Komunikasi Massa_kel A.pdf

  • Uploaded by: Shabrina Widya
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Komunikasi Massa_kel A.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,514
  • Pages: 16
MAKALAH KOMUNIKASI MASSA BLOK 18. PARADIGMA SEHAT Oleh : KELOMPOK C 1. Paramudibta Lungit K

161610101021

2. Nia Nurmayanti

161610101022

3. Dheamira Rosida

161610101023

4. Balqis Salsabila S

161610101024

5. Rismawati Tri K

161610101025

6. Kartika Artha R

161610101026

7. Dwi Mukti K

161610101027

8. Atha Ramadhona Y

161610101028

9. Reganita Nurmaulawati

161610101029

10. Elfrida Maya A

161610101030

Dosen Pembimbing: drg. Kiswaluyo, M.Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER 2019

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah - Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas makalah blok Paradigma Sehat. Terima kasih saya sampaikan kepada drg. Kiswaluyo M.Kes., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing kami demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini. Demikian tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas makalah dari blok Paradigma Sehat dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca. Dengan segala kerendahan hati, saran - saran dan kritik yang konstruktif dan membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Jember, 16 Maret 2019

Penulis

2

DAFTAR ISI

Cover

1

Kata Pengantar

2

Daftar Isi

3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

4

1.2 Rumusan Masalah

4

1.3 Tujuan Penulisan

5

1.4 Manfaat Penulisan

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi

6

2.2 Proses Komunikasi

6

2.2 Unsur-Unsur Komunikasi

7

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Komunikasi Massa

10

3.2 Ciri Komunikasi Massa

11

3.3 Proses Komunikasi Massa

12

3.4 Umpan Balik Komunikasi Massa

12

3.5 Hambatan Komunikasi Massa

13

3.6 Contoh Komunikasi Massa

14

BAB IV KESIMPULAN

15

DAFTAR PUSTAKA

16 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah proses pengoperasian raangsangan (stimulus) dalam bentuk lambang atau simbol bahasa atau gerak (non verbal), untuk mempengaruhi orang lain. Stimulus atau rangsangan ini dapat berupa suara atau bunyi atau bahasa lisan , maupun berupa gerakan,tindakan,atau simbol-simbol yang diharapkan dapat dimengerti oleh pihak lain, dan pihak lain tersebut merespons atau bereaksi sesuai dengan maksud pihak yang memberikan stimulus. Oleh sebab itu reaksi atau respons, baik dalam bentuk bahasa maupun simbol-simbol ini merupakan pengaruh atau hasil proses komunikasi. Proses komunikasi yang menggunakan stimulus atau respons dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan, selanjutnya disebut komunikasi verbal. Sedangkan apabila proses komunikasi tersebut menggunakan simbol-simbol disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi massa atau berkomunikasi melalui media massadipakai untuk mengkomunikasikan pesan-pesan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi massa? 2. Apa ciri-ciri komunikasi massa? 3. Bagaimana proses komunikasi massa? 4. Bagaimana umpan balik komunikasi massa? 5. Apa saja hambatan yang dapat terjadi dalam komunikasi massa? 4

1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian dari komunikasi massa 2. Untuk mengetahui ciri-ciri dari komunikasi massa 3. Untuk mengetahui dan memahami proses komunikasi massa 4. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana umpan balik komunikasi massa 5. Untuk mengetahui dan memahami hambatan yang dapat terjadi dalam komunikasi massa 1.4 Manfaat Penulisan 1. Diharapkan dapat memberikan informasi kepada pembaca mengenai komunikasi massa 2. Dapat memberikan pengetahuan mengenai pentingnya komunikasi massa

