI dari buah kurma hanya sekitar 30-60% dari dekstrosa (50g). 3. Protein Kandungan total protein pada buah kurma mencapai angka 1.4-1.7g/100g daging kurma (berat basah). Treonin, Lisin dan Isoleusin adalah asam amino esensial (tidak dapat disintensis oleh tubuh) yang ditemukan pada buah kurma. Kandungan Isoleusin dan Lisin mencapai ratusan kali lebih banyak pada buah kurma dibandingkan dengan kandungannya pada apel untuk setiap gram buahnya. Kandungan protein dan asam amino pada buah kurma akan mencapai puncaknya pada tahap kematangan kimri dan terus menurun seiiring dengan meningkatnya derajat kematangan buah. 4. Asam lemak Kadar lemak dari kurma sangat rendah (0.3-0.5%), sehingga buah kurma bukanlah makanan terbaik yang menyediakan asupan asam-asam lemak bagi tubuh. Akan tetapi biji kurma memiliki kandungan asam lemak rantai ganda (unsaturated fatty acid). Disebutkan bahwa terdapat Asam Oleat sebanyak 48.5 g/100g biji kurma, diikuti dengan Asam Linoleat sebanyak 3.3 g/100g biji kurma. 5. Vitamin dan Mineral Buah kurma merupakan sumber vitamin yang buruk, tidak terdapat satu jenis vitamin pun yang menonjol dari buah kurma. Diantara setidaknya 15 jenis mineral yang berhasil dideteksi pada buah kurma. Selenium menjadi salah satu fokus klaim buah kurma yang sering dikaitkan dengan potensi penyembuhan yang dimilikinya. Kadar Selenium di dalam buah kurma berkisar antara 0.1-0.3mg/100g berat kering, atau dapat dikatakan asupan Selenium per hari dapat dipenuhi dengan memakan sekitar 10 butir kurma (sekitar 85g). Selain Selenium, buah kurma juga memiliki kadar Kalium yang tinggi dan telah berhasil dibuktikan mampu membantu menurunkan tekanan darah Kadar Kalium di

5

dalam buah kurma berkisar antara 100-800mg/100g berat kering, sangat bergantung dari jenis kultivar dan asal buahnya. Buah kurma juga memiliki sedikit kandungan mineral Magnesium, Flourin, Seng; mineral-mineral yang dianggap juga memiliki efek kuratif. Kandungan mineral dalam buah dan biji kurma akan menurun drastis seiiring dengan tingkat kematangan.

2.4. Manfaat Buah Kurma

1. Melindungi Kesehatan Jantung 2. Menghindar Rematik 3. Serat Paling Baik Untuk Usus 4. Sumber Antioksidan 5. Menyembuhkan Demam Berdarah 6. Memperlancar Pencernaan 7. Mencegah Anemia 8. Meningkatkan Daya Ingat 9. Bagus Untuk Kulit 2.5. Budidaya Kurma Kurma tumbuh pada rentang suhu yang ekstrim -15 °C s/d +51 °C. Tetapi kurma paling suka pada keadaan sekitar 25°C seperti di umumnya di negeri kita. Tumbuh pada ketinggian minus 400 m (di bawah permukaan laut, di lembah Jordan) hingga >+2000 m di Kashmir pada pegunungan Himalaya. Kurma paling tahan pada kondisi tanah yang marginal, sebagaimana selama ini ditunjukkan dengan tumbuh tegar di padang pasir, namun makin subur tumbuh di Thailand, India, California dan Bogor. Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. Perbedaan pohon kurma jantan dan betina yaitu :

6

1. Kurma jantan tidak mengasilkan buah, sedangkan kurma betina bias menghasilkan buah tanpa persilangan namun kualitas buah buruh dengan ukuran yang kecil dan rasa yang tidak enak. 2. Pohon kurma betina menghasilkan anakan setelah 4 tahun tanam 3. daun pisau muda pada kurma jantan memiliki daun dan duri yang lebih panjang,

serta tampak banyak di tiap tangkainya 4. Perbedaan bunga jantan dan betina pohon kurma dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Mereka dapat tumbuh dengan mudah dari bakal biji, tetapi hanya 50% tanaman betina yang ditanam secara pembibitan akan berbuah, dan menghasilkan buah yang kecil serta berkualitas rendah. Tanaman yang tumbuh dari cara stek akan berbuah 2-3 tahun lebih awal dari pada tanaman yang menggunakan bibit. Perbanyakan kurma dengan benih dari biji kurma meliputi beberapa tahap sebagai berikut : 1. Persiapan Jenis Biji Jenis kurma yang dapat dipilih adalah: Ajwa (kurma nabi) , Medjool , Zahidi, Deglet nour , Khalas , Khenaizi , Khadrawi dan masih ribuan jenis kurma lainnya. Namun diantara banyaknya jenis buah kurma hanya beberapa yang memiliki nilai jual tinggi seperti kurma Ajwa , Medjool , Zahidi , Deglet nour , Khalas , Khenaizi dan lulu.

