H. Kondisi Masjid Banten Lama, Menara, dan Makam Sultan di Masa Kini Masjid Agung Banten Lama telah menjadi ikon sekaligus destinasi wisata Banten selama bertahun-tahun. Hingga masa kini pun, selain sebagai tempat ibadah, Masjid Agung Banten juga menjadi destinasi wisata religi dan histori bagi umat Islam yang datang bukan hanya dari Banten, tetapi juga dari provinsi lainnya. Pengunjung bisa melakukan berbagai macam kegiatan seperti berziarah, menikmati arsitektur kuno dan unik masjid, serta melihat bukti-bukti bersejarah Kesultanan Banten. Setiap tahunnya, ribuan orang biasanya datang ke masjid Agung Banten untuk melakukan ziarah. Khusus di malam Jumat, biasanya akan lebih ramai orang akan datang ke sini, begitu pula ketika hari Sabtu, Minggu, malam Jumat, setelah puasa, dan bulan maulud. Namun relatif sepi bila memasuki bulan puasa, seperti saat tim penulis datang mengunjungi tempat bersejarah dan religi ini pada tanggal 26 mei 2018. Tampak suasana dari luar komplek masjid sepi, cukup bersih karena sedang sepi pengunjung, hanya terdapat sedikit sampah plastic dan daun yang berserakan dan kios lapak pedagang yang sedang tutup. Diharapkan kedepannya dapat diberikan tempat sampah di setiap sudut atau lapak pedagang karena jarang terlihat adanya bak sampah.
Saat memasuki kawasan masjid, akses jalan masuk atau gerbang menuju kawasan masjid memang sempit, namun karena kondisi sedang sepi dan hanya kunjungan dari tim Teknik Kimia 2016 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, jadi tidak terlalu berdesakan. Diwajibkan untuk melepas alas kaki seperti sepatu ataupun sandal lalu ditaruh di rak sepatu yang dijaga oleh pihak setempat.
Di lorong masjid, sangat bersih dan sejuk membuat pengunjung nyaman.
Di sebelah kiri terdapat Menara yang memiliki tinggi 24 meter dengan diameter 10 meter di bawahnya. Bertepatan dengan depan Masjid Agung Banten Lama.
Terdapat informasi mengenai Menara yang terpajang di plang. Hal ini sudah bagus karena dapat memberikan informasi edukasi kepada para pengunjung tentang sejarah terbentuknya Menara di depan Masjid Agung Banten Lama.
Menara tersebut dapat dikunjungi dan dapat masuk ke dalam menara dengan membayar Rp2.000,- namun kebetulan tim Penulis tidak dapat memasuki menara karena pintu Menara sedang digembok.
Di sebelah kanan lorong, terdapat makam para Sultan Banten. Kondisi yang tim penulis temukan yaitu banyaknya daun-daun yang berserakan di sekitar makam sehingga terkesan berantakan dan tak teurus. Kebetulan juga tak terlihat adanya pengurus setempat yang membersihkan makam.
Di dekat masjid, yaitu di antara menara dan masjid yang bersebrangan, terdapat kolam-kolam. Terlihat kolam sudah keruh dan seperti belum dibersihkan, dan tidak adanya ikan-ikan hias seperti biasanya.
Kawasan Masjid Agung Banten Lama pada kondisi masa kini sudah cukup baik, hanya saja masih ada lapak pedagang di luar pintu masuk kawasan masjid serta di sekitar lorong masjid yang menawarkan jasa photo dan jasa lainnya. Mungkin untuk keadaan sepi, tidak terlalu mengganggu. Namun pada saat keadaan ramai mungkin akan menjadi hal yang mengganggu terlebih saat akan beribadah ataupun berziarah. Selain itu, pada kondisi masa kini akan lebih baik jika ditanami pohonpohon di sekitar menara agar tidak terlalu panas dan akan menimbulkan efek teduh bagi para pengunjung.