5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Kata atau istilah komunikasi berasal dari bahasa inggris “communication”, secara epistemologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Kata communis memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain (Oktavia, 2016). Sedangkan menurut Menurut Wursanto (2001), komunikasi adalah proses kegiatan pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Berlo (dalam Hasan (2005) mengemukakan komunikasi sebagai suasana yang penuh keberhasilan jika dan hanya jika penerima pesan memiliki makna terhadap pesan tersebut dimana makna yang diperolehnya tersebut sama dengan apa yang dimaksudkan oleh sumber (Wursanto, 2001; Hasan et al, 2005). 2.2 Proses Komunikasi Menurut Harold D. Laswell, menyatakan bahwa dalam proses komunikasi harus dapat menjawab pertanyaan ”who say what, in wich channel to whom and with what effect”. yaitu : a. Who (siapa), berarti siapa yang menjadi komunikator

6

b. Say what (apa yang dikatakan), berarti isi pesan yang disampaiakan harus diikuti atau dilaksanakan. c. In wich channel (saluran yang dipakai), saluran media yang dipakai dalam proses komunikasi adalah langsung atau tatap muka. d. To whom (kepada siapa), ini berarti sasaran atau komunikan. e. With what effect (efek yang timbul), akibat yang timbul setelah pesan itu disampaikan yaitu timbulnya suatu tindakan. Menurut Sunarto (2003) terdapat tiga unsur penting dalam proses komunikasi yang dilakukan dalam komunikasi, yaitu : a. Sumber (source), sumber berarti komunikator atau yang menyampaikan b. Pesan (message), dapat berupa ucapan atau pesan-pesan atau lambang – lambang c. Sasaran (destination), adalah sasaran dari komunikasi 2.3 Unsur-Unsur Komunikasi Perkembangan terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Erika Vora yang menilai faktor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung terjadinya proses komunikasi. a. Sumber (source) Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya organisasi atau lembaga. Sumber sering juga disebut pengirim atau komunikator. b. Pesan (message) Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. c. Media (channel) 7

Media yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran atau media. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya. Media dalam komunikasi massa dapat dibedakan kedalam dua kategori, yakni media cetak dan media elektronik. Media cetak seperti halnya surat kabar, majalah, buku, leaflet, brosur, stiker, buletin, hand out, poster, spanduk, dan sebagainya. Sedangkan media elektronik antara lain: radio, film, televisi, video recording, komputer, electronic board, audio cassette dan sebagainya. d. Penerima (receiver) Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa saja satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok, partai atau negara. Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti khalayak, sasaran, komunikan, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut audience atau receiver. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena penerima merupakan sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran. e. Efek Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang, karena pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan. f. Umpan balik Ada yang beranggapan bahwa umpan balik sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. 8

g. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi. Faktor ini dapat digolongkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya, lingkungan psikologis, dan dimensi waktu (Oktavia, 2016).

9

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang melembagakan dan ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen (Tambunan, 2018). Komunikasi massa dapat dijelaskan dari dua cara pandang, yakni bagaimana orang memproduksi pesan dan menyebarkannya melalui media di satu pihak, dan bagaimana orangorang mencari serta menggunakan pesan-pesan tersebut di pihak lainnya. Faktor media massa sangat dominan dalam studi komunikasi massa. Pengkajian komunikasi massa banyak dipengaruhi oleh dinamika media massa dan penggunaannya oleh khalayak. Perkembangan media massa sendiri banyak dikaitkan dengan sejumlah faktor yang melingkupinya, misalnya jumlah melek huruf yang semakin besar, perkembangan pesat dalam bidang ekonomi, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, fenomena urbanisasi, dan faktor iklan (Halik, 2013). Metode

pendidikan

kesehatan

secara

massa

dipakai

untuk

mengkomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Dengan demikian cara yang paling tepat adalah pendekatan massa. Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness (kesadaran) masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku. Namun demikian, bila kemudian dapat berpengaruh terhadap perubahan perilaku juga merupakan hal yang wajar. Pada umumnya bentuk pendekatan (metode) massa ini tidak langsung. Biasanya dengan menggunakan atau melalui media massa (Kemenkes, 2016). 10

