Cardiorespiratory Arrest dan Syok kardiogenik dr. Yosy Budi S. Sp.An
Pengertian Cardiorespiratory Arrest Henti janti dan henti nafas Henti nafas : keadaan yg ditandai dengan tidak adanya gerakan dada dan aliran udara pernapasan dari korban/pasien.
contoh : tenggelam, stroke, obstruksi jalan napas, epiglotitis, overdosis obat-obatan, tersengat listrik, infark miokard, tersambar petir
Pada awal henti napas oksigen masih dapat masuk kedalam darah untuk beberapa menit dan jantung masih dapat mensirkulasikan darah ke otak dan organ vital
Henti Nafas Jika pada keadaan ini diberikan bantuan napas akan sangat bermanfaat agar korban agar tetap hidup dan menghindari henti jantung.
Kapasitas residu fungsional (FRC) sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume residu. Ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal (kira-kira 2300 mililiter).
Henti Jantung Keadaan jantung berhenti berdenyut , secara langsung akan terjadi henti sirkulasi. Henti sirkulasi ini akan dengan cepat menyebabkan otak dan organ vital kekurangan oksigen.
Henti jantung ditandai oleh denyut nadi besar yang tidak teraba (karotis, femoralis, radialis) disertai kebiruan (sianosis), disertai pernafasan berhenti atau gasping
Henti Jantung Golden period pada korban yang mengalami henti jantung adalah < 10 menit. Artinya sebaiknya dalam waktu < 10 menit penderita yang mengalami henti jantung harus sudah mulai mendapatkan pertolongan
Henti Jantung Jika dalam waktu lebih dari 10 menit otak tidak mendapat asupan oksigen dan glukosa, maka otak akan mengalami kematian secara permanen Kematian otak berarti pula kematian bagi si korban
Pertolongan yang harus dilakukan pada penderita yang mengalami henti napas dan henti jantung adalah dengan melakukan resusitasi jantung paru/CPR.
cardiac arrest adalah hilangnya fungsi jantung secara mendadak untuk mempertahankan sirkulasi normal darah untuk memberi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya akibat kegagalan jantung untuk berkontraksi secara efektif.
Tanda- tanda cardiac arrest : Ketiadaan respon; pasien tidak berespon terhadap rangsangan suara, tepukan di pundak ataupun cubitan.
Ketiadaan pernafasan normal; tidak terdapat pernafasan normal ketika jalan pernafasan dibuka.
Tidak teraba denyut nadi di arteri besar (karotis, femoralis, radialis).
Syok Kardiogenik Definisi Syok Kondisi klinis dengan gejala dan tanda karakteristik yang terjadi akibat ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen yang menyebabkan hipoksia jaringan.
cellular hypoxia anaerobic cellular metabolism accumulation of waste products in cells cellular death
Klasifikasi Syok Klasifikasi Syok (Peter Safar et al) : I. HYPOVOLEMIK – Penyebab dari luar : perdarahan, dehidrasi – Penyebab dari dalam : inflamasi, anaphylaxis II. CARDIOGENIC – Gagal jantung : Decomp Cordis – AMI – Aritmia III. OBSTRUCTIVE – Tamponade jantung – Venacova Compresi – Emboli paru – Tension pneumothorax IV. DISTRIBUTIVE – Septic syok – Neurogenic syok
Syok Kardiogenik Kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan curah jantung menjadi berkurang atau berhentiun tuk memenuhi kebutuhan metabolisme ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel, yang mengakibatkan gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan.
Etiologi/Penyebab : 1.
Gangguan kontraktilitas miokardium.
2.
Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan/atau hipoperfusi iskemik.
3.
Infark miokard akut ( AMI)
4.
Komplikasi dari infark miokard akut, seperti: ruptur otot papillary, ruptur septum, atau infark ventrikel kanan
5.
Valvular stenosis.
6.
Myocarditis ( inflamasi miokardium, peradangan otot jantung).
7.
Cardiomyopathy ( myocardiopathy, gangguan otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya ).
8.
Acute mitral regurgitation.
Patofisiologi Syok Kardiogenik Terjadi depresi kontraktilitas myocard akibat iskemik/infark
Cardiac output dan stroke volum menurun
Hipoperfusi sistemik dan myocard, iskemik menjadi lebih berat
Cardiac output semakin menurun
Perfusi koroner makin berkurang, fungsi LV memburuk
Infark meluas syok
Tanda-Tanda Syok Kardiogenik 1.
Tensi turun < 80-90 mmHg.
2.
Takipneu dan dalam.
3.
Takikardi.
4.
Nadi cepat dan lemah
5.
Tanda-tanda bendungan paru: ronki basah di kedua basal paru.
6.
Bunyi jantung sangat lemah, bunyi jantung III sering terdengar.
7.
Sianosis.
8.
Diaforesis
9.
Ekstremitas dingin.
10. Perubahan mental.
Penatalaksanaan Penatalaksanaan Cardiac Arrest RJP dengan prinsip CAB
RJP : upaya mengembalikan fungsi nafas dan atau sirkulasi yang berhenti oleh berbagai sebab untuk memulihkan kembali kedua fungsi jantung dan paru ke keadaan normal.
Penatalaksanaan Syok Kardiogenik prinsip ABCDE Airway : pastikan jalan nafas bebas, tidak ada obstruksi Breathing : menilai pernafasan, frekuensi, apakah adekuat atau tidak
Circulation : tekanan darah, denyut nadi Dissability : SSP, kesadaran, GCS, pupil
Exposure : periksa semua bag tubuh pasien
TERIMA KASIH