7

2. Membersihkan sisa-sisa daging buah yang menempel Membersihkan biji kurma dari sisa-sisa daging buah sangatlah penting, cara ini dilakukan untuk memperoleh persentasi daya kecambah yang tinggi. Sisa-sisa daging buah yang menempel pada biji dapat menimbulkan tumbuhnya jamur, atau dapat mengundang semut dan kutu putih untuk memakan serta merusak biji sebelum berkecambah. Cara terbaik untuk membersihkan biji kurma dari sisa-sisa daging buah adalah dengan mencucinya menggunakan air dan pasir halus, hingga kondisi biji benarbenar bersih dari sisa-sisa daging buah. 3. Perendaman / Merendam Setelah biji kurma dicuci bersih, langkah berikutnya adalah melakukan perendaman atau merendam biji menggunakan air bersi hingga 5 x 24 jam. Air untuk merendam biji kurma setiap 24 jam sekali harus diganti dengan air yang baru, untuk mempercepat proses perkecambahan biji kurma pada hari ke 4 sebaiknya menggunakan campuran air dan ZPT 4. Proses Perkecambahan Pada tahap atau proses perkecambahan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu menyemai biji yang telah melewati langkah perendaman 5 hari sebelumnya, bisa langsung disemai pada pot menggunakan campuran cocopeat dan pasir yang di tutup tipis menggunakan cocopeat. Atau biji ditumbuhkan / dikecambahkan terlebih dahulu akarnya menggunakan wadah / tupperware yang dilapisi tissue basah pada bagian dasarnya kemudian tutup rapat dan simpan pada tempat gelap. Proses perkecambahan menggunakan tissue basah ini biasanya membutuhkan waktu 2-4 minggu, setelah tumbuh dengan kepanjangan akar 5-10 cm baru di pindah ke media tanaman, baik itu menggunakan pot atau polybag. 5. Pemindahan bibit Campuran media tanam untuk bibit kurma sebaiknya menggunakan bahanbahan yang memiliki porositas bagus, artinya media untuk menanam bibit kurma ketika disiram maka air langsung turun keseluruhan. Campuran media tanam menggunakan

8

Pasir, Kompos (bokashi), cocopeat dan arang sekam padi, namun campuran tersebut tidak baku dapat menggunakan bahan-bahan lain yang memiliki porositas terbaik. 6. Jarak Tanam Jarak tanam pohon kurma yang ideal untuk skala perkebunan adalah 9 m x 9 m. Sedangkan untuk sakala kecil seperti dihalaman rumah atau pekarangan jarak tanam yang ideal adalah 8m x 8m (minimal 7 m x 7m). Hal ini bertujuan agar dahan antar pohon kurma tidak berturukan satu sama lain. Selain itu buah yang dihasilkan tetap mendapatkan sinar matahari, tidak terhalang dahan pohon kurma lainnya. 7. Lubang Tanam Lubang tanam dibuat dengan lebar 1m, panjang 1m dan kedalaman 60cm. Memang ukuran lubang cukup besar, namun fungsi dari lubang tersebut adalah agar area sekitar tanaman memilki ph tanah normal dan unsur hara tinggi. Karena nantinya lubang tanam tersebut diisi dengan campuran media tanam yang tepat dan memiliki unsur hara tinggi. Langkah-langkah penanaman : 

Siapkan lubang tanam dengan jarak tanam dan ukuran lubang tanam sesuai keterangan diatas.



Biarkan lubang tanam selama 1 minggu, biarkan terkena sinar matahari.



1 minggu kemudian masukkan media tanam berupa campuran tanah, sekam dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1, yang penting poros atau mudah meresap air. Selain itu agar lebih maksimal, juga ditambah kapur dolomit untuk mengantisispasi jamur. Tutup lubang tanam tadi dengan media tanam sampai penuh.