3.2 Ciri Komunikasi Massa Ciri komunikasi massa yaitu menggunakan media massa, baik media audio visual, maupun media cetak. Komunikasi massa selalu melibatkan lembaga dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks. Beberapa ciri-ciri komunikasi massa, antara lain: a. Pesan Bersifat Umum Komunikasi massa merupakan komunikasi yang bersifat terbuka, yaitu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk suatu kelompok massa tertentu, sehingga komunikasi massa itu bersifat umum. Pesan yang disampaikan dapat memuat fakta, peristiwa, atau opini yang dikemas dalam bentuk apapun yang menarik dan penting untuk disampaikan (Romli, 2016). b. Komunikannya Anonim dan Heterogen Komunikasi massa menggunakan media audio visual seperti televisi maupun menggunakan media cetak, sehingga komunikannya tidak tatap muka secara langsung dengan sang komunikator, sehingga komunikan bersifat

anonim,

dimana komunikator tidak

mengenal

identitas

komunikan. Selain itu, komunikasi massa adalah heterogen karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang terdiri dari berbagai tingkatan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang sosial budaya, agama, dan ekonomi (Romli, 2016). c. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan Jumlah sasaran dari komunikasi massa relative banyak dan tidak terbatas, dan secara serempak, komunikan akan menerima pesan yang sama pada waktu yang sama (Romli, 2016). d. Komunikasi Bersifat Satu Arah Komunikasi massa yang melalui media massa bersifat satu arah, sehingga komuniktor dan komunikannya tidak bisa melakukan interaksi secara langsung. Hal ini merupakan kelemahan dari komunikasi massa melalui media massa (Romli, 2016). 11

3.3 Proses Komunikasi Massa Proses komunikasi tidak hanya berupa memberitahukan dan mendengarkan saja, tetapi harus mengandung ide, pikiran, fakta, atau pendapat dari satu orang ke orang lain. Menurut Wilbur Schramm, komunikasi akan berhasil apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator cocok dengan kerangka acuan, yaitu paduan pengalaman dari pengertian yang pernah diperoleh komunikan (Romli, 2016).

3.4 Umpan Balik Komunikasi Massa Umpan balik merupakan tanggapan atau reaksi yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator. a. Internal Feedback, merupakan umpan balik yang diterima oleh komunikator bukan dari komunikan, melainkan datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri. Contohnya, dalam penyampaian pesan, komunikator menyadari telah melakukan kesalah, sehingga ia meminta maaf atas kesalahannya tersebut. Permintaan maaf ini merupakan suatu tanggapan dari komunikatornya sendiri (Romli, 2016). b. Eksternal Feedback, merupakan umpan balik yang diterima oleh komunikator dari komunikan yang bersifat langsung maupun tidak (Romli, 2016). 3.5 Hambatan Komunikasi Massa Terdapat beberapa hambatan dalam komunikasi, termasuk dalam komunikasi massa. Suatu komunikasi dianggap efektif jika tandatanda yang digunakan dalam pengemasan pesan dapat dimengerti secara relatif sama antara komunikator dan 12

komunikannya serta menimbulkan perubahan-perubahan tertentu seperti yang dikehendaki komunikator. Secara umum, hambatan dalam komunikasi berpotensi membuat pesan komunikasi tidak efektif. a. Hambatan mekanis, berkaitan dengan konsekuensi penggunaan media. Hambatan mekanis berkaitan dengan aspek-aspek teknis dari penggunaan media. Misalnya faktor cuaca yang menyebabkan siaran televisi terganggu atau hasil cetakan yang kurang bagus pada media cetak, rusaknya kertas (Halik, 2013). b. Hambatan psikologis. Berkenaan dengan unsur psikis manusia, berupa: 1. Kepentingan (interest) yang berkaitan dengan sikap selektif dalam menanggapi dan menghayati pesan.