Tanam bibit kurma yang sudah hilang dari stress (daun segar) didalam media tanam tadi. Yang perlu diperhatikan, jangan memasukkan bibit terlalu dalam. Sisakan sedikit akar (sekitar 5cm) ada diatas permukaan tanah. Jika akar terbenam seluruhnya bahkan sampai mencapai bonggol, kemungkinan akar bisa membusuk.

9



Lakukan penanaman saat sore hari sekitar jam 15.30 sekiranya sinar matahari tidak terasa panas menyengat.



Jika penanaman dilakukan saat musim panas, perhatikan apakah daun mampu menahan panas saat siang hari. Jika sekiranya daun terlihat layu dan warna pudar saat siang hari, maka alangkah baiknya berikan peneduh sederhana dari ranting ranting atau dahan pohon, untuk menghalang panas matahari saat siang hari. Pembuahan dengan serbuk sari pada pohon kurma dilakukan secara alami oleh

angin tetapi pada perkebunan oasis tradisional dan perkebunan modern, penyerbukan dilakukan secara manual. Penyerbukan manual dikerjakan oleh pekerja terampil dengan menggunakan bantuan tangga untuk naik ke atas pohon. Di beberapa daerah seperti Irak, para pekerja memanjat pohon dengan menggunakan alat pemanjat khusus, dimana alat tersebut mengitari batang pohon dan pendaki membuatnya tetap melekat pada bagasi saat mendaki. Jarang serbuk sari dapat diterbangkan ke bunga betina dengan angin. Panen kurma sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan tiba, tujuannya menghindari busuk buah dan rontok. Petani terancam gagal panen jika membiarkan buah mengering alami di pohon saat musim hujan. 2.5. Kategori Kematangan Buah Kurma Seperti buah-buahan lainnya, kematangan buah kurma dapat dibagi menjadi beberapa tingkat dilihat dari aspek fisiologis dan kadar nutritifnya. Standardisasi buah kurma dirangkum dalam kategori pra-matang dan empat tingkatan kematangan yaitu :

1.

Hababouk dan Altalaa (pra-matang) Hababouk adalah kondisi dimana buah kurma mulai terbentuk hingga usia

fisiologis sekitar lima minggu. Buah umumnya belum matang, masih tertutup kelopak daun. Buah akan terus berkembang sehingga warna hijau (tua) tampak terlihat menonjol pada usia fisiologis mendekati sembilan minggu. Kondisi ini disebut Altalaa.

10

2. Kimri (hijau) Usia fisiologis buah pada tahapan ini berkisar antara sembilan minggu hingga 14 minggu. Bentuk buah yang cenderung bulat (menyerupai buah beri) berubah memanjang (menyerupai oval) namun warna buah masih didominasi hijau tua sedikit kekuningan. Pada tahapan ini, daging buah bertambah dengan cepat diiringi peningkatan kadar gula, kadar air dan tingkat keasaman. Buah kurma pada tahapan ini umumnya tidak enak untuk dimakan. Di penghujung tahapan ini, pertambahan bobot buah sedikit melambat, begitu pula dengan peningkatan kadar gulanya. Tingkat keasaman dan kadar air buah cenderung mulai menurun. Buah kurma kimri memiliki bobot rata-rata 6g dengan kandungan nutrisi 5.6% protein, 0.5% lemak, 3.7% kadar abu, 83.6% kadar air, dan 50% kadar gula (berat kering).

3. Khalal (tahap perubahan warna) Bergantung dari kultivarnya, kurma pada tahapan khalal akan mengalami perubahan warna dari hijau kekuningan menjadi kuning, oranye, hingga merah tua. Usia fisiologis buah kurma pada tahapan ini berkisar 15-21 minggu hingga kurma dapat dianggap matang, sekalipun daging buah masih cukup keras. Buah kurma masih mengalami pertambahan bobot, namun pada kecepatan pertambahan yang semakin menurun. Kadar gula buah meningkat cepat yang diikuti dengan penurunan kadar air (dari sekitar 85% hingga 65%). Komponen nutritif lainnya menurun seperti rata-rata 2.7% protein, 0.3% lemak, dan 2.8% kadar abu. 4. Rutab (matang-lembek) Pada tahapan ini, daging buah tidak lagi keras dan warna buah cenderung memekat. Usia fisiologis buah berkisar 19-22 minggu, tergantung dari tiap-tiap kultivarnya. Buah kurma dianggap matang sempurna pada tahapan ini dengan bobot buah, kadar gula dan padatan mencapai nilai maksimal. Konversi gula (sukrosa) menjadi glukosa dan fruktosa mencapai titik maksimalnya, sehingga buah terasa sangat manis. Kadar air buah kurma rutab berada pada kisaran 43%. Komponen nutritif lain menurun dengan rata-rata 2.6% protein, 0.3% lemak, dan 2.6% kadar abu.