Kepentingan komunikan

mempengaruhi perhatian terhadap stimulus, daya tanggap, perasaan, pikiran, tingkah laku, sikap reaktif terhadap pesan (Halik, 2013). 2. Persepsi (prasangka). Persepsi ditentukan oleh faktor personal (fungsional)

dan situasional.

dalam komunikasi terjadi saat

komunikan menentang (pribadi) komunikator. Prasangka lebih bersifat emosional daripada rasional, subjektif, dan cenderung menunjukkan penilaian negative (Halik, 2013). 3. Stereotip (stereotype) merupakan gambaran atau tanggapan tertentu mengenai sifat dan watak pribadi orang atau golongan lain yang bercorak negative (Halik, 2013). c. Hambatan dalam sosiokultural Perbedaan budaya mengakibatkan perbedaan norma-norma sosial. Sementara cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat istiadat yang disampaikan turun-temurun, dapat memberi petunjuk bagi seseorang untuk bersikap dan bertingkah (Halik, 2013). 3.6 Contoh Komunikasi Massa a. Ceramah umum (public speaking), pada acara-acara tertentu, misalnya pada Hari Kesehatan Nasional, Menteri Kesehatan atau pejabat kesehatan lainnya berpidato dihadapan massa rakyat untuk menyampaikan pesan13

pesan kesehatan. Safari KB juga merupakan salah satu bentuk pendekatan massa. b. Pidato-pidato atau diskusi tentang kesehatan melalui media elektronik, baik TV maupun radio, pada hakikatnya merupakan bentuk promosi kesehatan massa. c. Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan kesehatan massa. d. Tulisan-tulisan di majalah atau koran, baik dalam bentuk artikel maupun tanya jawab atau konsultasi tentang kesehatan adalah merupakan bentuk pendekatan promosi kesehatan massa. e. Bill Board, yang dipasang di pinggir jalan, spanduk, poster, dan sebagainya juga merupakan bentuk promosi kesehatan massa. Contoh : billboard “Ayo ke Posyandu”. (Susilowati, 2016).

14

BAB IV KESIMPULAN Komunikasi menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, yang bersumber pada kata “communis”. Kata “communis” memiliki makana “berbagi” atau “menjadi milik bersama” yaitu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Sedangkan komunikasi massa merupakan komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang melembagakan dan ditujukan kepada sejumlah besar orang. Metode pendidikan kesehatan secara massa dipakai untuk mengkomunikasikan pesanpesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik.Oleh karena sasaran promosi ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan sebagainya, maka pesan-pesan kesehatan yang akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat ditangkap oleh massa tersebut. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah awareness (kesadaran) masyarakat terhadap suatu inovasi, dan belum begitu diharapkan untuk sampai pada perubahan perilaku.

15

DAFTAR PUSTAKA Halik, A. 2013. Komunikasi Massa. Makassar: Alauddin University Press. Hasan dan Erliana. 2005. Komunikasi Pemerintahan. Bandung: Rafika Aditama.
 Oktavia. 2016. Upaya Komunikasi Interpersonal Kepala Desa dalam Memediasi Kepentingan PT. Bukit Borneo Sejahtera Dengan Masyrakat Desa
 Long Lunuk. eJournal Ilmu Komunikasi. 4(1): 239-253. Romli, Khomsahrial. 2016. Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. Sunarto. 2003. Manajemen Komunikasi Antar Pribadi. Jakarta: Elex Media Kompotindo Tambunan, N. 2018. Pengaruh Komunikasi Massa terhadap Khalayak. Simbolika. 4(1): 24 – 31. Wursanto, I. G. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Yogyakarta. Kanisius.

16

Related Documents

Komunikasi
May 2020 43
Komunikasi
June 2020 38
Komunikasi
May 2020 39
Komunikasi
August 2019 54
Komunikasi
July 2020 30
Komunikasi
June 2020 27

More Documents from ""