11

5. Tamr (matang-tua) Terdapat penurunan kadar air yang cukup signifikan di tahapan ini, sehingga kadar sukrosa dan gula pereduksi mencapai kisaran 50% (berat kering) atau lebih. Kadar air buah kurma tamr berada pada kisaran 24.2%. Komponen nutritif lain semakin menurun dengan rata-rata 2.3% protein, 0.2% lemak, dan 1.7% kadar abu.

12

BAB III. KESIMPULAN

1. Kurma diduga berasal dari dataran Mesopotamia, Palestina atau sekitar Afrika bagian Utara (Maroko) sekitar 4000 tahun sebelum Masehi dan tersebar ke kawasan Mesir, Afrika Asia Tengah dan sekitarnya sejak 3000 tahun sebelum Masehi. 2. Kurma (Phoenix dactylifera L.) merupakan buah dari tanaman dari keluarga Arecaceae yang memiliki biji dengan satu lembaga (monokotil). 3. Kandungan pada buah kurma yaitu karbohidrat, kalori, GI (glycemix index), protein, asam lemak, vitamin dan mineral. 4. Kurma memiliki banyak manfaat sebagai penyembuh penyakit pada tubuh. 5. Pohon kurma merupakan tanaman jenis dioecious, yaitu memiliki tanaman jantan dan betina yang hidup secara terpisah. 6. Panen kurma sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan tiba, tujuannya menghindari busuk buah dan rontok. 6. Kategori kematangan buah kurma yaitu : Hababouk dan Altalaa (pra-matang), Kimri (hijau), Khalal (tahap perubahan warna), Rutab (matang-lembek), dan Tamr (matang-tua).

13

DAFTAR PUSTAKA

Amer, W.M. dan H.A.-R. Ead. 1994. The Date Palm in Ancient History. Taxonomy and documentary study of food plants in Ancient Egypt : PhD Thesis Al-Farsi, M.A. dan C.Y. Lee. 2008. Nutritional and Functional Properties of Dates: A Review. Critical Reviews in Food Science and Nutrition. 48(10):877 - 887. El-Sharkawi, H.M., F.M. Salama, dan A.A. Fayed. 1982. Vegetation of inland desert wadies in Egypt III. Wadi Gimal and Wadi El-Miyah. Feddes Repertorium. 93(1-2): 135-145. Cappers, R. 1999. Trade and Subsistence at The Roman Port of Berenike, Red Sea Coast, Egypt, in The Exploitation of Plant Resources in Ancient Africa. Kluwer Academic. New York.

SOAL DAN JAWABAN 1. Apasaja kandungan nutrisi yang terdapat pada buah kurma ? Kandungan pada buah kurma yaitu karbohidrat, kalori, GI (glycemix index), protein, asam lemak, vitamin dan mineral. 2. Apakah perbedaan Antara bunga jantan kurma dengan bunga betina kurma ? 

Kurma jantan tidak mengasilkan buah, sedangkan kurma betina bias menghasilkan buah tanpa persilangan namun kualitas buah buruh dengan ukuran yang kecil dan rasa yang tidak enak.



Pohon kurma betina menghasilkan anakan setelah 4 tahun tanam

14



daun pisau muda pada kurma jantan memiliki daun dan duri yang lebih panjang, serta tampak banyak di tiap tangkainya



Bunga betina bentuknya lebih bulat dibandingkan bunga jantan.

3. Kapan waktu yang tepat untuk memanen buah kurma ? Panen kurma sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan tiba, tujuannya menghindari busuk buah dan rontok. 4. Sebutkan kategori kematangan buah kurma yang di bagi menjadi 5 kategori ? Kategori kematangan buah kurma yaitu : Hababouk dan Altalaa (pra-matang), Kimri (hijau), Khalal (tahap perubahan warna), Rutab (matang-lembek), dan Tamr (matang-tua). 5. Sebutkan manfaat kurma sebagai obat-obatan!

 Melindungi Kesehatan Jantung  Menghindar Rematik  Serat Paling Baik Untuk Usus  Sumber Antioksidan  Menyembuhkan Demam Berdarah  Memperlancar Pencernaan  Mencegah Anemia  Meningkatkan Daya Ingat  Bagus Untuk Kulit

15

More Documents from "Adinda Puspawidya M"